Pasar merupakan mekanisme usaha yang menata kepentingan pembeli terhadap kepentingan
penjual diantaranya perilaku pembeli dan penjual, komoditas yang diperjual belikan, aturan main
yang disepakati, regulasi.
Filosofi dari usaha atau bisnis merupakan seluruh kegiatan memindahkan produk dari
produsen ke konsumen dan menarik uang dari konsumen ke produsen, sehingga produsen harus
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk mengetahui produk apa yang dibutuhkan dan
dinginkan konsumen melalui komunikasi keduanya.
- Harga yang dapat dijangkau, maksudnya harga nya itu pas tidak terlalu mahal,
dan tidak terlalu murah , intinya cocok di kantong masyarakat. Contohnya ada
barang thrift yang dimana harga awalnya cukup tinggi sebelum dilakukannya
penjualan dengan sistem thrifting ini.
- Selera yang diinginkan. Maksudnya selera para target pasar belum tentu sama
dengan selera kita, masing masing konsumen mempunyai selera yang berbeda-
beda, maka dari itu selera dari masing masing konsumen tidak bisa di tentukan.
Tetapi para produsen harus mengenal terlebih dahulu selera dari para target
pasarnya, dengan cara melakukan riset terhadap para konsumen
Manfaat suatu produk, baik berupa produk barang maupun jasa atau kombinasi keduanya
yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen.
Sementara suatu produk atau layanan umumnya dipandang mampu memberikan satu atau lebih
manfaat fungsional kepada konsumen, produk atau layanan yang sama mungkin juga memiliki
banyak non-fungsional lainnya bagi konsumen. Misalnya, dari sebuah produk sepatu lari,
konsumen mendapatkan manfaat fungsional berupa daya cengkeram yang baik kepada
pemakainya. Tetapi di sisi lain, ada manfaat non-fungsional dari sepatu tersebut, misalnya
memberikan manfaat ekspresi diri karena memberikan gaya untuk memungkinkan ekspresi diri
konsumen.
Produsen produk dan layanan baru harus berusaha memahami dan mengelola secara strategis
rentang dan manfaat yang disediakan. Khususnya, untuk beberapa penawaran, manfaat fungsional
mungkin kurang penting bagi konsumen tertentu daripada manfaat non-fungsional lainnya
termasuk keuntungan emosional atau ekspresif diri.
B. Kemampuan mengelola wirausaha PTT
Suatu kewirausahaan produk rekayasa teknologi terapan agar dapat terus berkembang
dibutuhkan kemampuan mengelola meliputi:
1.Kemampuan merencanakan sesuatu. Segala rencana bisnis untuk mencapai tujuan tertentu di
berbagai bidang, termasuk keuangan, pemasaran, proses produksi, penjualan, dan tim harus bisa
direncanakan dengan matang oleh wiraswasta.
3.Kemampuan interpersonal. Kemampuan yang satu ini berhubungan dengan cara membangun
dan memelihara hubungan positif dengan pelanggan, klien, karyawan, investor, akuntan, dan
pelaku bisnis lainnya untuk mencapai keberhasilan usaha.
5.Kemampuan memimpin. Setiap bisnis pasti membutuhkan pemimpin untuk menunjukkan visi
dan misi perusahaan agar menginspirasi karyawan demi mencapai tujuan sukses bersama.
1) Penetapan arah usaha/organisasi yang visioner. Maksudnya, usaha yang kita punya
memiliki arah atau visi kedepannya akan seperti apa yang nantinya bisa menjadi
pedoman dalam menjalankan usaha produk tersebut.
2) Perencanaan strategis. Maksudnya adalah sebelum menjalankan sebuah usaha kita
harus menyusun rencana dengan rapih dan memiliki rencana cadangan jikalau
rencana utama tidak berhasil.
3) Focus pada pelanggan. Maksudnya adalah sebuah strategi yang diterapkan oleh
sebuah pengusaha agar dapat melayani pelanggan secara lebih baik atau bisa
dikatakan memprioritaskan kepuasan pelanggan.
4) Pengelolaan sistem kinerja dan pembelajaran organisasi. Maksudnya adalah suatu
proses untuk menciptakan pemahaman bersama antar karyawan dengan mencapai
tujuan (target perusahaan) dan bagaimana mencapainya (kompetensi), serta metode
penilaiannya.
5) Pengelolaan sistem ketenagakerjaan
Dalam pengelolaan sistem ketenagakerjaan
6) Focus pada proses, mengukur dan memperbaiki kematangan proses. Maksudnya
adalah kita harus tetap memperhatikan proses yang kita lakukan sebagai seorang
wirausahawan , jangan maunya serba instant tanpa memperdulikan proses. Serta
sebagai wirausahawan kita harus mengukur keberhasilan serta kegagalan produk
usahanya dan memperbaiki kematangan proses dalam berusaha.
7) Pengukuran dan perbaikan kinerja hasil usaha/ organisasi, bisa kita lakukan dengan
evaluasi setelah menyelesaikan sebuah pekerjaan , mencari kurangnya dimana supaya
kedepannya bisa lebih baik lagi.
Proses produksi pada industri dapat dibantu dengan robot. Robot merupakan mesin hasil
rakitan manusia dan dapat bekerja tanpa lelah.