Anda di halaman 1dari 19

KONSEP MANAJEMEN

STRATEGIK DAN HIRARKI


STRATEGIK
Keterampilan Manajerial
• a. Keterampilan konseptual (conceptual skill)
Top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi yang
kemudian dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran
ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan.
• b. Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( human
skill)
Manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan
membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka
akan bersikap terbuka kepada atasan.
• c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini
merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer,
memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manajer yaitu:

a) Keterampilan manajemen
waktu, keterampilan yang
merujuk pada kemampuan
seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana.

b) Keterampilan membuat keputusan,


kemampuan untuk mendefinisikan
masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan
adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi
kelompok manajer atas (top
manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan
keputusan:

Mendefinisikan masalah
dan mencari berbagai
alternatif yang dapat
diambil untuk
menyelesaikannya.

Mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan
memilih sebuah alternatif
yang dianggap paling baik.

Mengimplementasikan
alternatif yang telah ia
pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar
tetap berada di jalur
yang benar.
Tingkatan (Hirarki) Strategik
a Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Masyarakat
adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat
dikontrol. Di dalam, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain
seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial
lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara
organisasi dan masyarakat luar.
b. Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering
disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh
suatu organisasi. Bagaimana misi itu dijalankan, hal ini memerlukan
keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik.
c. Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran
di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati
para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya untuk
memperoleh keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang
berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
d. Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang
suksesnya strategi lain.
Model Manajemen Strategi
a. Visi dan Misi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan cita-cita
tentang keadaan di masa datang yang ingin diwujudkan oleh
seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling
atas sampai yang paling bawah.
Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi
mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.

b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal


Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika
perusahaan tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya.
Oleh karena itu, tindakan untuk mengetahui dan menganalisis
lingkungan eksternalnya menjadi sangat penting karena pada
hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada di luar kendali
organisasi. Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal,
pemahaman kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas
dan mendalam juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, strategi
yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai
dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan pemahaman
lingkungan internal ini, hendaknya kelemahan dan juga kekuatan
yang dimiliki perusahaan dapat diketahui. Selain itu,
perusahaan perlu mencermati peluang yang ada dan
c. Analisis Pilihan Strategi
Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan
usahanya, mempunyai strategi. Namun, para pimpinan
perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak menyadarinya.
Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri, antarperusahaan,
dan bahkan antar-situasi. Namun ada sejumlah strategi yang
sudah umum diketahui, dimana strategi-strategi ini dapat
diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran
perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan sebagai
strategi generic. Dari bermacam-macam strategi dalam
kelompok strategi generic ini akan dipilih salah satu atau
kombinasi beberapa strategi induk (grand strategy) dengan
menggunakan cara-cara tertentu.
d. Sasaran Jangka Panjang
Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu
proses berkesinambungan yang memerlukan tahapan. misalnya
kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai dirumuskan secara
jelas, yaitu dengan angka-angka kuantitatif. Pembuatan sasaran
jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah
ditetapkan sebelumnya.
e. Strategi Fungsional
Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan
dengan membagi-baginya ke dalam berbagai sasaran
jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu tahunan,
secara berkesinambungan dengan memperhatikan skala
prioritas serta dapat diukur

f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan


Evaluasi
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan
dengan strategi yang telah ditetapkan, strategi perlu
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action).Pelaksanaan
tidak efektif bila tidak didahului dengan perencanaan.
Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas
untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien
serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan
perusahaan. Pengendalian atau pengawasan
dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua
kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan
hendaknya didasarkan pada rencana yang telah
disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang. Jika
hasil evaluasi pekerjaan diketahui bahwa ada faktor X
yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan kerja
PROSES MANAJEMEN STRATEGIK

Analisis Lingkungan Eksternal Lingkungn Internal

Visi, Misi, Tujuan

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGI

FORMULASI STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGI


Strategi
Corporate
Bisnis Governance
Strategi Strategi Struktur & Kepemimpinn
Korporat Internasional Desain Strategik
Organisasi
Aliansi Pengendalian
Strategi Strategik

