Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

INSTITUTIONAL
MARKET

1. Silmy Kamila (120310090078)


2. Azalia Paramatatya (120310090086)
3. Hafizah (120310090091)
4. Ezy Alvira (120310090097)
PASAR INSTITUTIONAL
Pengertiannya adalah Pasar yang terdiri dari banyak pembeli yang berniat
untuk membeli sejumlah kuantitas.

Beberapa tipe organisasi yang berbeda mungkin terlibat pada pasar


institusional. Termasuk institusi pendidikan, bisnis, dan organisasi non profit.
Pada sebagian instansi, pembelian dilakukan oleh organisasi untuk
menyediakan pelayanan jasa dan barang bagi individu-individu yang mereka
layani.

Salah satu contoh pembeli pada pasar institusional adalah rumah ibadah.
Jemaat lokal dari berbagai agama sering membeli bahan untuk percetakan
perintah ibadah, newsletter, dan barang cetak lainnyasebagai bagian dari
pelayanan yang telah diberikan kepada anggota dan pengunjung.

Hotel adalah salah satu partisipan lainnya di pasar institusional. Apakah


bisnis yang berdiri sendiri atau bagian dari jaringan yang lebih besar, hotel
ini akan sering memesan tekstil secara missal. Barang-barang seperti seprai,
handuk dan produk sejenis yang sering dipesan dalam jumlah yang lebih
besar untuk mendapatkan diskon dari harga eceran.hotel yang juga
mengoperasikan restoran akan sering memesan makanan disiapkan
kelembagaan yang dapat digunakan untuk menyediakan makanan yang
lezat.

Tipe pembeli lain yang umum di pasar institusional adalah rumah


sakit.pembelian fasilitas kesehatan tidak hanya jenis tempat tidur dan
makanan dalam jumlah besar. Tetapi juga dapat membeli peralatan untuk
berbagai bagian fasilitas.

Universitas juga adalah konsumen di pasar institusional. Pembelian seperti


buku pelajaran, computer, bangku untuk ruang kelas dan berbagai alat
bantu mengajar lainnya yang jenis barang-barang ini akan dibeli secara
berkelanjutan. Seperti dengan pembeli besar lainnya, universitas sering
mendapat diskon karena membeli dalam jumlah yang besar.

Dalam banyak kasus, prioritas dari pembeli pasar institusional bukanlah


mendapatkan profit. Sebaliknya, fokusnya adalah untuk mendapatkan
kualitas terbaik dari barang dan jasa sekaligus menjaga biaya sejalan
dengan arus penganggaran operasional. Hal ini memungkinkan pembeli
untuk menawarkan layanan berkulaitas dan dukungan kepada klien yang
pada gilirannya memungkinkan mereka untuk terus beroperasi dalam jangka
panjang.

PASAR INSTITUSI
• Terdiri dari sekolah, rumah sakit, rumah jompo, dan institusi lain yang
menyediakan barang dan jasa bagi orang-orang yang mereka pelihara.

• Setiap institusi memiliki tujuan yang berbeda

• Pasar institusi memiliki ciri anggaran yang rendah dan pelanggan yang
sudah pasti

• Banyak pemasar mendirikan divisi terpisah untuk melayani ciri dan


kebutuhan khusus pembeli institusi

PASAR PEMERINTAH
• Unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang dan jaa guna
menaikkan fungsi utama pemerintah

• Biasanya meminta pemasok mengajukan penawaran dan biasanya


mereka memberikan kontrak kepada pemasok yang memberikan
harga terendah

• Umumnya lebih menyukai pemasok domestik daripada pemasok asing

• Sebagian pemerintah akan memberikan pemasok panduan yang


lengkap yang menerangkan cara menjual kepada pemerintah

• Kriteria non-ekonomi juga memainkan peranan dalam pembelian


pemerintah
CONTOH KASUS

Pengadaan obat di rumah sakit daerah yang tidak efisien

Seperti kebanyakan praktek-praktek pengadaan di Pemerintah Daerah,


pengadaa obat di beberapa RSUD hingga saat ini masih menggunakan
sistem tender. Walaupun secara pengadaa mungkin sesuai dengan
ketentuan untuk meminimalkan tingkat korupsi, tapi tahukah anda bahwa ini
praktek yang tidak efisien. Akibatnya ongkos yang dikeluarkan pemerintah
bisa jadi jauh lebih mahal. Dimana letak inefisiensi ini?

Dalam rangka penanggulangan Korupsi di negeri ini, maka pemerintah


menetapkan bahwa pengadaan di atas 50juta harus melalui mekanisme
tender, atau tidak boleh penunjukkan langsung. Praktek ini efektif jika
barang yang diorder bersifat investasi / proyek. Tapi jika untuk kebutuhan
konsumsi, benarkah perlu mekanisme tender juga? Apakah pemerintah
sudah mengetahui sistem distribusi obat di Indonesia. Tapi sepertinya tidak..

Dampak dari mekanisme tender adalah Rumah Sakit membutuhkan gudang


untuk kebutuhan satu tahun. Lebih besar dari yang dibutuhkan, ini faktor
inefisiensi yang pertama. Kedua RSUD memiliki dampak kerugian jika produk
tersebut ternyata tidak terpakai, akibatnya obat expired dan tidak bisa
diganti. Karena saat Tender pemerintah daerah sudah sangat menekan
harga dari pabrikan, akibatnya pabrikan pun tidak memperbolehkab
terjadinya retur.
Karena membutuhkan gudang yang besar, pemerintah tidak hanya
membutuhkan gudang yang besar, tapi juga modal kerja yang besar.
Kenapa? Karena seluruh pembelian kebutuhan satu tahun dilakukan dalam
satu waktu. Jika total demand butuh dana 1 milyar setahun, maka pemda
langsung mencairkan senilai 1 milyar. Padahal dalam praktek bisnis, RSU
bisa mengatur model kerja. Jika demand tersedia senilai 1 milyar, mungkin
kebutuhan pembelian hanya perlu 100 juta atau hanya sepersepuluh.
Manfaatnya, duit tidak perlu keluar banyak, kedua RSU bisa mengelola stok
lebih baik. Barang yang slowmoving tidak memiliki stok berlebih, begitupula
dengan yanh fast moving.

Tapi sepertinya sulit menembus kebiasaan ini. Ya begitulah pemerintah ini.


Mudah2an segera tersadarkan dan efisiensi bisa tercapai.

Anda mungkin juga menyukai