2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “lingkungan
internal organisasi”.
Selain sebagai memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Strategik, makalah ini
disusun sebagai salah satu sarana untuk mahasiswa menggali lagi berbagai informasi yang terkait
dengan judul yang tertera diatas. Akhirnya kami sebagai penulis berharap semoga makalah yang
sangat sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, dalam rangka melaksanakan tugas.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang tepat
guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat korporasi, bisnis dan tingkat
operasional akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Memberikan perhatian kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk
merumuskan strategi yang akan diterapkan guna menghadapi persaingan. Faktor lingkungan
yang dimaksud dalam makalah ini adalah lingkungan internal. Makin besar suatu organisasi,
makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam menghadapi kedua jenis
lingkungan tersebut.
Tujuan dilakukan analisis lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi
sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi. Lingkungan
Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Faktor
internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya
dapat diperbaiki.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat beberapa permasalahan
yang muncul antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya organisasi?
2. Bagaimana gambaran kerangka VRIO sumber daya organisasi?
3. Bagaimana cara menemukan dan menggunakan rantai nilai?
4. Bagaimana pendekatan analisis internal organisasi?
5. Bagaimana cara menghubungkan sumber daya ke penciptaan nilai?
TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan tambahan pengetahuan terkait dengan lingkungan internal yang perlu
dianalisis dalam pengambilan suatu keputusan.
2. Memberikan kemudahan bagi para pihak serta rekan-rekan mahasiswa dalam melatih dan
mengimplementasikan berbagai kondisi imternal yang perlu dikaji dalam menentukan berbagai
permasalahan yang mungkin memerlukan keputusan yang tepat dan menguntungkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN INTERNAL
Yang dimaksud dengan lingkungan internal organisasi adalah berbagai hal atau berbagai
pihak yang terkait langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi dan mempengaruhi langsung
terhadap setiap program, kebijakan, hingga “denyut nadi” nya organisasi. Yang termasuk dalam
lingkunagn organisasi adalah para pemilik organisasi (owners), para pengelola perusahaan, para
staf, anggota atau pekerja, serta lingkungan fisisk organisasi.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan
kapabilitas yang dimilikinya
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah bentuk analisis yang paling sering digunakan saat kita ingin
mengevaluasi perubahaan yang selalu terjadi pada lingkungan eksternal dan internal. Perubahan
pada lingkungan eksternal membantu kita untuk mengindentifikasikan peluang dan ancaman, ini
bersifat uncontrollable. Sementara lingkungan internal membantu kita untuk identifikasi
kekuatan dan kelemahan dari sumber-sumber daya (resources) yang controlable bagi perusahaan.
Permasalahan yang sering muncul dalam melakukan analisis lingkungan internal perusahaan
adalah saat harus menentukan sumber daya internal mana yang merupakan kekuatan atau
kelemahan, terkadang kita tidak punya dasar yang cukup beralasan untuk menentukan sumber
daya internal perusahaan sehingga layak untuk dikategorikan sebagaisebuah kekuatan atau
kelemahan. Merek yang terkenal dari suatu produk atau penjualan yang naik sebesar 20%,
apakah sudah pasti bisa dikatakan sebagai sebuah kekuatan? Sebelum kita bisa menentukan suatu
sumber daya bisa dikategorikan sebagai kekuatan atau kelemahan, kita harus punya kriteria
tertentu sehingga sumber daya tersebut layak dikatakan sebagai sebuah kekuatan atau kelemahan
Bayangkan sebuah industri dimana semua perusahaan didalamnya memiliki sumber daya
atau resources (capital, human & organizational) yang sama, maka tidak akan ada perusahaan
yang lebih unggul dibanding perusahaan lainnya. Hal ini terjadi karena strategi dari satu
perusahaan akan dengan mudah diikuti oleh perusahaan pesaing, semuanya memiliki tingkat
efektifitas dan efisiensi yang sama. Tidak ada perusahaan yang lebih kuat atau lebih lemah
dibanding dengan yang lain karena semuanya memiliki sumber daya yang sama (similar).
Padahal kenyataannya adalah dalam suatu industri pasti ada satu perusahaan yang lebih unggul
dibanding yang lain, menjadi pemimpin di industri tersebut.
Capabilities (Kemampuan)
Kemampuan ada ketika sumber daya sengaja diintegrasikan untuk mencapai tugas atau
serangkaian tugas tertentu. Tugas-tugas ini berkisar dari pemilihan sumber daya manusia hingga
pemasaran produk dankegiatan penelitian dan pengembangan.Penting untuk membangun
keunggulan kompetitif, kapabilitasseringkali didasarkan pada pengembangan, membawa, dan
bertukar informasi dan pengetahuan melaluisumber daya manusia perusahaan.Kemampuan
khusus klien sering berkembang dari interaksi berulangdengan klien dan pembelajaran tentang
kebutuhan mereka yang terjadi.Akibatnya, kemampuan seringberkembang dan berkembang dari
waktu ke waktu.Fondasi dari banyak kapabilitas terletak padaketerampilan dan pengetahuan unik
karyawan perusahaandan, seringkali, keahlian fungsional mereka. Oleh karena itu, nilai modal
manusia dalam mengembangkan danmenggunakan kemampuan dan, pada akhirnya, kompetensi
inti tidak dapat dilebih-lebihkan.
Core Competencies (Kompetensi inti)
Tidak semua sumber daya dan kemampuan perusahaan aset strategis yaitu, aset yang
memiliki nilai kompetitif dan potensi untuk berfungsi sebagai sumber keunggulan kompetitif.
Beberapa sumber daya dan kapabilitas dapat mengakibatkan ketidak mampuan, karena mereka
mewakili area kompetitif di mana perusahaan lebih lemah dari para pesaingnya. Dengan
demikian,beberapa sumber daya atau kemampuan dapat menahan atau mencegah pengembangan
kompetensi inti. Perusahaan dengan sumber daya berwujud modal keuangan.
kapabilitas yang berharga, langka, mahal untuk ditiru, dan tidak dapat diganti adalah
kompetensi inti. Pada gilirannya, kompetensi inti adalah sumber\keunggulan kompetitif bagi
perusahaan atas para pesaingnya. Kapabilitas yang gagal memenuhiempat kriteria keunggulan
kompetitif berkelanjutan bukanlah kompetensi inti, artinya meskipunsetiap kompetensi inti
merupakan kapabilitas, tidak setiap kapabilitas merupakan kompetensi inti. Dengan kata yang
sedikit berbeda, agar kapabilitas menjadi kompetensi inti, kapabilitas harusbernilai dan unik, dari
sudut pandang pelanggan. Agar keunggulan kompetitif dapat berkelanjutan, kompetensi inti
harus tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan, dari sudut pandang pesaing
1) Berharga (Valuable)
Kemampuan yang berharga memungkinkan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang atau
menetralkan ancaman di lingkungan eksternalnya. Dengan menggunakan kemampuan secara
efektif untuk mengeksploitasi peluang, perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan. Di
bawah kepemimpinan mantan CEO Jack Welch GE membangun kompetensi yang berharga
di bidang jasa keuangan. Itu membangun kompetensi yang kuat inisebagian besar melalui
akuisisi dan kompetensi intinya dalam mengintegrasikan bisnis yang baru diakuisisi.
Selainitu, agar kompetensi seperti jasa keuangan menjadi sangat berhasil, diperlukan
penempatan orang yang tepat padapekerjaan yang tepat
2) Langka (Rare)
Kemampuan langka adalah kemampuan yang dimiliki oleh sedikit, jika ada, pesaing.
Pertanyaan kunci yang harus dijawab saat mengevaluasi kriteria ini adalah, “Berapa banyak
perusahaan pesaing yang memiliki kapabilitas berharga ini?” Kemampuan yang dimiliki oleh
banyak pesaing tidak mungkin menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi salah satu dari
mereka. Sebaliknya, sumber daya dan kemampuan yang berharga tetapi umum (yaitu, tidak
jarang) adalah sumber paritas kompetitif.94Hasil keunggulan kompetitif hanya ketika
perusahaan mengembangkan dan mengeksploitasi kemampuan berharga yang berbeda dari
yang dimiliki bersama dengan pesaing
Menurut Porter (1998) analisa internal yang dikenal dengan rantai nilai atau value chain
yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan
bersaing perusahaan, melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai menunjukkan bahwa untuk
mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal
perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat
diperbaiki. Analisa internal yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan perusahaan
pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa
kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan
harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
Analisis Value Chain merupakan alat analisis yang berguna untuk memahami aktivitas
aktivitas yang membentuk nilai suatu produk atau jasa dan digunakan untuk menciptakan nilai
bagi pelanggannya dalam mencapai suatu keunggulan yang kompetitif.
Tujuan analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain di mana
perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya.
Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Dalam Lingkungan Internal Perusahaan berguna untuk
membuat keputusan strategis dalam menghadapi persaingan bisnis.
Analisis value chain membantu perusahaan dalam mengidentifikasi posisi perusahaan dan
menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam rantai nilai serta mengurangkan atau
mengeliminasi aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah pada produk atau jasa.
Kegiatan Bisnis
Dalam bukunya, Porter mengatakan kegiatan bisnis bisa dibagi menjadi dua kategori yaitu
kegiatan utama dan kegiatan pendukung.
Kegiatan Utama, seringkali disebut sebagai staf atau overhead adalah aktivitas yang terlibat
dalam aktivitas penciptaan fisik produk, pemasaran dan transfer ke pembeli serta layanan purna
jual.
Kegiatan Pendukung, seringkali disebut fungsi staf atau overhead adalah membantu perusahaan
secara keseluruhan dengan menyediakan infrastruktur atau input yang memungkinkan kegiatan -
kegiatan utama dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan pendukung meliputi
Kesimpulan
Dengan mengetahui analisis lingkungan internal perusahaan tersebut perusahaan dapat
mengetahui bagaimana keadaan dari lingkungan internal dengan berbagai elemen yang telah
disebutkan diatas. Maka dari itu perusahaan bisa menentukan strategi apa yang harus dilakukan
perusahaan guna menghadapi berbagai keadaan yang terjadi disekitar perusahaan, seperti
mengelola peluang dan ancaman dengan menggunakan analisis lingkungan internal yang sesuai.
Yang paling utama dari analisis lingkungan perusahaan tersebut bagaimana perusahaan bisa
memberikan yang terbaik dan tidak membuat kebijakan yang bisa merugikan baik perusahaan
maupun lingkungan sekitar.