TUJUAN :
Pengendalian Dokumen
● Dalam penerapan sistem standar jaminan mutu, perusahaan
dituntut untuk menyusun dan memelihara prosedur pengendalian
semua dokumen dan data yang berkaitan dengan sistem mutu.
Tujuan pengendalian dokumen adalah untuk memastikan bahwa
para pelaksana tugas sadar akan adanya dokumen-dokumen yang
mengatur tugas mereka. Perusahaan harus menjamin seluruh
dokumen tersedia pada titik-titik dimana mereka dibutuhkan.
Pengendalian Pembelian
● Pembelian bahan hampir seluruhnya berdampak kepada mutu
produk akhir sehingga harus dikendalikan dengan baik.
Perusahaan harus memastikan bahwa semua bahan dan jasa
yang diperoleh dari sumber-sumber di luar perusahaan
memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Pengendalian Produk yang Dipasok Pembeli
● Adakalanya pembeli produk kita, mensyaratkan penggunaan
produknya untuk diguna-kan dalam rangka memenuhi
persyaratan kontrak. Perusahaan bertanggung jawab terhadap
pencegahan kerusakan pemeliharaan, penyimpangan,
penanganan dan penggunaannya selama barang tersebut dalam
tanggung jawabnya.
●
ldentifikasi Produk dan Kemampuan Telusur
● Identifikasi suatu produk dan prosedur penelusuran produk
merupakan persyaratan penting sistem mutu untuk keperluan
identifikasi produk dan mencegah tercampur selama proses,
menjamin hanya bahan yang memenuhi syarat yang digunakan,
membantu analisis kegagalan dan melakukan tindakan koreksi,
memungkinkan penarikan produk cacat/rusak dari pasar serta untuk
memungkinkan penggunaan bahan yang tidak tahan lama digunakan
dengan prinsip FIFO (First In First Out).
Pengendalian Proses
● Pengendalian proses dalam sistem standar jaminan mutu mencakup
seluruh faktor yang berdampak terhadap proses seperti parameter
proses, peralatan, bahan, personil dan kondisi lingkungan proses.
Inspeksi dan Pengujian
● Meskipun penekanan pengendalian mutu telah beralih pada kegiatan-
kegiatan pencegahan dalam tahap sebelum produksi (perancangan, rekayasa
proses dan pembelian) inspeksi dengan intensitas tertentu tidak dapat
dihindari dalam sistem mutu.
Tindakan Koreksi
● Setiap kegiatan atau sistem operasi dapat saja menyimpang dari kondisi operasi
standar (prosedur) karena berbagai alasan sehingga menghasilkan produk yang
tidak sesuai. Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan perusahaan
mempunyai sistem institusional untuk memonitor kegiatan produksi atau proses.
Jika ketidaksesuaian diketahui, tindakan koreksi harus dilakukan segera agar
sistem operasi kembali kepada standar.