Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KINERJA (EKMA4263)

SOAL DISKUSI :

Setelah membaca dan memahami materi Inisiasi ke 1, kepada rekan mahasiswa


diharapkan untuk mendiskusikan pertanyaan diskusi berikut ini:

1. Dalam sebuah organisasi, manajemen kinerja merupakan salah satu aspek kunci
yang mempengaruhi keberhasilan dan kelangsungan organisasi tersebut.
Sedangkan sistem manajemen kinerja itu sendiri merupakan sebuah tantangan,
dimana para manajer tidak menyukai proses tersebut bahkan karyawan seringkali
takut melakukannya. Jika Anda di dihadapkan sebagai seorang manajer HR atau
pemimpin tim, menurut Anda mengapa banyak orang menghindari melaksanakan
sistem manajemen kinerja? Berikan alasannya!

2. Sistem manajemen kinerja yang lama sudah tidak cocok dengan jamannya maka
harus diganti dengan sistem manajemen kinerja yang baru. Uraikan bagaimana
gambaran kebutuhan akan sistem Manajemen Kinerja baru yang Anda ketahui.
Termasuk dalam hal ini adalah perubahan lingkungan dan strategi dunia usaha!

3. Dalam pengembangan dan implementasi sistem manajemen kinerja, terdapat


berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keefektifan sistem
tersebut. Faktor-faktor ini dapat berdampak pada cara organisasi menetapkan
tujuan, mengukur kinerja, memberikan umpan balik, serta mengembangkan
karyawan. Terdapat 10 faktor yang mempengaruhi manajemen kinerja. Maka
uraikan penjelasan berdasarkan pendapat Anda terkait poin – poin dari faktor –
faktor tersebut!

JAWABAN :

Selamat Sore, Mohon Ijin untuk ikut diskusi.

1. Menurut saya mengapa banyak orang menghindari melaksanakan system


maanajemen kinerja ialah karena system manajemen kinerja tersebut adalah
sebuah tantangan, dimana dari sekiang orang hanya beberapa orang saja yang
menyukai tantangan, sehingga sesuatu yg berebntuk tantangan akan selalu di
hindari, selain juga beberapa alasan yg dikemukakkan para manajer.
1. Formular dan prosedur kurang tepat sasaran
2. Manajer tidak ada waktu.
3. Saya tidak suka bertengkar (beroposisi)
4. Saya tidak mau bermasalah dengan karyawan.
5. Saya tidak nyaman dengan karyawan.
6. Susah bagi saya untuk memberikan umpan balik kepada karyawan.
7. Saya tidak mungkin mengawasi karyawan setiap waktu.
Sedangkan tujuh alasan yang dikemukan oleh para karyawan menghindari
melaksanakan sistem manajemen kerja antara lain karena :
1. Karyawan mempunyai pengalaman buruk dengan sistem manajemen kinerja
2. Karyawan mempunyai pengalaman uruk dengan manajernya
3. Manusia tidak suka diawasi
4. Manusia tidak suka dikritik
5. Manajer tidak memberikan umpan balik
6. Karyawan tidak tahu apa yang diharapkan
7. Karyawan tidak tahu untuk apa sistem manajemen kinerja dilaksanakan.

2. Uraikan bagaimana gambaran kebutuhan akan sistem Manajemen Kinerja baru


yang Anda ketahui. Termasuk dalam hal ini adalah perubahan lingkungan dan
strategi dunia usaha!
Perubahan lingkungan dan strategi dunia usaha mungkin akan mempengaruhi
kebutuhan sistem manajemen kinerja baru. Berikut adalah gambaran kebutuhan
sistem manajemen kinerja baru berdasarkan penelitian dan studi kasus:

1). Pengaruh sistem manajemen kinerja : Sistem manajemen kinerja sangat


berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja
karyawan yang baik tergantung pada tahapan manajemen, seperti planning,
managing/supporting, review/appraising, dan depeloving/rewarding .

2). Peranan sumber daya manusia : Sistem manajemen kinerja baru harus
memperhatikan peranan sumber daya manusia sebagai unsur penggerak
pencapaian tujuan perusahaan. Perusahaan perlu memperkuat kinerja karyawan
dengan mengelola sumber daya manusia dengan baik, seperti melibatkan
karyawan dalam rencana dan mencapai tujuan departemen dan perusahaan .

3). Pengaruh kemampuan teknik personal dan pelatihan operator sistem : Sistem
manajemen kinerja baru harus memperhatikan pengaruh kemampuan teknik
personal dan pelatihan operator sistem terhadap kinerja sistem manajemen
daerah (SIMDA) keuangan .

4). Risiko sistem manajemen kinerja yang buruk : Penampilan buruk management
dapat menyebabkan risiko terhadap keberhasilan perusahaan, seperti start-up di
Indonesia . Sistem manajemen kinerja baru harus mengurangi risiko buruk dengan
mengimplementasikan sistem manajemen kinerja yang efektif.

5). Meningkatkan produktivitas guna mewujudkan pemerintahan yang baik:


Sistem manajemen kinerja baru harus membantu perusahaan mencapai tujuan
good governance, yang berimplikasi terhadap upaya untuk membangun sistem
manajemen kinerja yang efektif.

6). Peningkatan produktivitas : Sistem manajemen kinerja baru wajib


memperhatikan peningkatan produktivitas kerja sumber daya manusia sebagai
syarat utama dalam era globalisasi .

