Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN MATA KULIAH

KASUS PEMERIKSAAAN AKUNTANSI


PROSES BISNIS PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Disusun oleh:
NURUL AZIZAH (1513010168)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

2020
PROSES BISNIS PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan dagang memperoleh produk barang persediaan dari supplier dalam
bentuk bahan jadi untuk dijual kembali pada konsumen. Perusahaan dagang
kegiatannya hanya melakukan penjualan kembali dengan tidak merubah baik bentuk
dan memperoleh keuntungan dari selisih penjualan.
Proses bisnis :
1. Acquisition/payment process (Proses perolehan/pembayaran)
- Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan, memelihara, dan membayar
sumber-sumber daya yang diperlukan organisasi.
- Contoh sumber daya: SDM, pabrik, peralatan, dana, bahan baku, dll.
- Sumber daya diperoleh dari pihak luar, seperti pemasok.
- Sumber-sumber daya tersebut diperlukan untuk dapat menyediakan barang/jasa
kepada para pelanggan.
2. Conversion process (Proses perubahan)
- Tujuan dari proses ini adalah untuk mengubah sumber-sumber daya yang telah
diperoleh menjadi barang/jasa yang diperlukan pelanggan.
- Pada proses ini, bahan baku diubah menjadi barang jadi atau jasa.
3. Sales/collection process (Proses penjualan/pengumpulan)
- Tujuan dari proses ini adalah untuk menjual dan menyerahkan barang/jasa
kepada pelanggan, lalu mengumpulkan pembayarannya.
- Barang jadi atau jasa yang telah melalui proses perubahan dijual kepada
pelanggan, yang akan ditukar dengan pembayaran (biasanya dalam bentuk
uang).

PERUSAHAAN DAGANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR


1. Persediaan barang dagang 1. Persediaan bahan baku
2. Persediaan bahan
pembantu/penolong
3. Persediaan barang dalam proses
2. Pembelian 4. Persediaan barang jadi
3. HPP 5. Pembelian
6. HPP
4. Wujud dapat disentuuh 7. Akuntansi biaya

Karakteristik :
- Aktivitas utamanya adalah membeli, menyimpan, dan menjual kembali barang-
barang dagang.
- Perusahaan tidak melakukan proses produksi terhadap barang-barang yang
dijual
- Keuntungan yang diperoleh berasal dari Penjualan dikurangi biaya pembelian
dan biaya operasional
- Bentuk usaha yang dilakukan adalah membeli dan menjual kembali barang-
barang dagang tanpa ada proses pengolahan
- Kegiatan akuntansi pada perusahaan ini menggunakan akun persediaan barang,
dimana perhitungan harga pokok penjualan dan laporan laba rugi memakai
bentuk single step dan multiple step.
KEGIATAN UTAMA
- Pembelian, yaitu kegiatan perusahaan yang mencakup pembelian aktiva
perusahaan, pembelian barang-barang dagang, dan pembelian barang lainnya
untuk kegiatan usaha.
- Pengeluaran uang, yaitu kegiatan perusahaan yang mengeluarkan uang untuk
membeli barang/ jasa, membayar pajak, membayar utang, dan keperluan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan usaha.
- Penjualan, yaitu kegiatan perusahaan menjual barang-barang perdagangan
untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan.
- Penerimaan uang, yaitu kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan
penjualan barang. Penjualan barang akan sertai dengan penerimaan uang yang
diperoleh dari pembayaran, pelunasan, piutang, penjualan barang, dan lain-lain.

PROSES BISNIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR


Perekonomian di Indonesia saat ini pada zaman revolusi industri 4.0
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Indonesia mampu menciptakan
stabilitas politik, sosial dan pertahanan-keamanan yang menjadi fondasi ekonomi
yang kuat untuk menghasilkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dengan ditopang dari sektor industri manufaktur berbasis ekspor dan industri
pengolahan sumber daya alam.
Masuknya suatu perkembangan global ditambah adanya perkembangan
teknologi informasi akan berdampak pada tiap dunia bisnis, entah itu akan
berdampak baik atau sebaliknya akan merugikan. Selain itu tidak akan jauh dengan
adanya pengaruh dari proses bisnis dari suatu perusahaan yang berkembang di
Indonesia itu sendiri. Semakin baik proses bisnis yang dijalankan maka akan
membantu dalam perkembangan ekonomi sehingga mampu bersaing dalam dunia
globalisasi saat ini.
Salah satunya perusahaan manufaktur, perusahaan manufaktur adalah
perusahaan dimana aktivitas bisnisnya berkaitan dengan pengelolaan bahan mentah
sebagai inputnya dan diproses sehingga menjadi bahan jadi sebagai outputnya.
Produksi  suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna sebuah benda tanpa mengubah
bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan, kegiatan menambah daya guna
sebuah benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Dalam perusahaan manufaktur pengelolaan dan pengendalian atas proses
produksi sangat penting karena merupakan satu kesatuan dalam proses bisnis
dimana ketika salah dalam memperhitungkan kemungkinan resiko yang tidak
diinginkan akan terjadi dan proses bisnis yang akan dijalankan tidak sesuai dengan
tujuan yang telah dibuat. Dengan adanya pengendalian tersebut maka tingkat
kegagalan dalam proses produksi akan minim, mengefesiensi waktu dan dapat
menekan biaya produksi.
Proses persiapan produksi dalam sistem ekonomi, yaitu:
- Prosedur persiapan, yaitu dengan mengajak karyawan untuk berpartisipasi
- Penyaringan gagasan, yaitu pemilihan gagasan
- Analisis gagasan, yaitu menganalisis dan meneliti gagasan yang dipilih
- Percobaan produk, yaitu membuat barang
- Uji coba produk, yaitu diteliti dan diuji coba kualitas dan ketahanan barang agar
dapat dipertanggungjawabkan.
- Komersialisasi, yaitu mengenalkan produk kepada konsumen.

Ada 4 tahapan dalam aktivitas produksi :


1. PERENCANAAN
menentukan produk apa yang akan dibuat, berapa jumlah bahan baku, biaya
dan jumlah tenaga kerja  yang diperlukan. Dalam tahapan ini juga dilakukan
perancangan terhadap bentuk barang. Untuk melakukan perencanaan diperlukan
pengetahuan yang baik tentang jenis barang produksi dan kebutuhannya, serta
kemampuan produsen.
2. ROUTING
proses menetapkan dan menentukan urutan kegiatan proses produksi. Dalam
tahapan ini ditentukan alur produksi mulai pengolahan awal bahan baku,
pembentukan, pemolesan, penyelesaian, pengawasan mutu hingga distribusi
hasil produksi.
3. SCHEDULING
proses menetapkan dan menentukan jadwal. Scheduling adalah
menjadwalkan kapan produksi dilakukan setelah alurnya dibuat. Penjadwalan
dilakukan dengan mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lama dari setiap alur
produksi. Dalam tahapan ini dibuat master schedule atau jadwal utama yang
kemudian dipecah menjadi jadwal yang lebih terperinci.
4. DISPATCHING
proses menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah. Setelah
dijadwalkan produksi dijalankan dengan dispatching. Dalam dispatching
dicantumkan hasil perencanaan dan penjadwalan yang telah dilakukan pada
tahapan sebelumnya, seperti berapa jumlah bahan baku yang digunakan,
tahapan pembuatan hingga waktu produksi sesuai dengan hasil scheduling atau
penjadwalan.

AUDIT MANUFAKTURING
 LANGKAH KEGIATAN AUDIT MANUFAKTURING :
1. Merumuskan maksud dan tujuan
2. Menentukan audit pendahuluan
3. Menentukan ruang lingkup
4. Menyusun program dan prosedur audit
5. Melaksanakan audit yang telah ditetapkan
6. Mengolah dan menganalisis hasil temuan
7. Membuat laporan ikhtisar temuan

JENIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR


1. Make To Order (MTO)
- Perusahaan yang memulai mengolah material dan menghasilkan komponen
atau produk setelah menerima order dari konsumen.
- Biasanya perusahaan yang fokus pada kustomisasi produk dan melayani
konsumen dengan menyediakan produk yang unik atau khusus.
- Perusahaan jenis ini sangat bergantung pada perencanaan produksi dari
pemberi order.
- Produk sangat bervariasi, waktu pembuatanya lebih lama, biaya produksi
lebih tinggi.
2. Make To Stock (MTS)
- Produk dibuat dan disimpan pada gudang penyimpanan (warehouse) sebelum
menerima pesanan dari konsumenya.
- Konsumen dapat membeli produk dari gudang atau melalui outlet ritel.
- Dapat juga perusahaan mengirimkan produk tersebut kepada pabrik lain atau
distributornya.
- Perusahaan ini tergantung pada analisis pasar dan perkiraan kebutuhan
dalam perencanaan proses produksinya.
- Varian produk tidak banyak, waktu pembuatan lebih cepat karena perusahaan
sudah berpengalaman membuat produk dan dari sisi harga lebih murah.
3. Assembly to Order (ATO)
- Order dikerjakan dengan cara melakukan proses perakitan atas komponen-
komponen tertentu untuk enghasilkan produk yang sudah dipesan.
- Komponen yang digunakan sudah standar, dengan pilihan dan variasi yang
sudah distandarkan.
- Contoh klasik perusahaan jenis ini adalah mobil, merakit mobil jenis tertentu
sesuai spesifikasi dan jumlah pesanan dari para dealernya.
- Komponen baru akan dipesan setelah menerima order sehingga
mempersingkat penerimaan order hingga penyerahan produk.
4. Engineering To Order (ETO)
- Perusahaan jenis ini benar-benar melayani kostumisasi penuh kepada
konsumen.
- Memiliki karakteristik variasi, kostumisasi, dan fleksibilitas atas pengerjaan
ordernya.
- Produk dibuat berdasarkan order tertentu dan harga tertentu.
- Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bersifat “adi busana” yang hanya
membuat 1 item untuk setiap jenis rancanganya.
- Tidak menyimpan bahan baku, biaya produksi biasanya tinggi.
5. Configure To Order
- Bisa dipandang sebagai penggabungan perusahaan jenis ATO (fitur dan
pilihan terbatas) dengan ETO (kebebasan pilihan dan fitur) .
- Penyederhanaan proses penerimaan order, dan tetap mempertahankan
fleksibilitas ETO, tanpa harus  menyimpan material untuk setiap kombinasi
produk yang ada
VALUE CHAIN
 Model value chain terbagi menjadi dua yaitu :
- aktivitas utama : berhubungan dengan kegiatan pertambahan nilai atas
produk
- aktivitas pendukung : berhubungan dgn dukungan terhadap salah satu atau
beberapa aktivitas utama.
 Model rantai nilai merupakan alat analisis yang berguna untuk mendefinisikan
kompetensi inti perusahaan di mana perusahaan dapat mengejar keunggulan
kompetitif
- Keunggulan Biaya : dengan lebih baik memahami biaya dan menekannya
keluar dari aktivitas penambahan nilai.
- Differensiasi : dengan berfokus pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan
dengan kompetensi inti dan kemampuan untuk melakukannya lebih baik
daripada pesaing.
 Aktivitas Primer
1. Inbound Logistics (logistik ke dalam)
dihubungkan dengan menerima, menyimpan, dan menyebarkan
2. input-input ke produk
Termasuk di dalamnya penanganan bahan baku, gudang dan kontrol
persediaan.
3. Operations (operasi)
segala aktivitas yang diperlukan untuk mengkonversi input-input yang
disediakan oleh logistik masuk ke bentuk produk akhir. Termasuk di dalamnya
permesinan, pengemasan, perakitan, dan pemeliharaan peralatan.
4. Outbound Logistik (logistik ke luar)
aktivitas-aktivitas yang melibatkan pengumpulan, penyimpanan, dan
pendistribusian secara fisik produk final kepada para pelanggan. Meliputi
penyimpanan barang jadi di gudang, penanganan bahan baku, dan
pemrosesan pesanan.
5. Marketing and Sales (pemasaran dan penjualan)
aktivitas-aktivitas yang diselesaikan untuk menyediakan sarana yang
melaluinya para pelanggan dapat membeli produk dan mempengaruhi mereka
untuk membeli.
6. Service (pelayanan)
aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan atau memelihara nilai
produk. Perusahaan terlibat dalam sejumlah aktivitas yang berkaitan dengan
jasa, termasuk instalasi, perbaikan, pelatihan, dan penyesuaian.

 Aktivitas Pendukung
1. Procurement (pembelian/pengadaan)
aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk membeli input-input yang diperlukan
untuk memperoduksi produk perusahaan. Input-input pembelian meliputi item-
item yang semuanya digunakan selama proses manufaktur produk.
2. Technology development (pengembangan teknologi)
aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki produk dan proses yang
digunakan perusahaan untuk memproduksinya. Pengembangan teknologi
dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk, misalnya peralatan
proses,desain riset, dan pengembangan dasar, dan prosedur pemberian
servis.
3. Human resources management (manajemen sumber daya manusia)
aktivitas-aktivitas yang melibatkan perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan
pemberian kompensasi kepada semua personel.
4. Firm infrastructure (infrastruktur perusahaan) atau general
administration (administrasi umum)
infrastruktur perusahaan meliputi aktivitas-aktivitas seperti general
management, perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, dan relasi
pemerintah, yang diperlukan untuk mendukung kerja seluruh rantai nilai
melalui infrastruktur ini, perusahaan berusaha dengan efektif dan konsisten
mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman, mengidentifikasi
sumber daya dan kapabilitas, dan mendukung kompetensi inti.

Anda mungkin juga menyukai