Anda di halaman 1dari 7

Dari bagan struktur organisasi diatas, saya akan menguraikan tugas dan tanggung

jawab secara singkat 5 plant admin utama yang bekerja pada pabrik PT. Charoen
Pokphand Indonesia Food Division – Salatiga ini, yaitu:

1. Further Manager
a. Merencanakan dan mengatur produksi further perusahaan agar sesuai
dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan.
b. Mengawasi dan mengakomodir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan
penolong, dan bahan-bahan lainnya dalam produksi further.
c. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi yang telah
ditetapkan.
d. Bertanggung jawab kepada plant manager atas pelaksanaan kegiatan
produksi further.
2. Sausage Manager
a. Merencanakan dan mengatur produksi sausage perusahaan agar sesuai
dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan.
b. Mengawasi jalannya produksi sausage sesuai dengan program produksi
yang telah ditentukan.
c. Mmebuat laporan produksi sausage secara periodik mengenai pemakaian
bahan dan jumlah
d. Bertanggung jawab kepada plant manager atas pelaksanaan kegiatan
produksi sausage.
3. Cut Up Manager
a. Merencanakan dan mengatur proses cut up perusahaan agar sesuai dengan
spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan.
b. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan
penolong, dan bahan-bahan lainnya dalam proses cut up.
c. Memuat laporan proses cut up secara periodik megenai pemakaian bahan
dan jumlah produksi.
d. Bertanggung jawab kepada plant manager atas pelaksanaan kegiatan cut
up
4. Warehouse Manager

13
a. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di
gudang.
b. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di
gundang.
c. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.
d. Bertanggung jawab atas pengaturan persediaan bahan baku, produk jadi
dan bahan penolong di gudang.
5. PPIC Manager
a. Membuat daftar rencana produksi pembuatan sausage dan further
b. Melakukan koordinasi dengan pihak marketing dalam pembuatan sales
forecast.
c. Melakukan koordinasi dengan pihak warehouse raw material tentang
jumlah bahan baku di gudang.
d. Bertanggung jawab kepada plant manager.

2.5 Kegiatan Umum Perusahaan


PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division – Salatiga
memiliki kegiatan umum yang dilakukan yaitu mengolah hasil dari divisi
farm (peternakan), yaitu para ayam jenis ras broiler yang siap untuk diolah
menjadi produk olahan siap saji dengan melalui berbagai tahap proses
produksi. Yaitu, para ayam yang siap untuk diolah diantar menggunakan
truk untuk mengantarkan ke pabrik ini, lalu disortir atau dipilih sesuai
dengan keadaan ayam tersebut (misal kalau ada ayam yang stress dipisah
lalu dikarantina, jika ada ayam mati, dimusnahkan atau diserahkan ke
pihak terkait). Saat proses produksi, mereka memperhatikan standar
pengolahan Halal sesuai standar dari MUI. Untuk proses pengolahan itu
sendiri, terbagi menjadi 4 departemen perusahaan, ada further
(memproduksi daging olahan dengan brand seperti golden fiesta, champ,
akumo, dan okey), sausage plant (memproduksi saus, baik mayonaise,

14
saus tomat, maupun saus pedas), slaughter house (mengolah daging ayam
[fresh dan forzen meat] dengan brand Fiesta.

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division – Salatiga memiliki
bidang kerja dalam penjualan sebagai berikut:
o Produksi, bidang ini merupakan bidang yang dikerjakan/ dilakukan
oleh karyawan dibidang produksi, lajur kerjanya yaitu ayam ras
boiler yang masih hidup diterima, setelah itu disalurkan kedalam
pabrik produksi. Lalu, dibagi ke dalam bagian slaughterhouse plant
(untuk produksi meat/daging beku), dan further processing plant
(untuk produksi sosis).
o Distribusi dan penjualan, setelah diproduksi disimpan di ruangan
yang bersuhu dingin dan setelah beku disalurkan ke retail, agen,
minimarket, supermarket, restoran rekanan dengan menggunakan
mobil khusus untuk menjaga daging tetap beku dan higienis.
B. Pelaksanaan Kerja
 Setelah daging diolah menjadi nugget dan sosis, dan kentang
diolah menjadi French Fries, tahap selanjutnya disimpan di ruang
penyimpanan produk di cold storage dengan suhu -20 derajat
celcius sampai 2 derajat celcius, sedangkan suhu produk
dipertahankan pada kira-kira ≤ -18 derajat celcius.
 Selanjutnya, produk disiapkan di Ante Room sebelum dilakukan
pemuatan di mobil pengangkut sesuai dengan sistem FIFO.
 Lalu, kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk beku
diprecooling hingga mencapai suhu < 0 derajat celcius. Sebulan
sekali, seluruh kendaraan pengangkut diverifikasi apakah telah
mencapai suhu yang ditetapkan.
 Selanjutnya, barang tersebut siap dikirim ke seluruh retail, agen,
minimarket, supermarket, restoran, dll di Indonesia.

15
C. Kendala yang Dihadapi
Ada 5 kendala yang dihadapi oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Food
Division – Salatiga berdasarkan pemaparan dari penyaji presentasi (karyawan PT.
CPI), yaitu
1. Saat penyaji mempresentasikan bahwa saat ini produksi berhenti
sementara akibat kondisi pasar yang sedang lesu, maksudnya adalah
kegiatan produksi bergantung pada kegiatan pembelian produk tersebut
sedikit sehingga stok yang ada ditoko, agen, minimarket, dan lainnya
masih tersedia banyak akibatnya retail/toko, agen, minimarket, dan lainnya
tidak menambah stok dan dampaknya adalah kegiatan produki berhenti
akibat tidak adanya pesanan dari toko, agen, minimarket, dan lainnya.
2. Dari sisi ekonomi mikro, meningkatnya nilai tukar rupiah berimbas pada
daya beli masyarakat yang beranggapan bahwa harga jual produk ini
mahal sehingga masyarakat jarang maupun enggan untuk membeli produk
ini.
3. Tidak gencarnya perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia untuk
memasarkan produknya dengan memasang iklan, baik itu di televisi,
majalah masak, dll. Untuk brand ambassadornya sendiri, yang saya tahu
dari penyaji presentasi yaitu diantaranya Chef Marinka, dirasa kurang
cukup untuk dapat mendongkrak penjualan produk ini serta mampu
menarik minat konsumen untuk membeli produk dari PT. CPI tersebut.
4. Adanya pesaing kuat dari PT. Charoen Pokphand Indonesia, yaitu PT.
Japfa Comfeed Indonesia, Tbk yang memproduksi daging olahan (berupa
nugget dan sosis), susu sapi siap minum, dll yang mulai mengambil alih
pasar mereka dengan membuat produk yang tidak kalah mutu, kualitas,
dan harganya serta mampu menguasai berbagai segmen pasar, mulai dari
anak-anak hingga dewasa sehingga konsumen dengan mudah beralih ke
produk pesaing.

16
D. Cara Mengatasi Masalah
Untuk mengatasi masalah diatas, dari penjelasan George H. Bodnar dan William
S. Hopwood yang dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M.
Tambunan pada buku Sistem Informasi Akuntansi (2000; 265) dapat diambil
suatu cara untuk mengatasi permasalahan ini ialah pelanggan melakukan order
dan menerima order penjualan. Jika order penjualan disetujui, pelanggan
menerima faktur setelah barang dikirimkan dengan memberitahukan kegiatan ini
ke departemen penagihan. Pelanggan yang ingin melakukan kredit, kredit harus
diverifikasi sebelum dilakukan pengiriman barang. Setelah kedit disahkan, fungsi
order penjualan mendistribusikan kumpulan order penjualan, satu rangkapan dari
setiap order penjualan dikirimkan ke penagihan, rangkapan itu akan diarsip
sebagai order yang masih terbuka, guna memungkinkan fungsi penagihan untuk
mengantisipasi penerimaan nota pengiriman yang cocok dari fungsi pengiriman.
Fungsi rangkapan adalah untuk mengesahkan departemen produk jadi untuk
mengeluarkan barang dari gudangnya untuk dikirimkan kepada pelanggan. Pada
proses pengiriman, fungsi pengiriman menerima order untuk pengiriman setelah
mencocokkan rangkapan slip pengepakan dengan rangkapan persediaan dari
formulir order penjualan, dan seringkali dibutuhkan pembuatan bill of lading
(surat pengirimn barang), yaitu dokumen yang menghubungkan pengirim dengan
pembawa barang. Pada proses penagihan, fungsi penagihan menyerahkan
dokumen pengiriman ke fungsi penagihan, dokumen ini disebut nota pengiriman
Fungsi penagihanmenerima dokumen-dokumen order terbuka yang berkaitan,
memverifikasi order, dan kemudian membuat faktur dengan mencatat biaya sesuai
kuantitas aktual yang dikirimkan, biaya pengiriman (jika ada), dan pajak (jika
ada). Singkatnya adalah dari order penjualan sampai pengiriman harus detail dan
selektif. Detail maksudnya urut dan lengkap. Selektif maksudnya harus dapat
memilah dan memilih pelanggan mana yang kemungkinan memberikan laba baik
untuk perusahaan produk tersebut maupun pelanggan. Selanjutnya, bagian
distribusi harus menekan biaya pengiriman sehingga dapat menekan harga
produk.

17
Cara lain yang dapat dipakai adalah dengan menggaet artis yang dikenal
khalayak umum dan rating tinggi sehingga dapat mendongkrak penjualan.
Terakhir, selalu berinovasi dengan memproduksi selain nugget dan sosis.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang telah dibuat
oleh penulis berdasarkan kunjungan industri yang dilakukan di PT.
Charoen Pokphand Indonesia Food Division – Salatiga dengan judul
“Sistem Informasi Akuntansi Penjualan”, adalah sebagai berikut:
a) Adanya pesaing kuat yang mampu mengambil pangsa pasar dari PT.
Charoen Pokphand Indonesia sehingga konsumen beralih ke produk
pesaing.
b) Besarnya pengaruh ekonomi makro, dalam hal ini nilai tukar yang
semakin meningkat yang menyebabkan harga produk terlihat mahal.
c) Harga bahan baku produksi yang cukup tinggi menyebabkan harga jual
yang tinggi menyebabkan tingkat laba menurun.
d) Sistem penjualan yang tidak selektif dan biaya pendistribusian yang
besar dapat menyebabkan harga jual yang tinggi.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diberika ialah:
1. Meningkatkan standar mutu dan kualitas dengan harga yang sedikit
murah.
2. Melakukan evaluasi terhadap order pelanggan dan lebih selektif dan
dapat memperkirakan apakah pelanggan ini menguntungkan atau tidak.
3. Dalam melakukan pendistribusian produk ke pelanggan, harus dapat
meminimalkan biaya distribusi sehingga biaya distribusi yang secara
tak langsung dimasukkan ke dalam harga jual produk tersebut.
4. Melakukan kegiatan promosi dengan jangka waktu / periode tertentu
guna menarik kembali minat konsumen selain dengan metode

18
pemasaran melalui iklan dan sebagainya. Sehingga dengan demikian
produk tersebut dapat laris kembali dipasaran.

19

Anda mungkin juga menyukai