Grup Ayam
Pasar dan
Sayuran
Supplier
Regional Umum
Beras Non
Petani Lokal
Organik
Raw Material:
Bahan baku dari proses penyajian makanan yang dilakukan oleh PT. Fast Food
Indonesia adalah berupa ayam, sayuran, bumbu – bumbu , kentang, dan bahan
untuk pembuatan puding.
Supplier :
Sedangkan supplier yang terkait pada mata rantai ini adalah pihak yang
menyediakan bahan baku membuat makanan cepat saji. PT. Fast Food Indonesia
RSC memiliki beberapa supplier, biasanya perusahaan ini mengambil bahan baku
dari supplier yang menyediakan bahan baku pada saat pemesanan dilakukan.
Manufacturing :
Proses ini sebagian dilakukan sendiri oleh PT. Fast Food Indonesia, yang nantinya
makanan tersebut akan siap dijual pada customer.
Distribution:
Proses didtribusi ini juga dilakukan sendiri oleh perusahaan, biasanya perusahaan
langsung mengirimkan bahan – bahan makanan ke gudang - gudang
Customer :
Customer dari perusahaan ini biasanya adalah masyarakat yang ingin menikmati
makanan cepat saji.
INFRASTRUKTUR PERUSAHAAN :
Tata letak penempatan bahan baku makanan, tata tertib pegawai, serta asset
lainnya.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI :
Penanganan jaringan, server maupun infrastruktur IT yang tersedia.
PEMBELIAN :
Pengadaan bahan baku dan maintenance mesin pengolah makanan maupun
infrastruktur IT.
INBOUND OUTBOND MARKETING &
OPERATIONS SERVICE
LOGISTIC LOGISTIC SALES
Pesan
Bahan
Hasil antar
baku
penjualan Catering
makanan Segmentasi
Pengolahan makanan Chaki club
Mesin pasar
makanan Mutu Layanan
pengolah Promosi
makanan infoline
makanan
yang dijual Informasi
yang
waralaba
tersedia
KFC
Keterangan :
Primary Activities
1. Inbound Logistics
Dalam hal ini logistik yang masuk adalah bahan baku makanan, dan mesin pengolah
makanan yang tersedia.
c. Sayur khusus : Sayur khusus didatangkan dari Jakarta (Kantor Pusat) setelah itu
dimasukkan ke KFC Logistic reginoal kemudian didistribusikan ke retailer – retailer
yang ada di Jawa Timur.
d. Kentang : Bahan ini diimport langsung dari luar negeri kemudian di masukkan ke
gudang yang ada di Jakarta, setelah itu didistribusikan ke logistic regional – regional,
kemudian didistribusikannya ke retailer – retailer.
e. Bumbu – bumbu : Bumbu yang tersedia di KFC lebih dikenal dengan sebutan
bumbu 11 macam. Bumbu – bumbu tersebut langsung di datangkan dari KFC Pusat
yang terletak di Kentucky, USA.
f. Beras : ada 2 jenis beras, Non organic dan organic. Untuk non organic disupply
oleh supplier local, sedangkan untuk organic langsung didatangkan dari Kantor
pusat (Jakarta).
2. Operations
Untuk operation di masing – masing outlet (pengolahan makanan) sudah berdasarkan SOP
(Standar Operational Kerja) yang di keluarkan oleh perusahaan.
pertama – tama ayam tersebut dipijat – pijat, setelah itu ditaburi dengan tepung lalu dipijat-pijat
lagi. Setelah itu dimasukkan ke tempat pemasakan dengan kuota 40 potong ayam, suhu dalam
memasak tersebut pada suhu 120 derajat celcius selama 20 menit, dan semua itu sudah
terkomputerisasi. Selanjutnya dimasukkan ke tempat penyimpanan makanan yang sudah diatur
panasnya, sehingga ayam tersebut tetap hangat, apabila ayam tersebut tidak laku selama 2 jam,
maka ayam tersebut didaur ulang untuk membuat jenis makanan yang lainnya, misalnya yakiniku
dan lain – lain.
Dalam hal pembuatan pudding, pembuatan tersebut dilakukan di gudang, tidak di outlet, jadi
gudang mengirimkan pudding ke outlet – outlet yang ada.
3. Outbound Logistics
Untuk outbound logistics adalah hasil dari kegiatan penjualan. Pelaporan penjualan
berdasarkan dari outlet – outlet yang ada. pelaporan dari outlet dilakukan tiap hari (close transaksi),
data tersebut disimpan di server outlet, setelah itu dikirimkan ke kantor pusat yang ada di Jakarta,
kantor pusat kemudian mengirimkan data tersebut ke RSC Surabaya. Di RSC Surabaya data tersebut
dicek dan disesuaikan. Setelah itu data tersebut dikirimkan lagi ke kantor pusat di Jakarta.
Dalam marketing and sales yang dilakukan PT. Fast Food Indonesia menentukan target segmen
pembeli adalah masyarakat luas. Dan dalam proses memasarkan produknya dengan melakukan
promosi dan membuat citra yang baik kepada pelanggan sehingga diharapkan kesan yang baik bisa
menyebar ke calon pelanggan yang datang.
5. Service
kirimkan:
1. Surat penawaran yang dilengkapi dengan keterangan data lokasi yang meliputi:
- Foto Lokasi
ada.
KFC menyediakan layanan pesan antar. Tinggal telepon KFC terdekat, KFC akan langsung
antar pesanan ke alamat pelanggan yang memesan. Namun, dengan syarat sebagai berikut:
1. Batas wilayah antar maksimum 5 Km. dari restaurant KFC ke alamat yang dituju.
2. Jarak waktu pemesanan dengan pengantaran ± 30 menit sejak diterimanya pesanan oleh
restaurant.
3. Pemesanan delivery di bawah Rp. 30.000,- (sebelum pajak) dikenakan biaya tambahan sebesar Rp.
4.000,-
KFC Catering & Home Delivery adalah salah satu bentuk layanan KFC kepada customer
dalam memenuhi kebutuhan komsumsi berbagai acara keluarga atau kantor ( reuni, arisan, pesta,
bazzar, dan lain-lain ) kapan dan dimana saja.
Customer dapat melakukan pesanan delivery melalui restoran KFC dalam jumlah tertentu
Maksimum 50 box, dan bisa di antar ke tempat yang diminta sedangkan pesanan besar (> 100 box ).
3. MC
d. Layanan infoline
Infoline merupakan bentuk media komunikasi yang disediakan pihak KFC untuk
memfasilitasi penyampaian complain customer dan informasi lainnya yang berkaitan dengan KFC,
kapan dan di mana saja via telepon melalui infoline diharapkan complain dan informasi lainnya dari
customer akan terinput dengan lebih baik dan diproses secara lebih efektif.
Support Activities
- Tata letak penempatan bahan baku dan barang jadi untuk mengoptimalkan pemanfaatan
tempat (gudang) yang disesuaikan dengan outlet – outlet yang tersebar.
- Tata tertib kepegawaian seperti jam kerja, libur, cuti, dan tata tertib lainnya.
Dalam hal Manajemen SDM pada perusahaan ini melakukan rekrutmen berdasarkan laporan
dari kantor pusat maupun RSC. Yang berhak menentukan adanya rekrutmen atau tidak hanya di
kantor pusat, RSC hanya melakukan pengajuan saja.
Untuk pengembangan teknologi yang dilakukan oleh perusahaan ini sudah bagus,
semua client termasuk mesin kasir sudah terhubung dengan jaringan. dalam hal server, setiap outlet
memiliki server, RSC juga memiliki server dan kantor pusat pun memiliki server, semua aplikasi
berlicensi. untuk teknologi jaringan menggunakan citrix dengan konsentrasi ke sharing aplikasi.
dalam hal pengembangan software menggunakan bahasa pemrograman magic.
4. Pengadaan Bahan PT. Fast Food Indonesia
Dalam melakukan pengadaan bahan baku, yang dilakukan oleh perusahaan ini
bekerjasama dengan supplier local (khusus bahan baku tertentu, misalnya sayur dan beras).
sedangkan untuk bahan baku lainnya dikirim dari gudang pusat. Pengadaan bahan baku dilakukan
ketika persediaan barang mencapai kondisi batas minimum. manager memilih melakukan
pengadaan bahan baku berdasarkan safety stock karena permintaan oleh customer yang tidak stabil,
tetapi masih bisa diperkirakan.
C. Strategi FIT
PT. Fast Food Indonesia pada strategynya sudah pada tingkatan strategy fit. produk yang dikeluarkan
merupakan produk yang fungsional karena merupakan makanan sehari – hari, misalnya nasi, ayam,
dan lain – lain. produk tersebut juga bisa dikatakan inovatif karena makanan yang dikeluarkan adalah
beraneka ragam sesuai trend permintaan.
PT. Fast Food Indonesia juga responsive dalam melakukan pelayanan terhadap pelanggan, dengan
adanya servis seperti layanan pesan antar.
D. Decoupling Point
Letak Decoupling Point produk yang dijual oleh PT. Fast Food Indonesia berada pada posisi Made
To Stock, karena semua makanan yang diproduksi oleh perusahaan ini dibuat tanpa ada pesanan,
dan semua makanan akan dibeli oleh customer.
Kelompok kami tidak mengajukan usulan perubahan posisi Decoupling Point, karena perusahaan
sudah memperkirakan jenis produk apa yang sekiranya paling laku pada saat itu.
Dalam hal penentuan lokasi gudang yang, PT. Fast Food Indonesia mempunyai gudang di
kantor pusat (Jakarta) untuk melayani outlet yang ada di seluruh Indonesia, di regional pun terdapat
gudang untuk melayani tiap outlet yang ada di regional tersebut, tetapi untuk RSC Surabaya
menangani Jawa Timur dan Bali dalam hal penyimpanan bahan baku / gudang. kenapa Bali ikut Jawa
Timur pada hal gudang? karena wilayah Bali outletnya tidak terlalu banyak, dan apabila didirikan
gudang, cost yang dikeluarkan lebih banyak dari pada biaya pengiriman, oleh karena itu gudangnya
jadi satu di Jawa Timur (Surabaya). setiap outlet (hanya outlet di luar kota Surabaya) pun memiliki
tempat penyimpanan (gudang kecil) yang bahan baku tersebut di peroleh dari gudang yang ada di
Surabaya. setiap gudang terdapat frezer, sehingga bahan baku dapat awet tahan lama.
Manajer outlet di sini yang memberikan otoritas dala perencaan produksi, termasuk bahan
baku, jumlah pesanan mingguan, volume pemesanan (volume pemesanan = permintaan –
persediaan). Permintaan adalah siklus pembelian, lead time dan safety stock . Manajer
mempertimbangkan data historis penjualan dan kegiatan promosi, atau faktor cuaca untuk
menghitung omset, dan kemudian diubah sesuai dengan jumlah bahan baku. Pengelolaan
permintaan untuk mengatur bahan baku, prosedurnya adalah formulir permintaan ditandatangani
oleh manajer outlet setelah itu dikirim ke gudang.
G. Pengelolaan Persediaan
Setiap hari sebelum bekerja, staf melakukan cek persediaan bahan baku. Data ini adalah
untuk melakukan perhitungan kuantitas pesanan.
H. Manajemen Pengadaan
Gudang menerima pesanan untuk pengolahan makanan, seperti jumlah pesanan bahan
baku, setelah memesan gudang melihat persediaan yang ada dan data pengiriman, hari berikutnya
melalui email atau fax dikirim ke supplier, yang menurut kuantitas dan tanggal untuk produksi dan
transportasi ke outlet - outlet.
Di gudang untuk melakukan pengiriman bahan baku berdasarkan oleh nomor urut outlet
dan waktu kedatangan bahan baku diperlukan dalam sistem, selanjutkan pada system menghasilkan
tabel ringkasan yang kemudian dilakukan pengepakan dan pengiriman yang diatur oleh petugas
transportasi dengan mempertimbangkan kapasitas, kendaraan , rute pengiriman, konsumsi bahan
bakar dan pengamanan bahan baku.
Dilihat dari sejarahnya, banyak masalah KFC selama akhir 1980-an yang dikelilingi menu
yang terbatas dan ketidakmampuan untuk dengan cepat membawa produk baru ke pasar. Selama
tahun 1980-an, konsumen mulai menuntut makanan sehat, dan KFC dihadapkan dengan menu yang
terbatas terutama terdiri dari makanan yang digoreng. Dalam rangka untuk mengurangi citra KFC
sebagai makanan yang tidak sehat, KFC memperkenalkan berbagai produk baru dengan
meningkatkan popularitas makanan sehat kepada konsumen, efeknya peningkatan permintaan
menyebabkan sejumlah perubahan dalam sajian menu