Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh pada kualitas. Perhatian penuh pada kualitas akan memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara, yaitu dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan. Kualitas produk menentukan tingkat kesejahteraan perusahaan. Beberapa hal yang membuat suatu produk memenuhi standar dan berkualitas adalah dengan memperhatikan HrCCP dan SQC. Selanjutnya dapat dialokasikan biaya mutu untuk suatu produk. Pengendalian mutu statistik (SQC) adalah penerapan metodologi statistik kualitas kontrol. Statistik berkaitan dengan menggambar kesimpulan dari sampel acak. Dengan demikian SQC mencakup semua teknik operasional pengawasan mutu yang terkait dengan sampling dan dengan mengevaluasi sampel dalam rangka mengambil keputusan yang memadai bahan, produk, proses manufaktur, organisasi dan lainnya. Laba-rugi dari sebuah perusahaan industri substansial dipengaruhi oleh sejauh mana produk dan jasa mampu memenuhi kebutuhan pelanggan, terutama dalam jangka panjang. Untuk HrCCP, perhatian dunia terhadap kehalalan pangan menjadikan sertifikasi serta audit akan bahan bebas bahan haram adalah suatu keharusan. Salah satunya dengan pemberian sertifikat halal kepada produk yang bebas kandungan bahan haram. 1.2 Tujuan

Manajemen mutu bertujuan menjadikan suatu produk lebih berkualitas. Kualitas yang didapat dilakukan dengan penelitian yang tepat diantaranya dengan SQC dan analisis HrCCP. Manajemen mutu juga bertujuan untuk meminimalisir pengeluaran biaya perusahaan dengan cara analisis biaya mutu.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan PT. Simax merupakan Industri Pengolahan Susu (IPS) yang terletak di daerah pegunungan di Batu, Malang, Jawa Timur. PT. Simax didirikan pada tahun 2012 yang bergerak di dalam bidang pangan berbasiskan protein alami terbaik yaitu susu. Pengolahan yang dikhususkan yaitu dalam hal pengolahan yogurt. PT. Simax sangat peduli dengan kehidupan peternak susu di Indonesia. Dalam upaya untuk mengurangi impor susu bubuk serta menaikkan taraf hidup para peternak, PT. Simax menyerap susu lokal dengan harga yang terjangkau sesuai dengan kualitasnya. Artinya, semua produk yang diproduksi berbahan dasar susu segar, hasil dari bumi Indonesia. 2.2 Profil Produk Produk yang diolah memiliki manfaat yang baik untuk pencernaan. Konsep produk berupa yogurt murni (Plain Yogurt) yang memberikan cita rasa yogurt olahan dari susu sapi asli. Bahan baku yang digunakan yaitu susu sebagai bahan utama, biakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Yogurt simax tanpa penambahan bahan pendukung. Untuk pengemas yang digunakan adalah tetra rex jenis 7. Bahan ini berbentuk tiga dimensi persegi panjang ukuran 250 ml dengan label berisikan logo,manfaat, serta komposisi dari yogurt simax. Bahan pengemas yang digunakan adalah dua jenis yaitu primer dan sekunder. Pada bahan primer, satu gulungan roll dapat dijadikan 44.000 pack per hari sedangkan yang sekunder berupa karton bergelombang dengan fungsi perlindungan saat penyimpanan dan pendistribusian. Diagram alir pengolahan yogurt dari susu segar hingga produk jadi adalah sebagai berikut: Susu Segar Dipanaskan pada suhu 85oC 90oC sehingga menjadi 2/3 bagian

Didinginkan suhu 45oC di freezer L. bulgaricus S. thermopilus Dimasukkan dalam cup kemasan

