Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AUDIT SISTEM INFORMASI

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas individu Mata kuliah Audit Sistem Informasi

Dosen Pengampu : Arief Nurhandika., S.E., M.Ak.

Disusun Oleh :

Shela Syawalita (20190620209)

Kelompok 6

Akuntansi 3B

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KUNINGAN
Jl. Cut Nyak Dhien No. 36A Kuningan 45512
Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah Audit Sistem Informasi dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Audit Sistem Informasi. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang dasar-dasar audit system informasi bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Arief Nurhandika., S.E., M.Ak.
selaku dosen pengampu mata kuliah Audit Sistem Informasi. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, 05 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

2.1 Lingkup Audit SDM......................................................................................................... 3

2.2 Manfaat Audit SDM ......................................................................................................... 4

2.3 Audit Strategi SDM .......................................................................................................... 5

2.4 Audit Fungsi SDM ........................................................................................................... 5

2.5 Berbagai Area dalam audit fungsi SDM .......................................................................... 6

2.6 Audit Kepatuhan Manajerial ............................................................................................ 7

2.7 Audit kepuasan karyawan ................................................................................................ 8

2.8 Pendekatan riset audit SDM ............................................................................................. 8

2.9 Metode riset SDM ............................................................................................................ 9

2.10 Menyiapkan laporan dan rekomendasi ........................................................................... 10

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... iii

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam
arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi
kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia menjadi pilar
penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi,
misi dan tujuan organisasi. Dan persis seperti aspek keuangan, pemasaran, mutu,
lingkungan, manajemen, operasional, internal dan ekstemal, maka sumber daya manusia
memerlukan audit untuk memeriksa sejauh mana fungsi-fungsi sumber daya manusia
dalam organisasi memenuhi azas kesesuaian, efektifitas dan efisiensi di dalam kinerjanya
untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara keseluruhan
Audit sumber daya manusia sejatinya merupakan penilaian yang sifatnya
komprehensif. Audit itu sendiri juga didesain untuk menentukan jika dan bagaimana
suatu perusahaan memenuhi tanggung jawabnya yang berhubungan dengan aturan -
aturan sumber daya manusia.
Perlu juga dipahami. bahwasanya untuk lebih mengerti isi audit sumber daya
manusia yang sebenarnya, siapapunn terlebih dahulu harus mengenal pengertian.
manfaat, instrumen- instrumen, dan bentuk laporan audit secara umum serta kemudian
menghubungkanya dengan pengertian dan manfaat audit sumber daya manusia. Hal
penting lain adalah audit sumber daya manusia tidak selalu mencari pekanggaran atau
ketidaksesuain. Akan tetapi berguna juga mencari terobosan dan tantangan baru,
memotifasi auditee guna memacu prestasi dengan melakukan berbagai perubahan atau
inovasi - inovasi baru. Sumber daya manusia akan lebih berkembang jika didukung oleh
budaya dan iklim organisasi yang kondusif melalui habitat belajar yang dapat
meningkatkan modal kreadibilitas individu dan organisasi yang berguna untuk
menghindari masalah yang sama dikemudian hari. Dan, peranan top manajement sangat
diharapkan dalam keberhasilan audit ini dengan cara memberikan disposisi atas laporan

1
hasil audit sumber daya manusia yang dapat menimbulkan dampak psikologis bagi
auditee. Lebih penting lagi, audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai proses
pembelajaran yang merupakan perluasan dari kata mencoba. Dalam pembelajaran juga
dapat beberapa kesalahan dan ini dipandang sebagai proses untuk lebih menghasilkan dan
mencapai apa yang di pandang sebagai praktek terbaik. Seperti aturan umum yang
disampaikan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus untuk semua organisasi : reasonable
failure should never be received with anger.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Lingkup Audit SDM?
2. Apa saja Manfaat Audit SDM?
3. Bagaimana Audit Strategi Perusahaan?
4. Apa saja Audit Fungsi SDM?
5. Apa saja Area dalam Audit Fungsi SDM?
6. Bagaimana Audit Kepatuhan Manajerial?
7. Bagaimana Audit Kepuasan Karyawan?
8. Bagaimana Pendekatan Riset dalam Audit SDM?
9. Apa saja Metode Riset SDM?
10. Bagaimana cara untuk Menyiapkan laporan dan rekomendasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui lingkungan audit SDM
2. Untuk mengetahui manfaat audit SDM
3. Untuk mengetahui audit strategi perusahaan
4. Untuk mengetahui audit fungsi SDM
5. Untuk mengetahui Berbagai area dalam audit fungsi SDM
6. Untuk mengetahui audit kepatuhan manajerial
7. Untuk mengetahui audit kepuasan karyawan
8. Untuk mengetahui pendekatan riset dalam audit SDM
9. Untuk mengetahui metode riset SDM
10. Untuk mengetahui menyiapkan laporan dan rekomendasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lingkup Audit SDM

