Anda di halaman 1dari 17

STUDI KELAYAKAN BISNIS

ASPEK MANAJEMEN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4

I Gusti Ayu Maya Dwijayanti (2007521134)


Anak Agung Gde Wimanta Wari Bawantu (2007521257)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami mampu
menyelesaikan RMK kami yang berjudul Aspek Manajemen ini. Dalam penyusunan tugas Studi
Kelayakan Bisnis, penulis dibantu oleh banyak pihak. Melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penulisan RMK ini. Penulis menyadari, bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Begitu pula
dengan tugas ini, tentu masih ada hal-hal yang kurang dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif,
untuk kesempurnaan penugasan RMK ini. Akhir kata, penulis berharap agar RMK ini
bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 07 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………….…………..…………..i
Daftar isi…………………………………………………………….………….…………….ii
Bab I……………………………………………………………….………….………………1
Pendahuluan……………………………………………………….………….…...…………1
1.1 Latar Belakang…………………………………………….……………….…………….1
1.2 Tujuan……………………………………………………….…………….……………...1
1.3 Masalah…………………………………………………….…………………….……….2
Bab II……………………………………………………………….………………….….…..3
2.1 Dasar Analisis Aspek Manajemen………………………..…………….………….……3
2.2 Komponen Komponen dalam Analisis Manajemen………………….………….…….3
2.3 Model Analsisi Manajemen…………………………………………….……………….4
2.4 Aspek Aspek Organisasi dan Manajemen…………………………………………..…6
2.5 Sistem Perencanaan dalam Sumber Daya Manusia……………………………..……7
Bab III………………………………………………………………………………………..9
Penutup………………………………………………………………………………………9
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………9
3.2 Saran……………………………………………………………………………………..9
Studi Kasus…………………………………………………………………………………10
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………...12
Soal Pilihan Ganda…………………………………………………………………………13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam memulai suatu bisnis pasti sangat diperlukan adanya analisis
manajemen untuk menysusun strategi seberapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk memproduksi produk dan bagaimana struktur organisasi yang dimiliki. Hal ini
penting untuk dilakukan agar pembagian tugas per anggota dalam suatu organisasi
bisa didistribusikan secara jelas dan tepat sesuai dengan kualifikasi dan kemampuan
karyawan atau anggota organisasi tersebut. Jika analisis manajemen tidak dilakukan
dalam studi kelayakan bisnis maka kita tentu tidak akan mengetahui apakah usaha
tersebut memang sudah layak atau tidak untuk dijalankan, dan operasional perusahaan
kedepannya akan sangat kacau karena pembagian job decs yang tidak jelas antar
karyawan, struktur organisasi yang tidak pasti, dan sistem rekruitmen karyawan yang
tidak memiliki kualifikasi. Hal ini akan sangat berdampak pada perusahaan jika tidak
diperhatikan sebaik mungkin. Maka dari itu penting untuk melakukan analisis pada
aspek manajemen.
Menurut Suad Husnan & Suwarsono (2014) analisis manajemen merupakan
suatu kegiatan penelusuran keadaan kemampuan dan sumber daya suatu organisasi,
memilahnya ke dalam beberapa faktor dan menilai untuk dapat menentukan faktor
kunci kesuksesan dan strategi dalam mencapai tujuan atau meraih peluang yang
memberikan manfaat lebih besar. Hakikat analisis manajemen adalah untuk mencari
dan menentukan atau memilih faktor kunci sukses yang akan diberdayakan dan
kelemahan yang akan diperbaiki, serta ancaman yang kaan diatasi agar perusahaan
tetap memiliki keuanggulan untuk meraih peluang strategis yang memberikan
manfaat yang lebih besar dan memuaskan semua stakeholders atau mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan.
Maka dari itu dalam ringkasan mata kuliah ini kami tertarik untuk membahas
lebih lanjut mengenai Aspek Manajemen yang perlu diperhatikan pada Studi
Kelayakan Bisnis

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa Saja Dasar Analisis Pada Aspek Manajemen ?
2. Apa Saja Komponen – Komponen dalam Analisis Manajemen?
3. Apa Saja Model Analisis Manajemen ?

1
4. Bagaimana Aspek Organisasi dan Manajemen ?
5. Bagaimana Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia ?

1.3 TUJUAN
1. Apa Saja Dasar Analisis Pada Aspek Manajemen ?
2. Apa Saja Komponen – Komponen dalam Analisis Manajemen?
3. Apa Saja Model Analisis Manajemen ?
4. Bagaimana Aspek Organisasi dan Manajemen ?
5. Bagaimana Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Analisis Aspek Manajemen


a. Hakikat, Makna dan Tujuan Analisis Manajemen
Analisis manajemen merupakan suatu kegiatan penelusuran keadaan
kemampuan dan sumber daya suatu organisasi, memilahnya ke dalam beberapa
faktor dan menilai untuk dapat menentukan faktor kunci kesuksesan dan strategi
dalam mencapai tujuan atau meraih peluang yang memberikan manfaat lebih
besar. Hakikat analisis manajemen adalah untuk mencari dan menentukan atau
memilih faktor kunci sukses yang akan diberdayakan dan kelemahan yang akan
diperbaiki, serta ancaman yang kaan diatasi agar perusahaan tetap memiliki
keuanggulan untuk meraih peluang strategis yang memberikan manfaat yang
lebih besar dan memuaskan semua stakeholders atau mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.
b. Dasar Pertimbangan Pentingnya Melakukan Analisis Manajemen
Beberapa pertimbangan pentingnya melakukan analisis manajemen yaitu sebagai
berikut :
1) Setiap organisasi, setiap organisasi baik di bidang organisasi maupun bisnis
menghadapi dua keadaan kontradiktif, diantaranya yaitu dituntut untuk
mampu meningkatkan kinerja atau mencapai berbagai tujuan yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan, keinginan, harapan publik yang berubah terus
dan memiliki sumber daya yang mendukung terutama saat mengalami krisis.
2) Terjadinya perubahan lingkungan internal tentu berpengaruh terhadap keadaan
internal organisasi, maka hari itu perlu suatu analisis agar konsep, prinsip dan
teori yang diterapkan selalu dapat disesuaikan, disempurnakan dalam
mencapai tujuan atau meraih peluang yang lebih besar.
3) Hasil analisis yang dilakukan dirahapkan dapat menjadi pilihan alternatif –
alternatif yang tepat dan efisien untuk dijalankan.
4) Organiasi yang tidak mampu dalam melakukan perubahan atau penyesuaian
dengan perubahan keadaan akan mengalami kesulitan untuk mempertahankan
eksistensi, apalagi untuk meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan
organisasi.
2.2 Komponen – Komponen dalam Analisis Manajemen

3
Dalam meganalisis aspek – aspek manajemen terdapat beberapa unsur yang harus
dianalisis yaitu sebagai berikut :
a. Kepemilikan, unit bisnis yang akan didirikan merupakan milik prribadi atau milik
bersama. Apa saja keuntungan dan kerugian dari unit bisnis yang dipilih tresebut ?
b. Organisasi, jenis organisasi seperti apa yang diperlukan ? apakah organisasi lini
staf, lini dan staf, atau bentuk lainnya ? tentukan jenis yang paling tepat dan
efisien
c. Tim manajemen, bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain secara
profesional. Hal ini bergantung pada skala usaha dan kemampuan yang dimiliki
wirausaha.
d. Karyawan, disesuaikan, baik dalam jumlah maupun kualifikasinya.
2.3 Model Analisis Manajemen
Berbagai pendekatan dalam analsiis manajemen dikelompokkan dalam kategori
berikut :
a. Pendekatan empiris atau pendekatan kasus
Pendekatan ini menganalisis manajemen dengan menelaah pengalaman
melalui berbagai kasus. Pengalaman merupakan pedoman yang berguna untuk
mengetahui alasan pokok suatu tindakan berhasil atau gagal, yang dapat dideteksi
apabila keadaan yang berbeda pada masa lampau dan masa sekarang
diperhitungkan. Jika tidak demikian, pengalaman dan penelaahan terhadap hal-hal
yang terjadi pada masa lampau tidak akan bermanfaat untuk memecahkan masalah
masa kini dan masa depan, yang pasti akan berbeda.
b. Pendekatan Prilaku Antarpribadi
Pendekatan ini berdasarkan gagasan bahwa manajemen merupakan upaya
mencapai hasil melalui orang lain sehingga studi pendekatannya dipusatkan pada
hubungan antarpribadi. Oleh sebab itu, pendekatan ini disebut juga hubungan
manusiawi, pendekatan kepemimpinan, atau pendekatan ilmu kepribadian.
Pendekatan ini cenderung menekankan hubungan manusiawi sebagai kiat yang
seyogianya dipahami dan dipraktikkan seorang manajer yang bahkan dapat
bertindak selaku psikiateramatis.
c. Pendekatan Perilaku Kelompok
Pendekatan ini menekankan perhatian pada perilaku orang-orang dalam
kelompok daripada perilaku tiap-tiap orang. Dengan demikian, pendekatan ini

4
cenderung didasarkan pada sosiologi dan psikologi sosial. Dengan demikian, studi
tentang manajemen dipandang sebagai studi pola perilaku kelompok.
d. Pendekatan Sistem Sosial yang Kooperatif
Pendekatan ini mengacu pada pandangan Chester Bernard, yang
memandang manajer sebagai oarng yang membina dan termasuk segala sesuatu
yang mendahului suatu keputusan dan segala sesuatu yang timbul setelah
pengambilan keputusan.
e. Pendekatan sistem sosioteknis
Pendekatan ini dipusatkan pada produksi, pengurusan kaul dan berbagai
aktivitas, yaitu sistem teknik yang berkaitan dengan manusia. Oleh karena itu,
pendekatan ini sangat berorientasi pada perekayasaan industri. Walaupun
pendekatan ini memeberikan manfaat tidak sedikit, masih banyak pengetahuan
manajemen yang diperlukan selain penemuan dalam pendekatan ini.
f. Pendekatan teori keputusan
Pendekatan ini berdasarkan keyakinan bahwa karena para manajer
mengambil keputusan, kita harus memusatkan perhatian pada pengambilan
keputusan sehingga memunculkan teori tentang pengambilan keputusan. Para
teoretis keputusan menekankan perhatian pada proses pengambilan keputusan,
individu dan kelompok pengambil keputusan, dan analisis proses keputusan, yang
merupakan batu loncatan untuk mengkaji keseluruhan aktivitas di perusahaan,
termasuk perilaku individu, kelompok, struktur organisasi, pengembangan
informasi, dan analisis nilai.
g. Pendekatan sistem
Teori sistem dapat diterapkan dalam ilmu manajemen. Selain memiliki
batas – batas, manajemen merupakan sistem yang terbuka bagi lingkungan,
artinya selain manajemen terdiri atas subsistem – subsistem, seeprti subsistem
perencanaan, pengorganisasian, pengisian lowongan, kepemimpinan, dan
pengendalian, di pihak lain mamanajemen terbuka terhadap masukan dari luar
(terhadap variabel – variabel eksternal). Misalnya pada saat menyusun
perencanaan perlu diperhatikan variabel – variabel eksternal, seperti pasar – pasar
teknologi, kekuatan sosial, peraturan dan sebagainya.
h. Pendekatan kontingensi atau situasional
Pendekatan ini menekankan fakta bahwa hal – hal yang dilakukan
manajemen bergantung pada keadaan tertentu dan perubahan situasi pekerjaan dan

5
lingkungan, serta memperhitungkan pengaruh tindakan terhadap pola perilaku
dalam berorganisasi perusahaan.
i. Pendekatan peran manajerial
Pendekatan ini menekankan pada pengamatan dan penyampaian hal – hal
yang sebetulnya dilakukan para manajer dan arti kegiatan (peran) manajerial itu.
Dari hasil penelitiannya, Mintsberg menyimpulkan bahwa manajer mengisi suatu
seri dari sepuluh peran yaitu sebagai berikut :
1) Peran antarpribadi, yaitu :
a) Seremonial dan sosial (mengondisi upacara dan tugas sosial sebagai
utusan organisasi);
b) Pemimpin
c) Penghubung (khususnya dengan pihak luar)
2) Peran informasional
a) Penerima informasi
b) Penyebar informasi (ke dalam)
c) Juru bicara (informais keluar)
3) Peran sehubungan dengan keputusan, yaitu :
a) Kewirausahaan
b) Menangani gangguan
c) Alokasi sumber
d) Negosisasi
j. Pendekatan operasional
Pendekatan operasional mengakui adanya inti sentral dalam pengetahuan
manajemen. Hal – hal seperti karyawan, staf, departementasi, penilaian
manajerial, teknik pengendalian manajerial, kepemimpinan, dan sebagainya hanya
ditemukan apabila manajer terlibat di dalamnya. Akan tetapi pendekatan ini juga
menggunakan pengetahuan dari bidang – bidang lain, seperti teori sistem, teori
komunikasi, konsep matematis dan ilmu perilaku. Karena pendekatan operasional
menggunakan fungsi – fungsi manajemen, pendekatan ini sering diacu sebagai
aliran proses manajemen. Selain itu pendekatan ini merupakan satu cara untuk
memadukan pengetahuan yang berguna dan relevan dari semua aliran dan
pendekatan.
2.4 Aspek Organisasi dan Manajemen
Aspek organisasi dan manajemen mengkaji hal-hal berikut.

