Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI 5

Pada materi inisiasi 5 ada jurnal yang berjudul “Culture control, capability and
performance: evidence from creative industries in Indonesia” Silakan dibaca jurnal
tersebut diatas kemudian silakan didiskusikan. Menurut anda dengan keadaan
fenomena bisnis sekarang dengan keadaan ekonomi yang cenderung menurun apakah
kapabilitas masih dianggap sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja. Silakan
didiskusikan!

TANGGAPAN :

Pengertian Kapabilitas
Kapabilitas menurut Baker dan Sinkula (2005) adalah kumpulan keterampilan yang
lebih spesifik, prosedur, dan proses yang dapat memanfaatkan sumber daya ke
keunggulan kompetitif. Berdasarkan pengertian kapabilitas tersebut, maka dapat
didefinisasikan sebagai sebuah kemampuan yang memiliki lebih dari hanya
keterampilan pada suatu hal yang menjadi keunggulan bersaing dan menguasai
kemampuan dari titik kelemahan.
Menurut Hagell III dan Brown, kapabilitas merupakan kemampuan untuk memobilisasi
sumber daya untuk menghasilkan nilai yang melebihi ongkos. Sumber daya yang
dimaksud mencakup sumber daya yang memiliki wujud fisik (tangible resources) dan
yang memiliki sifat nirwujud (intangible resources). Sumber daya yang memiliki sifat
wujud yang kongkrit antara lain adalah sumber daya financial, sumber daya manusia,
dan sumber daya fisik. Sedangkan yang biasanya dianggap merupakan sumber daya
yang nirwujud antara lain adalah talenta, hak milik intelektual, jejaring kerja sama, dan
merek (Brands), ada juga seperti potensi atau karakternya, kompetensi yang
dimilikinya, dan kapabilitasnya untuk mengambil keputusan dan tindakan yang
diperlukan untuk menciptakan nilai.

Jenis jenis dalam kapabilitas :


 Technical Skill (Kemampuan Teknis) Adalah pengetahuan dan penguasaan
kegiatan yang bersangkutan dengan cara proses dan prosedur yang
menyangkut pekerjaan dan alat-alat kerja. Menurut pengertian diatas,
kemampuan teknis yang dimaksud adalah seseorang pegawai di dalam
organisasi harus mampu dalam penguasaan terhadap metode kerja yang ada.
Artinya, bahwa Badan Pendapatanan Keuangan dan Aset daerah (BPKAD)
dituntut melakukan pendidikan berkelanjutan. Tujuan dari pendidikan
berkelanjutan adalah mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan serta
keterampilan.
 Human Skill (Kemampuan bersifat manusiawi) Adalah kemampuan untuk bekerja
dalam kelompok suasana di mana organisasi merasa aman dan bebas untuk
menyampaikan masalah. Kecakapan bersifat manusiawi disini merupakan
kemampuan yang dimiliki oleh pegawai dalam bekerja dengan team work atau
kelompok kerja, yakni dalam bekerja sama dengan sesama anggota organisasi.
Hal ini penting sekali karena jika menutup diri maka tidak akan mencapai hasil
kerja yang maksimal. Jadi kemampuan dalam berkomunikasi mengeluarkan ide,
pendapat bahkan di dalam penerimaan pendapat maupun saran dari orang lain
dapat menjadi faktor keberhasilan melaksanakan tugas yang baik.
 Conceptual Skill (Kemampuan Konseptual) Adalah kemampuan untuk melihat
gambar kasar untuk mengenali adanya unsur penting dalam situasi memahami
di antara unsur-unsur itu. Kemampuan yang ketiga adalah kemampuan
konseptual, kemampuan disini bagaiman seorang pegawai apabila sebagai
decision maker dalam menganalisis dan merumuskan tugas-tugas yang
diembannya. Dengan kemampuan konseptual ini, maka pekerjaan dapat terarah
dan berjalan dengan baik karena dapat memilih prioritas-prioritas pekerjaan
mana yang harus didahuluankan dan sebelum bekerja cenderung menggunakan
skala prioritas.

Kinerja perusahaan berkaitan dengan bagaimana cara mengatur sumber keuangan,


material, dan sumber daya manusia yang tersedia dalam suatu organisasi dan secara
bijaksana digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Kinerja
perusahaan harus diukur, dilaporkan dan dipertanggungjawabkan oleh manajemen
perusahaan. Tujuan utama pengukuran kinerja adalah mendorong manajemen agar
lebih proaktif dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Namun, pengukuran kinerja
tidak ditempatkan pada prioritas utama dalam perusahaan, ini disebabkan karena
terbatasnya pengetahuan manajer dalam melakukan pengukuran kinerja. Manajer pada
umumnya mengakui bahwa pengukuran kinerja yang digunakan dalam perusahaan
tidak mendorong komitmen seluruh manajer untuk mencapai kinerja yang optimal,
bahkan manajer masih lemah dalam menyelaraskan antara tujuan pribadi dan tujuan
perusahaan.
Permasalahan tentang kinerja tersebut dapat diatasi jika perusahaan memiliki sumber
daya yang handal dalam menjalankan aktivitas strategi. Kapabilitas perusahaan
merupakan aktivitas strategi yang lebih mengutamakan kemampuan dalam bersaing
secara unik sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian, maka
muncul pertanyaan bahwa apakah kapabilitas perusahaan merupakan sumber utama
untuk mencapai kinerja perusahaan yang optimal?
Fokus pada kapabilitas dan kinerja perusahaan, kapabilitas dipandang sebagai
kekuatan yang dapat meningkatkan kinerja secara menyeluruh agar hal ini dapat
tercapai perusahaan harus terus melakukan peningkatan orientasi pasar, terus
berinovasi, melakukan pembelajaran organisasi secara berkelanjutan, serta
meningkatkan kemampuan berwirausaha. Dengan cara ini, kapabilitas perusahaan
akan menjadi kekuatan dalam meningkatkan kinerja secara optimal.

Orientasi Pasar, Inovasi, Pembelajaran Organisasi, dan Kewirausahaan


Kapabilitas perusahaan yang kami gunakan dalam riset ini terdiri atas orientasi pasar,
inovasi, pembelajaran organisasi, dan kewirausahaan. Orientasi pasar mengacu pada
penekanan organisasi pada kebutuhan pelanggan yang diungkapkan dan
dikembangkan untuk kebutuhan jangka panjang berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Sehingga, orientasi pasar sering digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kinerja
perusahaan.
Kinerja perusahaan juga dapat terus mengalami peningkatan jika perusahaan terus
berinovasi. Inovasi dianggap sangat penting bagi perusahaan agar mampu bersaing
secara efektif dan merupakan salah satu komponen peting dalam strategi perusahaan.
Perusahaan yang memiliki kapasitas berinovasi yang lebih besar, maka dapat
mengembangkan keunggulan kompetitif, dan mencapai tingkat kinerja yang lebih
optimal.
Dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan membuat organisasi terus melakukan
pembelajaran. Pembelajaran organisasi berfokus pada pembelajaran sebagai
komponen penting dalam implementasi visi dan tujuan perusahaan. Pembelajaran
organisasi secara terus-menerus dan secara proaktif menekankan untuk memfasilitasi
kegiatan pembelajaran dan mengembangkan strategi untuk mendorong pembelajaran
organisasi. Selain pembelajaran organisasi, perusahaan harus memiliki orientasi
kewirausahaan yang handal. Perilaku kewirausahaan dalam organisasi secara umum
telah dikenal sebagai sarana untuk meningkatkan pertumbuhan dan profitabilitas
organisasi, pembaharuan strategi, perubahan organisasi dan pelayanan yang
menambah nilai bagi pelanggan. Beberapa pandangan tersebut memberikan bukti
bahwa orientasi kewirausahaan merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap
perusahaan.

Kesimpulan :
Dari pemahaman di atas dapat dikatakan bahwa, kapabilitas merupakan strategi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan/organisasi pada saat keadaan ekonomi yang
cenderung menurun

Referensi :
Prof. Dr. Tubagus Ismail, SE, MM, Ak, CA, CMA, CPA Inisiasi 5 Kapabilitas
Sobirin, Achmad. (2019). Manajemen Kinerja. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai