Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI 2

SISTEM MANAJEMEN KINERJA PADA PERUSAHAAN

Dengan pemahaman bahwa organisasi atau perusahaan adalah sebuah sistem maka
dapat dikatakan organisasi atau perusahaan pada dasarnya terdiri dari elemen-elemen
yang saling terkait dan bergantung satu sama lain baik keterkaitan itu bersifat internal
maupun keterkaitan dengan lingkungan eksternal organisasi atau perusahaan. Dengan
pemahaman ini bias dikatakan pula bahwa kinerja merupakan bagian intergral dari
sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak bias dipisahkan dari bagian-bagian
organisasi lainnya.
De Waal (2002) mendefinisikan sistem manajemen kinerja sebagai “informasi berbasis
rutinitas dan prosedur formal yang digunakan manajer untuk menjaga atau merubah
pola kegiatan organisasi”.
Menurut pandangan de Waal, sistem manajemen kinerja difokuskan untuk
menyampaikan informasi keuangan dan non keuangan yang pada akhirnya
mempengaruhi pengambilan keputusan dan tindakan manajerial.
Michael Amstrong (2009) mendefinisikan sistem manajemen kinerja sebagai
serangkaian kegiatan dan proses yang saling terkait. Aktivitas dan proses diperlakukan
secara holistik sebagai pendekatan organisasi yang terintegrasi dan merupakan
komponen kunci organisasi yang digunakan untuk mengelola kinerja dimana
pengelolaannya dilakukan melalui sumber daya manusia dan mengembangkan
ketrampilan dan kemampuan mereka, sehingga meningkatkan kemampuan organisasi
dan pencapaian keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Ada beberapa alasan mengapa organisasi atau perusahaan membangun sistem


manajemen kinerja. Menurut Aguinis (2005), tujuan membangun sistem manajemen
kinerja, diantaranya :
1. Tujuan strategi;
Tujuan pertama sistem manajemen kinerja adalah untuk membantu manajemen
puncak mencapai tujuan bisnis secara strategis. Dengan menghubungkan tujuan
organisasi atau perusahaan dengan tujuan individu, sistem manajemen kinerja
memperkuat perilaku yang konsisten dengan pencapaian tujuan organisasi atau
perusahaan.

2. Tujuan administrasi;
Tujuan yang kedua adalah untuk memberikan informasi yang valid dan berguna
dalam rangka untuk membuat keputusna yang menyangkut nasib dan masa
depan karyawan. Contohnya adalah keputusan tentang penyesuaian gaji,
mempertahankan atau melepas karyawan, promosi, pemberian bonus,
identifikasi karyawan yang berkinerja buruk, PHK.

3. Tujuan informasi;
Fungsi yang ketiga adalah sebagai alat komunikasi yang penting. Sistem
manajemen kinerja berguna untuk menginformasikan kepada para karyawan
tentang bagaimana mereka bekerja dan menginformasikan hal-hal spesifik yang
perlu ditingkatkan. Sistem manajemen kinerja juga menyediakan informasi
mengenai harapan perusahaan dan para manajernya.

4. Tujuan pengembangan;
Dapat dikatakan bahwa “umpan balik: merupakan komponen penting dari sistem
manajemen kinerja yang dilaksanakan secara baik. Hal ini dapat diartikan bahwa
umpan balik ini dapat berfungsi sebagai alat pengembangan karyawan. Manajer
dapat menggunakan umpan balik untuk membimbing karyawan dan
meningkatkkan kinerja karyawan secara berkelanjutan. Umpan balik juga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan karyawan dan
mengidentifikasi penyebab kelemahan karyawan, sehingga akan berguna untuk
dilakukan tindakan perbaikan dan langkah-langkah konkrit untuk memperbaiki
kelemahan karyawan tersebut.
Aspek lain dari peran sistem manajemen kinerja sebagai fungsi pengembangan
adalah karyawan memperoleh informasi tentang diri mereka sendiri yang pada
akhirnya dapat membantu mereka menyesuaikan jalur karir yang mereka
inginkan. Dengan demikian, sistem manajemen kinerja sebagai fungsi
pengembangan bisa bersifat jangka pendek maupun aspek pembangunan
jangka panjang.

5. Tujuan pemeliharaan organisasi;


Tujuan yang kelima dari sistem manajemen kinerja adalah untuk memberikan
informasi yang akan digunakan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Salah satu komponen penting dari perencanaan sumber daya manusia adalah
informasi tentang ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi
atau perusahaan saat ini, (contoh, keterampilan, kemampuan, potensi karyawan
untuk dipromosikan dan sejarah penugasan karyawan selama ini). Sistem
manajemen kinerja merupakan saran utama yang bisa digunakan untuk
merangkum secara akurat informasi tentang kondisi sumber daya manusia saat
ini.
Tujuan lain sistem manajemen kinerja sebagai alat untuk memelihara
organisasi/perusahaan mencakup: asesmen kebutuhan terhadap kebutuhan
pelatihan dimasa depan; mengevaluasi pencapaian kinerja pada tingkat
organisasi; dan mengevaluasi efektivitas intervensi yang dilakukan oleh
departemen SDM (misalnya, apakah karyawan mampu meningkatkan kinerja
yang lebih tinggi setelah mengikuti program pelatihan).
Semua ini diyakini tidak akan bisa terlaksana dengan secara efektif tanpa
adanya sistem manajemen kinerja yang baik.

6. Tujuan dokumentasi;
Tujuan yang terakhir, sistem manajemen kinerja memungkinkan perusahaan
untuk mengumpulkan semua informasi penting yang dapat digunakan sebagai
tujuan dokumentasi. Contoh, data tentang kinerja dapat digunakan untuk
memvalidasi instrument yang akan digunakan untuk seleksi karyawan baru.
Sistem manajemen kinerja memungkinkan untuk mendokumentasikan
keputusan-keputusan penting yang menyangkut sumber daya manusia.

Aguinis (2005), juga mengatakan ada beberapa kemungkinan yang akan dihadapi
perusahaan apabila sistem manajemen kinerja tidak diimplementasikan dengan baik,
diantaranya : karyawan bisa saja meninggalkan pekerjaan mereka, informasi
menyesatkan akan digunakan untuk menilai kinerja karyawan, menurunkan harga diri
karyawan, waktu dan uang terbuang percuma, merusak hubungan kerja, terjadi
demotivasi dikalangan karyawan, karyawan mengalami born out, peningkatan
perselisihan hubungan kerja, manajer mengajukan kebutuhan sumber daya yang tidak
logis, organisasi tidak memiliki standar baku, terjadi bias dalam penilaian, dan tidak ada
kejelasan bagaimana sistem dibangun.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan membangun sistem
manajemen kinerja yang baik maka perusahaan dapat meningkatkan kinerja para
karyawannya, begitu juga sebaliknya apabila perusahaan tidak dapat
mengimplementasikan dengan baik sistem manajemen kinerja, tentu perusahaan
tersebut tidak akan dapat meningkatkan kinerja para karyawannya seperti yang
dikemukakan oleh Aguinis (2005).

REFERENSI :
Buku Materi Pokok (BMP) EKMA5320 Manajemen Kinerja, Acmad Sobirin, Universitas
Terbuka

Anda mungkin juga menyukai