Anda di halaman 1dari 14

1

MODUL PERKULIAHAN

U001700010
Kewirausahaan
1
Sumber Daya Mengembangkan
Usaha dan Perencanaan Strategis

Dosen : Inggar Saputra, S.Pd., M.Si

Abstrak Sub-CPMK

Pertemuan ini menjelaskan Mahasiswa diharapkan mampu menyusun


tentang sumber daya untuk proposal bisnis dan presentasi kepada
Mengembangkan usaha dan investor yang menarik
perencanaan startegi.
Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

14
Tim Kewirausahaan UMB
Psikologi Psikologi
Sumber Daya
1.1 Sumber Daya

Sumber daya perusahaan adalah input yang digunakan perusahaan untuk


melakukan proses produksi. sumber daya dalam lingkungan internal perusahaan
memegang peranan yang sangat penting dalam hal penciptaan kompetitif. Sumber
daya perusahaan mengacu pada aset perusahaan yang terbagi menjadi dua jenis yaitu
sumber daya berwujud dan tidak berwujud. Sumber daya sangat berharga ketika
memungkinkan perusahaan menciptakan permintaan yang kuat untuk produk-produknya
atau menurunkan biaya. Ini dapat menjadi sumber kekuatan bagi keunggulan
kompetitif berkelanjutan perusahaan ketika bersifat langka dan sulit ditiru.

Pentingnya peranan sumber daya bagi penciptaan keunggulan kompetitif tidak


dapat dilepaskan dari teori Resourced-based view of the firm yang memandang
perusahaan sebagai kumpulan sumber daya. Perusahaan menggunakan sumber daya
yang berbeda untuk mencapai tujuan. Dua klasifikasi umum sumber daya adalah:

 Sumber daya berwujud adalah entitas fisik, seperti tanah, bangunan, pabrik,


peralatan, inventaris, dan uang.

 Sumber daya tidak berwujud adalah entitas nonfisik yang diciptakan oleh


manajer dan karyawan lain, seperti nama merek, reputasi perusahaan,
pengetahuan yang diperoleh karyawan melalui pengalaman, dan kekayaan
intelektual perusahaan (paten, hak cipta, dan merek dagang).

Pakar manajemen kemudian membagi secara lebih spesifik kedua klasifikasi umum
menjadi empat jenis, yakni:

 Sumber daya manusia:  keterampilan, pengetahuan, kapasitas dan disposisi


semua orang yang dipekerjakan dalam perusahaan

 Sumber daya keuangan: uang tunai, modal keuangan perusahaan yang


digunakan untuk mendanai kegiatan saat ini dan jangka panjang

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Sumber daya fisik:  termasuk bahan baku, suku cadang, kantor produksi, dan
semua jenis peralatan.

 Sumber daya informasi: mencakup semua jenis informasi dan data berguna yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan yang efektif, juga pengetahuan dan
kompetensi utama karyawan.

A. Orientasi kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki hakikat yaitu merujuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri yang
melekat pada seseorang yang memiliki kemauan keras untuk mewujudkan gagasan
inovatif dalam dunia usaha yang nyata serta dapat mengembangkannya dengan
tangguh.1 Porter mendefinisikan orientasi kewirausahaan sebagai strategi benefit
perusahaan untuk dapat berkompetisi secara lebih efektif di dalam market place yang
sama.

Orientasi kewirausahaan merupakan sistem nilai perusahaan yang


menentukan arah gerak atau strategi perusahaan. dalam menjalankan bisnis, nilai
kewirausahaan mengandung unsur pertimbangan yang mengembangkan gagasan-
gagasan seorang pribadi atau sosial lebih dipilih dibandingkan dengan bentuk perilaku
ataubentuk akhir keberadaan perlawanan atau kebaikan.

Orientasi kewirausahaan mengacu pada proses, praktik, dan pengambilan


keputusan yang mendorong kearah baru dan mempunyai tiga aspek kewirausahaan, yaitu
selalu inovatif, bertindak secara proaktif dan berani mengambil resiko. Orientasi
kewirausahaan memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja usaha dan
menjadi suatu makna yang dapat diterima untuk menjelaskan kinerja usaha. Untuk
mengukur orientasi kewirausahaan (entrepreneurial orientation) digunakan indikator yang
dikembangkan dari penelitian Lee dan Tsang. Variabel ini diukur dengan 4 dimensi, yaitu:
Need for Achievement, Internal Locus of Control, Self Reliance, dan Extroversion.

 Need for achievement (kebutuhan berprestasi) Kebutuhan berprestasi adalah


faktor psikologis yang kuat yang memicu seseorang melakukan aktivitas
sepanjang tujuannya belum tercapai. Indikator need for achievement meliputi:
1. Tidak puas bila yang diinginkan belum diperoleh
2. Terus berusaha meski orang lain mengatakan tidak mungkin

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Terus bekerja sampai mencapai tujuan yang diinginkan
 Internal locus of control (keyakinan diri) Sedangkan locus of control merupakan
keyakinan bahwa keberhasilan itu adalah karena usaha dari diri sendiri. Indikator
internal locus of control meliputi:
1. Apa yang dicapai adalah hasil kerja keras
2. Untung atau ruginya usaha ditentukan oleh diri sendiri
3. Mampu menguasai diri
 Self Reliance
Indikator self reliance meliputi:
1. Orang lain banyak yang dapat bekerja sebaik saya
2. Suka mengambil keputusan sendiri
 Extroversion Indikator evtroversion meliputi:
1. Suka berjumpa dengan orang baru
2. Berinisiatif untuk memulai pembicaraan
3. Menyukai banyak kesibukan

B. Kinerja usaha

Kinerja (performance) perusahaan merupakan cerminan apakah perusahaan


telah berhasil atau belum dalam menjalankan usaha bisnisnya. Kinerja dapat diartikan
sebagai prestasi yang dapat dicapai organisasi dalam suatu periode tertentu.
Pengukuran kinerja dapat diukur melalui aspek keuangan, kepuasan pelanggan,operasi
bisnis internal,kepuasan pegawai.kemampuan komunitas, waktu. Kinerja perusahaan
adalah hasil dari kegiatan manajemen. Parameter yang sering digunakan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan di mana
informasi keuangan diambil dari laporan keuangan atau laporan keuangan lainnya.

Sehubungan dengan itu, pengukuran kinerja keuangan dilakukan Rhoades et al.


(2002), dan Chaganti Damanpour (1991); Slovin dan Sushka (1993). Penilaian kinerja
bertujuan untuk menentukan efektivitas operasi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan metode atau pendekatan. Kaplan dan Atkinson (1998: 551), kinerja
non-keuangan, mengukur kinerja dengan menggunakan satuan pengukuran non-
keuangan. Informasi yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan adalah informasi

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
keuangan, akuntansi manajemen informasi, dan informasi akuntansi keuangan seperti
laba sebelum pajak, laba atas investasi, dan sebagainya.

Dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja, Healy (1995) menyatakan


pengukuran kinerja didasarkan pada kinerja pasar. Hal ini, menurut dia, memiliki
beberapa kelemahan seperti jumlah kejadian yang tidak terkontrol. Ketidakpastian
menyebabkan risiko harga pasar dan ini juga dapat menyebabkan kondisi tak terkendali
dan ini, pada gilirannya, memberikan umpan balik yang tidak valid pada kualitas dan
sejauh yang berkaitan dengan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu,
penggunaan kinerja internal juga memiliki kelemahan sebagai dasar pengukuran.
Sebaliknya, kinerja internal manajemen dapat dikendalikan sehingga manipulasi dasar
pengukuran yang mungkin dilakukan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah :

 Efektifitas dan efisiensi


Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa
kegiatan tersebut efektif  tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan
menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan
walaupun efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari
tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono,
1999:27).
 Otoritas (wewenang)
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu
organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang
lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya
(Prawirosentono, 1999:27). Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi tersebut.
 Disiplin
Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku (Prawirosentono,
1999:27). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan
dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.
 Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide
untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
Karakteristik Kinerja Karyawan  :

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut
(Mangkunegara, 2002:68):

 Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.


 Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
 Memiliki tujuan yang realistis.
 Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi
tujuannya.
 Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja
yang dilakukannya.
 Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

C. Hubungan sumber daya terhadap kinerja usaha

Sumber daya perusahaan merupakan input yang digunakan perusahaan


dalam proses produksi, sehingga memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan
kinerja perusahaan.Sumber daya fisik, sumber daya financialmaupun sumber daya
manusia merupakan sumber daya yang tak terpisakan dalam proses produksi
untuk keberhasilan usaha perusahaan. Penelitian menyatakan bahwa sumber daya
perusahaan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
usaha kecil menengahdi provinsi Jawa Timur. Bouzza, et al.(2015) mengemukakan
bahwa faktor internal perusahaan seperti kapasitas manajemen, ketrampilan
pemasaran dan kapasitas tehnologi yang merupakan sumber daya perusahaan
mempengaruhi pertumbuhan usaha UKM di Algeria

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Strategis Bisnis
1.2 Perencanaan Strategis Bisnis

Perencanaan strategis adalah proses mendokumentasikan dan menetapkan arah


bisnis dengan menilai dimana posisi perusahaan berada dan arah tujuan perusahaan.
Rencana strategis memberi tempat untuk mencatat misi, visi, dan nilai-nilai, tujuan jangka
panjang dan rencana tindakan yang akan perusahaan gunakan untuk mencapainya. 
Seluruh rencana didasari pada fokus masa depan.  Dengan begitu, perusahaan dapat
menerapkan cara terbaik untuk menghadapi peluang dan tantangan. Rencana strategis
juga digunakan untuk menilai serta menyesuaikan arah perusahaan dalam menanggapi
perubahan lingkungan bisnis. 

A. Konsep perencanaan strategis

Perencanaan memiliki konsep yang tak lepas dari sisi strategis itu sendiri. Dengan
konsep yang jelas, proses perumusan rencana strategis lebih mudah dipahami oleh
perusahaan Adapun konsep-konsep strategis yang dimaksud adalah:

a) Misi

Pengertian misi adalah serangkaian tugas kewajiban seorang individu dalam


kelompok, organisasi, atau perusahaan. Tugas yang dimaksud tidak lepas dari rencana
strategis yang telah dibentuk. Misi dapat memastikan bahwa perusahaan memiliki tujuan

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang jelas dalam bentuk parameter dan kinerja dengan tenggat waktu yang bisa dikontrol
dan dievaluasi. 

b) Visi

Misi membantu perusahaan mencapai visi. Pengertian dari visi adalah gambaran
atau proyeksi masa depan dari hasil misi atau tugas yang dijalankan. Karena itulah misi
dan visi dikatakan saling berkaitan satu sama lain. Visi dapat menciptakan komitmen yang
kokoh antara karyawan untuk bergerak menuju arah yang lebih baik.  Konsep visi pada
rencana strategis menunjukkan arah tujuan dan bagaimana cara menujunya.

c) Sasaran

Sasaran adalah pengembangan dari visi dan misi.  Informasi dan konsep yang
ada dalam visi, misi, dan sasaran tidak bisa hanya diidentifikasikan begitu saja, melainkan
harus disampaikan kepada seluruh internal perusahaan sebagai sasaran. 

B. Proses perencanaan startegis

Perusahaan perlu merancang rencana strategis yang baik jika ingin  mencapai
tujuan sesuai harapan. Dalam perencanaan strategis, diperlukan beberapa proses yang
akan diuraikan sebagai berikut:

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a) Kumpulkan orang dan informasi

Setelah Anda menetapkan posisi strategis, kumpulkan orang-orang yang akan


terlibat dalam proses perencanaan. Pastikan bahwa data dan informasi yang akan
digunakan akurat sehingga dapat dijadikan sebagai landasan dalam membuat keputusan.
Periksa pula apakah ada masalah internal atau eksternal yang mungkin dapat
mempengaruhi tujuan.

b) Lakukan analisis SWOT

Analisis SWOT sering digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan


bisnis, serta mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin muncul. Setelah tim
mengidentifikasi semua kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, tim yang terlibat
dalam rencana strategis dapat bekerja sama untuk mengembangkan tujuan baru yang
akan membantu bisnis menghadapi segala kemungkinan dengan cara yang lebih positif.

c) Merumuskan rencana strategis

Setelah berhasil mengidentifikasi posisi strategis dan memiliki serangkaian tujuan


yang sejalan dengan misi perusahaan, tahapan selanjutnya adalah merumuskan rencana
strategis. Saat mengembangkan rencana, pertimbangkan aspek apa yang akan
berdampak terbesar pada bisnis dan mana yang paling membantu meningkatkan posisi
perusahaan. Jangan lupa untuk menggunakan pengukuran untuk memastikan dan
mengontrol perkembangan dari implementasi rencana.

d) Jalankan rencana strategis

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perusahaan yang telah merumuskan rencana strategis siap untuk
menerapkannya. Langkah ini merupakan fase tindakan dari proses rencana strategis.
Mulailah dengan membuat semua orang yang terlibat dan membagikan tugas di antara
individu atau divisi. Luangkan waktu untuk memeriksa apakah individu atau divisi telah
bekerja dengan benar. Jika ternyata tidak memenuhi tujuan, lakukan perubahan jika
diperlukan.

e) Pantau performa terus menerus

Proses perencanaan strategis tidak akan efektif jika semua orang dalam tim
melakukan kekeliruan. Alasan inilah yang mengharuskan perusahaan untuk terus
memantau, mengelola kinerja dan menyesuaikan komponen. Penting juga untuk meminta
pertanggungjawaban dari individu yang terlibat atas tugas yang diberikan. Pemantauan
kinerja dan performa juga bisa membantu pembentukan  rencana di masa depan

C. Contoh perencanaan strategis untuk perusahaan

Karena tujuan serta visi dan misi serta bidang pekerjaan pada setiap perusahaan
pastinya berbeda-beda, perencanaan strategis yang dibuat pun akan berbeda. Maka dari
itu di bawah ini terdapat contoh perencanaan strategis yang umum digunakan.

a) Rencana strategis pemasaran

Rencana strategis pemasaran bertujuan untuk menghasilkan penjualan untuk


bisnis baik untuk meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah pelanggan pada
kuartal berikutnya. Perencanaan strategis ini akan membantu untuk meningkatkan
penghasilan dan meningkatkan basis pelanggan mereka. Rencana strategis pemasaran
biasanya mencakup teknologi pemasaran, perangkat lunak, atau platform yang berbasis
web untuk memantau kemajuan bisnis agar mencapai tujuan. Rencana tersebut juga

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
harus bisa membahas jenis pemasaran spesifik yang akan dilakukan, misalnya apakah
bisnis yang sedang dijalankan sedang mengejar iklan cetak konvensional atau iklan
digital.

b) Rencana startegis IT

Seiring dengan perkembangan zaman, industri IT akan terus berubah untuk


mengikuti perkembangan zaman. Hal ini menjadikan bahwa rencana strategis yang ada
pada industri IT juga akan berubah-ubah. Untuk rencana strategis pada bidang ini akan
melihat satu hingga beberapa tahun kedepan. Hal ini dilakukan agar bisnis bisa tetap
digunakan dan menyesuaikan dengan zaman. Saat pembuatan rencana ini, Anda bisa
melibatkan Chief Information Officer (CIO) perusahaan. Karena CIO akan memberikan
pengetahuan dan keahlian untuk membuat perencanaan strategis teknologi perusahaan. 

c) Rencana strategis untuk Lembaga non profit

Rencana strategis untuk lembaga non profit atau organisasi nirlaba mencakup
komponen kunci yang sama. Pada bidang bisnis ini, perencanaan lebih berfokus pada
faktor internal dan eksternal yang dapat memicu untuk menimbulkan ancaman atau
tantangan dalam bisnis. Karena struktur organisasi pada lembaga non profit dapat
berubah dengan cepat yang disebabkan berbagai faktor, maka dari itu adanya pembuatan
rencana ini akan mengatasi adanya perubahan di masa depan.

d) Rencana strategis untuk bisnis

Rencana strategis untuk bisnis umumnya akan mencakup pernyataan tentang visi,
misi, tujuan perusahaan, sasaran konsumen, serta rencana tindakan untuk mencapainya.
Namun perlu diperhatikan bahwa rencana strategis ini berbeda dengan rencana bisnis.
Jika rencana bisnis biasanya digunakan untuk membantu dalam memulai bisnis dan

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
memperoleh dana yang diperlukan. Sedangkan untuk rencana strategis digunakan untuk
menguraikan strategi untuk pertumbuhan dan kesuksesan di masa depan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

D. Manfaat perencanaan strategis

Perumusan dan implementasi strategis dapat memakan waktu, tetapi bermanfaat


besar bagi perusahaan. Perencanaan yang tersusun rapi  memiliki gagasan yang lebih
baik tentang tujuan yang ingin dicapai dan dara untuk melakukannya. Produktivitas
karyawan pun dapat meningkat dengan perencanaan yang jelas dan terarah.

a) Meningkatkan keterlibatan karyawan

Proses perumusan dan implementasi rencana strategis harus melibatkan


karyawan. Karyawan yang terlibat dalam operasi sehari-hari dan dapat memberikan
pandangan unik tentang perusahaan. Karyawan akan berbagi apa yang mereka pikirkan
terkait dengan bisnis dan menginformasikan perencanaan untuk masa depan. Saat
karyawan jauh lebih terlibat, maka tingkat kepuasan kinerja karyawan akan naik.
Melibatkan karyawan dalam proses rencana strategis juga dapat meningkatkan
produktivitas.

b) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

Sebagai bagian dari proses rencana strategis, perusahaan akan memeriksa dan
menganalisis bisnis secara keseluruhan. Perusahaan akan melihat kondisi bisnis
perusahaan dan area mana yang perlu ditingkatkan. Dengan mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan, perusahaan bisa berkembang jauh lebih besar di masa depan dan
menjadi bisnis tangguh bahkan ketika menghadapi berbagai risiko.

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
c) Menetapkan arah bisnis dan membina bisnis proaktif

Pada akhir proses perencanaan strategis, perusahaan harus memiliki arah yang
jelas dimana bisnis akan berjalan di masa depan. Diskusi mengenai perencanaan itu
sendiri membantu menempatkan bisnis pada posisi terbaik untuk sukses di masa depan.
Rencana strategis membuat perusahaan  mencari tahu bagaimana cara berkembang
selama beberapa tahun ke depan dan bagaimana mengatasi peluang dan tantangan.
Bisnis yang terarah dan proaktif pun akan tercipta.

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

J. S. Toyib, “Pengaruh Sumber Daya Perusahaan dan Orientasi Wirausaha


Terhadap Kinerja Usaha Kecil dan Menengah,” DeReMa (Development Res.
Manag. J. Manaj., vol. 12, no. 2, pp. 243–255, 2017.

2021 Kewirausahaan 1
14 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai