Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas individu Mata kuliah Audit Sistem Informasi
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Akuntansi 3B
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah Audit Sistem Informasi dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Audit Sistem Informasi. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang dasar-dasar audit system informasi bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Arief Nurhandika., S.E., M.Ak.
selaku dosen pengampu mata kuliah Audit Sistem Informasi. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 12
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam
arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi
kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia menjadi pilar
penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi,
misi dan tujuan organisasi. Dan persis seperti aspek keuangan, pemasaran, mutu,
lingkungan, manajemen, operasional, internal dan ekstemal, maka sumber daya manusia
memerlukan audit untuk memeriksa sejauh mana fungsi-fungsi sumber daya manusia
dalam organisasi memenuhi azas kesesuaian, efektifitas dan efisiensi di dalam kinerjanya
untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara keseluruhan
Audit sumber daya manusia sejatinya merupakan penilaian yang sifatnya
komprehensif. Audit itu sendiri juga didesain untuk menentukan jika dan bagaimana
suatu perusahaan memenuhi tanggung jawabnya yang berhubungan dengan aturan -
aturan sumber daya manusia.
Perlu juga dipahami. bahwasanya untuk lebih mengerti isi audit sumber daya
manusia yang sebenarnya, siapapunn terlebih dahulu harus mengenal pengertian.
manfaat, instrumen- instrumen, dan bentuk laporan audit secara umum serta kemudian
menghubungkanya dengan pengertian dan manfaat audit sumber daya manusia. Hal
penting lain adalah audit sumber daya manusia tidak selalu mencari pekanggaran atau
ketidaksesuain. Akan tetapi berguna juga mencari terobosan dan tantangan baru,
memotifasi auditee guna memacu prestasi dengan melakukan berbagai perubahan atau
inovasi - inovasi baru. Sumber daya manusia akan lebih berkembang jika didukung oleh
budaya dan iklim organisasi yang kondusif melalui habitat belajar yang dapat
meningkatkan modal kreadibilitas individu dan organisasi yang berguna untuk
menghindari masalah yang sama dikemudian hari. Dan, peranan top manajement sangat
diharapkan dalam keberhasilan audit ini dengan cara memberikan disposisi atas laporan
1
hasil audit sumber daya manusia yang dapat menimbulkan dampak psikologis bagi
auditee. Lebih penting lagi, audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai proses
pembelajaran yang merupakan perluasan dari kata mencoba. Dalam pembelajaran juga
dapat beberapa kesalahan dan ini dipandang sebagai proses untuk lebih menghasilkan dan
mencapai apa yang di pandang sebagai praktek terbaik. Seperti aturan umum yang
disampaikan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus untuk semua organisasi : reasonable
failure should never be received with anger.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui lingkungan audit SDM
2. Untuk mengetahui manfaat audit SDM
3. Untuk mengetahui audit strategi perusahaan
4. Untuk mengetahui audit fungsi SDM
5. Untuk mengetahui Berbagai area dalam audit fungsi SDM
6. Untuk mengetahui audit kepatuhan manajerial
7. Untuk mengetahui audit kepuasan karyawan
8. Untuk mengetahui pendekatan riset dalam audit SDM
9. Untuk mengetahui metode riset SDM
10. Untuk mengetahui menyiapkan laporan dan rekomendasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ruang lingkup audit SDM dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu penarikan,
pemberdayaan/pemanfaatan, dan pemberhentian/pemensiunan sebagai berikut:
1. Rekrutmen atau penarikan SDM, mulai dari proses perencanaan kebutuhan SDM
hingga proses seleksi dan penempatan.
2. Pengelolaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM
setelah ada di perusahaan, dimulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan
penilaian kinerja pegawai.
3. Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri
maupun pemecatan akibat pelanggaran aturan perusahaan, atau disebabkan pegawai
memasuki usia pensiun.
Sasaran audit sumber daya manusia (SDM) harus diamati dengan penuh perhatian
untuk memungkinkan tercapainya efisiensi dan efektivitas pengelolaan organisasi. Dalam
hal ini tetap diperhatikan aspek “manusiawi” nya pada batas-batas kewajaran atau pada
batas “proporsionalitas” yang tepat. Dengan memperhatikan berbagai aspek yang perlu
diperhatikan dalam rangka audit sumber daya manusia di atas, maka perlu sekali adanya
ketentuan-ketentuan standar dalam berbagai aspek tadi sebagai tolok ukur.
Ketentuan-ketentuan standar dapat berbagai macam antara lain:
1. Berapa jumlah pegawai yang harus ada dalam organisasi untuk dapat mencapai
sasaran yang ingin dicapai organisasi.
2. Berapa jumlah pegawai yang paling ideal atau tepat untuk mendapatkan hasil yang
paling maksimal dari organisasi.
3. Kualitas pengetahuan dan keahlian pegawai yang bagaimana harus mengisi berbagai
jabatan/tugas dan pekerjaan dalam organisasi dengan segala jenis latar belakang
pendidikannya.
4. Sikap dan perilaku kerja yang bagaimana harus diperlihatkan oleh pegawai ketika
menjalankan suatu tugas/pekerjaan dari organisasi.
3
5. Gap kompetensi apa saja yang perlu diberikan kepada pegawai sehingga sanggup
menjalankan tugas dan pekerjaannya lebih efektif.
6. Apa upaya yang dilakukan organisasi untuk menekan tingkat kemangkiran pegawai,
dan berapa toleransi tingkat kemangkiran pegawai
7. Sasaran apa saja pada setiap unit kerja/satuan kerja yang ingin dicapai dan
bagaimana kaitannya antara unit kerja/satuan kerja tersebut, sehingga mencapai
sasaran organisasi dapat secara sistematis dicapai.
8. Bagaimana pola karier para pegawai dalam organisasi, yang akan berpengaruh pada
upaya peningkatan prestasi kerja dan sebagainya.
9. Bagaimana organisasi menegakkan reward dan punishman secara adil terhadap
pegawai, dan bagaimana sistem yang dibangun dapat meningkatkan kinerja pegawai.
10. Bagaimana cara organisasi menghargai para pegawai yang telah memberikan
kontribusi atau jasa kepada organisasi.
4
2.3 Audit Strategi SDM
a. Strategi perusahaan berkaitan dengan cara perusahaan menciptakan keunggulan
bersaing.
b. Memahami strategi perusahaan sangat penting bagi manajemen SDM, karena
MSDM bisa dikatakan „efektif‟ hanya jika mampu berkontribusi bagi tercapainya
sasaran stratejik perusahaan.
c. Para karyawan departemen SDM bisa mempelajari strategi perusahaan lewat
wawancara dengan para ekskutif kunci, mempelajari rencana bisnis jangka panjang,
dan melakukan peninjauan lingkungan secara sistematis guna mengungkap tren-tren
yang berubah.
d. Departemen SDM harus mengaudit fungsinya, kepatuhan manajerial, dan
penerimaan para karyawan atas kebijakan dan praktik SDM dalam kaitannya
dengan rencana stratejik perusahaan.
5
2.5 Berbagai Area dalam audit fungsi SDM
System informasi SDM
Standar jabatan
Deskripsi jabatan
Spesifikasi jabatan
Rencana SDM
Estimasi permintaan dan penawaran
Inventori keahlian
Bagan dan ringkasan penggantian
Administrasi kompensasi
Tingkat gaji, upah, dan intensif
Paket tunjangan
Layanan perusahaan bagi karyawan
Penyediaan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan orientasi
- program orientasi
- tujuan dan prosedur pelatihan
- tingkat pembelajaran
Pengembangan karir
Keberhasilan penempatan internal
Program perencanaan karir
Upaya pengembangan SDM
Penyediaan pengembangan karyawan
Rekrutmen
- sumber rekrutmen
- ketersediaan calon karyawan
- lamaran kerja
Seleksi
- rasio seleksi
- prosedur seleksi
- kesetaraan kesempatan
6
Control dan evaluasi organisasi
Peniliaian kinerja
- standard dan ukuran kinerja
- teknik penilaian kinerja
- wawancara evaluasi
Hubungan karyawan- manajemen
- kepatuhan hukum
- hak-hak manajemen
- penyelesaian perselisihan
Control SDM
- komunikasi karyawan
Prosedur kedisiplinan
Prosedur perubahan dan pengembangan
Audit SDM
- Fungsi SDM
- manajemen operasi
- umpan balik karyawan
7
2.7 Audit kepuasan karyawan
Kinerja departemen SDM dinilai efektif jika mampu mencapai tujuan perusahaan dan
sekaligus juga memenuhi kebutuhan para karyawan.
Jika kebutuhan karyawan tidak terpenuhi, maka cenderung akan timbul turnover,
kemangkiran, dan aktivitas serikat pekerja.
3. Pendekatan Statistik
8
Tidak semua hasil temuan penelitian dapat ditransformasikan menjadi angka
statistik tetapi dengan adanya kemajuan teknologi informasi akan ada banyak hasil
temuan penelitian yang dapat dinyatakan dalam data statistik. Dengan mengunakan
pendekatan ini, tim audit akan menyusun standar-standar secara statistik sehingga
nantinya tim audit dapat menemukan kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki.
Semua pendekatan-pendekatan diatas dapat digunakan oleh tim audit tetapi pada
dasarnnya tergantung pada kegiatan sumber daya manusia tertentu yang dievaluasi.
9
menggunakan kuesioner. Survei dilakukan pada penelitian yang menggunakan
sampel dan informasi yang dikumpulkan melalui sampel tersebut. Kuesioner ini
digunakan untuk mengumpulkan dan mengukur sikap-sikap karyawan.
3. Eksperimen
Eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan memodifikasi variable
tertentu. Eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan
dimaksudkan untuk mengetahui apakah variable intervensi atau variable
eksperimen efektif atau tidak. Pelaksanaan eksperimen memerlukan konsep dan
variabel yang jelas serta pengukuran yang cermat. Eksperimen dapat dilakukan
dengan atau tanpa kelompok pembanding.
Metode Kuantitatif
1. Analisis Korelasi : digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi yang ada antara
dua atau lebih variabel.
2. Analisis Regresi : dimanfaatkan untuk melihat hubungan antara dua atau lebih
variabel kuantitatif sehingga satu variabel dapat diprediksikan dari variabel
lainnya.
3. AnalisisDiskriminan : digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
membedakan antara dua atau lebih kelompok dalam satu populasi.
Analisis Time Series : suatu variasi dari analisis regresi, dimana variable
independen dinyatakan dalam unit-unit waktu.
10
perbaikan. Sementara itu pada aktivitas konsultasi, kepala bagian audit internal harus
memantau disposisi hasil penugasan seperti yang disepakati dengan klien (statement
2500-2600).
Tindak lanjut audit adalah langkah-langkah yang harus diambil oleh auditor
setelah laporan audit diserahkan kepada auditee. Tindak lanjut audit merupakan kegiatan
untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kemajuan auditee dalam melaksanakan
rekomendasi audit (Wahyudi, 2016b).
Tindak lanjut rekomendasi audit internal bertujuan untuk memberi keyakinan
bahwa manajemen telah mengambil koreksi atas berbagai temuan yang dilaporkan atau
manajemen telah menetapkan besarnya resiko yang dihadapi jika tidak dilakukan
tindakan koreksi (Tafsil, 2012).
Adapun manfaat tindak lanjut rekomendasi audit internal menurut (Tafsil, 2012)
adalah untuk meningkatkan kinerja manajerial dan perusahaan agar apabila terjadi
ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan dalam melaksanakan kegiatan
operasional dapat segera diperbaiki, sehingga kegiatan operasional perusahaan tetap
mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Audit SDM dilaksanakan untuk mancapai tujuan organisasi secara keseluruhan baik
untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Artinya audit SDM
mempunyai misi membantu pimpinan dengan memberikan masukan informasi signifikan
hasil penilaian auditor untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi
oleh Departemen. Hasil audit SDM dapat menjadi masukan berharga untuk referensi
dalam membuat keputusan atau mengambil kebijakan tenteng SDM sehingga pengelilaan
SDM dapat lebih sesuai dengan perencanaan organisasi jangka panjang.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://amriconsulting.wordpress.com/layanan-kami/audit-sdm-dan-analisa-jabatan/
https://deni439.wordpress.com/2017/07/20/uas-riset-sdm/
https://www.fajarpendidikan.co.id/rangkuman-materi-audit-sumber-daya-manusia/
http://arliindah.blogspot.com/2016/01/riset-dan-audit-sumber-daya-manusia.html
https://manajement.info/2015/11/13/pendekatan-riset-audit-sdm/
https://www.scribd.com/doc/216560191/Audit-Kepatuhan
iii