Ruang lingkup audit SDM dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu penarikan,
pemberdayaan/pemanfaatan, dan pemberhentian/pemensiunan sebagai berikut:
1. Rekrutmen atau penarikan SDM, mulai dari proses perencanaan kebutuhan SDM
hingga proses seleksi dan penempatan.
2. Pengelolaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM
setelah ada di perusahaan, dimulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan
penilaian kinerja pegawai.
3. Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri
maupun pemecatan akibat pelanggaran aturan perusahaan, atau disebabkan pegawai
memasuki usia pensiun.
Sasaran audit sumber daya manusia (SDM) harus diamati dengan penuh perhatian
untuk memungkinkan tercapainya efisiensi dan efektivitas pengelolaan organisasi. Dalam
hal ini tetap diperhatikan aspek “manusiawi” nya pada batas-batas kewajaran atau pada
batas “proporsionalitas” yang tepat. Dengan memperhatikan berbagai aspek yang perlu
diperhatikan dalam rangka audit sumber daya manusia di atas, maka perlu sekali adanya
ketentuan-ketentuan standar dalam berbagai aspek tadi sebagai tolok ukur.
Ketentuan-ketentuan standar dapat berbagai macam antara lain:
1. Berapa jumlah pegawai yang harus ada dalam organisasi untuk dapat mencapai
sasaran yang ingin dicapai organisasi.
2. Berapa jumlah pegawai yang paling ideal atau tepat untuk mendapatkan hasil yang
paling maksimal dari organisasi.
3. Kualitas pengetahuan dan keahlian pegawai yang bagaimana harus mengisi berbagai
jabatan/tugas dan pekerjaan dalam organisasi dengan segala jenis latar belakang
pendidikannya.
4. Sikap dan perilaku kerja yang bagaimana harus diperlihatkan oleh pegawai ketika
menjalankan suatu tugas/pekerjaan dari organisasi.

3
5. Gap kompetensi apa saja yang perlu diberikan kepada pegawai sehingga sanggup
menjalankan tugas dan pekerjaannya lebih efektif.
6. Apa upaya yang dilakukan organisasi untuk menekan tingkat kemangkiran pegawai,
dan berapa toleransi tingkat kemangkiran pegawai
7. Sasaran apa saja pada setiap unit kerja/satuan kerja yang ingin dicapai dan
bagaimana kaitannya antara unit kerja/satuan kerja tersebut, sehingga mencapai
sasaran organisasi dapat secara sistematis dicapai.
8. Bagaimana pola karier para pegawai dalam organisasi, yang akan berpengaruh pada
upaya peningkatan prestasi kerja dan sebagainya.
9. Bagaimana organisasi menegakkan reward dan punishman secara adil terhadap
pegawai, dan bagaimana sistem yang dibangun dapat meningkatkan kinerja pegawai.
10. Bagaimana cara organisasi menghargai para pegawai yang telah memberikan
kontribusi atau jasa kepada organisasi.

2.2 Manfaat Audit SDM


1. Mengidentifikasi kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan
2. Meningkatkan citra profesional departemen SDM
3. Mendorong tanggungjawab dan profesionalisme yang lebih besar diantara karyawan
departemen SDM
4. Memperjelas tugas-tugas dan tanggungjawab departemen SDM
5. Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM
6. Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis
7. Memastikan ketaatan terhadap hukum dan peraturan, dalam praktik SDM
8. Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku
9. Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif
10. Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan didalam
departemen SDM.
11. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap system informasi SDM.

4
2.3 Audit Strategi SDM
a. Strategi perusahaan berkaitan dengan cara perusahaan menciptakan keunggulan
bersaing.
b. Memahami strategi perusahaan sangat penting bagi manajemen SDM, karena
MSDM bisa dikatakan „efektif‟ hanya jika mampu berkontribusi bagi tercapainya
sasaran stratejik perusahaan.
c. Para karyawan departemen SDM bisa mempelajari strategi perusahaan lewat
wawancara dengan para ekskutif kunci, mempelajari rencana bisnis jangka panjang,
dan melakukan peninjauan lingkungan secara sistematis guna mengungkap tren-tren
yang berubah.
d. Departemen SDM harus mengaudit fungsinya, kepatuhan manajerial, dan
penerimaan para karyawan atas kebijakan dan praktik SDM dalam kaitannya
dengan rencana stratejik perusahaan.

2.4 Audit Fungsi SDM


Audit ini mengadakan evalusi tentang seberapa jumlah manajer yang mampu
melaksanakan segala kebijakan dan prosedur yang telah digariskan oleh departemen
SDM. Dengan demikian, tindakan- tindakan perbaikan segera dapat dilakukan
sebeleum permasalahan berkembang terlalu jauh. Dalam pelaksanaan audit fungsi
auditor harus :
a. Mengidentifikasi siapa yang bertanggungjawab terhadap aktivitas/kegitan.
b. Menetapkan sasaran-sasaran yang dicari dari setiap kegiatan.
c. Meninju kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai sasaran- sasaran
tersebut.
d. mengambil catatan-catatan dalam system informasi SDM untuk mempelajari
apabila kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur telah diikuti dengan tepat.
e. Menyiapkan laporan yang sebenernya tentang sasaran,kebijakan danprosedur.
f. Mengembangkan rencana Tindakan untuk memperbaiki kesalahan dalam
kebijakan dan prosedur.
g. Menindaklanjuti rencana Tindakan untuk melihat jika sasaran, kebijakan dan
prosedur memecahkan masalah yang ditemukan dalam audit.

5
2.5 Berbagai Area dalam audit fungsi SDM
System informasi SDM
Standar jabatan
Deskripsi jabatan
Spesifikasi jabatan
Rencana SDM
Estimasi permintaan dan penawaran
Inventori keahlian
Bagan dan ringkasan penggantian
Administrasi kompensasi
Tingkat gaji, upah, dan intensif
Paket tunjangan
Layanan perusahaan bagi karyawan
Penyediaan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan orientasi
- program orientasi
- tujuan dan prosedur pelatihan
- tingkat pembelajaran
Pengembangan karir
Keberhasilan penempatan internal
Program perencanaan karir
Upaya pengembangan SDM
Penyediaan pengembangan karyawan
Rekrutmen
- sumber rekrutmen
- ketersediaan calon karyawan
- lamaran kerja
Seleksi
- rasio seleksi
- prosedur seleksi
- kesetaraan kesempatan

6
Control dan evaluasi organisasi
Peniliaian kinerja
- standard dan ukuran kinerja
- teknik penilaian kinerja
- wawancara evaluasi
Hubungan karyawan- manajemen
- kepatuhan hukum
- hak-hak manajemen
- penyelesaian perselisihan
Control SDM
- komunikasi karyawan
Prosedur kedisiplinan
Prosedur perubahan dan pengembangan
Audit SDM
- Fungsi SDM
- manajemen operasi
- umpan balik karyawan

2.6 Audit Kepatuhan Manajerial


 Menilai sejauh mana kepatuhan para manajer dalam melaksanakan berbagai
kebijakan dan prosedur SDM.
Jadi Menilai dan mengukur berbagai kegiatan MSDM paramanajer lini. Apakah
sesuai dengan berbagai kebijakan, prosedur, dan aturan yang berlaku?
 Audit ini juga bisa memperbaiki citra dan kontribusi departemen SDM bagi
perusahaan.
 Para manajer operasi akan lebih menghargai departemen SDM ketika tim audit
meminta masukan dari mereka dan menindaklanjuti masukan tersebut.

7
2.7 Audit kepuasan karyawan

 Kinerja departemen SDM dinilai efektif jika mampu mencapai tujuan perusahaan dan
sekaligus juga memenuhi kebutuhan para karyawan.
 Jika kebutuhan karyawan tidak terpenuhi, maka cenderung akan timbul turnover,
kemangkiran, dan aktivitas serikat pekerja.

2.8 Pendekatan riset audit SDM


Didalam melakukan audit ada beberapa pendekatan riset sumber daya manusia
yang dapat diterapkan pada perusahaan, antara lain:

1. Pendekatan Komparatif (Perbandingan )


Jika menggunakan pendekatan ini maka tim audit akan membandingan
perusahaan dengan perusahaan lain dengan tujuan untuk membandingkan hasil-hasil
kegiatan sumber daya manusia atau program-programnya. Hal ini akan membantu tim
audit untuk mendeteksi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan. Bagi tim audit
mengusulkan berbagai perbaikan tidaklah sulit sebab mereka dapat mencontoh langka-
langkah yang telah diambil oleh organisasi lain yang menghadapi masalah yang sama.

2. Pendekatan Wewenang dari Luar ( Penggunaan Konsultan )


Tim audit menggantungkan pada penemuan oleh para ahli/ konsultan dari luar
perusahaan sebagai standar dimana kegiatan/ program sumber daya manusia dievaluasi.
Temuan-temuan riset yang dipublikasikan akan dapat membantu diagnosis terhadap
berbagai penyebab timbulnya masalah sumber daya manusia. Tetapi ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan jika menggunakan konsultan yaitu kerangka tugas konsultan
harus dibuat seeksplisit mungkin, manajemen puncak harus dapat menjamin akses
terhadap informasi yang diperlukan benar-benar terbuka, konsultan perlu menjalani suatu
program orientasi dan manajemen perlu menyadari bahwa kemampuan kerja konsultan
terbatas.

3. Pendekatan Statistik

8
Tidak semua hasil temuan penelitian dapat ditransformasikan menjadi angka
statistik tetapi dengan adanya kemajuan teknologi informasi akan ada banyak hasil
temuan penelitian yang dapat dinyatakan dalam data statistik. Dengan mengunakan
pendekatan ini, tim audit akan menyusun standar-standar secara statistik sehingga
nantinya tim audit dapat menemukan kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki.

4. Pendekatan Kepatuhan (Ketaatan )


Didalam suatu perusahaan tidak ada salahnya untuk menerapkan ketaatan atau
kepatuhan baik itu terhadap peraturan perundang-undangan maupun peraturan
perusahaan yang telah disepakati bersama. Dengan mengunakan pendekatan ini, tim audit
akan mengambil sampel elemen-elemen sistem informasi untuk memeriksa pelanggaran
terhadap berbagai hukum, kebijaksanaan atau prosedur perusahaan.

5. Pendekatan MBO ( Management By Objectives )


Jika menggunakan pendekatan ini maka tim audit harus membandingkan hasil-
hasil kegiatan sumber daya manusia dengan tujuan yang telah ditentukan sehingga bidang
pelaksanaan kerja yang jelak akan dapat dideteksi dan dilaporkan.

Semua pendekatan-pendekatan diatas dapat digunakan oleh tim audit tetapi pada
dasarnnya tergantung pada kegiatan sumber daya manusia tertentu yang dievaluasi.

2.9 Metode riset SDM


Ada 2 metode yang digunakan untuk riset SDM sebagai berikut:
 Metode Penyelidikan
1. Studi kasus
Studi kasus adalah penelitian kedalam sebab-sebab yang mendasari permasalahan
tertentu dalam sebuah pabrik, sebuah departemen, atau sebuah kelompok kerja.
Hasil riset diterapkan hanya pada seperangkat permasalahan tertentu dan tidak
dapat digeneralisasikan pada kelompok atau permasalahan yang lain.
2. Umpan Balik Survei
Dalam pelaksanaan survei, informasi dikumpulkan dari responden dengan

9
menggunakan kuesioner. Survei dilakukan pada penelitian yang menggunakan
sampel dan informasi yang dikumpulkan melalui sampel tersebut. Kuesioner ini
digunakan untuk mengumpulkan dan mengukur sikap-sikap karyawan.
3. Eksperimen
Eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan memodifikasi variable
tertentu. Eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan
dimaksudkan untuk mengetahui apakah variable intervensi atau variable
eksperimen efektif atau tidak. Pelaksanaan eksperimen memerlukan konsep dan
variabel yang jelas serta pengukuran yang cermat. Eksperimen dapat dilakukan
dengan atau tanpa kelompok pembanding.

 Metode Kuantitatif
1. Analisis Korelasi : digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi yang ada antara
dua atau lebih variabel.
2. Analisis Regresi : dimanfaatkan untuk melihat hubungan antara dua atau lebih
variabel kuantitatif sehingga satu variabel dapat diprediksikan dari variabel
lainnya.
3. AnalisisDiskriminan : digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
membedakan antara dua atau lebih kelompok dalam satu populasi.
Analisis Time Series : suatu variasi dari analisis regresi, dimana variable
independen dinyatakan dalam unit-unit waktu.

2.10 Menyiapkan laporan dan rekomendasi


Laporan hasil audit adalah media yang digunakan oleh auditor internal untuk
mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan maksud
menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan oleh manajemen terkait dengan
temuan audit, kesimpulan dan rekomendasi hasil penugasan audit (Rustendi, 2017).
Menurut The IIA (2016) dalam International Standards for Profesional Practice of
Internal Auditing yang dikutip oleh Rustendi (2017) menyatakan bahwa pada aktivitas
penjaminan, kepala bagian audit internal harus menetapkan proses tindak lanjut untuk
memantau dan memastikan bahwa manajemen senior telah melaksanakan tindakan
perbaikan secara efektif, atau menerima risiko untuk tidak melaksanakan tindakan

10
perbaikan. Sementara itu pada aktivitas konsultasi, kepala bagian audit internal harus
memantau disposisi hasil penugasan seperti yang disepakati dengan klien (statement
2500-2600).
Tindak lanjut audit adalah langkah-langkah yang harus diambil oleh auditor
setelah laporan audit diserahkan kepada auditee. Tindak lanjut audit merupakan kegiatan
untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kemajuan auditee dalam melaksanakan
rekomendasi audit (Wahyudi, 2016b).
Tindak lanjut rekomendasi audit internal bertujuan untuk memberi keyakinan
bahwa manajemen telah mengambil koreksi atas berbagai temuan yang dilaporkan atau
manajemen telah menetapkan besarnya resiko yang dihadapi jika tidak dilakukan
tindakan koreksi (Tafsil, 2012).
Adapun manfaat tindak lanjut rekomendasi audit internal menurut (Tafsil, 2012)
adalah untuk meningkatkan kinerja manajerial dan perusahaan agar apabila terjadi
ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan dalam melaksanakan kegiatan
operasional dapat segera diperbaiki, sehingga kegiatan operasional perusahaan tetap
mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Audit SDM dilaksanakan untuk mancapai tujuan organisasi secara keseluruhan baik
untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Artinya audit SDM
mempunyai misi membantu pimpinan dengan memberikan masukan informasi signifikan
hasil penilaian auditor untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi
oleh Departemen. Hasil audit SDM dapat menjadi masukan berharga untuk referensi
dalam membuat keputusan atau mengambil kebijakan tenteng SDM sehingga pengelilaan
SDM dapat lebih sesuai dengan perencanaan organisasi jangka panjang.
3.2 Saran

Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya untuk menguasai


konsep audit SDM karena hal tersebut dapat membantu mengevaluasi kegiatan –
kegiatan SDM yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Dan hasilnya memberikan
umpan balik tentang fungsi SDM bagi para manajer operasional dan departemen
SDM. Inio juga mengemukakan seberapa baik para manajer mengelola tugas – tugas
SDM

12
DAFTAR PUSTAKA

https://amriconsulting.wordpress.com/layanan-kami/audit-sdm-dan-analisa-jabatan/

https://deni439.wordpress.com/2017/07/20/uas-riset-sdm/

https://www.fajarpendidikan.co.id/rangkuman-materi-audit-sumber-daya-manusia/

http://arliindah.blogspot.com/2016/01/riset-dan-audit-sumber-daya-manusia.html

https://manajement.info/2015/11/13/pendekatan-riset-audit-sdm/

https://www.scribd.com/doc/216560191/Audit-Kepatuhan

iii

Anda mungkin juga menyukai