Anda di halaman 1dari 11

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829

Analisis Pengendalian Mutu Menggunakan Desain Eksperimen Metode Taguchi


(Studi Kasus: Roti Pak Pur)

Analysis Design Experiments of Quality Control Using the Taguchi Method


(Case Study: the Bread of Mr. Pur)

Eko Purnomo Aththoriik1, Darnah A. Nohe2, Desi Yuniarti3


1
Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman
2,3
Dosen Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman
E-mail: Aththariq03@gmail.com1, darnah.98@gmail.com2, desi_yunt@yahoo.com3

Abstract
Quality is an important factor in the success of the business, based level of service and quality of products
provided to match customer expectations. One analysis of the measurement of quality is the Taguchi method.
The purpose of this study was to identify factors that affect the durability of bread products, idetermine the
combination and composition of raw materials for producing optimum bread, want to know how big the
contribution of factors that affect the durability of the bread products using Taguchi design experiments. The
results of this study is to identify factors that influence durability of bread product is baking temperature
factors (A) and the speed of fermentation (C), a combination of factors that result in the level of the average
value and variance durability of optimal bread product obtained for roasting temperature 220 o (A2) speed
fermentation feedstock 15 min (C1), the percent contribution by 220o roasting temperature factors (A2) and
the speed of fermentation 15 minutes (C1), respectively for 41.81% and 41.32 %.

Keywords: Quality, Design of Experiments, Taguchi Methods.

Pendahuluan Salah satu produk yang kualitasnya sangat sensitif


Mutu atau kualitas yang dihasilkan suatu terhadap berbagai faktor adalah roti dengan proses
industri adalah merupakan hal yang sangat produksi dimulai dari pembuatan sari rasa,
penting untuk diperhatikan dan dipertahankan tekstur, pemanggangan dan pembungkusan Pada
oleh suatu perusahaan, dimana produk yang penelitian ini ingin mengidentifikasi faktor-faktor
berkualitas adalah salah satu kunci untuk apa saja yang berpengaruh terhadap daya tahan
memenangkan persaingan. Mutu atau kualitas produk roti tawar. Untuk itu dilakukan penelitian
adalah salah satu jaminan yang diberikan dan pada perusahaan roti yang diproduksi oleh Pak
harus dipenuhi perusahaan kepada konsumen, Pur terletak dijalan Cendana Gg. 10 No. 50 Rt. 36
karena kualitas suatu produk merupakan salah Samarinda.
satu kriteria yang menjadi pertimbangan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan,
konsumen dalam memilih produk. Jika kualitas penulis tertarik melakukan suatu penelitian desain
tidak memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh eksperimen dengan metode Taguchi pada
konsumen akan menimbulkan kerugian bagi pengendalian mutu mengenai faktor-faktor apa
perusahaan karena konsumen tidak akan membeli yang berpengaruh terhadap daya tahan produk roti
atau memesan produk tersebut. tawar.
Metode Taguchi merupakan salah satu metode
yang dapat digunakan untuk meningkatkan Pengendalian Mutu
kualitas suatu produk dengan mengendalikan Pengendalian mutu adalah kegiatan untuk
faktor-faktor yang tidak diperlukan atau tidak memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal
berpengaruh terhadap rancangan desain sehingga mutu (standar) dapat tercermin dalam hasil akhir.
bisa meminimumkan biaya produksi. Kelebihan Dengan kata lain pengendalian mutu
metode Taguchi adalah mampu meminimalkan mempertahankan mutu atau kualitas dari produk
akibat dari variasi terhadap respon serta yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi
eksperimen dapat dilakukan secara efisien. produk yang telah ditetapkan berdasarkan
Salah satu cara untuk meningkatkan profit kebijaksanaan pimpinan perusahaan.Pengendalian
adalah dengan menghasilkan produk yang mutu dari suatu produk dapat dilakukan mulai
berkualitas, karena hanya produk yang berkualitas dari bahan baku (raw material), produk dalam
yang akan memenangkan persaingan dan proses, hingga produk jadi. Dalam pengendalian
mempertahankannya di pasar. Produk atau jasa mutu, semua barang dicek menurut standar dan
yang berkualitas adalah produk atau jasa yang semua penyimpangan-penyimpangan dari standar
sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. dicatat serta dianalisis dan semua penemuan-
Oleh karena itu, peningkatan akan mutu produk penemuan dalam hal ini dipergunakan sebagai
menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan. umpan balik (feed back) untuk para pelaksana

