1. Tangible asset adalah aset yang dapat dilihat dan disentuh, misalnya aset rumah,
gedung, alat kerja, mesin produksi atau yang lainnya.
2. Intangible asset adalah aset yang tidak memiliki wujud fisik (tak berwujud), tetapi
mempunyai nilai secara jangka panjang bagi perusahaan dan bisnis. Salah satu contoh
adalah pengetahuan yang dimiliki oleh SDM yang bekerja di organisasi untuk
mengembangkan daya saing. Divisi SDM berada pada posisi utama untuk
mendongkrak banyak aset tak berwujud lainnya, seperti goodwill yang merupakan
salah satu contoh intangible asset yang dapat mencerminkan reputasi, kepercayaan,
dan hubungan perusahaan dengan pelanggan., penelitian (research), dan iklan
(advertising).
Pada lingkungan bisnis dewasa ini, telah terjadi perubahan pandangan mengenai berbagai
sumber daya yang bersifat strategik bagi perusahaan. Perubahan tersebut yaitu dari dominasi
sumber daya yang bersifat fisik (tangible asset) ke arah dominasi aktiva tidak berwujud
(intangible asset). Munculnya pandangan bahwa pengetahuan sebagai sumber daya
perusahaan yang sangat strategis didasari kenyataan bahwa pengetahuan dapat digunakan
untuk mengembangkan daya saing dengan menggunakan keunggulan kompetitif yang
diperoleh melalui inovasiinovasi kreatif yang dihasilkan oleh modal intelektual yang dimiliki
oleh perusahaan.
Daya saing atau kompetitif berakar pada pengalaman (experience), percobaan dan analisis
kontekstual. Ketiganya berada dalam satu pemahaman yakni insight, sebagai modal dalam
membentuk pengetahuan melalui pengelolaan informasi dan interaksi kolaboratif. Dalam
menciptakan inovasi, pengetahuan yang ada ditranslasikan ke dalam tindakan (action) dengan
dukungan teknologi, proses dan sumber daya manusia. Faktor kesuksesan yang juga
menentukan dalam pembentukan daya saing perusahaan (selain factor modal dan keuangan)
adalah: sumber daya manusia, budaya perusahaan, dan system knowledge management.
JAWABAN
apabila seorang karyawan tidak perfom dalam jangka waktu yang lama, maka perusahaan
akan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan memberikan kompensasi sesuai dengan
aturan yang berlaku. DIMANA 156 ayat 3 sebagai berikut:
masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun, 2 bulan upah
masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun, 3 bulan upah
masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun, 4 bulan upah
masa kerja 12 (duabelas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun, 5 bulan upah
masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun, 6 bulan upah
masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 tahun, 7 bulan
upah
masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun, 8 bulan
upah
masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih, 10 bulan upah