6
a. Kajian tentang manajemen, terutama tenaga yang diperlukan, jumlah dan kualifikasi yang
dibutuhkan, termasuk pemilik perusahaan dan manajer, gambaran singkat dari kualifikasi
tiap - tiap personel kunci dan alasan seseorang diserahi suatu posisi. Agar pengelolaan
bisnis dapat dilakukan secara efisien dan efektif, struktur organisasinya harus sesuai
dengan besar kecilnya skala usaha (jenis dan volume usaha) serta wewenang jabatan yang
diuraikan secara tegas dan jelas.
b. Uraian tugas pokok dan kewajiban dari tiap-tiap posisi. Jika perusahaan berbentuk
perseroan terbatas, buat daftar nama dan alamat direktur. Jika berbentuk CV, buat daftar
nama dan alamat orang yang terlibat dalam kongsi.
c. Personel diharapkan dapat meningkatkan penjualan karena reputasi orang-orang penting
dari perusahaan. Apakah karyawan termasuk orang-orang yang mudah bergaul atau
memiliki keterampilan khusus, karena kunci keberhasilan dari bisnis tidak lepas dari
keberadaan sumber daya manusia pelaksana, mulai dari pemilik sampai seluruh pelaksana
yang mendukung kegiatan bisnis.

2.5 Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia


1. Komponen Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia
Beberapa komponen dalam sistem perencanaan sumber daya manusia, yaitu sebagai
berikut.
a. Tujuan
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses yang memanfaatkan sumber daya
manusia yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang.
b. Perencanaan organisasi
Perencanaan organisasi dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang
positif bagi perkembangan organisasi. Pegawai atau tenaga kerja menjadi faktor
penting bagi perencanaan organisasi. Beberapa variabel yang sangat penting dan
berpengaruh dalam aktivitas perencanaan, yaitu:
1) peramalan bisnis;
2) perluasan dan pengembangan usaha;
3) perancangan dan perubahan struktur;
4) falsafah manajemen;
5) peranan pemerintah;
6) produk dan kemampuan manusia
c. Pengauditan sumber daya manusia
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pengauditan sumber daya manusia,
yaitu:

7
1) kualitas kekuatan kerja; yang dicapai melalui pengalaman pendidikan, pelatihan,
dan pengembangan;
2) penentuan kualitas; melalui analisis jabatan yang berguna untuk menentukan
tugas-tugas, tanggung jawab, kondisi kerja, dan integrasi antar-jabatan;
3) daftar kemampuan (skill);
4) turnover kerja (reputasi kerja); hal ini menimbulkan kekosongan pegawai karena
pegawai pensiun, berhenti, cuti, izin absen, dan meninggal. Hal ini bertujuan
untuk mencegah turnover kerja tinggi sehingga diperlukan pengisian kekosongan
jabatan dengan segera;
5) perubahan secara internal untuk mempromosikan jabatan, penurunan jabatan, dan
transfer jabatan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam memulai suatu aspek manajemen yang tepat dan efisioen di perlukanya beberaopa
penilaian yang memanfaat analisa manajemen, Analisis manajemen merupakan suatu
kegiatan penelusuran keadaan kemampuan dan sumber daya suatu organisasi,
memilahnya ke dalam beberapa faktor dan menilai untuk dapat menentukan faktor kunci
kesuksesan dan strategi dalam mencapai tujuan atau meraih peluang yang memberikan
manfaat lebih besar. Lalu dengan adanya analisa manajemen menjadi suatu pertimbangan
yang paling tepat karena suatu organisasi maupun bisnis pastinya mempunyai tuntutan
dalam memenuhi kebutuhan produksi suatu sumber daya manusia dan kebutuhan internal
organisasinya yang pastinya sistem analisa manajemen menjadi tahapan dalam
penentuanya. Dengan adanya kompenen SDM yang menjadi penggerak suatu bisnis atau
organisasi agar tetap berjalan demi mencapai suatu tujuan perusahaan.
3.2 SARAN

Dalam penulisan ini di ketahui dalam analaisis manajemen dan sumber daya yang ada di
perlukan Analisis Manajemen Secara Teratur Periode analisis manajemen yang rutin
diperlukan untuk memastikan bahwa organisasi atau bisnis tetap terkini dan relevan
dengan perubahan lingkungan bisnis dan perubahan internal. Hal ini membantu dalam
mengidentifikasi potensi perbaikan dan kesempatan baru. Identifikasi Faktor Kunci
Kesuksesan Setelah melakukan analisis manajemen, identifikasi faktor-faktor kunci
kesuksesan yang menjadi penentu utama dalam mencapai tujuan organisasi. Faktor-
faktor ini dapat berkaitan dengan SDM, operasi, keuangan, atau faktor lain yang relevan.

STUDI KASUS

9
ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA PENDIRIAN HOME INDUSTRY (Studi
Kasus pada Home Industry Cokelat ‘Cozy” Kedemangan Blitar)

Home industry Cokelat “Cozy” merupakan usaha baru yang didirikan dengan
modal sendiri yaitu sebesar Rp10.000.000. produk yang dihasilkan berupa cokelat batang
dengan berbagai macam varian rasa. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat kelayakan investasi dalam pendirian Home Industrym Cokelat “Cozy”
yang beralamat di Lingkungan Jaten RT 01 RW 01 Keluarahan Kedemangan Kecamatan
Kedemangan Kabupaten Blitar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Februari
2015 dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil analisis terhadap Aspek Organisasi dan Manajemen


1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Home Industry Cokelat “Cozy” berbentuk garis atau lini,
dan disusun secara sederhana, yaitu pemilik dan pemimpin usaha berada di posisi
atas. Terdapat tiga devisi dalam struktur organisasi yaitu devisi pengembangan,
produksi, dan pemasaran. Ketua devisi berada di bawah ketua diikuti dengan anggota
selaku pelaksana dimana masing – masing tenaga kerja melakukan tugas yang telah
ditentukan. Jumlah tenaga kerja sedikit, hubungan antara pemilik usaha dengan tenaga
kerja sangat dekat, serta tingkat spesialisasi belum tinggi.
2. Jumlah tenaga kerja
Tenaga kerja Home Industry Coklat “Cozy” berjumlah 11 orang dengan
kualifikasi pendidikan SMA/SMK dan Sarjana. Tenaga kerja yang terlibat dalam
“Cozy” terbagi menjadi tiga devisi, yaitu devisi pengembangan yang berjumlah 2
orang, devisi produksi yang berjumlah 3 orang, dan devisi pemasaran yang berjumlah
4 orang. Kegiatan usaha “Cozy” masih sederhana sehingga tidak membutuhkan
pekerja yang banyak, namun dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit mampu
menghasilkan output yang maksimal.
3. Kualifikasi tenaga kerja
Secara umum tenaga kerja yang ada bukan merupakan kualifikasi tenaga kerja
tetap, namun lebih kepada tenaga kerja lepas atau join kerja dnegan memperhitungkan
keuantungan tertentu. Kualifikasi pendidikan tenaga kerja pada Home Industry

10
Cokelat “Cozy” yaitu jenjang pendidikan SMA/SMK sampai Sarjana. Adapun tenaga
kerja berjenjang pendidikan SMA/SMK lima orang dan jenjang Sarjana enam orang.
4. Sistem Pengupahan dan Pelatihan
Sistem pengupahan tenaga kerja bermacam – macam, untuk devisi produksi
menggunakan sistem bonus per unit dari hasil produksi, untuk devisi pemasaran
menggunakan sistem join bagi hasil, dan untuk devisi pengembangan menggunakan
royalty. Semua tenaga kerja mendapatkan proses training selama bekerja di home
industry. Pelatihan oleh pemilik usaha diadakan setiap ada jenis produk yang baru
sehingga tenaga kerja dapat mempelajari proses produksi, strategi pemasaran, dan
pengembangan yang akan doterapkan. Proses training bersifat non formal, dan
bertujuan agar kualitas setiap produk yang dihasilkan tetap terhjaga. Home Industry
Coklat “Cozy” menjalankan fungsi – fungsi manajemen, walaoupun tidak sekompleks
usaha besar. Adapun fungsi manajemen, Perencanaan (Planning), Pengorganisasian
(Organizing), Pelaksanaan (Actuating), dan Pengawasan (Controlling).
Analisis organisasi dan manajemen menunjukkan bahwa pemilik usaha telah
menjalankan fungsi – fungsi manajemen dengan baik, dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Struktur organisasi yang sederhana
memudahkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing – masing bagian dalam
home industry. Bentuk struktur organisasi garis atau lini menunjukkan pemilik usaha
berupaya untuk menjalin hubungan baik dengan karyawan, dan membina solidaritas
yang tinggi antar karyawan. Home industry ini juga mengadakan pelatihan meskipun
bersifat non formal, dan sistem pengupahan yang sesuai dengan hasil kerja.

11
DAFTAR PUSTAKA

Afiyah, A. (2015). Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian Home Industry (Studi Kasus p
ada Home Industry Cokelat “Cozy” Kademangan Blitar) (Doctoral dissertation, Braw
ijaya University).
Suad Husnan & Suwarsono M., 2014, Studi Kelayakan Proyek Bisnis , Yogyakarta : UPP
STIM YKPN

12
SOAL PILIHAN GANDA

1) Di bawah ini merupakan komponen – komponen yang harus dianalisis dalam aspek
manajemen, kecuali….
a. Organisasi
b. Kepemilikan
c. Tim manajemen
d. Karyawan
e. Bahan baku
Jawaban : e

2) Apa yang dimaksud dengan pendekatan kontingensi atau situasional ?


a. Pendekatan yang mengakui adanya inti sentral dalam pengetahuan manajemen.
b. Pendekatan yang menekankan pada pengamatan dan penyampaian hal – hal yang
sebetulnya dilakukan para manajer dan arti kegiatan (peran) manajerial itu.
c. Pendekatan yang berdasarkan keyakinan bahwa karena para manajer mengambil
keputusan, kita harus memusatkan perhatian pada pengambilan keputusan
sehingga memunculkan teori tentang pengambilan keputusan
d. Pendekatan yang menekankan fakta bahwa hal – hal yang dilakukan
manajemen bergantung pada keadaan tertentu dan perubahan situasi
pekerjaan dan lingkungan.
e. Pendekatan yang menganalisis manajemen dengan menelaah pengalaman melalui
berbagai kasus.
Jawaban : d

3) Mintsberg menyimpulkan bahwa manajer mengisi suatu seri dari sepuluh peran. Di
bawah ini manakah peran informasional menurut Mintsberg ?
a. Juru bicara
b. Pemimpin
c. Kewirausahaan
d. Menangani gangguan
e. Seremonial dan sosial

13
Jawaban : a

4) Berikut ini merupakan dasar pertimbangan kenapa analisis manajemen penting untuk
dilakukan, kecuali…
a. Karena setiap organisasi dituntut untuk mampu meningkatkan kinerja atau
mencapai berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan,
keinginan, harapan publik
b. Terjadinya perubahan lingkungan internal tentu berpengaruh terhadap keadaan
internal organisasi
c. Hasil analisis yang dilakukan dirahapkan dapat menjadi pilihan alternatif –
alternatif yang tepat dan efisien untuk dijalankan.
d. Karena organiasi yang tidak mampu dalam melakukan perubahan atau
penyesuaian dengan perubahan keadaan akan mengalami kesulitan untuk
mempertahankan eksistensi, serta meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan
organisasi.
e. Memberikan peluang kepada pesaing untuk menganalisis produk yang kita
miliki agar kedepannya dapat bersaing secara sehat.
Jawaban : e

5) Apa yang dimaksud dengan analisis manajemen ?


a. Analisis yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis,
teknologi, dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun.
b. Mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja
organisasi pada waktu yang akan datang
c. Suatu kegiatan penelusuran keadaan kemampuan dan sumber daya suatu
organisasi, memilahnya ke dalam beberapa faktor dan menilai untuk dapat
menentukan faktor kunci kesuksesan dan strategi dalam mencapai tujuan.
d. Memperkirakan luas pasar yang diminta dan pasar yang tersedia untuk
mengetahui posisi perusahaan dalam industrinya guna merencanakan volume
penjualan
e. Analisis yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis
agar memberikan manfaat ekonomi dan sosial.

Jawaban : c

14

Anda mungkin juga menyukai