Pelanggan (Customer)
Pada sebagian besar industri Manufakturing, Pelanggan atau customer merupakan mata rantai
pertama yang memberikan pesanan (order), terutama pada perusahaan yang berorientasi OEM
(Original Equipment Manufacturer). Pelanggan memutuskan untuk membeli produk yang
ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi departemen penjualan
(sales) perusahaan tersebut. Informasi penting yang terdapat dalam pesanan tersebut diantaranya
seperti Tanggal Pengiriman Produk dan Jumlah yang diinginkan untuk Produk yang dipesannya.
Perencanaan (Planning)
Pembelian (Purchasing)
Setelah menerima Perencanaan Produksi, dalam hal ini adalah kebutuhan terhadap bahan mentah
dan bahan-bahan pendukungnya, Departemen Pembelian atau Purchasing Department akan
melakukan pemesanan bahan mentah dan bahan pendukungnya serta menetapkan tanggal
penerimaan dan jumlah yang dibutuhkan.
Persediaan (Inventory)
Bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitas dan
ketepatan jumlahnya kemudian disimpan di dalam Gudang untuk kebutuhan produksi.
Produksi (Production)
Bagian Produksi akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh
pemasok tersebut untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang
dibutuhkan oleh pelanggan. Barang Jadi yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke
gudang dan siap untuk dikirimkan ke pelanggan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Transportasi (Transportation)
Departement Pengiriman atau Shipping Department akan mengatur waktu keberangkatan barang
jadi (Finished Products) yang di Gudang tersebut sesuai dengan jadwal yang diinginkan oleh
pelanggan.
Strategi yang diterapkan dalam perusahaan
Menggunakan tenaga kerja dan karyawan yang memiliki komitmen terhadap perusahaan dan
lingkungan
Menggunakan tenaga kerja dari wilayah sekitar pabrik sebagai bentuk tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap penduduk di lokasi perusahaan
Perusahaan Yakult juga terus menambah unit kerja di berbagai pelosok nusantara sehingga
dapat mencapai target pasar
Manajemen Energi
Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan energi secara efisien dan bijaksana untuk
alasan lingkungan dan ekonomi yang sehat. pabrik tersebut mencakup peralatan terbaru dan
teknik untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan. Sebagai contoh: Semua cairan
dipanaskan dengan menggunakan piring pertukaran panas. Semua mesin terawat dengan baik
untuk berfungsi secara optimal, memastikan energi itu tidak hilang atau sia-sia. CFC yang
digunakan dalam pendinginan. Off tingkat puncak digunakan untuk utilitas bila memungkinkan.
Pemasaran
PT Yakult Indonesia Persada mempunyai 2 sistem pemasaran yang dilakukan guna menarik
konsumen, yaitu:
Melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu - ibu rumah tangga kepada masyarakat
di lingkungan tempat tinggal mereka. Ketika melayani masyarakat, Yakult Lady juga
melakukan propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai manfaat Yakult. Saat ini PT
Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100 Yakult Lady yang tersebar di 93 center
- center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung,
Purwakarta, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.
Perencanaan produksi
PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi
proses yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk.
Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta
panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar
Operasional Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan.
Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu bubuk,
glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren,
dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Bahan-bahan tersebut didapatkan dari
berbagai macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari mata air gunung gede. Untuk
menghasilkan Yakult, perusahaan melakukan beberapa tahap proses produksi :
1. Pembibitan : proses pembibitan ini dilakukan secara manual. Saat pembibitan, susu bubuk
disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan
dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.
2. Fermentasi : pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan
susu mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu penampungan saat fermentasi
adalah tujuh hari.
3. Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang
digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk
gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian
dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
6. Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin
dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
7. Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
PT Yakult juga menggunakan strategi tata letak sel kerja, dimana mengorganisasikan ulang
tenaga kerjanya dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen beragam sehingga dapat
memusatkan perhatian dalam membuat suatu produk yang saling berkaitan. PT Yakult
memproduksi suatu produk yang mempunyai karakteristik sama dan memungkinkan untuk
diproses dalam sel kerja tertentu.
Pengendalian produksi
Penanganan persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT Yakult
sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi kelebihan serta
kekurangan bahan baku. Perusahaan harus dapat mengelola persediaan yang dimiliki sebaik
mungkin sesuai dengan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan. Untuk menjamin agar
pengelolaan persediaan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan, maka dibutuhkan suatu
system yang mampu menjamin tercapainya tujuan perusahaan. System akuntansi persediaan
bahan baku merupakan hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini.
Perusahaan Yakult mempunyai beberapa tipe persediaan yaitu produk jadi, persediaan
produk dalam proses, dan persediaan bahan habis pakai. PT Yakult menggunakan system dalam
menjalankan operasi perusahaannya, tujuannya agar perusahaan dapat mencapai tingkat laba
yang diinginkan. Sedangkan tujuan dari system persediaan bahan baku adalah agar proses
penyediaan bahan baku berjalan lancer. Penerapan system persediaan bahan baku membuat
perusahaan mendapatkan manfaat yang besar yaitu adanya keteraturan penyediaan bahan baku
sehingga tanggung jawab lebih terkontrol.
Pengendalian mutu
Untuk melakukan inspeksi terhadap barang yang datang sebelum disimpan sementara di
gudang atau sebelum dipakai proses produksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau bahan baku yang masuk apakah sesuai dengan spec yang
distandarkan. Karena biasanya bahan baku yang masuk jumlahnya banyak maka yang dapat
dilakukan pemeriksaan adalah dengan sampling. Sampling dilakukan dengan tingkat
kepercayaan tergantung pada keadaan bahan baku.
Pengawasan mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control Process yaitu
melakukan system pengendalian mutu proses produksi secara harian dan melakukan analisa
organoleptik, bahan baku, bahan dalam proses dan barang jadi pada proses produksi serta
melaksanakan pengendalian mutu harian. Pengawasan mutu selama proses dimaksudkan
untuk mengawasi dan mengendalikan system pengendalian mutu terhadap proses produksi
sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar mutu.
Pengawasan mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control Finished good, yaitu
melaksanakan system pengendalian mutu produk akhir dan memonitoring penyimpanan
barang jadi di gudang dan melakukan pemeriksaan kualitas organoleptik selama disimpan.
Pada PT Yakult itu sendiri memiliki system sendiri untuk menjalankan sebuah mesin
yaitu dengan memanfaatkan sebuah perangkat yang dapat mengakses mesin agar mesin tersebut
dapat bekerja dengan baik dan teratur. Perangkat itu adalah Programmable Logic Controller.
Selain itu, PT Yakult telah menjadwalkan perbaikan setiap mesin pada saat awal pembeliannya,
yaitu sekitar enam bulan sekali dan juga adanya perencanaan pergantian mesin secara berkala.