Lingkup teknik industri pada pabrik tahu melibatkan sejumlah proses dan kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi, kualitas produk, dan keberlanjutan operasi pabrik. Berikut adalah
beberapa aspek penting dari lingkup teknik industri pada pabrik tahu:
1. Desain Pabrik:
Memastikan aksesibilitas yang baik untuk bahan baku, fasilitas penyimpanan, dan
area produksi.
Merancang instalasi penyediaan air, listrik, dan sistem drainase yang efisien.
Memilih peralatan yang sesuai untuk setiap tahap produksi, seperti penggiling
kedelai, mesin ekstraksi, pengendap, dan presser tahu.
4. Manajemen Energi:
5. Manajemen Kualitas:
Menerapkan sistem kontrol kualitas untuk memastikan bahwa bahan baku dan
produk akhir memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Melakukan pengujian rutin terhadap sampel produk untuk memonitor kualitas dan
mendeteksi potensi masalah.
6. Manajemen Limbah:
Mengelola limbah yang dihasilkan selama proses produksi, termasuk limbah padat
dan cair.
Menerapkan praktik daur ulang dan pengolahan limbah yang ramah lingkungan.
9. Optimasi Biaya:
Menyusun perencanaan anggaran yang akurat dan mengelola sumber daya finansial
secara efektif.
Dengan fokus pada aspek-aspek ini, teknik industri pada pabrik tahu dapat membantu meningkatkan
produktivitas, mengurangi biaya produksi, dan memastikan bahwa produk tahu yang dihasilkan
memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Kegiatan Teknik Industri
Kegiatan Teknik Industri pada pabrik tahu mencakup sejumlah proses dan tugas yang dirancang
untuk mengoptimalkan produksi, meningkatkan efisiensi, serta menjaga kualitas produk. Berikut
adalah rangkuman lengkap kegiatan teknik industri pada pabrik tahu:
Merancang dan mengelola tata letak pabrik agar memaksimalkan efisiensi dan
kelancaran alur produksi.
Menentukan lokasi optimal untuk area produksi, penyimpanan bahan baku, fasilitas
pengolahan, dan fasilitas pendukung lainnya.
2. Perencanaan Kapasitas:
Merencanakan penggunaan sumber daya manusia, mesin, dan bahan baku agar
dapat memenuhi target produksi.
4. Manajemen Kualitas:
5. Manajemen Persediaan:
Merencanakan dan mengelola persediaan bahan baku dan bahan penolong dengan
efisien.
Mengidentifikasi tren dan peluang perbaikan yang dapat meningkatkan efisiensi dan
kualitas produk.
Melalui rangkaian kegiatan ini, teknik industri pada pabrik tahu berkontribusi untuk mencapai tujuan
produksi yang efisien, memastikan kualitas produk yang tinggi, dan menciptakan lingkungan kerja
yang aman.
Input Proses Output
Model Input-Proses-Output (IPO) adalah konsep dasar dalam teknik industri yang menjelaskan
bagaimana suatu sistem bekerja. Pada pabrik tahu, konsep IPO dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Input (Masukan):
Bahan Baku: Utama dari input pada pabrik tahu adalah kedelai, yang merupakan
bahan baku utama. Kedelai akan menjadi dasar pembuatan tahu.
Bahan Penolong: Termasuk di antaranya air, garam, atau zat pengental seperti nigari
(magnesium chloride) atau garam Epsom (magnesium sulfate), yang diperlukan
untuk membantu proses penggumpalan.
Tenaga Kerja: Keterlibatan pekerja pada berbagai tahap produksi, mulai dari
persiapan bahan baku hingga proses pemrosesan dan pengemasan.
2. Proses:
Penggilingan dan Ekstraksi: Kedelai digiling menjadi pasta dan diekstrak untuk
mendapatkan susu kedelai.
Perebusan dan Pemanggangan: Tahu yang telah dibentuk kemudian direbus atau
dipanggang untuk menghasilkan tekstur yang diinginkan.
3. Output (Keluaran):
Produk Tahu Jadi: Ini adalah hasil akhir dari proses produksi. Tahu yang telah melalui
semua tahap proses dan memenuhi standar kualitas dianggap sebagai output utama.
Limbah Padat: Sebagian kecil dari kedelai mungkin menjadi limbah padat atau sisa
yang tidak digunakan.
Energi Limbah: Beberapa pabrik tahu mungkin menghasilkan energi limbah dari
proses produksi yang dapat dimanfaatkan atau memerlukan manajemen khusus.
Setiap tahap dalam proses produksi ini dapat dimonitor dan dikendalikan untuk memastikan bahwa
kualitas produk akhir memenuhi standar yang ditetapkan. Selain itu, aspek-aspek seperti efisiensi
energi, manajemen limbah, dan keamanan kerja juga dapat diperhatikan sebagai bagian dari model
IPO untuk mencapai tujuan keberlanjutan dan efisiensi operasional pada pabrik tahu.