Disusun oleh:
1. M.Pahruddinnur
2. Aldi Muzakki
Dosen pengampu:
Senang, M.Pd.I
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah swt atas kasih dan sayang
nya memberikan pengetahuan, kemampuan, dan kesempatan kepada penyusun
sehingga mampu menyelesaikan makalah ini sebagai mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia
Ucapan terima kasih tidak lupa kami tuturkan kepada dosen pembimbing
mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia ini, kami berharap semoga makalah
ini dapat berguna untuk semua generasi selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 11
B. Saran.................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia atau yang biasa dikenal dengan SDM adalah salah
satu sumber daya terpenting bagi terselenggaranya sebuah organisasi atau
perusahaan karena manusia sebagai pengerak dari segala aktivitas di dalam
perusahaan agar dapat mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan baik di bidang
keuangan, pemasaran, operasi dan produksi, maupun keadaan lingkungan internal
dan eksternal. Dalam suatu perusahaan akan dibutuhkan adanya manajemen
sumber daya manusia untuk mengatur dan mengelola sumber daya manusia yang
ada. Manajemen sumber daya manusia menjadi sangat penting sebab akan memicu
tercapainya tujuan baik itu bagi perusahaan, individu maupun masyarakat.
Manajamen akan terselenggara efektif dan efisien apabila dalam seluruh
proses manajemen terjadi interaksi positif antara para manajer teknis operasional
yang bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas pokok dan fungsi organisasi
dengan para pejabat dan spesialis yang mengelola sumber daya manusia dalam
organisasi. Manajer dalam perusahaan harus ekstra kerja keras untuk memutahirkan
tenaga kerjanya agar dapat menerima berbagai perubahan teknologi yang baru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud dengan Pengawasan dan Pengendalian SDM ?
2. Apa saja Tujuan dari Pengawasan dan Pengendalian SDM ?
3. Apa saja Langkah-langkah dalam Proses Pengawasan ?
4. Apa saja Langkah-langkah dalam Pengendalian?
5. Apa saja Gejala-gejala yang memerlukan Pengawasan dan Pengendalian ?
6. Apa saja Sistem Pengawasan ?
7. Apa saja Sistem Pengendalian ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud dengan Pengawasan dan Pengendalian
SDM
1
2
2. Untuk Mengetahui Apa saja Tujuan dari Pengawasan dan Pengendalian SDM
3. Untuk Mengetahui Apa saja Langkah-langkah dalam Proses Pengawasan
4. Untuk Mengetahui Apa saja Langkah-langkah Pengendalian
5. Untuk Mengetahui Apa saja Gejala-gejala yang memerlukan Pengawasan dan
Pengendalian
6. Untuk Mengetahui Apa saja Sistem Pengawasan
7. Untuk Mengetahui Apa saja sistem Pengendalian
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
3. Sasaan apa saja pada tiap bagian yang ingin dicapai dan keterkaitan antara
bagian-bagian tersebut sehingga dalam mencapai sasaran organisasi dapat
dilakukan secara sistematis.
4. Pola karier dari para karyawan dalam organisasi yang berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi kerja, dan sebagainya
Namun, perlu diingat bahwa inti dari pengawasan bukan hanya sebatas pada
penilaian berkaitan dengan berjalan atau tidaknya rencana yang telah ditetapkan,
akan tetapi termasuk tindakan koreksi yang mungkin diperlukan maupun penentuan
sekaligus penyesuaian standar yang terkait dengan pencapaian tujuan dari waktu ke
waktu.
Sementara itu, yang dimaksud dengan pengendalian manajeman adalah
semua usaha perusahaan yang mencakup metode, prosedur dan strategi perusahaan
yang mengacu pada efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan (organisasi),
agar dipatuhinya kebijakan manjemen serta tercapainya tujuan perusahaan
(organisasi). Jadi, bisa dipahami bahwa adanya pengendalian ini dalam rangka
mencapai keefektifan dan keefisiensian kinerja dari organisasi yang dalam
pembahasan ini berkenaan dengan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
dari organisasi. sementara itu, pengendalian dalam kaitannya dengan akuntansi
didefinisikan sebagai hubungan antara prosedur dan system yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan perusahaan (organisasi)
Ernie Tisnawati dan Kurniawan dalam bukunya yang berjudul Pengantar
Manajeman cenderung menyamakan – atau menyandingkan – antara pengawasan
dengan pengendalian dari suatu organisasi dalam satu pembahasan. Artinya,
pengawasan dan pengendalian adalah satu hal yang memiliki dua sisi. Di atas pun
telah disebutkan bahwa adanta ditetapkannya standar minimal adalah untuk
memungkinkan ketercapaian sasaran-sasaran pada tiap aspeknya dengan baik dan
terkendali. Jadi, dalam pengawasan ada pengendalian, begitu pun sebaliknya.