Ditambah biakan

Diinkubasikan pada suhu 45oC selama 4-6 jam

Plain Yogurt 2.3. Pertimbangan Pemilihan Lokasi Pabrik Lokasi dari PT. Simax terletak di Jalan Diponegoro, Batu. Lokasi ini mempunyai letak yang cukup strategis karena merupakan jalan utama yang sering dilalui oleh banyak kendaraan. Selain itu pemilihan lokasi ini didasari pada letaknya yang cukup dekat dengan berbagai tempat wisata seperti BNS (Batu Night Spectaculer), Alun-alun kota Batu dan Jatim Park I. Karena letaknya yang dekat dengan berbagai tempat wisata, membuat banyak wisatawan baik dari kota Malang ataupun luar kota Malang datang ke kota Batu. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan produk yogurt dari PT Simax kepada wisatawan yang datang ke kota Batu. Selain itu, adanya peternakan sapi yang memudahkan dalam mendapatkan bahan baku yaitu susu segar. 2.4. Urut-Urutan Material dari Supplier hingga ke Konsumen Material handling merupakan seni dan ilmu yang meliputi penganan, pemindahan, pengepakan, penyimpanan sekaligus pengawasan dari bahan baku dengan segala bentuknya. Penanganan bahan di PT. Simax meliputi proses

pengangkutan susu sapi segar dari peternakan di kawasan Batu ke gudang bahan baku. Selanjutnya dilakukan pendistribusian ke gudang material dan berlanjut ke ruang proses produksi. Setelah dilakukan pengolahan, maka dilanjutkan ke ruang penyimpanan yang terdapat pula ruang pendingin. Dari pabrik, yogurt simax akan didistribusikan ke minimarket maupun supermarket di Indonesia. Berikut ini merupakan from-to chart dari PT.Simax (dengan satuan jarak yaitu meter):
ke dari STO MPS FZR IKR RPN MMT MMT 4 4 5 5 18 4 4 5 5 4 4 5 5 STO MPS FZR IKR RPN MMT TOTAL

Keterangan : STO : storage MPS : mesin pasteurisasi FZR : freezer IKR : inkubator RPN : ruang penyimpanan MMT : minimarket / supermarket 2.5. Tipe Layout Tipe layout yang digunakan pada proses pembuatan yogurt adalah menggunakan tipe layout produk. Layout produk (layout garis) merupakan pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari produk tersebut. Tipe layout produk sangat tepat dalam pengolahan susu menjadi yogurt. Tipe ini digunakan untuk pabrik yang menghasilkan produk secara massal dengan tipe produk relatif kecil dan standar untuk jangka waktu relatif lama. Tata letak yang efisien seperti tipe produk dapat memudahkan pengawasan dalam kegiatan produksi yogurt simax. Perencanaan tata letak menentukan hubungan antar fasilitas produksi. Hal ini mempengaruhi penempatan mesin dengan pertimbangan jarak dan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi. Bila terlalu jauh, maka akan menambah ongkos

material handling dan mengurangi efisiensi dari kuantitas serta kualitas yogurt yang dihasilkan. Tata letak bangunan dan susunan ruangan pabrik diatur sedemikian rupa untuk mengoptimalkan keterkaitan antara proses, aliran bahan, pekerjaan, aliran informasi, dan metode operasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Bangunan pabrik PT. Simax terdiri dari tiga bangunan utama yaitu dairy building, service building, dan auxiliary building. Dairy building adalah bangunan pabrik atau ruang produksi yang terdiri dari ruang pengolahan, ruang pengemasan, gudang penyimpanan, dan ruang pengendalian mutu. Lalu terdapat plan office yang terdiri dari kantor beberapa departemen. Ruang pengolahan terdiri dari ruang produksi yogurt. Ruang pengemasan terdiri dari ruang filling (pengisian), ruang labelling (pelabelan), ruang packing (ruang pengepakan), dan ruang pembuatan kemasan. Gudang penyimpanan terdiri dari ruang penyimpanan bahan baku dan kemasan (raw material and packaging) dan ruang penyimpanan produk akhir (finished good). Ruang pengendalian mutu terdiri dari laboratorium fisika-kimia, laboratorium in process, dan laboratorium mikrobiologi. Service building adalah bangunan untuk mekanik dan mesin yang terdiri dari ruang transformer, ruang boiler, ruang genset, ruang suku cadang (spare part), ruang kompresor, dan instalasi pengolahan air. Bangunan ini terletak di belakang pabrik. Auxiliary building terdiri dari kantor utama (main office) berlantai tiga, ruang kantin, tiga unit ruang supir, dua unit ruang satpam, ruang pemadam kebakaran, tempat pembuangan sampah dan masjid. Bangunan ini terletak di bagian depan pabrik. 2.6 Penanganan Bahan Penanganan bahan dimulai dari pengangkutan susu segar dari peternakan menuju pabrik.