7). Perkembangan dunia : Sistem manajemen kinerja baru harus mengantisipasi


perkembangan dunia yang pesat di berbagai aspek kehidupan, seperti teknologi,
pasar, dan hukum .
Dalam mengganti sistem manajemen kinerja lama, perusahaan perlu
memperhatikan kebutuhan tersebut dan mengimplementasikan sistem
manajemen kinerja yang sesuai dengan perkembangan dan strategi dunia usaha.

3. Berikut adalah 10 faktor yang mempengaruhi manajemen kinerja

1.Perubahan lingkungan persaingan usaha


Diera persaingan usaha yang belum terlalu kompleks, rata-rata perusahaan masih
dapat meramalkan posisinya dengan lebih cepat dimasa depan yang digambarkan
dengan arah anak panah lurus ke kanan. Pada saat itu, peramalan dan
pemahaman akan proses operasi internal masih menjadi alat yang dapat
diandalkan untuk bersaing. Pengukuran kinerja yang dilakukan dengan berbasis
pada sistem akuntansi masih sangat valid dan dapat diandalkan, yang
digambarkan dengan grafik garis.

2. Aturan-aturan pemerintah
Aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah mempengaruhi secara berarti atau
bermakna terhadap penyusunan strategi perusahaan dan sistem manajemen
kinerja yang akan diterapkan untuk mengelola Perusahaan. Aturan-aturan
pemerintah tersebut antara lain adalah sebagai berikut, penetapan prioritas
industry yang akan dikembangkan pemerintah, penetapan besar pajak, kebijakan
ekspor, kebijakan impor, standar kinerja yang harus dicapai dan dilaporkan

3. Kontrol pengendalian yang diperlukan terhadap prilaku manusia yang bervariasi


Para karyawan sering memiliki perilaku unik yang bukan saja tidak saling
mendukung, namun bahkan sering kali menimbulkan resultan yang saling
meniadakan meskipun sudah ada struktur organisasi formal dan uraikan pekerjaan
yang sangat rigid. Para karyawan di Tingkat bawah tidak perduli terhadap isu-isu
strategis di Tingkat atas jika tidak berkaitan dengan yang mereka kerjakan.
Sebaliknya, atasan pun sering tidak perduli kerja keras para karyawan yang bekerja
di Tengah gemuruh suara mesin dan betapa tidak terjaganya keselamatan kerja.

4. Pengkajian Kembali manajemen strategik


Pengukuran kinerja menjadi sangat penting karena kita hanya dapat mengetahui
apa yang kita dapatkan melalui sesuatu yang terukur. Dalam istilah khusus ( Jargon
) yang popular dinyatakan sebagai “You Get What You Measure”. Anda
mendapatkan apa yang anda ukur. Sering kali berkonsentrasi pada hal-hal yang
terdapat konsekuensi finansial didalamnya “What Get Measured Gets Attention,
Particularly When Rewards Are Tied To The Measured. Yang paling penting adalah
jika kita tidak dapat mengukur suatu hal, maka sulit untuk dapat mengelolanya “If
You Cannot Meassure It, You Cannot Manage It”. Dalam kerangka piker inilah
dapat dinyatakan bahwa pengukuran kinerja menjadi sebuah alat untuk mengkaji
ulang manajemen strategik yang diterapkan oleh pihak manajemen.
5. Budaya organisasi/Perusahaan
Suatu organisasi dapat berkembang melebihi organisasi yang lain walaupun
organisasi itu bergerak dalam bidang dan lokasi yang sama. Keunikan suatu
organisasi tersebut dipengaruhi berbagai hal antara lain nilai dan norma yang
dianut anggotanya, kepercayaan, kebiasaan yang berlaku didalam organisasi, dan
filosofi organisasi yang dianut.

6. Kepemimpinan ( Leadership )
Kepemimpinan tidak dapat dilepaskan dari kekuasaan karena tanpa kekuasaan,
pemimpi tidak memiliki kekuatan yuridis atau kekuatan lain dalam mempengaruhi
orang lain agar bertindak seperti yang ia harapkan.

7. Sarana dan Prasarana Perusahaan


Sarana adalah fasilitas yang berlangsung mendukubg pelaksaan sistem
manajemen kinerja, sedangkan prasarana adalah fasilitas yang tidak langsung
mendukung pelaksaan sistem manajemen kerja.

8. Kerjasama Tim dan Membagi Pengetahuan


Sistem manajemen kinerja yang sudah dirancang dengan sebaik-baiknya tidak
akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila tidak ada dukungan dari semua
pihak yang terkait untuk melaksanakannya. Semua orang yang ada diperusahaan
harus turut merasa bertanggung jawab untuk menyukseskan sistem manajemen
kinerja.

9. Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan berfungsi untuk melihat secara langsung ke Perusahaan secara
objektif tentang pelaksanaan sistem manajemen kinerja. Sedangkan Evaluasi
berfungsi sebagai untuk menilai hasil pemantauan dan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan sistem yang sedang berjalan.

10. Sistem ganjaran dan hukuman


Ganjaran adalah salah satu cara mendorong orang-orang yang ada di perusahaan
untuk berkinerja tinggi. Hukuman harus relative wajar dengan kinerja yang
dicapai. Hukuman yang relative ringan membuat orang melakukan kesalahan yang
sama dan tidak memotivasi orang untuk berkinerja tinggi. kesimpulannya ganjaran
dan hukuman berpengaruh penting di dalam kinerja karyawan di Perusahaan,
akan tetapi bagaimana kita memberlakukan ganjaran dan hukuman tersebut.

Sumber Referensi :

 EKMA4263 / MODUL 1 / HAL. 1.7 – 1.9


 EKMA4263 / MODUL 1 / HAL. 1.26 – 1.36

Anda mungkin juga menyukai