EVALUASI KINERJA
PROSES MANAJEMEN STRATEGIK
 Merumuskan Visi dan misi :
mengetahui tujuan, target serta cita-cita yang ingin
dicapai.
 Analisis Lingkungan :
Meliputi deteksi dan evaluasi konteks organisasi ,
lingkungan eksternal dan internal organisasi.
 Formulasi Strategi :
Mencakup desain dan pilihan strategi yang sesuai
 Implementasi Strategi :
Proses bagaimana melaksanakan strategi yang telah
diformulasikan dengan tindakan nyata
 Evaluasi Strategi
Proses mengevaluasi bagaimana strategi
diimplementasikan dan sejauh mana
mempengaruhi kinerja
MERAIH KEUNGGULAN KOMPETITIF
(COMPETITIVE ADVANTAGE)

Suatu perusahaan dikatakan memiliki


Keunggulan Kompetitif Bila :
 Perusahaan tersebut mempunyai sesuatu
yang tidak dimiliki pesaing
 Melakukan sesuatu lebih baik dari
perusahaan lain
 Mampu melakukan sesuatu yang tidak
mampu dilakukan oleh perusahan lain
TIGA MODEL ALTERNATIF MERAIH
KEUNGGULAN KOMPETITIF
Model Organisasi-Industri
(Industrial-Organization, I/O)
Model berbasis Sumber Daya
(Rosource- Based View, RBV)
Model Gerilya (Guerilla)
MODEL INDUSTRIAL-
ORGANIZATION, I/O
Menurut Model I/O , Above-Average
Returns bagi perusahaan sangat
ditentukan oleh karakteristik diluar
perusahaan, yaitu memfokuskan pada
struktur industri atau daya tarik
lingkungan eksternal dan bukan
karakteristik internal perusahaan .
TAHAPAN MODEL INDUSTRIAL-ORGANIZATION,
I/O UNTUK MENDAPATKAN
Above-Average Returns

 Pelajari lingkungn Ekternal terutama


lingkungan umum, industri dan kompetitif.
 Pilih suatu industri yang menarik.
 Formulasikan strategi
 Kembangkan dan peroleh aset dan ketrampilan
yang diperlukan untuk mengimplementasikan
strategi yang dipilih
 Implementasi strategi
 Gunakan kekuatan perusahaan
 Berusaha mencapai kinerja diatas rata-rata
industri.
MODEL RESOURCE-BASED VIEW,
RBV
Menurut Model RBV , Above-
Average Returns bagi perusahaan
sangat ditentukan oleh
karakteristik didalam perusahaan,
yaitu memfokuskan pada
pengembangan atau perolehan
sumber daya (resources) dan
kapabilitas (capabilities) yang
berharga, yang sulit atau tak
mungkin ditiru oleh para pesaing.
TAHAPAN MODEL RESOURCES-BASED
VIEW, RBV UNTUK MENDAPATKAN
Above-Average Returns
 Mengidentifikasi sumber daya perusahaan.
 Tentukan apa kapabilitas (integrasi semua sumber
daya yang dimiliki) perusahan.
 Tentukan bagaimana sumber daya dan kapabilitas
perusahaan dapat menciptakan keunggulan
kompetitif.
 Lokasikan suatu industri dengan peluang yang
dapat dieksploitasi dengan sumber daya dan
kapabilitas yang dimiliki.
 Pilih strategi yang paling baik untuk
mengeksploitasi sumber daya dan kapabilitas dalam
lingkungan industri
 mengimplementasikan strategi yang dipilih agar
mengungguli pesaing dan memperoleh penghasilan
diatas rata industri.
MODEL GERILYA
(GUERILLA)
Menurut Model Gerilya, Keunggulan
Kompetitif perusahan hanyalah bersifat
sementara. Karena lingkungan selalu
diwarnai dengan perubahan yang terus
menerus , radikal, dan sering kali
revolusioner.
Oleh karena itu, organisasi yang berhasil
harus pandai dalam menyesuaikan
dengan setiap perubahan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai