1. Komitmen emosional yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan tentu dianggap
penting, baik bagi karyawan, maupun bagi perusahaan. Apalagi karyawan yang berkomitmen penuh untuk pekerjaan mereka selalu terlihat lebih bahagia. Peran yang membuat karyawan semangat bekerja ini lebih dari sekedar gaji atau dedikasi terhadap perusahaan. Berikut ini beberapa hal penting yang diperoleh ketika karyawan di perusahaannya memiliki keterlibatan emosional yang besar terhadap visi-misi perusahaan: a) Tanggung Jawab Meningkat. Ada rasa tanggung jawab yang muncul karena merasa bahwa karyawan dipercaya dan dihargai atas keberadaannya dalam perusahaan, saat diberikan kesempatan untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Pencapaian keberhasilan dan kesuksesan akan mengarahkan karyawan pada tanggung jawab yang lebih besar. b) Bertumbuhnya Kreativitas dan Inovasi. Karyawan termotivasi secara alamiah untuk menunjukkan kinerja terbaik yang dimiliki dengan adanya kepercayaan yang diberikan perusahaan melalui employee engagementdalam pengambilan keputusan. Terdorong kreativitas dan inovasi yang semakin berkembang ketika karyawan memaksimalkan kompetensi mereka. Saat hal itu terjadi, secara tak langsung karyawan sedang menciptakan improvement untuk kemajuan perusahaan. c) Tumbuhnya Keinginan untuk Memberikan yang Terbaik. Meningkatnya kekuatan untuk peningkatan diri yang dapat menciptakan performa unggul ketika perusahaan memberikan kepercayaan karena rasa bangga terhadap karyawannya yang senantiasa berpartisipasi aktif melalui berbagai tugas, pekerjaan, maupun kegiatan yang difasilitasi oleh perusahaan. d) Meningkatkan Kualitas Pengambilan Keputusan. Sering berinteraksi dengan konsumen secara langsung dan intens adalah karyawan. Karena karyawan merupakan garda terdepan dalam berhubungan dengan konsumen. 2. Pentingnya manajemen SDM bagi sebuah perusahaan adalah guna meningkatkan kinerja organisasi itu sendiri. Strategi manajemen SDM yang efektif dan efisien tidak hanya tentang proses perekrutan karyawan, tetapi juga komitmen dalam merekrut, mengelola, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan terbaik yang proses pengelolaan ini biasa disebut dengan Talent Management. Melalui penerapan Talent Management, perusahaan tersebut telah berupaya menyelaraskan strategi SDM dengan strategi bisnisnya. Hal ini tentunya disebabkan oleh proses tersebut akan membawa perusahaan mencapai tujuan strategisnya melalui kinerja yang lebih baik dalam persaingan usaha karena telah memiliki individu – individu yang unggul dalam kualitas kinerja. 3. Perampingan (downsizing) adalah strategi perusahaan untuk mengurangi ukuran dan kompleksitas di dalam organisasi mereka. Hal tersebut melibatkan pengurangan karyawan sehingga membuat perusahaan lebih kecil dengan memberhentikan mereka. Perusahaan mengadopsi strategi ini karena beberapa alasan, terutama akibat tantangan dalam lingkungan bisnis. Perampingan dapat dianggap sebagai strategi yang baik bagi perusahaan dalam memperbaiki daya saing ketika menghadapi ancaman persaingan di pasar karena yang pertama, dapat menjadi jalan untuk mengefisienkan operasi agar profitabilitas mereka tidak jatuh, kedua karena perusahaan menjadi lebih fleksibel sehingga tidak sulit bergerak, dan ketiga karena perusahaan bisa lebih fokus pada kompetensi inti. 4. Organisasi dapat dikendalikan oleh budaya. Maka dari itu, ada yang dikenal sebagai budaya organisasi. Budaya organisasi tumbuh melalui proses evolusi dari gagasan yang diciptakan oleh pendiri organisasi, kemudian ditanamkan kepada para pengikutnya. Budaya organisasi tumbuh dan berkembang dilakukan dengan menanamkannya pada anggota organisasi melalui proses pembelajaran dan pengalaman. Budaya organisasi dapat beragam dilihat dari sumber daya manusia, segi gender, umur, ras, suku, tingkat pendidikan, pengalaman maupun latar belakang budayanya. Hal-hal itu pula yang mempengaruhi sistem dan kinerja di suatu organisasi. 5. Adapun perbedaan manajemen sumber daya manusia internasional dan manajemen sumber daya manusia domestik: a) Proses rekrutmen msdm domestik dalam mencari staf berasal dari pasar tenaga kerja lokal atau nasional untuk mengisi lowongan atau meningkatkan pelengkap staf. Dalam proses rekrutmen akan menggabungkan proses seleksi dan induksi atau sosialisasi. b) Proses rekrutmen msdm internasional dengan melalui proses memperoleh pemahaman tentang kualifikasi pendidikan dan juga melewati tahap pelatihan di negara tuan rumah, dan juga dengan berbagai macam pendekatan internasional untuk rekrutmen dan seleksi. c) Pelatihan dan pengembangan msdm domestik bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kompetensi dasar organisasi baik melalui inisiatif pelatihan in-house, atau melalui staf pendukung dengan cara melalui menghadiri/menghadirkan lembaga pendidikan/pengembangan profesional. d) Pelatihan dan pengembangan msdm internasional dilakukan jika sebuah perusahaan berdiri pada batas-batas internasional, yang nantinya akan memperoleh kesadaran dalam pendekatan kelembagaan yang beragam untuk pelatihan dan pengembangan berkaitan ke dalam sistem nasional yang bersangkutan. Jika dipersiapkan manajer internasional untuk penugasan di luar negeri, maka serangkaian kebutuhan pelatihan khusus bisa muncul terkait dengan kompetensi dalam kerja dan komunikasi antarbudaya wilayah yang akan ditempati. e) Proses penggajian dalam msdm domestik dilakukan dengan mempertimbangkan tarif pasar tenaga kerja. f) Proses penggajian dalam msdm internasional dilakukan dengan terlebih dahulu memahami berbagai struktur dan filosofi gaji nasional di lingkungan nasional tuan rumah.
Chapter 11:
1. Perusahaan melakukan diferensiasi terhadap pesaingnya dengan menonjolkan kelebihan
dan keunikannya yang dapat dinilai penting oleh pembali, tidak hanya dengan menjual barang atau prodak dengan harga murah bahkan mereka juga dapat menjual barang atau prodak dengan harga tinggi dengan suatu tambahan nilai manfaat yang dapat diperoleh oleh pembeli dengan harga yang setara. Diferensiasi jika ditinjau dari sisi penawaran, dapat membuat perusahaan meminimalkan kompetisi dan mendapatkan laba tinggi. Pada sisi permintaan, menunjukan jumlah pemakai barang dan jasa lebih besar. Diferensiasi produk berangkat dari konsep kompetisi monopoli yaitu bentuk kompetisi tidak sempurna yang menghindari persaingan harga dan meningkatkan laba dengan cara menciptakan produk unik yang tidak bersaing secara langsung dengan produk lainnya. Diferensiasi produk juga mendasarkan pada pengamatan psikologi yang lebih menyukai variasi barang dan jasa yang lebih besar. Preference didorong oleh rasa yang berbeda terhadap keanekaragaman permintaan. 2. Perusahaan memiliki beberapa rencana bisnis yang harus dicapai setiap tahun. Perencanaan bisnis memiliki tahapan untuk diimplementasikan dengan proses yang cepat dan tepat. Proses perencanaan membutuhkan sumber daya manusia dan modal. Implementasi dari proses perencanaan membutuhkan sumber daya manusia yang sesuai dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Rencana bisnis akan dapat diimplementasikan jika didukung oleh sumber daya manusia dengan kapabilitas dan kompetensi yang unggul. Karena itu keberhasilan suatu organisasi dapat dicapai melalui keunggulan sumber daya manusia. Perekrutan akan memainkan peran strategis dalam bisnis perusahaan. Strategi rekrutmen yang tepat akan menghasilkan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Keakuratan metode rekrutmen akan berdampak positif pada kinerja perusahaan dan bisnis secara keseluruhan. Rekrutmen yang efektif harus dapat memperoleh sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pengaruh pengaruh rekrutmen akan dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam mencapai harapan organisasi. 3. Langkah pertama solidaritas dan soliditas organisasi. Artinya harus fungsikan SP/SB secara optimal. Kedua membentuk SDM berkualitas dan kompeten. Ketiga meningkatkan layanan dan memangkas regulasi serta menyederhanakan birokrasi yang tidak sesuai tantangan jaman sekarang. Keempat bagaimana peraturan perundang- undangan, AD/ART dapat diimplementasikan di masyarakat dan AD/ART dapat mengimplementasikan di anggotanya. 4. Nilai-nilai organisasi menjadi acuan dan pegangan yang mempengaruhi semua anggota organisasi serta seluruh keputusan dan tindakan manajemen. Reni Rosari (2005) mengemukakan perubahan budaya dapat dipengaruhi oleh: a) Dukungan top manajemen. Perubahan budaya harus dimulai dari hirarkhi yang paling atas yaitu top manajemen. Model peran positif yang dimainkan top manajemen akan menentukan keberhasilan proses perubahan. b) Sistem imbalan. Agar budaya berfungsi secara efektif, sistem imbalan harus sejalan dengan nilai-nilai budaya. Perubahan budaya mensyaratkan perubahan sistem imbalan untuk mendorong penerimaan serangkaian nilai baru. c) Perancangan kembali proses sosialisasi. Nilai-nilai baru perlu ditanamkan melalui berbagai program sosialisasi. Berbagai cerita, simbol, dan ritual baru diciptakan untuk menggantikan budaya yang sekarang. d) Pelibatan seluruh jajaran. Para karyawan dan kelompok dalam organisasi dapat dimobilisasi untuk mempengaruhi perubahan budaya. Melalui penggunaan partisipasi karyawan dan penciptaan iklim saling percaya, nilai-nilai baru lebih mudah ditanamkan. e) Pengaturan kembali personalia. Rotasi jabatan dapat digunakan untuk melemahkan sub budaya. Seleksi dan promosi para karyawan yang mempunyai karakteristik pribadi sesuai nilai-nilai baru. 5. Beberapa penelitian yang lebih mengkhususkan pada etnis grup di Indonesia dengan menggunakan nilai Hofstede menyimpulkan bahwa penelitian Hofstede masih relevan jika diterapkan di Indonesia, namun hanya untuk beberapa etnis grup saja, seperti etnis grup Jawa dan Sunda. Untuk etnis grup lainnya seperti etnis grup Batak, Minangkabau, Cina – Indonesia memiliki beberapa perbedaan di enam dimensi Hofstede , terutama dimensi penghindaran ketidakpastian (uncertainly avoidance)- UAI dan Masculinity – Femininity – MAS.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional