Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 MANAJEMEN KUALITAS

NAMA : INTAN BERLIANA


NIM : 042716528
UPBJJ : UT JAKARTA

1. Dalam suatu berita surat kabar hari ini, diberitakan bahwa telah ditemukan produk
makanan PT X telah tercemar bakteri ecoli, jelaskan menurut pendapat saudara dampak
berita ini bagi perusahan PT X, ditinjau dari peran dan fungsi kualitas bagi perusahaan?
Jawab:
Menurut saya, dampak berita tersebut sangat berpengaruh pada daya beli konsumen
terhadap produk makanan PT X. Dengan adanya kabar yang beredar bahwa produk
makanan PT X telah tercemar bakteri ecoli, konsumen tidak akan membeli produk
tersebut lagi karena konsumen akan lebih mengedepankan kualitas dalam memilih
produk. Kualitas sangat penting bagi suatu perusahaan. Peran pentingnya kualitas
dalam perusahaan salah satunya adalah mengenai reputasi perusahaan. Perusahaan
yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapatkan
predikat sebagai perusahaan yang mengutamakan kualitas atas semua produk yang
dihasilkan. Dengan adanya kabar bahwa produk makanan PT X telah tercemaar bakteri,
tentunya membuat reputasi perusahaan tersebut menjadi jelek. Sehingga konsumen
akan berpikir 2 kali ketika membeli produk makanan yang lain yang diproduksi oleh
perusahaan tersebut. Selain itu, ditemukannya bakteri e coli dalam makanan tersebut
bisa membuat penurunan pangsa pasar. Konsumen akan menganggap semua produk
makanan pada PTX berbahaya dan tidak layak untuk diperjual belikan sehingga PTX
bisa saja akan benar-benar ditinggalkan oleh konsumen dan akan susah untuk
mengembalikan reputasi perusahaan seperti sebelumnya. Dengan adanya kasus PT X
tersebut, berikut adalah peran pentingnya kualitas bagi organisasi atau perusahaan,
yaitu:
- Reputasi perusahaan
- Penurunan biaya
- Peningkatan pangsa pasar
- Pertanggungjawaban produk
- Dampak internasional
- Penampilan produk atau jasa
- Kualitas yang dirasakan

2. Dari hasil survey yang dilakukan rumah makan cepat saji, ditemukan banyak keluhan
terhadap kualitas layanan, jelaskan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan
kualitas layanan?
Jawab:
Menurut Stebbing (1992), ada beberapa langkah yang harus ditempuh untuk dapat
meningkatkan kualitas layanan atau jasa yang ditawarkan, yaitu:

- Mengidentifikasi penentu utama kualitas layanan


Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan riset pelanggan yang
kemudian disusul dengan memperkirakan penialaian terhadap perusahaan dan
pesaingnya berdasarkan faktor penentu tersebut. Untuk mengadakan identifikasi ini
perlu mengadakan wawancara dengan pelanggan, karena hubungan pelanggan
dengan pember jasa dekat.
- Mengelola harapan pelanggan
Hasil riset dan penilaian terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap jasa
yang akan dibeli tersebut diolah. Kemudian, organisasi atau perusahaan
memberikan janji pada pelanggan untuk dapat memenuhi harapan pelanggan
tersebut.
- Mengelola kualitas jasa
Kualitas suatu jasa memang tidak terlepas dari perilaku atau sikap orang orang-
orang yang memberikan atau menyediakan jasa bagi pelanggan, misal keramahan,
kesopanan , ketenangan, kecermatan, fleksibilitas, stabilitas, rasisonalitas, dsb. Hal
ini disebabkan kualitas jasa tidak terlepas dari karakteristik kualitas jasa yang
ditentukan dari hubungan yang anatara pelanggan, penyedia jasa, atau antar para
penyedia jasa.
- Mengembangkan budaya kualitas
Budaya kualitas ,eliputi filosofi, keyakinan, sikap, nilai, norma, tradisi, prosedur,
dsb yang akan meningkatkan kualitas. Agar busaya tsb tercipta, perlu dukungan dan
komitmen menyeluruh dari seluruh anggota organisasi dan harus dibudayakan. Hal
ini disebabkan, memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan mengerjakan segala
sesuatu dengan baik sejak awal memang menjadi tuntutan utama untuk
mewujudkan produk dan proses yang berkualitas.

3. Dalam paradigma baru dinyatakan “Quality has no Cost” jelaskan menurut pendapat
saudara maksud dari pernyataan ini?!
Jawab:
Quality has no Cost berarti kualitas tidak memerlukan biaya. Artinya, untuk membuat
suatu produk yang berkualitas perusahaan dapat melakukannya dengan cara
menghilangkan segala bentuk pemborosan, yang biasanya pemborosan ini disebabkan
karena perusahaan menghasilkan produk yang ternyata cacat sehingga harus diadakam
perbaikan atau harus dibuang.

4. Jelaskan mengapa dalam TQM tidak mengenal istilah inspeksi !


Jawab:
Dari inspeksi menjadi pencegahan. Inspeksi adalah pemeriksaan terhadap barang atau
produk jadi setela keluar dari proses produksi. Sehingga bila ada produk yang cacat
atau tidak sesuai dengan spesifikasi pelanggan, akan dibuang atau diadakan pengerjaan
ulang. Dalam TQM tidak ada lagi istilah inspeksi, melainkan pencegahan. Artinya,
sejak dari perancangan produk, proses produksi hingga menjadi produk akhir tidak
menghasilkan cacat atau kesalahan nol (zero defect).

5. Jelaskan budaya yang harus dikembangkan suatu organisasi jasa dalam upaya
memenangkan persaingan?
Jawab:
Menurut Schneider dan Bowen (2009), budaya yang harus dikembangkan suatu
organisasi jasa dalam upaya memenangkan persaingan yaitu:
- Menganggap pelanggan sebagai pembantu dalam mendasain atau merancang jasa
atau layanan yang harus diberikan.
- Memperkenalkan suatu pandangan bahwa kualitas dimulai dengan kebutuhan
pelanggan akan keamanan, kepercayaan dan keadilan.
- Menerapkan praktik-praktik tentang menyewa, melatih, dan memberi upah atau
penghargaan kepada karyawan.
- Menngadopsi berbagai logika layanan atau jasa keseluruh organisasi.
Sumber : Dr. Dorothea Wahyu Ariani, S. M. (2020). Manajemen Kualitas. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai