LANDASAN TEORI
“Management is coordinating work activities so that they are completed efficiently
and effectively with and through other people.”
“Quality Management is a philosophy of management that is driven by continual
improvement and responding to customer needs and expectations.”
“Value‐based management is an approach to managing in which manager
establish and uphold an organization’s shared values.”
mampu menghasilkan hasil yang baik dengan seefektif dan seefisien mungkin.
12
13
SHARED ORGANIZATION
VALUES
Gambar 2.1 Purposed of Shared Value
Sumber: Stephen P. Robbins (2005, p107)
Management:
14
biasanya disusun oleh dewan direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim
organisasi.
External Analysis:
Opportunities and
Identify the Threats
organization’s Formulate Implement
current mission, Strategies Strategies
goals and strategies. Internal Analysis:
Strengths and
Weakness
Evaluate
Result
15
dimilikinya.
B. Analisis Eksternal
yang sama berkaitan dengan sumber daya dan kemampuan yang mereka
miliki.
C. Analisis Internal
16
organisasi dengan baik maupun semua jenis sumber daya unik yang
tidak baik maupun keterbatasan sumber daya yang dimiliki dapat menjadi
D. Formulasi Strategi
E. Implementasi Strategi
F. Evaluasi Hasil
hasil dari strategi yang telah diimplementasikan. Hal ini bermanfaat untuk
strategi tersebut.
17
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak
lain.
Kebutuhan
keinginan dan
permintaan
Produk dan
Pasar
Jasa
Pertukaran, Nilai,
transaksi dan kepuasan,
relasional dan kualitas
18
membelinya.
harapan seorang pembeli. Bila kinerja produk jauh lebih rendah dibandingkan
harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Bila kinerja produk jauh lebih
sesuai dengan harapan atau melebihi harapan, pembelinya merasa puas dan
pelayanan tersebut.
19
yang sama, apakah hal itu disebut kapitalisasi yang rendah, lokasi yang tidak
yang sangat penting yang harus dilakukan oleh organisasi perusahaan dalam
maupun besar.
Agar suatu perencanaan bisa sukses harus didasarkan pada suatu akar
20
menilai sumber daya yang dimiliki serta melakukan evaluasi kondisi termasuk
mengadaptasi strategi saat diperlukan (P. Robbins, Stephen dan Mary Coulter,
2005, p41).
terpenting dari hal tersebut adalah misi perusahaan tersebut sebaiknya bebeda
di depan.
21
Beberapa analisis seperti Five Porter’s juga dapat dilakukan pada tahap ini.
Strategy
22
Business
Purpose
Implement Organization
Control
Action
Marketing
Mix
kekuatan dan sumber daya organisasi dalam suatu bentuk tindakan yang dapat
23
market, positioning, marketing mix, dan alokasi dari semua sumber daya. Hal
ini dapat lebih efektif apabila dilakukan dengan komponen internal yang solid
mendefinisikan apa yang kita yang kita tawarkan berbeda dan memiliki nilai
sama
5. Sasaran nilai: tipe-tipe nilai yang akan di-edukasi atau ditawarkan kepada
masyarakat
24
dari competitor, akan lebih mudah untuk menghasilkan kesempatan baru dan
diferensiasi akan lebih membutuhkan uang dan waktu yang lebih banyak
untuk membuat para target market memilih produk atau jasa tertentu. Sebagai
kondisi yang sulit untuk bertahan dalam jangka waktu yang lama.
25
kualitas pembelian.
Hal ini berkaitan dengan sulit atau mudahnya barang kita digantikan dengan
produk atau jasa serupa. Akan lebih sulit apabila pengganti produk atau jasa kita
4. The rivalry among the existing players (Kekuatan dari pemain lama yang telah ada)
Kekuatan pemain lama yang sudah ada di pasar. Pada dasarmya mereka
lebih mengetahui kondisi pasar dan juga mendominasi pasar dengan kekuatan yang
dimilikinya.
baku untuk proses produksi suatu perusahaan dan apakah banyak supplier lain yang
Porter's competitive forces model merupakan salah satu alat untuk strategi
bisnis yang digunakan dan terbukti bermanfaat untuk beberapa peristiwa. Dalam
internal dan eksternal perusahaan pada saat mempergunakan five competitive forces
framework of Porter.
(Market/Industry Attractiveness) of Porter dapat dilihat dari satu atau dua dimensi
26
internal dan juga kesempatan dan ancaman dari sisi eksternal perusahaan.
perusahaan dan faktor eksternal yang mempengaruhi potensi bisnis dan daya
27
1. Faktor Internal
a. Strength (kekuatan)
b. Weakness (kelemahan)
2. Faktor Eksternal
a. Opportunity (peluang)
peluang.
b. Threats (tantangan)
28
Internal External
Good Points
Strengths Opportunities
Danger
Points Weakness Treats
yaitu:
faktor peluang dan tantangan yang berada pada tren dalam lingkungan
29
dengan gagasan akhir dalam pikiran, dan mengutamakan hal yang harus
diutamakan (skala prioritas). Hal ini merupakan cerminan dari salah satu
30
STRENGTHS WEAKNESS
To narrow a product line
Cost advantage Lack of management depth
Financial Resources High cost operation due to high
Customer Loyalty labor cost and obsolete
Modern Production Facilities production facilities
Inadequate financing capabilities
Patents
Weak Market Image
THREATS
OPPORTUNITIES
Add to product line
Changing buyer tastes
Enter new markets
Likely entry of new competitors
Adverse goverment policies
Acquire firms with needed
technology.
Leverage Problem
Gambar 2.7 SWOT Analysis
Sumber: David L. Kurtz (2008, p.46)
pasar sasaran, dan kemudian positioning sebagai pedoman dari strategi bauran
31
Targeting, Positioning).
II.2.4.1. Segmenting
pembedaan untuk tiap segmen. Pemasaran model ini memang irit biaya
32
c. Pemasaran terkonsentrasi
Satu bauran pemasaran yang sama bagi setiap segmen yang ada.
Dasar-Dasar Segmentasi:
1. Segmentasi Demografi
2. Segmentasi Psikografik
3. Segmentasi Geografi
pasar.
II.2.4.2. Targeting
profitable. Proses ini sangat penting sebagai bagian dari penciptaan dan
33
citra yang kuat, penyampaian tepat waktu, maka tindakan produsen memilih
penjualan.
market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan
secara efektif. Mengapa? Karena sumber daya anda selalu terbatas. Ini
34
pasar sasaran, setidaknya ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan (Belch
akhir dari sebuah proses segmentasi. Setelah pasar sasaran dipilih, maka
keuntungan
35
tinggi
II.2.4.3. Positioning
apa yang dilakukan terhadap produk (barang atau jasa) tetapi apa yang kita
lead your customer credible, yaitu upaya mengarahkan pelanggan anda secara
kredibel atau dengan kata lain upaya untuk membangun dan mendapatkan
mind set di benak pelanggan tehadap suatu produk. Karena pelanggan tidak
36
kepercayaan pelanggan.
adalah dimensi differensiasi yang menunjuk pada apa yang ditawarkan pada
37
PRODUCT PRICE
PREMIUM PREMIUM
BASIC
POSITIONING LOW PRICE
DURABLE IMPLEMENTING CHOSEN
VALUE
IMAGE AND APPEAL TO
CHOSEN SEGMENT
DISTRIBUTION DISTRIBUTION
PRESTIGE INTENSIVE
FUN SELECTIVE
POWERFUL EXCLUSIVE
product (produk), price (harga), place (tempat, termasuk juga distribusi), dan
pangsa pasar yang lebih besar, posisi bersaing yang kuat dan citra positif pada
pelanggan sehingga dapat kita artikan bahwa tujuan pemasaran adalah untuk
38
atau service. Untuk mencapai tujuan tersebut bidang pemasaran harus lebih
spesifik merancang strategi yang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan
Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Pemasaran itu sendiri lebih
39
kemudian dikenal luas oleh masyarakat dan sering menjadi rujukan jika
1. Product (Produk)
40
41
pesaing-pesaingnya.
2. Price (Harga)
di tengah pasar atau pada tiga tingkat di atasnya atau tiga tingkat di
bawahnya.
42
sangat penting karena dalam segala hal, mereka lah yang berhubungan
atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna
sasaran.”
4. Promotion (Promosi)
ditawarkan.
43
Proccess Place
‐ Especcially relevant tto People
e ‐ Retail
‐ Employees ‐ Wholesale
servicce industries ‐ Mail Order
‐ How aare services co onsumed ‐ Management
‐ Internet
‐ Cultu
ures ‐ Direcct Sales
‐ Customer ‐ Peer to Peer
Service ‐ Multi‐Channel
perik
klanan, manaajer pemasarran harus sellalu memulaai dengan meengidentifikaasi
adalaah konsep 7M
M yang dikuutip oleh Fanndy Tjiptonoo (2008) yangg terdiri darii:
1. Mission
M (Missi): Apa tujuuan yang inggin dicapai dari
d program
m promosi yaang
dilaksanakan
d n.
2. Market
M Targget (Target Pasar):
P Apaa sasaran daari target pasar atau passar
konsumen.
k
44
a. Advertising (Periklanan)
Semua bentuk penyajian dan promosi non personal atas ide, barang
45
tertentu.
II.2.6. Brand
Brand adalah sebuah nama atau simbol yang dikenali dan berbeda dari
yang lain yang ditujukan untuk mengidentifikasi suatu produk atau jasa yang
produk atau jasa pesaingnya (Aaker, 1991; Stanton, 1994; Kotler, 1996).
tertentu. Secara konvensional, brand dapat berupa nama, kata, frasa, logo,
lambang, desain, gambar, atau kombinasi dua atau lebih unsur tersebut.
dari produk dengan brand tersebut. Brand juga yang akan melindungi
46
customer dan produsen dari pesaing yang berusaha menyediakan produk atau
dan berlaku sebagai jalan pintas bagi kumpulan informasi dari brand
tersebut. Lalu ketika konsumen mencari produk atau jasa yang kurang
47
benak konsumen apakah lebih baik, lebih buruk, lebih cepat, lebih lambat
dan lain-lain.
dari nilai-nilai.
h. Brand adalah vision. Disini para manajer terispirasi melihat brand dengan
atau misi.
brand-nya.
k. Brand adalah citra dimana konsumen menerima brand sesuai realita yang
ada.
48
with the effect occurring when the brand is known and when the consumer
yaitu: brand loyalty, name awareness, perceived quality, dan berbagai brand
association. Semakin kuat salah satunya, semakin tinggi pula nilai dari brand
ini didasarkan dari dua dimensi besar brand awareness dan brand image.
association.
tidak langsung dan metode untuk mengukur nilai brand equity sesuai dengan
langsung adalah untuk mengetahui brand equity sebagai sebuah nilai tambah
49
Equity, Brand Equity terjadi pada saat suatu brand semakin diketahui atau
customer.
bahwa dalam mencapai suatu brand yang kuat maka dibutuhkan 4 tahapan
feelings dan resonance. Tujuan utama adalah untuk mencapai puncak dari
yang sangat harmonis antara customer dan brand. Melalui pendapat itulah,
50
Resonance
Relationship • Loyalty Intense, Active
• Community Loyalty
• Attachment
• Engagement
Judgement Feeling
• Quality • Warmth
Response • Credibility • Fun Positive, Accesible
• Consideration • Excitement Reactions
• Superiority • Security
Performance Imagery
• Primary Characteristic • User Profiles
Meaning • Secondary Features • Purchase and Usage Points of Parity
• Product Reliability • Situation and Difference
• Durability, Serviceability • Personality and Values
Salience
• Category Identification Deep, Broad
Identify • Needs Satisfactied Brand Awareness
utama.
51
sebagai berikut:
konsumen?
‐ Image apa yang ingin dimiliki brand kita di masa yang akan datang?
‐ Apa yang tidak memenuhi kebutuhan konsumen dan apa yang harus
52
brand yang benar untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan
dalam Brand Vision dan dalam persepsi dan persfektif berbasis pasar dari
berikut:
‐ Strategi berbasis brand apa yang harus kita gunakan untuk memenuhi
‐ Strategi channel apa yang akan mendukung sasaran dan tujuan kita
untuk brand?
dengan brand?
meningkatkan keuntungan?
53
Maksud dari dua langkah dalam fase ini adalah untuk menentukan
berikut:
brand?
keputusan?
54
Behaviour is the study of what people think, feel, and do in and around
the organization’s vision and their specific roles in that vision, and a belief
that they been given the resources to get their jobs done”. Karyawan secara
atau organisasi.
Huselid, Jackson, dan Schuler (1996) pada journal mereka yang berpendapat
bahwa sistem manajemen sumber daya manusia yang digunakan dan didesain
55
Employee Skills
Design of Productivity
Business
Human Employee
and Creativity
Resources Motivation
Strategic
Management
Initiatives Discretionary
Job Design &
System Effort
Work Structures
Profit Improved
Market and Operating
Value Growth Performance
56
b. Ability (A)
Situational
Factors
Motivation
Behavior and
Ability
results
Role
Perception
57
yang berupa nilai atau prinsip, kepribadian, persepsi, sikap dan emosi, dan
tata kelola tekanan yang diterima. Kelima faktor ini akan secara langsung
karakteristik individual.
INDIVIDUAL CHARACTERISTIC
1. Values
2. Personality
3. Perceptions MARS
Model
4. Emotions and Attitudes
5. Stress Management
daya manusia adalah kritikal atau penting mengingat bahwa aset fisik lainnya
seperti fasilitas, produk dan layanan jasa, teknologi, dan target pasar dapat
dengan mudah ditiru dan diikutin oleh kompetitor lainnya (Quinn, J. B.,
58
1990, pp 59-67). Sumber daya manusia tidak dapat ditiru sehingga dapat
persaingan.
Technical Knowledge
• Markets • Customers
• Process • Environments
Ability to Learn and Grow
• Openness to new ideas
• Acquisition of knowledge / skills
Decision‐Making Capabilities
Motivation
Commitment
Teamwork
• Interpersonal skills
• Leadership ability
pola perilaku yang relatif stabil dan secara konsisten menjelaskan perilaku
59
oleh dunia di sekitar kita. Proses yang terjadi meliputi seleksi, mengatur, dan
manusia. Hal ini akan mempengaruhi tingkat kesadaran emosi kita dan
perilaku kita terhadap benda, orang, dan suatu peristiwa atau kejadian.
benda, orang, atau peristiwa yang menciptakan keadaan siap siaga. Sikap
60
perilaku:
Perceived Environment
Cognitive
Process
Belief
Behavorial
Intentions
Behavior
menurut McShane dan Von Glinow (2008, p. 68) sebagai kemampuan untuk
61
III.3.2.5. Wo
ork-Related
d Stress da
an Stress Manageme
M ent
Ivan
ncevich (19998, pp 55-666), Stress addalah sebuahh respon adaaptasi indiviidu
terh
hadap suatu situasi yangg disadari sebagai
s tantaangan atau ancaman baagi
keberadaan seseeorang.
1. Tekanan
T dalaam hubungann antar manuusia atau kom
munikasi anntar manusia
2. Tekanan
T yanng berhubungan dengan peran atau jabatan
j dalaam lingkunggan
kerja
k
3. Tekanan
T yanng berasal daari pengaturaan atau peratuuran kerja
4. Tekanan
T yanng berasal daari organisasii atau lingkuungan fisik (ffasilitas)
Untuk mengatasi
m teekanan-tekannan tersebutt, Siegal daan Cumminngs
berik
kut:
Remove the
stressor
Withdraw
Receive social
R
from the
support
stresssor
Control sttress Change stress
consequences perceptions
62
Management:
“Goal setting theory is the goal proposition that specific goals increase
performance and that difficult goal, when accepted, result in higher
performance than do easy goals. The proposition that specific goals
increase performance and difficult goals, when accepted, result in higher
mampu meningkatkan performa dan tujuan yang dianggap sulit dicapai, pada
63
• Goals are public
• Individual has internal
locus focus of control
• Self‐set goals
Self‐ Efficacy
Commited
to Achieving Commited
GOALS to Achieving
Accepted
Higher Performance
plus Goal
National
• Specific Achievement
• Difficult Culture
Participation
in Setting
bisnis dan strategi aktivitas manajemen sumber daya manusia. Model 5-P
64
Organizational Strategy
Initiates the process of identifying
strategic business needs and provides
specific, qualities to them
Internal Characteristics External Characteristics
Strategic Business Needs
Expressed in mission statements or
vision statements and translated into
strategic business obejctives
Strategic Human Resources Management Activities
Human Resources Philosophy Expresses how to treat and value people
Expressed in statements defininig busi‐
ness values and culture
Establishes guidelines for action on
Human Resources Policies
people‐related business issues and HR
Expressed as shared values (guidelines)
programs
Human Resources Programs Coordinates efforts to facilitate change to
Articulated as Human Resources Strateies address major people‐related business
Human Resources Practices issues
For Leadership, Managerial, and Motivates needed role behaviors
Operational roles
Human Resources Processes
For the formulation and implementation Defines how these activities are carried out
of other activities
65
Behaviour:
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
dibutuhkan untuk meciptakan suatu sistem kerja yang efektif dan efisien serta
individual
66
e. Membangun
M hubungan di
d antara indiividu, kelom
mpok dan deppartemen.
f. Membentuk
M suatu struktuur formal otooritas
g. Mengalokasi
M ikan dan mennyebarkan suumber daya organisasi.
Seiring dengan
d perkkembangan perusahaan
p m
maka bisa saja
s dilakukkan
Orga
anizational Design,
D yangg dapat diarttikan sebagaii: “Organizaation Designn is
organ
nisasi untukk mengembanngkan dan juuga merubahh yang sudaah ada menjaadi
lebih
h baik. Dalam
m prosesnyaa pembentukkan pola struuktur organissasi mencakkup
enam
m (6) elemeent penting yaitu workk specializattion, departtmentalizatioon,
chain
n of command, span off control, cenntralization and decentrralization, dan
d
form
malization.
Transfo
ormation
•Raw MMaterial Pro
ocess •Product and Services
•Human n Resources •Financial Result
•EEmployees Woork
•Capitall A
Activities •Informattion
•Technoology •MManagement A Activities •Human R Resources
•Inform
mation •TTechnology and
O
Operation Met thod
Inputs Output
Gam
mbar 2.20 The Organization as
a The Open System
S
Sumber: Steephen P. Robbiins (2005, p35))
67
1. Membangun sebuah filosofi yang mungkin dapat ditulis atau tidak ditulis.
panjang.
adalah sumber daya yang kritikal. Hal ini didukung oleh pandangannya yang
mengatakan bahwa dari perspektif strategi dan taktik, kualitas dan kuantitas