Anda di halaman 1dari 2

Dapat di lihat dari cara kami menganalisis penelitian ini, kami menggunakan metode analisis

kualitatif yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, dan pendeskripsian data. Pada
saat melakukan penelitian, tim peneliti memulai penelitian dengan melakukan wawancara dengan
pihak manajemen KFC Kota Batam. Wawancara ini tim peneliti lakukan untuk mengajukan
pertanyaan yang sudah terlebih dahulu di persiapkan oleh tim peneliti. Kemudian jawaban yang
telah kami terima dari narasumber akan di kumpulkan dan di olah yang nantinya akan di sajikan
sebagai pendeskripsian rantai pasokan makan cepat saji KFC di daerah Batam. Pada sesi wawancara
ini, informasi yang bias di dapatkan antara lain: Di mana pihak manajemen KFC mendapatkan
bahan bakunya, cara pengiriman bahan baku tersebut sampai ke Batam, biaya operasi, latar belakang
narasumber, dan masalah-masalah yang di alami oleh manajemen KFC.
Pihak manajemen KFC khususnya di Batam memulai rantai pasokan (supply chain) dari
pembelian bahan baku yang di tentukan berdasarkan kriteria yang sudah memenuhi standar
internasional, tepat waktu, dan dapat menjaga keberlangsungan pasokan. Serta pasokan ini dapat di
lakukan secara mingguan ataupun bulan yang bergantung pada permintaan kustomer. Kemudian
pengangkutan dari pemasok itu pun di awasi oleh pihak manajemen KFC. Selanjutnya penyimpanan
bahan baku dengan menggunakan sistem atau prinsip FIFO yang berarti bahan yang masuk lebih
awal harus di keluarkan ketika bahan baku yang lebih baru masuk. Pihak KFC menggunakan
prinsip ini untuk mempertahankan kesegaran produk-produknya. Khusunya pihak KFC Batam
memegang teguh prinsipnya di mana pihak KFC Batam menganut sistem pembaruan terus
menerus untuk terus menjaga kesegaran dari produk-produknya di mana produk yang di hasilkan
hari ini tidak akan di perjual belikan lagi pada besoknya.

Penelitian penulis menemukan bahwa komponen manajemen rantai pasokan berikut


berdampak pada pasokan bahan baku: (1) perencanaan rantai pasokan; (2) manajemen rantai
pasokan; dan (3) pengendalian rantai pasokan. Padahal rantai pasok yang lancar, memenuhi standar
kualitas, dan terkirim tepat waktu akan berdampak pada suplai bahan baku perusahaan. Selain itu,
pemasok yang baik, kredibel, dan profesional diperlukan untuk mengirimkan barang yang
memenuhi kriteria kualitas di KFC Batam, khususnya standar kualitas dunia untuk makanan yang
telah ditetapkan.

Siklus Produksi Pada PT Fast Food Indonesia Tbk (KFC)

Aktivitas dasar dalam Siklus Produksi


1. Perancangan Produksi
Tujuan aktivitas ini untuk merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam
hal
kualitas, dan untuk meminimalkan biaya produksi.
• Daftar bahan baku
1. Ayam Frozen : Semuanya di supply oleh supplier seperti CPI (Charoen
Pokphan
Indonesia), KPS (Karya Pangan Sejahtera), SR (Saliman Rasyid), SP (Sierad Product),
GSS (Gemilang Sentosa Sejahtera), dsb. Ayam yang disupply ialah ayam yang sudah
dipotong-potong menjadi 9 potongan sesuai standar KFC. Antara lain : 2 pcs sayap (wings),
2 pcs dada tulang, 1 pcs dada mentok, 2 pcs paha atas, dan 2 pcs paha bawah.
2. Ayam Fresh : Ayam fresh disupply langsung dari PM (Putra Mandiri) dan
diproses
(dipotong) langsung di gudang KFC.
3. Sayuran : Sayuran disupply dari JM (Jaya Mandiri)
4. Sembako : Beras organik dan non organik berasal dari petani lokal.
5. Bumbu : Bumbu rahasia yaitu marinade disupply dari Amerika.
6. Minyak goreng : Minyak goreng yang digunakan ialah minyak goreng merk Bimoli.
7. Tepung : Tepung Kentucky yang digunakan ialah tepung Bogasari.

• Daftar Operasi
1. Menstabilkan jumlah karyawan yang harus di pekerjakandi semua bagian atau
Departemen.
2. Merancang kegiatan sesuai jumlah stock yang harus di keluarkan atau di supply ke
store
(cabang) atau Restoran.
3. Menyajikan atau menjual produk dari Restoran ke customer.

Anda mungkin juga menyukai