Anda di halaman 1dari 28

INTERPRETASI HASIL ANALISIS

MAKANAN DAN MINUMAN


HASIL PEMERIKSAN PEWARNA MAKANAN
HASIL PEMERIKSAAN LOGAM Pb dan Cu
PADA RUMPUT LAUT
HASIL ANALISIS ASAM BENZOAT DAN
KAFEIN DALAM TEH KEMASAN
1. DENGAN SPEKTROFOTOMTER

Menentukan Panjang Gelombang Maksimum Dengan


Spektrofotometer
1. DENGAN KCKT/HPLC
Panjang Gelombang = 222 nm
Panjang Gelombang = 272 nm
Berdasarkan spektrum asam benzoat dari hasil penelitian didapat tinggi puncak kurva
(panjang gelombang maksimum) yang dihasilkan pada rentang 222-225 nm, jika
dibandingkan dari data spektrum hasil penelitian Talrose, dkk. (2011) tinggi puncak kurva
yang dihasilkan muncul pada rentang yang tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian ini.
Spektrum untuk kafein dengan menggunakan pelarut air dari hasil penelitian Atomssa, dkk
(2010) muncul tinggi puncak kurva pada rentang 205-300 nm, jika dibandingkan dengan data
hasil penelitian ini, maka rentang tinggi puncak yang dihasilkan adalah sama.Spektrum hasil
analisis dan spektrum pembanding dapat dilihat pada Gambar 4.
PENGENDALIAN MUTU

TUJUAN :

Perbaikan yang berkesinambungan pada produk untuk


memenuhi kebutuhan pelanggan, memberikan keberhasilan
usaha dan mengembalikan investasi kepada para
pemegang saham dan pemilik perusahaan.
Intisari elemen-elemen mutu (Tjiptono dan Diana, 1995) dapat
dipahami sebagai berikut:
● Mutu meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
● Mutu mencakup produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan
● Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya yang
dianggap merupakan bermutu saat ini mungkin dianggap kurang
bermutu pada masa mendatang).

➔Mutu adalah Fitness for use, memiliki dua aspek utama:


1. Ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan.  Mutu yang
lebih tinggi memungkinkan perusahaan meningkatkan kepuasan
pelanggan, membuat produk laku terjual, dapat bersaing dengan
pesaing, meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan, serta
dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
2. Bebas dari kekurangan.  Mutu yang tinggi menyebabkan
perusahaan dapat mengurangi tingkat kesalahan, mengurangi
pengerjaan kembali dan pemborosan, mengurangi biaya garansi,
mengurangi ketidakpuasan pelanggan, mengurangi inspeksi dan
pengujian, memperpendek waktu pengiriman produk ke pasar,
meningkatkan hasil dan kapasitas, dan memperbaiki kinerja
penyampaian produk atau jasa.
Sistem mutu menurut ISO 9000 mencakup:
1. Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh produk atau
jasa, yang     menunjukan kemampuannya dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang ditentukan (tersurat) maupun yang
tersirat;
2. Kebijakan Mutu adalah keseluruhan maksud dan tujuan organisasi
(perusahaan) yang berkaitan dengan mutu yang secara formal
dinyatakan oleh pimpinan puncak;
3. Manajemen Mutu adalah seluruh aspek fungsi manajemen yang
menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu yang telah
dinyatakan oleh pimpinan puncak;
4. Pengendalian Mutu, teknik-teknik dan kegiatan-kegiatan
operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu.
Pengendalian mutu meliputi monitoring suatu proses, melakukan
tindakan koreksi bila ada ketidaksesuaian dan menghilangkan
penyebab timbulnya hasil yang kurang baik pada tahapan rangkaian
mutu yang relevan untuk mencapai efektivitas yang ekonomis; 
5. Jaminan Mutu, adalah seluruh perencanaan dan kegiatan sistematis
yang diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan (jaminan) yang
memadai bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan
tertentu.
MANAJEMEN MUTU TOTAL
(TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
Pada tahun 1980-an beberapa perusahaan besar Amerika
Serikat memperkenalkan konsep perbaikan yang terus
menerus (quality thinking)  yang dikenal Total Quality
Management (TQM) atau Integrated Quality Control
(IQT). 
TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing
organisasi/perusahaan melalui perbaikan terus menerus
atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya,
(Tjiptono dan Diana, 1995). 
Karakteristik TQM, sebagai berikut:
a. Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun
eksternal.
b.Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
c. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah
d.Memiliki komitmen jangka panjang
e. Membutuhkan kerjasama tim
f. Memperbaiki proses secara berkesinambungan
g.Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
h.Memberikan kebebasan yang terkendali
i. Memiliki kesatuan tujuan
j. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan
proses lanjutan dari pengendalian mutu (sistem) yang
berorientasi ke standar jaminan mutu (keunggulan kompetitif)
untuk meningkatkan kualitas produksi dan efisiensi kerja di
segala bidang (mengurangi kegagalan), terutama pada sektor
yang menghasilkan produksi dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia untuk memuaskan konsumen secara
menyeluruh.
UPAYA MEMPERTAHANKAN  MUTU PRODUK PANGAN
● Pengadaan bahan baku.
Baik bahan penolong maupun bahan tambahan industri harus
direncanakan dan dikendalikan dengan baik.  Aspek-aspek penting
yang perlu diperhatikan, yaitu 1) Persyaratan-persyaratan dan
kontrak pembelian, 2) Pemilihan pemasok mampu, 3) Kesepakatan
tentang jaminan mutu, 4) Kesepakatan tentang metoda-metoda
verifikasi, 5) Penyelesaian perselisihan mutu, 6) Perencanaan dan
pengendalian pemeriksaan, dan 7) Catatan-catatan mutu
penerimaan bahan.
● Pengendalian Produksi.  
Pengendalian produksi dilakukan secara terus menerus meliputi
kegiatan antara lain: 1) Pengendalian bahan dan kemampuan
telusur, dengan inti kegiatan adalah inventory system, dengan
tujuan  pengendalian kerusakan bahan, 2) Pengendalian dan
pemeliharaan alat, 3) Proses khusus, yaitu proses produksi yang
kegiatan pengendaliannya merupakan hal yang sangat penting
terhadap mutu produk, dan 4) pengendalian dan perubahan proses.
● Pengemasan. 
Pengemasan dilakukan dengan benar dan memenuhi
persyaratan teknis untuk kepentingan distribusi dan promosi. 
Dalam industri pangan, pengemasan merupakan tahap
terakhir produksi sebelum didistribusikan. Pengemasan
berfungsi sebagai: 1)  Wadah untuk memuat produk, 2)
Memelihara kesegaran dan kemantapan produk selama
penyimpanan dan distribusi, 3) Melindungi pangan dari
kontaminasi lingkungan dan manusia, 4) Mencegah kehilangan
selama pengangkutan dan distribusi, dan 5) Media komunikasi
atau promosi.
● Penyimpanan dan Penanganan Produk Jadi.  Penyimpanan dan
penanganan produk jadi bertujuan untuk mencegah kerusakan
akibat vibrasi, shock, abrasi, korosi, pengaruh suhu, Rh, sinar
dan sebagainya selama penanganan, pengangkutan, dan
penyimpanan.

● Pemeriksaan dan Pengujian Selama Proses dan Produk Akhir.


Tujuan utama adalah untuk mengetahui apakah item atau lot
yang dihasilkan memenuhi persyarakatan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan.
▪ Keamananan dan Tanggung Jawab Produk. Karakteristik mutu
keamanan dalam industri pangan semakin hari semakin penting
karena banyak kasus yang terjadi baik di dalam maupun di luar
negeri. Oleh karena itu perlu dikembangkan metode atau
peraturan tentang praktek pengolahan pangan yang baik.

Secara teknis dalam rangka upaya mempertahankan kualitas


produk pangan, dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:

1.   Dokumentasi Sistem Mutu


● Perusahaan harus membangun dan mempertahankan suatu
sistem mutu tertulis (terdokumentasi), dengan pengertian hal
ini akan menjamin produk-produknya sesuai dengan
persyaratan tertentu. Sistem mutu tertulis ini membuat jaminan
mutu bersifat lebih melembaga sebab dokumentasi ini
dilakukan menyeluruh terhadap pedoman, prosedur dan
instruksi kerja.
Pengendalian  Rancangan
● Mutu produk sejak awal tergantung kepada rancangan produk
tersebut. Tanpa merancang mutu kedalam suatu produk, akan
sulit mencapai mutu tersebut selama produksi. Tujuan utama
seorang perancang adalah menciptakan suatu produk yang dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan secara penuh yang dapat
diproduksi pada tingkat harga yang bersaing. Dengan demikian,
proses perancangan yang meliputi perencanaan, verifikasi, kaji
ulang, perubahan dan dokumentasi menjadi sangat penting,
terutama untuk produk-produk yang mempunyai rancangan
rumit dan memerlukan ketelitian.

Pengendalian Dokumen
●  Dalam penerapan sistem standar jaminan mutu, perusahaan
dituntut untuk menyusun dan memelihara prosedur pengendalian
semua dokumen dan data yang berkaitan dengan sistem mutu.
Tujuan pengendalian dokumen adalah untuk memastikan bahwa
para pelaksana tugas sadar akan adanya dokumen-dokumen yang
mengatur tugas mereka. Perusahaan harus menjamin seluruh
dokumen tersedia pada titik-titik dimana mereka dibutuhkan.
Pengendalian Pembelian
● Pembelian bahan hampir seluruhnya berdampak kepada mutu
produk akhir sehingga harus dikendalikan dengan baik.
Perusahaan harus memastikan bahwa semua bahan dan jasa
yang diperoleh dari sumber-sumber di luar perusahaan
memenuhi persyaratan yang ditentukan.
 
Pengendalian Produk yang Dipasok Pembeli
● Adakalanya pembeli produk kita, mensyaratkan penggunaan
produknya untuk diguna-kan dalam rangka memenuhi
persyaratan kontrak. Perusahaan bertanggung jawab terhadap
pencegahan kerusakan pemeliharaan, penyimpangan,
penanganan dan penggunaannya selama barang tersebut dalam
tanggung jawabnya.
● 
ldentifikasi Produk dan Kemampuan Telusur
● Identifikasi suatu produk dan prosedur penelusuran produk
merupakan persyaratan penting sistem mutu untuk keperluan
identifikasi produk dan mencegah tercampur selama proses,
menjamin hanya bahan yang memenuhi syarat yang digunakan,
membantu analisis kegagalan dan melakukan tindakan koreksi,
memungkinkan penarikan produk cacat/rusak dari pasar serta untuk
memungkinkan penggunaan bahan yang tidak tahan lama digunakan
dengan prinsip FIFO (First In First Out).

Pengendalian Proses
● Pengendalian proses dalam sistem standar jaminan mutu mencakup
seluruh faktor yang berdampak terhadap proses seperti parameter
proses, peralatan, bahan, personil dan kondisi lingkungan proses.
Inspeksi dan Pengujian
● Meskipun penekanan pengendalian mutu telah beralih pada kegiatan-
kegiatan pencegahan dalam tahap sebelum produksi (perancangan, rekayasa
proses dan pembelian) inspeksi dengan intensitas tertentu tidak dapat
dihindari dalam sistem mutu.

  Inspeksi, Pengukuran dan Peralatan Uji


● Pengukuran atau kegiatan pengujian bermanfaat jika hasil pengukuran
dapat diandalkan. Untuk itu alat pengukur atau alat uji harus memenuhi
kecermatan dan konsistensi jika dioperasikan pada kondisi yang biasa
digunakan.
 
Inspeksi dan Status Pengujian
● Tujuan utama sistem mutu adalah untuk memastikan hanya produk-produk
yang memenuhi spesifikasi sesuai kesepakatan yang dikirim ke pelanggan.
Sering dalam suatu pabrik yang besar, produk yang memenuhi spesifikasi,
yang belum diperiksa dan yang tidak memenuhi spesifikasi berada pada
tempat yang berdekatan sehingga mungkin bercampur. Dengan demikian
status inspeksi suatu produk harus jelas yaitu :
● produk belum diperiksa
● produk sudah diperiksa dan diterima
● produk sudah diperiksa tetapi ditolak
Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai
● Dalam sistem produksi harus dapat disingkirkan produk-produk yang tidak
sesuai. Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan perusahaan mempunyai
prosedur tertulis untuk mencegah terkirimnya produk-produk yang tidak sesuai
kepada konsumen. Jika produk yang tidak sesuai terdeteksi pada tahap produksi,
prosedur yang ada harus tidak membiarkan produk tersebut diproses lebih lanjut. 

Tindakan Koreksi
● Setiap kegiatan atau sistem operasi dapat saja menyimpang dari kondisi operasi
standar (prosedur) karena berbagai alasan sehingga menghasilkan produk yang
tidak sesuai. Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan perusahaan
mempunyai sistem institusional untuk memonitor kegiatan produksi atau proses.
Jika ketidaksesuaian diketahui, tindakan koreksi harus dilakukan segera agar
sistem operasi kembali kepada standar.

Penanganan, Penyimpanan, Pengemasan dan Pengiriman


● Perusahaan manufaktur terlibat dengan berbagai bahan dan produk, baik dalam
bentuk bahan mentah, produk antara untuk di proses lagi maupun produk jadi.
Adalah sangat penting menjamin bahwa mutu dari semua bahan dan produk
tersebut tidak .terpengaruh oleh penyimpanan yang kondisinya kurang baik,
penanganan yang tidak tepat, pengemasan yang tidak memadai dan prosedur
pengiriman yang salah.
 
Catatan-Catatan Mutu
● Perusahaan harus menyusun dan memelihara prosedur untuk
identifikasi pengumpulan. pembuatan indeks, pengarsipan,
penyimpanan dan disposisi catatan mutu. Catatan mutu memberikan
bukti obyektif bahwa mutu produk yang disyaratkan telah dicapai dan
berbagai unsur sistem mutu telah dilaksanakan dengan efektif.

Audit Mutu Internal


● Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan suatu perusahaan
untuk melembagakan suatu audit sistematis terhadap semua kegiatan
yang berkaitan dengan mutu, untuk mengetahui apakah prosedur dan
instruksi memenuhi persyaratan standar .Perusahaan juga harus bisa
mendemonstrasikan bahwa semua operasi dan kegiatan dilaksanakan
sesuai prosedur tertulis dan semua tujuan sistem mutu telah dicapai.

Pelatihan dan Motivasi


● Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan kebutuhan pelatihan
harus diidentifikasi dengan cermat dan menyiapkan prosedur untuk
melaksanakan pelatihan semua personil yang kegiatannya berkaitan
dengan mutu.

Anda mungkin juga menyukai