Gambar 1. (a) Pengisian milk can. (b) Pembersihan milk can. Dalam proses pengangkutan dibutuhkan 5 tenaga kerja, yaitu seorang supir truk, dan sisanya yang mengawasi serta mengangkut susu (dalam satu kali angkut dengan 1 truk) dan pengangkutan susu dilaksanakan sehari sebanyak dua kali

angkut. Selanjutnya susu disimpan di gudang penyimpanan. Susu yang telah diperhatikan kualitasnya mulai dipasteurisasi agar menghilangkan kontaminasi mikroorganisme.

Gambar 2. Mesin pasteurisasi susu Dibutuhkan dua karyawan yang mengawasi jalannya proses pasteurisasi terlebih dalam pengaturan suhu. Selanjutnya susu didinginkan dengan freezer untuk menjaga kestabilan gizi dalam susu (suhu 45oC).

Gambar 3. Ruang freezer Untuk mengolah susu menjadi yogurt dibutuhkan dua mikroba yang membantu proses ini yaitu L. bulgaricus dan S. thermopilus yang dicampurkan kedalam susu. Lalu produk setengah jadi tersebut di masukan ke dalam cup untuk dilanjutkan ke dalam proses inkubasi.

Gambar 4. Inkubator yogurt Untuk menjaga kualitas produk, maka dilakukan penyimpanan dalam coldroom.

Gambar 5. Coldroom Dari coldroom, produk yogurt akan dilanjutkan ke truk pendistribusian dengan forklift.

Gambar 6. Forklift tampak belakang dan tampak depan Produk plain yogurt yang telah siap dikonsumsi akan pendistribusian ke minimarket dan supermarket diseluruh Indonesia.

dilakukan

2.7 Ongkos Material Handling Suatu forklift memiliki harga beli sebesar Rp. 110.000.000 dengan umur ekonomis selama 5 tahun. Biaya listrik yang digunakan ialah Rp 50.000/shift, sedang biaya perawatan sebesar Rp 5.000/jam. Forklift beroperasi 2 shift perhari (8 jam/shift). Jika forklift berjalan rata-rata 20.000m/hari, Biaya persatuan jarak (m) diasumsikan bahwa alat angkut beroperasi 295 hari/tahun dan upah operator sebesar Rp 10.000/jam adalah sebagai berikut : a. Depresiasi garis lurus : Rp. 110.000.000 x 1th x 1 hari = 4.661 / jam 5 th x 295 hari x 16jam b. Jarak angkut tiap jam : 20.000m/hari x 1 hari = 1.250 m / jam 16 jam c. Total biaya : Rp. (5.000+ 45.000 + 4.661 + 10.000) = Rp 22.473,5 =) Rp 22.473 16 jam d. Ongkos material handling : Rp. 22.473/ jam = Rp 17,97 / m 1.250 m / jam

April: Newsletter Depan | ProModel Depan | Arsip Newsletter | Berita Produk |

Berita Industri | Proyek Review | Solusi Konferensi | Tips & Teknik proyek Ulasan Farmasi Fasilitas Manufaktur Desain Klien : Sebuah perusahaan besar konsumen global farmasi situasi : Perusahaan sedang menunggu persetujuan FDA 2 obat baru . Untuk dapat memberikan obat-obatan ke pasar secepat mungkin , mereka harus merancang dan membangun fasilitas manufaktur baru selama tahap persetujuan . Hal ini menempatkan mereka dalam posisi yang sangat berisiko dan mahal . Mereka memutuskan untuk meminimalkan risiko sebanyak mungkin dengan melibatkan ProModel Corporation untuk membantu mengembangkan solusi simulasi yang dapat mereka gunakan untuk melakukan banyak perencanaan dan " apa-jika" analisis terkait dengan situasi ini sangat tidak terduga . tujuan : Tujuan Klien keseluruhan dibagi menjadi dua tahap . Tahap pertama adalah untuk merancang fasilitas dan menentukan persyaratan peralatan waktu yang lama sedemikian rupa sehingga akan mampu menangani permintaan yang diproyeksikan 10 tahun keluar ke depan . Tahap kedua , pada tingkat yang lebih rinci, adalah untuk menentukan cara terbaik untuk menjalankan pabrik dalam rangka mengoptimalkan throughput yang . Tahap pertama pada dasarnya merupakan proyek satu kali untuk menghasilkan desain fasilitas terbaik. Fase ini diperlukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi seperti : Yang tata letak fasilitas terbaik secara keseluruhan akan mampu menangani permintaan yang diproyeksikan maksimum untuk 10 tahun ke depan ? Tentukan jenis yang tepat , jumlah, dan penempatan peralatan untuk memimpi n item peralatan lama yang pada dasarnya terintegrasi dengan pembangunan fasilitas .

Tahap kedua memberikan solusi dapat digunakan kembali yang akan membantu mereka menentukan bagaimana mengoptimalkan tanaman dari pembukaan awal serta bagaimana mempertahankan kinerja optimal karena permintaan dan variabel lain berubah selama bertahun-tahun . Tujuan rinci dalam fase dua termasuk : Mengidentifikasi kebutuhan staf paling efektif dan pergeseran pola . Temukan keandalan diperoleh untuk sel-sel peralatan utama . Menghilangkan manufaktur dan kemacetan sel kemasan . Menentukan jumlah totes yang diperlukan dan proses penanganan bahan terbaik Mengembangkan penjadwalan produksi dan strategi sekuensing . solusi : Solusinya termasuk model simulasi yang dirancang untuk membantu perusahaan memvisualisasikan dan menganalisa kinerja pabrik hipotetis (kapasitas , waktu siklus , dan biaya ) dengan melakukan percobaan dengan parameter seperti ramalan berbeda , variasi produk waktu pengenalan berdasarkan kapan dan jika persetujuan FDA datang melalui untuk setiap obat , jumlah lot per skenario kampanye , setup dan changeover , dan staf / pergeseran kombinasi yang berbeda . Model dibangun untuk memungkinkan eksperimen mudah dengan variabel sistem berikut : Parameter Peralatan dan downtime volume Produk Banyak per kampanye Jumlah totes digunakan dalam manufaktur hasil : Penyelesaian proyek ini disediakan klien dengan beberapa keunggulan dibandingkan metodologi desain fasilitas yang lebih tradisional : A lebih kuat , desain fasilitas serbaguna , mampu menangani berbagai skenario permintaan produk Jenis optimal , ukuran , dan jumlah peralatan prediksi yang lebih akurat dari kuantitas , posisi dan biaya sumber daya yang diperlukan tenaga kerja

Tinggi derajat kepercayaan bahwa permintaan diproyeksikan bisa bertemu untuk 10 tahun ke depan

maksimum

pelanggan

Grafik di bawah ini adalah contoh dari animasi yang digunakan untuk membantu memvisualisasikan dan menganalisa fasilitas baru yang diusulkan . Jenis visualisasi membantu dengan desain tata letak fasilitas per tujuan dalam fase 1 .

Setelah tata letak yang diusulkan dikembangkan , klien diperlukan untuk menentukan apakah itu bisa menangani permintaan pelanggan maksimum diproyeksikan untuk sepuluh tahun pertama . Permintaan pelanggan maksimum tahunan selama 10 tahun pertama diproyeksikan menjadi 160 banyak Produk 1 , dan 150 banyak produk 2 . Pada contoh di bawah ini , klien menguji kemampuan usulan tata letak dan strategi penjadwalan untuk memenuhi permintaan yang diproyeksikan maksimal dengan memvariasikan jumlah lot per kampanye .

Dalam hal ini , percobaan dijalankan dengan 5 , 10 , dan 15 per Banyak kampanye . Hanya 15 per Banyak strategi penjadwalan kampanye memungkinkan mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan maksimum 160 Banyak Produk 1 , sekaligus mampu menghasilkan 150 Banyak Produk 2 .

Anda mungkin juga menyukai