Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hasnawita

NIM 22151020

Fakultas : Ilmu Sosial, Ekonomi, dan Humaniora

Prodi : Manajemen

Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2022

Rangkuman Materi Kekuatan Internal yang Dapat Mempengaruhi Daya saing


dan kelangsungan Hidup Organisasi Bisnis

Lingkungan internal (internal environment) adalah kondisi dan kekuatan dalam suatu
organisasi. Ini, biasanya, terkait dengan unsur-unsur dalam organisasi, termasuk karyawan
saat ini, manajemen, dan budaya perusahaan.

Lingkungan internal terdiri dari berbagai elemen yang ada di dalam organisasi, yang
dapat mempengaruhi keberhasilan, pendekatan operasi, dan keputusan organisasi. Ini dapat
berbentuk seperti individu dalam organisasi, lingkungan kerja, budaya, peralatan, proses
kerja.

Kontras dengan lingkungan eksternal, perusahaan memiliki kendali atas faktor-faktor


internal. Berikut ini adalah elemen-elemen penting dari lingkungan internal yang dapat
mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis:

1. Sumber daya fisik seperti lokasi, peralatan, dan fasilitas perusahaan.


2. Sumber daya manusia seperti karyawan dan manajemen.
3. Sumber daya keuangan seperti pendanaan, peluang investasi dan sumber
pendapatan.
4. Akses ke sumber input.
5. Inovasi dan usaha untuk mengamankan kekuatan internal dari peniruan seperti
melalui paten, hak cipta, dan merek dagang
6. Manajemen proses, yang mengatur bagaimana sumber daya internal dapat
dialokasikan secara efektif dan efisien sesuai dengan strategi perusahaan.
Termasuk di dalamnya adalah pengembangan budaya, kepemimpinan, praktik-
praktik terbaik dan lain sebagainya.

Lingkungan internal adalah semua sumber daya manusia dan fisik yang
mempengaruhi organisasi. Pihak yang berkepentingan internal yaitu organisasi itu sendiri.
Unsur-unsur dari lingkungan internal antara lain:

1. Karyawan
Semakin berkembangnya organisasi maka karyawan dituntut untuk
lebih meningkatkan ketrampilan dan kemampuannya. Adakalanya suatu posisi
dalam organisasi menghendaki klasifikasi pendidikan tertentu,
seperti programer komputer mensyaratkan karyawanya untuk menguasai
software terbaru.
2. Manajemen.
Dalam menjalankan usahanya, organisasi memerlukan koordinasi atau
pengaturan agar sasaran organisasi dapat tercapai. Pengertian manajemen yang
terdapat dalam investorwords.com ”management is the group of individuals
who make decisions about how a business is run”.
3. Pemegang saham dan dewan direksi
Pada sebuah perusahaan publik yang besar, pemegang saham memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan melalui hak
pemberian suara pada rapat umum pemegang saham.
4. Modal dan peralatan fisik. Organisasi atau perusahaan membutuhkan modal
untuk kelangsungan hidupnya. Untuk organisasi yang telah go public modal
diperoleh dari para penanam saham. Peralatan fisik seperti sarana dan prasarana
juga menjadi modal suatu organisasi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi suatu manajemen di bagian internal adalah
Keterampilan Manajer, karena manajer memiliki 4 kriteria yaitu sebagai berikut :

1. Keterampilan Konsepsual, Kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan


mengintegrasikan keseluruhan kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan, Bekerja dengan memahami dan
memberi motivasi bagi orang lain atau bawahannya baik secara individu
ataupun kelompok.
3. Keterampilan Administratif, Dapat menguasai organisasi secara keseluruhan.
4. Keterampilan Teknik, Penggunaan alat-alat atau teknik bidang tertentu.

Baik kekuatan maupun kelemahan merupakan aspek yang berfokus pada aspek internal
organisasi. Kekuatan (Strength) merupakan kapabilitas yang dimiliki oleh organisasi yang
relatif lebih baik dibanding pesaing-pesaingnya. Sementara itu,
Kelemahan (Weakness) merupakan keterbatasan organisasi dalam hal sumber daya,
keterampilan, dan kemampuan, yang menjadi penghambat dari pertumbuhan Organisasi.
Beberapa faktor yang dapat dianalisis untuk kemudian diklasifikasikan sebagai
Kekuatan dan Kelemahan organisasi adalah:

1. Physical capital merupakan infrastruktur fisik yang digunakan oleh organisasi,


seperti bangunan dan gedung, pabrik, peralatan, dsb. Physical Capital juga
terkait dengan berapa banyak aset fisik yang mampu didayagunakan oleh
Organisasi untuk mengungguli pesaing-pesaingnya.
2. Human capital meliputi kompetensi SDM, sistem manajemen SDM yang baik,
dan karyawan yang produktif.
3. Financial capital merupakan seluruh sumber daya keuangan yang mendukung
aktivitas bisnis dan pencapaian sasaran strategis o
4. Organizational capital meliputi kapabilitas organisasi secara umum, seperti:
budaya organisasi, reputasi perusahaan, sistem pelaporan dan sistem kendali,
dsb.
5. Information Capital merupakan aset dalam hal sistem, database, maupun
jaringan dalam suatu organisasi, yang dapat menciptakan nilai tambah.
6. Product, merupakan hasil akhir dari sebuah proses bisnis, baik berupa barang
maupun jasa, yang ditawarkan kepada pelanggan. Kekuatan ataupun kelemahan
sebuah barang atau jasa juga dapat diukur dari kekuatan Brand produk tersebut
di pasar.

Ketika organisasi berhasil mengidentifikasi faktor-faktor internal tersebut di atas dan


membandingkan setiap faktor tersebut dengan pesaing-pesaingnya, maka pimpinan organisasi
dan jajaran manajemen dapat mengidentifikasi secara jelas faktor-faktor internal yang
menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya.
Pemahaman ini memungkinkan para pimpinan dan manager untuk dapat menentukan
langkah-langkah yang perlu ditindaklanjuti dalam upaya memenangkan persaingan pasar.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perludiidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya. Model Resource - Based View sangat ditentukan oleh
karakteristik di dalam perusahaan. Fokus pada pengembangan atau perolehan sumber daya
dan kapabilitas. Sumber daya meliputi seluruh asset-aset keuangan, fisik, manusia, dan
budaya perusahaan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan, menciptakan,
dan menjual produk atau jasanya. Di dalam manajemen strategik untuk model Resource -
Based View yang digunakan adalah mempunya ciri utama sebagai berikut :

1. Perusahaan pada intinya adalah sekumpulan kapabilitas.


2. Efektivitas suatu perusahaan tergantung dari kesesuaian antara kapabilitas
dengan pasar yang dilayani oleh perusahaan.
3. Pertumbuhan suatu perusahaan dibatasi oleh kapabilitas yang dimilikinya.
4. Kapabilitas dapat dibeli atau diciptakan dan tersedia bagi semua perusahaan.
Namun ada juga kapabilitas yang tidak dapat atau relatif sulit ditiru.

Untuk menganalisis lingkungan eksternal dan internal digunakan analisis SWOT.


Analisis SWOT adalah cara sistematis untuk mengindentifikasi faktor-faktordan strategi yang
paling cocok.Tujuannya adalah untuk “memaksimumkan kekuatan dan peluang yang dimiliki
perusahaan” dan “meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada diperusahaan”. Analisis
SWOT merupakan kegiatan menganalisis atas situasi perusahaan yaitu : Strength, Weakness,
Opportunities, dan 5 Threats. Digunakan untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan di
lingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal perusahaan.

1. Strenght (Kekuatan), Adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-


keunggulan lain yang relatif tidak dimiliki oleh yang lain/pesaing dan
kebutuhan pasar yang semakin meningkat ingin dilayani oleh
perusahaan/organisasi. Kekuatan adalah kompetensi khusus (distinctive
competence) yang memberikan keunggulan komparative bagi perusahaan di
pasar. Misalnya, kekuatan yang terkandung dalam sumber daya keuangan, citra,
kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok, memiliki teknologi canggih
misalnya on- line system, memiliki cabang di setiap propinsi, divisi R&D yang
selalu inovatif, hubungan baik dengan lembaga-lembaga keuangan, adanya
budaya kerja yang telah dihayati oleh karyawan.
2. Weakness (Kelemahan) Adalah keterbatasan atau kekuarangan dalam
sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang menghambat kinerja.
Misalnya, fasilitas, sumber daya keuaangan, kapabilitas manajemen,
keterampilan karyawan rendah, belum adanya divisi pendidan bagi karyawan,
jumlah karyawan yang terlalu besar dan citra merupakan sumber kelemahan.
3. Opportunities (Peluang) Adalah situasi penting yang menguntungkan dalam
lingkungan organisasi/perusahaan. Kecenderungan - kecenderungan penting
merupakan peluang. Beberapa contoh peluang: Keluarnya kebijakan pemerintah
untuk menyalurkan kredit kecil, masyarakat mulai supermarket minded, tingkat
pertumbuhanekonomi yang relatif tinggi, keluarnya deregulasi dibidang
investasi, adanyakecenderungan untuk memiliki ATM, masyarakat lebih
menyukai kartu kredit, segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada
situasi persaingan atauperaturan, perubahan teknologi, serta membaiknya
hubngan dengan pembeliatau pemasok.
4. Threats (Ancama) Adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu, misalnya masuknya
pesaing baru, lambatnya pertumbuhan, meningkatnya kebutuhaan masayarakat,
perubahan teknologiatau adanya peraturan baru, hampir semua perusahaan
menggunakan promosi besar-besaran dll.

Matriks Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) merupakan matching


tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi.
Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah: Strategi SO (Strength-Opportunity) Strategi,
WO (Weakness-Opportunity), Strategi ST (Strength-Threat), Strategi WT (Weakness-
Threat). Matriks SWOT memerlukan key success factors. Pada matriks ini, menentukan key
success factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan bagian yang sulit
sehingga dibutuhkan judgment yang baik.

1. Strategi SO (Strength-Opportunity).
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih
peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Pada umumnya, perusahaan
berusaha melaksanakan strategi- strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan
strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki banyak kelemahan,
mau-
tidak mau perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat.
Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak ancaman, perusahaan harus
berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang
yang ada.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity).
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan
internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang ekstrenal. Kadang
kala perusahaan menghadapi kesulitan untuk memanfaatkan peluang-peluang
karena adanya kelemahan-kelemahan internal. Misalnya, ada permintaan yang
tinggi terhadap perangkat elektronika untuk mengontrol jumlah dan waktu fuel
injection pada mesin mobil (opportunity), tetapi pabrik-pabrik mengalami
kesenjangan teknologi untuk memproduksikan alat-alat ini (weakness).Salah
satu alternatif untuk mengatasi masalah kesenjangan teknologi ini adalah
melalui strategi WO, yakni dengan mengadakan suatu kerja sama (joint
venture) dengan perusahaan lain yang memiliki kompetensi.
3. Strategi ST (Strength-Threat).
Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau
mengurangi dampak dari ancaman - ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti
bahwa perusahaan yang tangguh harus selalu mendapatkan ancaman. Salah
satu contoh strategi ST adalah ketika perusahaan Texas Instrument
mendapatkan dana hampir $700 juta dari hasil denda Sembilan perusahaan
Jepang dan Korea yang melanggar hak paten pada produk semiconductor
memory chips ciptaannya (strength). Akan tetapi, perusahaan-perusahaan
pesaing yang melakukan tindakan pembajakan melakukan inovasi dan
memproduksi produk sejenis yang merupakan ancaman besar bagi perusahaan
Texas Instrument.
4. Strategi WT (Weakness-Threat).
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang
dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal
sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. Ia harus berjuang untuk
tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi-strategi seperti merger,
declared bankruptcy, retrench, atau liquidation.

Anda mungkin juga menyukai