5
pada semakin kompleks masalah yang akan dihadapi. Jika hal tersebut tidak
diatasi, maka sudah dapat dipastikan organisasi tersebut akan terpuruk di saat
kemajuan telah di depan mata. Oleh karena itu, pengawasan jelas memiliki
peranan penting untuk menjamin bahwa kompleksitas tersebut dapat diantisipasi
dengan baik.
C. Langkah-langkah Dalam Proses pengawasan
Dalam Pengawasan, Terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh,
antara lain:
1. Penetapan Standar dan metode penilaian kerja
Idealnya, tujuan yang hendak dicapai suatu organisasi sebaiknya ditetapkan
dengan jelas dan lengkap pada saat perencanaan dilakukan. Terdapat tiga alasan
mengapa tujuan harus jelas, yaitu: (1) sering kali tujuan terlalu bersifat umum
sehingga sulit untuk dinilai saat implementasi dilakukan, (2) berdasarkan alasan
pertama tersebut, sebaiknya tujuan yang ditetapkan memuat standar yang lebih
jelas dinyatakan, dan (3) kejelasan dan kelengkapan tujuan memudahkan
manajemen untuk melakukan komunikasi dalam organisasi, termasuk juga
menentukan metode yang akan digunakan dalam mengevaluasi standar yang
telah ditetapkan. Manajemen akan lebih mudah menjelaskan kepada seluruh
pihak dalam organisasi jika tujuan organisasi dirumuskan dengan jelas.
2. Penilaian kinerja
Yang dimaksud dengan penilaian kinerja adalah upaya untuk
membandingkan kinerja yang dicapai dengan tujuan dan standar yang telah
ditetapkan semula. Penilaian kinerja merupakan sebuah proses yang
berkelanjutan dan terus menerus dalam beberapa kegiatan yang hanya dapat
dilihat kualitas pekerjaannya saat akhir dari kegiatan tersebut.
3. Membandingkan Kinerja dengan standar
Secara garis besar, ada kemungkinan hasil penilaian yang diambil dari
perbandingan antara kinerja dan standar, yaitu:
a) Kinerja > Standar, di mana dalam kondisi ini organisasi mencapai kinerja
yang terbaik karena berada di atas standar yang ditetapkan.
7
b) Kinerja = Standar, artinya organisasi mencapai kinerja yang baik, namun pada
tingkat yang paling minimum karena kinerjanya sama dengan standar.
c) Kinerja < Standar, berarti dalam kondisi ini organisasi mencapai kinerja yang
buruk atau tidak sesuai dengan yang diharapkan karena berada di bawah
standar.
4. Melakukan Tindakan Koreksi jika terdapat masalah
Dari tahap sebelumnya, melalui perbandingan antara kinerja dengan
standar, kita dapat memperoleh informasi dari proses pengawasan yang kita
lakukan bahwa kinerja di atas standar, sama dengan standar, atau di bawah
standar. Ketika kinerja di bawah standar berarti organisasi mendapatkan maslah.
Oleh karena itu organisasi kemudian perlu melakukan pengendalian, yaitu
dengan mencari jawaban mengapa masalah tersebut terjadi, yaitu kinerja di
bawah standar, kemudian perusahaan melakukan tindakan untuk mengoreksi
masalah tersebut.
D. Langkah-langkah dalam Pengendalian
Pengendalian sumber daya manusia Melibatkan beberapa langkah, antara
lain:
1. Pengukuran kinerja
Yaitu evaluasi kinerja karyawan menggunakan matrik yang telah
ditetapkan, seperti produktivitas, kehadiran, dan pencapaian tujuan.
2. Umpan balik evaluasi kinerja
Yaitu berikan umpan balik kepada karyawan tentang kinerjanya dan
identifikasi area perbaikan atau pengakuan prestasi.
3. Pengembangan Karyawan
Yaitu melakukan pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
4. Pengelolaan kinerja
Yaitu menerapkan proses pengelolaan kinerja untuk mengidentifikasi
masalah dan mengambil tindakan korektif atau pemberian penghargaan.
8
5. Pemantauan kepatuhan
Yaitu memastikan kebijakan dan prosedur SDM diikuti dengan baik sesuai
dengan peraturan standar yang berlaku.
6. Penyesuaian kebutuhan SDM
Yaitu menyesuaikan jumlah dan jenis sumber daya manusia dengan
kebutuhan organisasi, termasuk perencanaan penggajian dan manajemen beban
kerja.
7. Komunikasi efektif
Yaitu menjaga komunikasi yang efektif antara manajemen dan karyawan
untuk memastikan pemahaman yang baik tentang tujuan organisasi dan
ekspektasi kinerja.
8. Pengelolaan Konflik
Yaitu Mengatasi konflik dengan pendekatan yang adil dan efektif,
mendorong kolaborasi dan solusi yang memuaskan semua pihak.
E. Gejala-gejala yang Memerlukan Pengawasan dan Pengendalian
Sebuah organisasi dituntut untuk tahu tentang masalah-masalah yang akan
dihadapi. Dengan tahu, maka aka nada upaya-upaya yang akan dilakukan untuk
mengatasai masalah-masalah tersebut baik itu berupa pencegahan (preventive)
ataupun pemecahan masalah (problem solving). Lantas bagaimana agar dapat
mengenali adanya masalah kegiatan organisasi sehingga memerlukan pengawasan
dan pengendalian yang lebih intensif? Salah satunya adalah mengenali secara pasti
gejala dari setiap yang dilakukan oleh organisasi.
Berkaitan dengan hal ini, Kreitner menberikan keterangan berkaitan dengan
gejala yang biasanya menunjukkan perlu adanya kontrol atau pengawasan dan
pengendalian perusahaan (organisasi) sebagaimana yang dikutip oleh Ernie
Tisnawati dan Kurniawan:
1. Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor
penyebabnya.
2. Penurunan kulaitas pelayanan (teridentifikasi dari adanya keluhan pelanggan.
3. Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya keluhan pegawai,
produktifitas kerja yang menurun, dan lain sebagainya).
9
A. Kesimpulan
Sumber daya manusia atau yang biasa dikenal dengan SDM adalah salah
satu sumber daya terpenting bagi terselenggaranya sebuah organisasi atau
perusahaan karena manusia sebagai pengerak dari segala aktivitas di dalam
perusahaan agar dapat mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan baik di bidang
keuangan, pemasaran, operasi dan produksi, maupun keadaan lingkungan internal
dan eksternal. Dalam suatu perusahaan akan dibutuhkan adanya manajemen
sumber daya manusia untuk mengatur dan mengelola sumber daya manusia yang
ada. Manajemen sumber daya manusia menjadi sangat penting sebab akan memicu
tercapainya tujuan baik itu bagi perusahaan, individu maupun masyarakat.
Pengawasan menurut Schermerhorn seperti yang dikutip Ernie Tisnawati
dan Kurniawan, adalah suatu proses dalam menetapkan kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Sementara itu, yang dimaksud dengan pengendalian manajeman adalah
semua usaha perusahaan yang mencakup metode, prosedur dan strategi perusahaan
yang mengacu pada efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan (organisasi),
agar dipatuhinya kebijakan manjemen serta tercapainya tujuan perusahaan
(organisasi). Jadi, bisa dipahami bahwa adanya pengendalian ini dalam rangka
mencapai keefektifan dan keefisiensian kinerja dari organisasi yang dalam
pembahasan ini berkenaan dengan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
dari organisasi. sementara itu, pengendalian dalam kaitannya dengan akuntansi
didefinisikan sebagai hubungan antara prosedur dan system yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan perusahaan (organisasi)
Adapun Tujuan-tujuan Pengawasan dan Pengendalian meliputi Adaptasi
Lingkungan, Meminimalisir Kegagalan, Meminimumkan Biaya, dan Antivitasi
Kompleksitas Organisasi
11
12
DAFTAR PUSTAKA