Anda di halaman 1dari 2

Ersy Fitra Ramadhani

041013514
Manajemen Kinerja

Tugas 2

Manajemen kinerja adalah suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan kinerja
organisasi, kelompok dan individu yang digerakkan oleh para manajer. Artinya ada
sinergi yang dibangun antara manajer, individu dan kelompok terhadap suatu
pekerjaan di dalam organisasi. Manajemen yang digunakan dengan tepat tentu kan
memberikan manfaat. Perancangan adalah langkah awal dalam manajemen kinerja.
Jika langkah awal sudah salah maka sudah dapat dipastikan langkah langkah
berikutnya kan ikut salah. Karenanya perlu pengetahuan pula tyerkait dasar dasar
perancangan manajemen kinerja. Terkait dengan hal ini, saudara diminta untuk:

1. Menjelaskan manfaat manajemen kinerja bagi manajer, individu dan karyawan


dan organisasi

Manfaat manajemen kinerja bagi manajer adalah untuk membantu manajer menjadi
(1) membimbing, (2) mempercayai orang memakai metodenya, (3) mendelegasikan
kewenangan, dan menjadi pemimpin ‘post-heroic’.

Manfaat manajemen kinerja bagi individu untuk (1) memotivasi diri meningkatkan
kinerja, (2) mengingatkan diri kita mengapa kita melakukannya dan bagaimana hal itu
akan menghemat waktu, dan (3) menghindarkan kita dari kesulitan, serta
memecahkan masalah.

Manfaat bagi karyawan adalah untuk meningkatkan pemahaman pekerjaan dan


tanggung jawab kerja mereka.

Bagi organisasi adalah untuk (1) meningkatkan keberhasilan, semangat, dan


produktivitas perusahaan; (2) sebagai sarana komunikasi, (3) merangsang mencapai
sasaran kerja, (4) memberikan komentar tentang kepemimpinan atasan, (5)
mengomunikasikan nilai-nilai baru, (6) menyusun program pelatihan dan
pengembangan karyawan, (7) menyusun program suksesi dan kaderisasi, dan (8)
pembinaan karyawan.

2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan perancangan sistem manajemen


kinerja menggunakan prinsip prinsip efektif, efisien, transparan, objektif dan
akuntabel.

a. Transparansi berarti keterbukaan, yaitu dalam bidang manajemen keterbukaan


terhadap melakukan suatu program atau kegiatan. Dalam lembaga pendidikan
sangat diperlukan keterbukaan dalam manajemen keuangan untuk mengetahui
sumber pendapat, penggunaan dana, dan pertanggungjawabannya.

b. Akuntabilitas merupakan kondisi seseorang yang dapat dinilai oleh orang lain
karena hasil kerjanya untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Ada
tiga pilar utama dalam menciptakan akuntabilitas, yaitu adanya transparansi
para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan
komponen sekolah dalam mengelola kegiatan, standar kerja yang dapat diukur
dalam menjalankan tugas, fungsi, dan wewenangnya.

c. Efektifitas adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam


manajemen keuangan dikatakan efektif jika kegiatan yang dilakukan dapat
mengatur keuangan untuk membiaya aktivitas sesuai tujuan lembaga dengan
keluaran yang diharapkan.

d. Efisiensi berkaitan dengan kuantitas dari hasil kegiatan yang dilaksanakan.


Efisiensi merupakan perbandingan antara masukan dan keluaran yang meliputi
dana, daya, dan waktu. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal, yaitu
segi penggunaan waktu, tenaga, dan biaya, dan hasil.

3. Menyebutkan dan menjelaskan dasar-dasar perancangan sistem manajemen


kinerja dalam organisasi/perusahaan.

Ada 7 (tujuh) dasar perancangan sistem manajemen kinerja sebagai berikut.

1. Criteria kinerja yang akan diukur dalam setiap level organisasi berasal dari tujuan
perusahaan.
2. Sistem manajemen kinerja yang dirancang memungkinkan untuk dipakai sebagai
alat membedakan antarperusahaan sejenis (kaji banding atau benchmarking).
3. Tujuan perancangan sistem manajemen kinerja didefinisikan dengan jelas sejak
awal.
4. Metode pengumpulan dan pengolahan data yang akan dipakai didefinisikan
dengan jelas.
5. Dalam penentuan besaran variabel, penggunaan rasio variabel lebih disukai
dibandingkan dengan penggunaan angka absolute.
6. Criteria kinerja yang dirancang di bawah kendali unit organisasi yang berhak
mengevaluasinya.
7. Criteria kinerja kuantitatif lebih disukai daripada kualitatif.

Dasar-dasar perancangan sistem manajemen kinerja menurut Wibisono (2006) adalah:


1. Mudah dimengerti,
2. Berorientasi jangka panjang,
3. Basis waktu,
4. Focus pada perbaikan berkelanjutan, dan
5. Menggunakan pendekatan kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai