Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


“ANALISIS RANTAI NILAI
PADA PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk/KFC INDONESIA”
Dosen Pengampu : Bu Enny Hardi S.E, M.Si., Ak.

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD DIMAS PRASETYO
NIM : 1810313110057

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2021
A. Profil dan Pengantar Perusahaan
PT. Fast Food Indonesia Tbk (FAST) bergerak dalam bidang makanan dan
restoran. Perusahaan ini mengoperasikan Kentucky Fried Chicken (KFC) Indonesia.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1979.

(Logo Perusahaan KFC) (Salah Satu Restoran Perusahaan KFC)


Nama Perusahaan : PT Fast Food Indonesia/KFC Indonesia
Jenis Perusahaan : Perusahaan Makanan dan Restoran
Alamat Pusat : Jalan Letjend M.T. Haryono Kav. 7, Jakarta
Selatan, DKI Jakarta, 12810
Telepon/Fax : (+62 21) 8301133, 8313368 /

: (+62 21) 8309384, 8300569


Fast Food Indonesia atau yang lebih dikenal dengan KFC Indonesia merupakan
perusahaan publik yang bergerak dalam bidang ritel makanan cepat saji dan bermarkas
di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1978. Perusahaan pada
awalnya hanya dimiliki oleh Gelael Group, dimana pada 1979 perusahaan membuka
gerai pertama KFC di Jl Melawai, Jakarta Selatan. Gerai pertama ini sukses, sehingga
perlahan namun pasti merambah ke sejumlah wilayah di Indonesia.
Selanjutnya, perusahaan dipegang bersama dengan Salim Group pada 1990
sampai saat ini. Saat ini, bagian kepemilikan dari Salim Group dimiliki oleh Indoritel.
Perusahaan ini mengelola merek KFC di Indonesia berdasarkan kerjasama waralaba
dengan Yum! Brands yang merupakan grup pemilik waralaba sejumlah merek
terkemuka, seperti Pizza Hut dan Taco Bell. Perusahaan mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 1993.

B. Hasil Analisis Rantai Nilai


1. Manajemen Rantai Pasok

Rantai Pasok KFC Indonesia (PT. Fast Food Indonesia)

2. Jaringan Rantai Pasok


a. Raw Material
Bahan baku dari proses penyajian makanan yang dilakukan oleh PT.
Fast Food Indonesia adalah berupa ayam, sayuran, bumbu-bumbu, kentang,
dan bahan untuk pembuatan puding.
b. Supplier
Sedangkan supplier yang terkait pada mata rantai ini adalah pihak yang
menyediakan bahan baku membuat makanan cepat saji. PT. Fast Food
Indonesia RSC memiliki beberapa supplier, biasanya perusahaan ini
mengambil bahan baku dari supplier yang menyediakan bahan baku pada
saat pemesanan dilakukan.
c. Manufacturing
Proses ini sebagian dilakukan sendiri oleh PT. Fast Food Indonesia,
yang nantinya makanan tersebut akan siap dijual pada customer.
d. Distribution
Proses didtribusi ini juga dilakukan sendiri oleh perusahaan, biasanya
perusahaan langsung mengirimkan bahan=bahan makanan ke gudang-
gudang.
e. Customer
Umumnya customer dari perusahaan ini merupakan masyarakat yang
ingin menikmati makanan cepat saji.

3. Analisis dan Gambar Diagram Rantai Nilai


INFRASTRUKTUR PERUSAHAAN:
Tata letak penempatan bahan baku makanan, tata tertib pegawai, serta asset
lainnya.
MANAJEMEN SDM PERUSAHAAN:
Jabatan pegawai, cara rekrutmen pegawai, dan pengembangan skill pegawai.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI:
Penanganan jaringan, server, maupun infrastruktur IT yang tersedia.
PEMBELIAN:
Pengadaan bahan baku dan maintenance mesin pengolah makanan maupun
infrastruktur IT.
Inbound Outbound Marketing
Operations Services
Logistic Logistic and Sales
 Bahan baku  Pengolahan  Hasil  Segmentas  Pesan antar
makanan makanan penjualan i pasar  Catering
 Mesin makanan  Promosi  Chaking
pengolah  Mutu club
makanan makanan  Layanan
yang yang infoline
tersedia dijual  Informasi
waralaba
KFC
Keterangan:
a. Primary Activities
1) Inbound Logistics
Dalam hal ini logistic yang masuk adalah bahan baku makanan,
dan mesin pengolah makanan yang tersedia. Untuk bahan baku:
a) Ayam : Semuanya di supply oleh supplier, suppliernya adalah
Wonokoyo Group. Ayam yang disupply sudah berbentuk potongan
sesuai dengan yang dipesan, misalkan khusus dada, paha maupun
sayap. Dalam hal jangka supply, untuk retailer dalam kota
Surabaya dilakukan tiap hari, sedangkan untuk retailer yang berada
di luar kota Surabaya dilakukan tiap bulan.
b) Sayuran umum : Sayuran disupply oleh supplier yang domisilinya
berdekatan dengan retailer (local). Khusus di dalam Kota Surabaya
supplier untuk sayuran hanya satu saja, sedangkan retailer yang
berada pada luar kota pembelian bahan sayuran dilakukan di pasar.
c) Sayuran khusus : Sayur khusus didatangkan dari Jakarta (Kantor
Pusat) setelah itu dimasukkan ke KFC Logistic Regional kemudian
didistribusikan ke retailer-retailer yang ada di Jawa Timur,
d) Kentang : Bahan ini diimport langsung dari luar negeri kemudian
dimasukkan ke gudang yang ada di Jakarta, setelah itu
didistribusikan ke logistic regional-regional, kemudian
didistribusikannya ke retailer-retailer.
e) Bumbu-bumbu : Bumbu yang tersedia di KFC lebih dikenal
dengan sebutan bumbu 11 macam. Bumbu-bumu tersebut langsung
didatangkan dari KFC Pusat yang terletak di Kentucky, USA.
f) Beras : Ada 2 jenis beras, non organic dan organic. Untuk non
organic disupply oleh supplier local, sedangkan untuk organic
langsung didatangkan dari kantor pusat di Jakarta.
2) Operations
Untuk operation di masing – masing outlet (pengolahan makanan)
sudah berdasarkan SOP (Standar Operational Kerja) yang di keluarkan
oleh perusahaan.
Misal dalam memasak ayam : Pertama – tama ayam tersebut dipijat
– pijat, setelah itu ditaburi dengan tepung lalu dipijat-pijat lagi. Setelah
itu dimasukkan ke tempat pemasakan dengan kuota 40 potong ayam,
suhu dalam memasak tersebut pada suhu 120 derajat celcius selama 20
menit, dan semua itu sudah terkomputerisasi. Selanjutnya dimasukkan ke
tempat penyimpanan makanan yang sudah diatur panasnya, sehingga
ayam tersebut tetap hangat, apabila ayam tersebut tidak laku selama 2
jam, maka ayam tersebut didaur ulang untuk membuat jenis makanan
yang lainnya, misalnya yakiniku dan lain-lain.
Dalam hal pembuatan pudding, pembuatan tersebut dilakukan di
gudang, tidak di outlet, jadi gudang mengirimkan pudding ke outlet-
outlet yang ada.
3) Outbound Logistics
Untuk outbound logistics adalah hasil dari kegiatan penjualan.
Pelaporan penjualan berdasarkan dari outlet-outlet yang ada. pelaporan
dari outlet dilakukan tiap hari (close transaksi), data tersebut disimpan di
server outlet, setelah itu dikirimkan ke kantor pusat yang ada di Jakarta.
4) Marketing and Sales
Dalam marketing and sales yang dilakukan PT. Fast Food
Indonesia menentukan target segmen pembeli adalah masyarakat luas.
Dan dalam proses memasarkan produknya dengan melakukan promosi
dan membuat citra yang baik kepada pelanggan sehingga diharapkan
kesan yang baik bisa menyebar ke calon pelanggan yang datang.
5) Services
Service yang diberikan perusahaan kepada pelanggan yaitu:
a) Layanan Pesan Antar
KFC menyediakan layanan pesan antar. Tinggal  telepon  KFC
terdekat, KFC akan langsung antar pesanan ke alamat pelanggan
yang memesan. Namun, dengan syarat sebagai berikut:
 Batas wilayah antar maksimum 5 Km. dari restaurant KFC ke
alamat yang dituju.
 Jarak waktu pemesanan dengan pengantaran ± 30 menit sejak
diterimanya pesanan oleh restaurant.
 Pemesanan delivery di bawah Rp. 30.000,- (sebelum pajak)
dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 4.000,-
 Maksimal pemesanan delivery untuk jenis paket adalah 50
box.
b) Layanan Catering
KFC Catering & Home Delivery adalah salah satu bentuk
layanan KFC kepada customer dalam memenuhi kebutuhan
komsumsi berbagai acara keluarga atau kantor ( reuni, arisan,
pesta, bazzar, dan lain-lain ) kapan dan dimana saja. Customer
dapat melakukan pesanan delivery melalui restoran KFC dalam
jumlah tertentu Maksimum 50 box, dan bisa di antar ke tempat
yang diminta sedangkan pesanan besar (> 100 box ). Fasilitas
Catering KFC:
 Peralatan makan dan minuman
 Chaki Birthday (Acara ulang tahun anak)*
 MC
*Dengan biaya tambahan praktis dan terencana, pilih menu
lengkap dan variatif, dan crew yang ramah dan gesit
c) Layanan Infonline
Infoline merupakan bentuk media komunikasi yang disediakan
pihak KFC untuk memfasilitasi penyampaian complain customer
dan informasi lainnya yang berkaitan dengan KFC, kapan dan di
mana saja via telepon melalui infoline diharapkan complain dan
informasi lainnya dari customer akan terinput dengan lebih baik
dan diproses secara lebih efektif.
d) Layanan Informasi Waralaba KFC
Untuk saat ini KFC tidak melakukan kerjasama dalam bentuk
sub-waralaba untuk merek KFC, kecuali kerjasama dalam bentuk
lain, yaitu :
 Kerjasama Sewa lokasi.
 Kerjasama investasi (tidak termasuk gedung/bangunan)
 Kerjasama investasi (termasuk gedung/bangunan)

b. Support Activities
1) Infrastruktur PT. Fast Food Indonesia
a) Tata letak penempatan bahan baku dan barang jadi untuk
mengoptimalkan pemanfaatan tempat (gudang) yang disesuaikan
dengan outlet – outlet yang tersebar.
b) Untuk penggunaan SI/TI sudah diterapkan dengan baik
c) Tata tertib kepegawaian seperti jam kerja, libur, cuti, dan tata tertib
lainnya.
2) Manajemen SDM PT. Fast Food Indonesia
Dalam hal Manajemen SDM pada perusahaan ini melakukan
rekrutmen berdasarkan laporan dari kantor pusat maupun RSC. Yang
berhak menentukan adanya rekrutmen atau tidak hanya di kantor pusat,
RSC hanya melakukan pengajuan saja.
3) Pengembangan Teknologi PT. Fast Food Indonesia
Untuk pengembangan teknologi yang dilakukan oleh perusahaan
ini sudah bagus, semua client termasuk mesin kasir sudah terhubung
dengan jaringan. dalam hal server, setiap outlet memiliki server, RSC
juga memiliki server dan kantor pusat pun memiliki server, semua
aplikasi berlicensi. untuk teknologi jaringan menggunakan citrix dengan
konsentrasi ke sharing aplikasi. dalam hal pengembangan software
menggunakan bahasa pemrograman magic.
4) Pengadaan Bahan PT. Fast Food Indonesia
Dalam melakukan pengadaan bahan baku, yang dilakukan oleh
perusahaan ini bekerjasama dengan supplier local (khusus bahan baku
tertentu, misalnya sayur dan beras). sedangkan untuk bahan baku lainnya
dikirim dari gudang pusat. Pengadaan bahan baku dilakukan ketika
persediaan barang mencapai kondisi batas minimum. manager memilih
melakukan pengadaan bahan baku berdasarkan safety stock karena
permintaan oleh customer yang tidak stabil, tetapi masih bisa
diperkirakan.

c. Strategi FIT
PT. Fast Food Indonesia pada strategynya sudah pada tingkatan strategy
fit. produk yang dikeluarkan merupakan produk yang fungsional karena
merupakan makanan sehari – hari, misalnya nasi, ayam, dan lain – lain.
produk tersebut juga bisa dikatakan inovatif karena makanan yang
dikeluarkan adalah beraneka ragam sesuai trend permintaan.
PT. Fast Food Indonesia juga responsive dalam melakukan pelayanan
terhadap pelanggan, dengan adanya servis seperti layanan pesan antar.

d. Decoupling Point
Letak Decoupling Point produk yang dijual oleh PT. Fast Food Indonesia
berada pada posisi Made To Stock, karena semua makanan yang diproduksi
oleh perusahaan ini dibuat tanpa ada pesanan, dan semua makanan akan
dibeli oleh customer.
Kelompok kami tidak mengajukan usulan perubahan posisi Decoupling
Point, karena perusahaan sudah memperkirakan jenis produk apa yang
sekiranya paling laku pada saat itu.

e. Jaringan Supply Chain


Dalam hal penentuan lokasi gudang yang, PT. Fast Food Indonesia
mempunyai gudang di kantor pusat (Jakarta) untuk melayani outlet yang ada
di seluruh Indonesia, di regional pun terdapat gudang untuk melayani tiap
outlet yang ada di regional tersebut, tetapi untuk RSC Surabaya menangani
Jawa Timur dan Bali dalam hal penyimpanan bahan baku atau gudang.
Mengapa Bali ikut Jawa Timur pada hal gudang? Hal ini disebabkan karena
wilayah Bali outletnya tidak terlalu banyak, dan apabila didirikan gudang,
cost yang dikeluarkan lebih banyak dari pada biaya pengiriman, oleh karena
itu gudangnya jadi satu di Jawa Timur (Surabaya). Setiap outlet (hanya outlet
di luar kota Surabaya) pun memiliki tempat penyimpanan (gudang kecil)
yang bahan baku tersebut di peroleh dari gudang yang ada di Surabaya.
Setiap gudang terdapat frezer, sehingga bahan baku dapat awet tahan lama.

f. Pengelolaan Permintaan dan Perencanaan Produksi


Manajer outlet di sini yang memberikan otoritas dala perencaan
produksi, termasuk bahan baku, jumlah pesanan mingguan, volume
pemesanan (volume pemesanan = permintaan – persediaan). Permintaan
adalah siklus pembelian, lead time dan safety stock . Manajer
mempertimbangkan data historis penjualan dan kegiatan promosi, atau faktor
cuaca untuk menghitung omset, dan kemudian diubah sesuai dengan jumlah
bahan baku. Pengelolaan permintaan untuk mengatur bahan baku,
prosedurnya adalah formulir permintaan  ditandatangani oleh manajer outlet
setelah itu dikirim ke gudang.

g. Pengelolaan Persediaan
Setiap hari sebelum bekerja, staf melakukan cek persediaan bahan baku.
Data ini adalah untuk melakukan perhitungan kuantitas pesanan.
h. Manajemen Pengadaan
Gudang menerima pesanan untuk pengolahan makanan, seperti jumlah
pesanan bahan baku, setelah memesan gudang melihat persediaan yang ada
dan data pengiriman, hari berikutnya melalui email atau fax dikirim ke
supplier, yang menurut kuantitas dan tanggal untuk produksi dan transportasi
ke outlet - outlet.

i. Manajemen Transportasi dan Distribusi


Di gudang untuk melakukan pengiriman bahan baku berdasarkan oleh
nomor urut outlet dan waktu kedatangan bahan baku diperlukan dalam
sistem, selanjutkan pada system menghasilkan tabel ringkasan yang
kemudian dilakukan pengepakan dan pengiriman yang diatur oleh petugas
transportasi dengan mempertimbangkan kapasitas, kendaraan, rute
pengiriman, konsumsi bahan bakar dan pengamanan bahan baku.       

j. Distorsi Informasi dan Bullwhip Effek


Dilihat dari sejarahnya, banyak masalah KFC selama akhir 1980-an yang
dikelilingi menu yang terbatas dan ketidakmampuan untuk dengan cepat
membawa produk baru ke pasar. Selama tahun 1980-an, konsumen mulai
menuntut makanan sehat, dan KFC dihadapkan dengan menu yang terbatas
terutama terdiri dari makanan yang digoreng. Dalam rangka untuk
mengurangi citra KFC sebagai makanan yang tidak sehat, KFC
memperkenalkan berbagai produk baru dengan meningkatkan popularitas
makanan sehat kepada konsumen, efeknya peningkatan permintaan
menyebabkan sejumlah perubahan dalam sajian menu KFC.

C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk primary
activities perusahaan yang pertama dari inbound logistic terdiri dari bahan baku
makanan dan mesin pengolah makanan yang tersedia. Selanjutnya operations
perusahaan terdiri dari pengolahan makanan. Berikutnya outbound logistic terdiri dari
hasil penjualan makanan dan mutu makanan yang akan dijual. Selanjutnya marketing
and sales terdiri dari segmentasi pasar dan promosi. Serta untuk services atau
pelayanannya terdiri dari layanan pesan antar, catering, chaking club, layanan infoline,
dan informasi waralaba KFC.
Sedangkan support activites perusahaan yang pertama segi infrastruktur
perusahaan dimana terdiri dari tata letak penempatan bahan baku makanan, tata tertib
pegawai, dan asset lainnya. Selanjutnya segi manajemen SDM perusahaan terdiri dari
jabatan pegawai, cara merekrutmen pegawai, dan pengembangan skill pegawai.
Berikutnya pengembangan teknologi terdiri dari penanganan jaringan, server, maupun
infrastruktur IT yang tersedia. Serta untuk pembelian terdiri dari pengadaan bahan baku
dan maintenance mesin pengolahan makanan maupun infrastruktur IT.
DAFTAR PUSTAKA

Dewa, Sandy Perdana Bermata. 2013. Supply Chain Management of KFC.


http://sandyperdanabermatadewa.blogspot.com/2013/10/supply-chain-management-
of-kfc.html (diakses tanggal 18 Februari 2021).
Janitra, Johanna. 2016. Rantai Pasok KFC Indonesia.
https://www.academia.edu/23195242/Rantai_pasok_KFC_Indonesia (diakses tanggal
17 Februari 2021).
Wikipedia. 2020. KFC Indonesia. https://id.wikipedia.org/wiki/KFC_Indonesia (diakses
tanggal 17 Februari 2021).

Anda mungkin juga menyukai