Anda di halaman 1dari 4

Yth. Ibu Dr. Rismawati, SE.

, MM dan rekan rekan yang saya banggakan

Pada kesempatan diskusi sesi 6 ini, perkenankan saya memberi tanggapan sebagai
berikut :

Bagaimana menurut pendapat saudara implementasi kompensasi dan promosi akan


meningkatkan kinerja pegawai? Jelaskan!

TANGGAPAN :
Aktivitas dalam perusahaan tergantung pada manajemen sumber daya manusia.
Dengan memanfaatkan manajemen sumber daya manusia dengan sebaik mungkin
maka operasional perusahaan akan berjalan dengan baik. Tenaga kerja akan
menjalankan aktivitas perusahaan dengan baik sehingga akan berpotensi dalam
perusahaan.
Setiap lembaga, kantor, perusahaan, atau organisasi haruslah memperhatikan SDM
yang dimilikinya agar mereka dapat berkontribusi terhadap keberhasian organisasinya.
Untuk itu perusahaan harus memberikan dorongan positif kepada pegawainya agar
mengoptimalkan kinerjanya. Kinerja SDM merupakan salah satu faktor penentu bagi
suatu lembaga/perusahaan dalam mencapai tujuan.
Sinambela (2012) menjelaskan bahwa sistem dorongan positif didasarkan pada dua
hal, yaitu :
1. Orang bekerja sesuai dengan cara yang mereka anggap paling menguntungkan
bagi mereka
2. Dengan memberikan penghargaan yang semestinya, orang dimungkinkan akan
berupaya untuk memperbaiki kinerjanya.
Kinerja karyawan menjadi tolok ukur kinerja SDM dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan. Selain sarana dan prasarana, karyawan merupakan salah satu faktor
keberhasilan dalam perusahaan. Karyawan yang memiliki kinerja yang baik akan
meningkatkan produktivitas yang ada dalam perusahaan.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan individu atau kelompok secara
keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas sebagaimana
standard, target dan kriteria yang sudah ditentukan.
Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas, baik yang
dilakukan oleh individu, kelompok maupun lembaga/organisasi (Schermerhorn, Hunt
and Osborn: 1991).
Mangkunegara (2004;67), “kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya”.
Kinerja adalah suatu hal yang berorientasi ke masa depan, disesuaikan spesifik
berdasarkan kondisi khusus dari setiap organisasi/individu dan didasarkan atas suatu
model kausal yang menghubungkan antara input dan output (Lebas 1995).
Melihat pentingnya kedudukan sumber daya manusia dalam perusahaan, maka layak
bagi perusahaan untuk memberikan perhatian yang lebih yang akan memberikan
dorongan positif melalui kebijakan- kebijakan yang diambil. Salah satu wujud kebijakan
yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah kompensasi dan promosi.

A. Kompensasi
Definisi Kompensasi, remunerasi atau penghargaan adalah segala bentuk
pengembalian keuangan dan jasa yang berwujud dan tunjangan yang diterima
karyawan (Milkovich & Newman, 2004).
Menurut Rubery & Grimshaw (2003), kompensasi yaitu melakukan kegiatan kerja yang
disebabkan karena hubungan kerja menjadi dasar untuk memberi imbalan berupa
upah/gaji.
Menurut Hasibuan (2003;118), “kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk
uang, barang langsung, atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
atas jasa yang diberikan kepada perusahaan”.
Dari definisi di atas dapat digambarkan bahwa segala sesuatu yang diterima karyawan
baik berupa imbalan financial maupun non financial bisa disebut sebagai kompensasi,
remunerasi atau penghargaan. Namun demikian segala sesuatu yang diterima
karyawan ini harus ada hubungan kerja dimana karyawan melakukan pekerjaan sesuai
dengan ketentuan perusahaan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari
kompensasi, remunerasi atau penghargaan adalah segala sesuatu yang diterima
karyawan baik berupa imbalan financial maupun imbalan non financial sebagai akibat
adanya hubungan kerja.
Tujuan memberi kompensasi
Menurut Edward Lawyer III (1993) tujuan perusahaan memberi kompensasi adalah
sebagai berikut :

1. Menarik minat karyawan untuk bergabung dengan perusahaan dan upaya untuk
mempertahankan keberadaan karyawan (attraction and retention)
2. Memotivasi karyawan agar kinerjanya meningkat (motivation for performance)
3. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan (skill and knowledge)
4. Membangun budaya kerja (culture)
5. Memperkuat dan menentukan structure organisasi (reinforce and define structure)
6. Mengendalikan biaya (cost)

B. Promosi

Promosi dipandang sebagai imbalan non finansial atau penghargaan atas keberhasilan
seseorang yang telah menunjukkan prestasi kerja yang tinggi dalam bekerja. Promosi
tersebut biasanya diberikan dalam bentuk promosi jabatan.

Promosi jabatan diberikan dengan tujuan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Dengan
adanya promosi jabatan, diharapkan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih baik
lagi dan mendapat pengakuan dari organisasi sebagai dasar pemberian promosi
jabatan. Jika promosi diberikan kepada setiap pegawai yang berprestasi, maka kinerja
pegawai dalam organisasi akan meningkat.

Promosi jabatan dalam hal ini merupakan suatu kepercayaan kepada pegawai yang
bersangkutan dalam peningkatan jabatan atau tanggungjawab yang lebih tinggi
dibanding sebelumnya. Apabila karyawan mengetahui adanya promosi jabatan maka
para karyawan akan saling berlomba untuk meningkatkan kinerja mereka guna
mendapatkan promosi. Dengan demikian promosi dapat menjadi motivator bagi
pegawai dalam upaya mencapai jenjang karir yang dikehendakinya. Apabila karyawan
mengetahui adanya promosi jabatan maka para karyawan akan saling berlomba untuk
meningkatkan kinerja mereka guna mendapatkan promosi.

Hubungan Kompensasi dan Promosi dengan Kinerja


Performance Related Pay (PRP) adalah gaji, imbalan, kompensasi atau penghargaan
yang dikaitkan dengan kinerja. Dengan demikian PRP dapat didefinisikan sebagai
sistem kompensasi yang memberikan imbalan/pernghargaan kepada karyawan, tim,
atau organisasi, berupa tambahan finansial di luar gaji, yang dihitung berdasarkan
kinerja masing-masing. Dengan ditetapkannya PRP diharapkan karyawan termotivasi
untuk mengerahkan semua energy, kemampuan dan usahanya untuk meningkatkan
produktivitas kerja dan kinerja mereka, mengingat hanya karyawan yang kinerjanya
mencapai standar tersebut atau melebihinya yang akan mendapat tambahan imbalan,
baik imbalan finansial maupun non finansial.

KESIMPULAN
Dengan adanya kebijakan pemberian promosi dan kompensasi yang meningkat dan
sesuai dengan jasa kontribusi yang diberikan kepada organisasi memungkinkan
pegawai memiliki kegairahan dalam bekerja sehingga pekerjaan dapat terselesaikan
dengan optimal. Pemberian promosi dan kompensasi kepada pegawai akan sangat
berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dimana pegawai akan semakin
bertanggungjawab atas pekerjaannya.
Pemberian promosi dan kompensasi yang dikelola dengan baik dan benar akan dapat
meningkatkan antusias pegawai dalam bekerja. Dengan demikian kinerja pegawai
dalam organisasi pun akan meningkat.

REFERENSI :
 Prof. Dr. Tubagus Ismail, SE, MM, Ak, CA, CMA, CPA Inisiasi 6 Implementasi
Manajemen Kinerja
 Sobirin, Achmad. (2019). Manajemen Kinerja. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka

Anda mungkin juga menyukai