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 21


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829

sehingga mereka dapat melakukan tindakan- Metode Taguchi diperkenalkan oleh Dr.
tindakan perbaikan untuk produksi pada masa- Genichi Taguchi (1940) yang merupakan
masa yang akan datang. metodologi baru dalam bidang statistika yang
Secara terperinci dapat dikatakan bahwa bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan
tujuan dari pengendalian mutu adalah: proses serta dapat menekan biaya dan resource
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai seminimal mungkin. Sasaran metode ini adalah
standar mutu yang ditetapkan. menjadikan produk robust terhadap noise, karena
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat itu sering disebut Robust Design.
menjadi sekecil mungkin. Pengendalian kualitas pada metode Taguchi
3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dapat dibagi atas dua tahap yaitu:
dan proses dengan menggunakan mutu 1. Pengendalian kualitas “off line” terkait dengan
produksi tertentu dapat menjadi sekecil aktivitas selama pengembangan produk dan
mungkin. desain proses.
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat 2. Pengendalian kualitas “on-line” terkait dengan
menjadi serendah mungkin. proses selama produksi. Pengendalian kualitas
Pengendalian mutu dari suatu produk “on-line” berarti memelihara konsistensi
dilakukan melalui beberapa tahap pengendalian produk dan proses, sehingga meminimumkan
antara lain material masuk, proses-proses di titik variasi antar unit.
produksi dan kinerja akhir produk, dan kinerja
produk dengan sistem pemeliharaan yang e) Strategi Kualitas Taguchi
bertindak sebagai penunjang. Filosofi Taguchi terhadap kualitas terdiri atas
tiga konsep antara lain (Ariani, 1999):
Desain Eksperimen 1. Kualitas harus didesain kedalam produk
a) Pengertian Desain Eksperimen bukan sekedar memeriksanya.
Eksperimen merupakan serangkaian 2. Kualitas terbaik dicapai dengan
percobaan atau pengujian yang dilakukan dengan meminimumkan deviasi dari target, produk
mengendalikan beberapa faktor untuk harus didesain sehingga robust terhadap
menghasilkan hasil percobaan/ pengujian yang faktor lingkungan yang tidak dapat
terukur (karakteristik yang sedang diteliti). dikontrol.
Eksperimen adalah penyelidikan terencana untuk 3. Biaya kualitas harus diukur sebagai fungsi
mendapatkan fakta baru, untuk memperkuat atau deviasi dan standar tertentu dan kerugian
menolak hasil percobaan terdahulu. Penyelidikan harus diukur pada seluruh sistem.
demikian ini akan membantu pengambilan
keputusan. Terdapat tiga kategori eksperimen, f) Perancangan Eksperimen Taguchi
yaitu pendahuluan, kritis dan demonstrasi. Ada beberapa langkah yang diusulkan Taguchi
untuk melakukan eksperimen secara sistematis,
b) Tujuan Desain Eksperimen antara lain (Ariani, 1999):
Secara umum tujuan desain eksperimen 1. Perumusan Masalah.
adalah: 2. Menentukan tumjuan penelitian.
1. Menentukan variabel input (faktor) yang 3. Menentukan metode variabel respon.
berpengaruh terhadap respon. 4. Menentukan faktor kontrol dan faktor
2. Menentukan variabel input yang membuat gangguan.
respon mendekati nilai yang diinginkan. 5. Menentukan level setiap faktor dan nilai
3. Menentukan variabel input yang menyebabkan faktor.
variasi respon kecil. 6. Mengidentifikasi faktor yang mungkin
berinterakasi.
c) Langkah-langkah Desain Eksperimen 7. Menggambarkan linier graph.
Desain eksperimen memerlukan tahap-tahap 8. Memilih matriks orthogonal.
penting yang berguna agar desain mengarah pada 9. Menentukan faktor atau interaksi dalam kolom
hasil yang diinginkan. Berikut adalah langkah- matriks orthogonal.
langkah yang melakukan desain eksperimen: 10. Melakukan eksperimen.
1. Mengenali permasalahan. 11. Analisis hasil eksperimen.
2. Memilih Variabel Respon. 12. Interpretasi hasil analisis.
3. Memilih Metode Desain Eksperimen. 13. Pemilihan level faktor untuk kondisi optimal.
4. Melaksanakan Eksperimen. 14. Perkiraan rata-rata proses pada kondisi
5. Analisis Data. optimal.
6. Membuat Suatu Keputusan. 15. Menjalankan eksperimen konfirmasi.

d) Desain Eksperimen Taguchi g) Efektifitas Penggunaan SN Rasio dalam


Metode Taguchi

22 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829

Dalam Taguchi, SNR digunakan sebagai Agar dapat menentukan matriks orthogonal
ukuran performa karakteristik kualitas. SN Rasio yang sesuai dengan eksperimen perlu dilakukan
diturunkan dari loss function sehingga ada tiga prosedur sebagai berikut:
SN Rasio, antara lain: 1. Mendefinisikan jumlah faktor dan levelnya.
1. Jenis nominal terbaik atau SN Rasio untuk 2. Menentukan derajat kebebasan.
nominal the better (ntb): 3. Memilih matriks orthogonal.

( )
y2 Tabel dibawah, menunjukkan matriks
SN Rasio ntb =10 log orthogonal L8(27) yang menginterpretasikan level
S2 2 sampai interaksi A×B. Dimana A adalah level 1
(kolom 1) dan B adalah level 2 (kolom 2).
2. Jenis semakin besar semakin baik atau SN
Tabel 1. Matriks Orthogonal L8(27)
Rasio untuk larger the better (ltb):
E A A B H

( )
n
1 1 B × C × × E as
SN Rasio ltb =−10 log ∑ 2
k A
n i =1 y i s. B C C il
1 1 1 1 1 1 1 1 y1
2 1 1 1 2 2 2 2 y2
3. Jenis semakin kecil semakin baik atau SN 3 1 2 2 1 1 2 2 y3
Rasio untuk smaller the better (s.t.b): 4 1 2 2 2 2 1 1 y4

( )
n 5 2 1 2 1 2 1 2 y5
1
SN Rasio stb =−10 log ∑
n i=1
y 2i 6
7
2
2
1 2 2 1
2 1 1 2
2 1 y6
2 1 y7
8 2 2 1 2 1 1 2 y8

h) Faktor-faktor yang mempengaruhi proses Berdasarkan Tabel 1. diatas maka diperoleh


Desain Eksperimen Taguchi rumus pada persamaan dibawah ini:
Parameter-parameter yang berpengaruh dalam y 1 + y 2 + y 3+ y 4
suatu proses produksi adalah: A1=
1. Faktor Sinyal.
n1
2. Faktor Noise. y5 + y6 + y7 + y8
3. Faktor Kendali.
A2 =
n2
Dalam hal ini ada tiga tipe faktor noise, antara
lain:
y 1+ y 2+ y 5 + y 6
B 1=
1. Unit to unit factor n1
Unit to unit factor adalah faktor yang melekat y 3+ y 4 + y 7 + y 8
dalam variasi acak dan disebabkan adanya B 2=
variabilitas bahan, mesin dan manusia. n2
2. Internal noise factor y 1 + y 2+ y 7+ y 8
Internal noise factor adalah variasi yang A × B1=
bersumber dari dalam produk. Contohnya
n1
kesalahan operasional. y +y +y +y
3. Eksternal noise factor A × B 2= 3 4 5 6
n2
Eksternal noise factor adalah yang bersumber
dari luar produk dan sulit dikendalikan. y +y +y +y
C 1= 1 3 5 7
Contohnya adalah suhu. n1
Dalam perancangan eksperimen Taguchi, y +y +y +y
penanganan faktor gangguan melalui 3 cara, C 2= 2 4 6 8
antara lain (Gaspersz, 2001): n2
1. Dengan melakukan perulangan terhadap y 1 + y3 + y 6 + y 8
masing-masing percobaan. A ×C 1=
2. Dengan memasukkan faktor gangguan n1
tersebut kedalam percobaan dengan y 2+ y 4 + y 5 + y 7
menempatkannya diluar faktor kontrol. A ×C 2=
n2
3. Dengan menganggap faktor kontrol bervariasi.
y 1 + y 4 + y 5+ y 8
B ×C 1 =
Matriks Orthogonal L8(27) n1
Matriks orthogonal adalah suatu matriks yang y2 + y3 + y6 + y7
elemen-elemennya disusun menurut baris dan B ×C 2=
kolom. Kolom merupakan faktor yang dapat n2
diubah dalam eksperimen.
a) Interaksi

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 23


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829

Dalam perancangan eksperimen, lebih baik Analysis of variance biasa disebut dengan
tidak menaksir pengaruh interaksi diantara faktor- analisis ragam, analisis ragam adalah suatu
faktor yang diteliti. Biasanya interaksi metode untuk menguraikan keragaman total
diperlakukan sebagai gangguan dan berusaha menjadi suatu komponen-komponen yang
melakukan identifikasi faktor yang tidak sensitif mengukur berbagai sumber keragaman.
terhadap gangguan. Tetapi terdapat juga situasi Untuk menguji ada tidaknya nilai rata-rata
dimana pengaruh interaksi tertentu harus contoh, hal ini sangat diperlukan menguji
dipertimbangkan. Suatu interaksi terjadi ketika validitas nol dengan memanfaatkan seluruh data
dua atau lebih faktor bertindak bersama-sama yang ada.
mempunyai efek yang berbeda dengan H0 : ∀ μi=μ j , i , j=1,2 , … , k
karakteristik kualitas daripada efek faktor yang
H1 : :∃ μi ≠ μ j , i, j=1,2, … , k
bertindak individu. Interaksi terjadi bila pengaruh
bersama dua faktor atau lebih yang berbeda dari Analisis variansi untuk matriks orthogonal
jumlah masing-masing faktor secara individu. Jadi dilakukan berdasarkan perhitungan jumlah
interaksi adalah suatu faktor tergantung pada kuadrat untuk masing-masing kolom. Untuk
suatu level tertentu dari faktor lain. Jika interaksi analisis variansi dua arah adalah eksperimen yang
tersebut pengaruhnya sangat kuat, maka cukup terdiri dari dua faktor dan dua level:
sulit bagi peneliti untuk menaksir pengaruh faktor 1. Jumlah Kuadrat Total (SST)
N
yang diteliti.
SST =∑ y i
2
Suatu interaksi dalam keadaan lemah, sedang
i=1
dan kuat dalam dua garis pararel atau 2. Jumlah Kuadrat Faktor (SS)

[ ∑ ( )]
berhubungan, hubungan matematika koresponden KA 2
untuk perbedaan antara asosiasi yang tinggi Ai T2
dengan point terakhir dari suatu garis respon. SS A = −
i=1 n Ai N
Jumlah Rata-rata Kuadrat (mean square)
SS A
MS A =
db
3. Jumlah Kuadrat dari Rata-rata (SSm)
SSm =n × y 2
4. Jumlah kuadrat error (SSe)
SSe =SST −SSm −SS faktor
5. Menentukan Fhitung
MS
F hitung =
MS e
Jika point 1 maka rumusnya dapat dilihat pada c) Nilai Rata-rata (Mean)
persamaan berikut: Rata-rata lebih lengkapnya rata-rata hitung,
y 1+ y 3 untuk rata-rata kuantitatif yang terdapat dalam
n1 m 1 = sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi
n jumlah nilai data oleh banyaknya data. Misalkan
Jika point 2 maka rumusnya dapat dilihat pada
ada sebaran data y 1 , y 2 , y 3 , … y n . Maka rumus
persamaan berikut:
rata-ratanya adalah:
y 2+ y 4 n
n1 m 2 =
n
y + y + y + ..,+ y n i=1
∑ yi
y= 1 2 3 =
Jika point 3 maka rumusnya dapat dilihat pada n n
persamaan berikut:
y 5+ y7 d) Derajat Bebas (db)
n2 m 1 = Derajat bebas merupakan banyaknya
n perbandingan yang harus dilakukan antar level-
level faktor (efek utama) atau interaksi yang
Jika point 4 maka rumusnya dapat dilihat pada
digunakan untuk menentukan jumlah percobaan
persamaan berikut:
minimum yang dilakukan. Perhitungan derajat
y 6+ y 8 bebas dilakukan agar diperoleh suatu pemahaman
n2 m2=
n mengenai hubungan antara suatu faktor dengan
level yang berbeda-beda terhadap karakteristik
b) Analysis of Variance (ANOVA) Rancangan kualitas yang dihasilkan. Perbandingan ini akan
Taguchi dengan Matriks Orthogonal L8(27) memberikan informasi tentang faktor dan level

24 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829

yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap 2. Menentukan level dari faktor yang tidak
karakteristik kualitas (Gaspersz, 2001). signifikan.
Konsep db bisa diperluas untuk eksperimen. 3. Menghitung estimasi rata-rata dari kombinasi
Jumlah db menjadi: level faktor dan interaksi yang signifikan.
db= jumlah level−1 4. Menghitung estimasi standar deviasi dari
kombinasi faktor-faktor dan interaksi-interaksi
e) Menentukan Faktor-faktor dan Interaksi yang signifikan.
pada Matriks Orthogonal 5. Menetukan ukuran sampel eksperimen
Setelah derajat kebebasan diketahui, langkah konfirmasi.
selanjutnya adalah memasukkan faktor dan 6. Menghitung interval kepercayaan.
interaksinya dalam matriks orthogonal. Pedoman 7. Menghitung interval kepercayaan bagi nilai
berikut dapat digunakan sebagai petunjuk untuk rata-rata sebenarnya disekitar estimasi nilai
menggunakan matriks orthogonal, tabel interaksi rata-rata.
atau grafik linier untuk memasukkan faktor-faktor 8. Melakukan pengujian.
atau interaksi dalam eksperimen: 9. Membandingkan hasil rata-rata pengujian
1. Menghitung jumlah derajat kebebasan yang konfirmasi dengan interval kepercayaan dari
diperlukan untuk eksperimen berdasarkan rata-rata sebenarnya.
banyak faktor dan level dari faktor. Catat 10. Melakukan analisis selanjutnya.
jumlah faktor 2 level atau 3 level serta
interaksinya dalam eksperimen. a) Memperkirakan Nilai Rata-rata
2. Memilih salah satu matriks orthogonal yang Bila telah dilakukan suatu eksperimen dan
mempunyai derajat kebebasan minimal yang telah ditentukan oleh kondisi perlakuan optimum,
diperlukan. terdapat dua kemungkinan yaitu:
3. Menggaambarkan grafik linier yang 1. Kombinasi level faktor yang digunakan sama
diperlukan. dengan salah satu kombinasi dalam
4. Memilih grafik nilai grafik linier standar dari eksperimen.
matriks orthogonal yang dipilih. 2. Kombinasi level faktor yang digunakan tidak
5. Memasukkan pengaruh utama dan termasuk dalam eksperimen (kemungkinan
interaksinya pada kolom yang sesuai. kejadian ini akan semakin besar apabila
digunakan eksperimen dengan resolusi yang
f) Persen Kontribusi semakin rendah dan semakin fraksional).
Ketika analisis variansi telah dilakukan pada b) Interval Kepercayaan di Seputar Estimasi
data dan jumlah kuadrat telah dihitung maka kita Nilai Rata-rata
dapat membagikan data yang telah ada dengan Ada tiga jenis interval kepercayaan
cara membagi nilai dari data terhadap jumlah (confidence interval, Cl) yang berbeda,
kuadrat dengan faktor-faktor yang relevan. bergantung pada sasaran dari estimasi yaitu:
Dengan membandingkan nilai yang sudah didapat 1. Daerah sekitar nilai rata-rata untuk kondisi
terhadap jumlah kuadrat total menghasilkan perlakuan tertentu dalam eksperimen yang
persen kontribusi dari masing-masing faktor. ada.
Rumus perhitungan dapat dilihat sebagai berikut: 2. Daerah sekitar estimasi nilai rata-rata dan
' kondisi perlakuan yang diperkirakan
SA =SA−vA .Ve
eksperimen.
Kita dapat menentukan nilai ρ sebagai
3. Daerah sekitar nilai estimasi rata-rata dari
presentase dari jumlah kuadrat suatu sumber yang kondisi perlakuan yang digunakan dalam
sesungguhnya terhadap jumlah kuadrat total (St). eksperimen konfirmasi untuk memperjelas
Rumus perhitungan dapat dilihat seperti berikut: perkiraan.
SA ' Ada 3 kasus dalam menghitung interval
ρA = ×100 %
St keprcayaan antara lain:
1. Menentukan level faktor.
Eksperimen Konfirmasi 2. Untuk perkiraan rata-rata.
Tujuan eksperimen konfirmasi adalah untuk 3. Untuk eksperimen konfirmasi.
melakukan validasi terhadap kesimpulan yang
diperoleh selama tahap analisis. Eksperimen c) Interval Kepercayaan untuk Level Faktor
konfirmasi juga bertujuan melakukan pengujian Metode perhitungan interval kepercayaan (CI)
kombinasi level dan faktor dan level ini. untuk level faktor adalah digunakan faktor
Langkah-langkah analisis eksperimen sebagai berikut:
konfirmasi adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kombinasi terbaik dari level
CI = F
√ (1)
( α , v 1 ,v 2 )× Ve × n
faktor dan interaksi yang signifikan.

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 25


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829

Sehingga, jika rata-rata sesungguhnya adalah 3. Menentukan karakteristik kualitas variabel


model umum μ prediksi untuk tiga faktor respon.
menggunakan dua level, maka: 4. Uji asumsi kenormalan.
μ prediksi =Y + A i+ B j + AB ij +C k + AC ik + BC jk + ABC ijk5.+∈Menentukan
l ( ijk setiap
)
faktor-faktor kontrol dan level
dari faktor kontrol.
μ prediksi −CI ≤ μ ≤ μ prediksi +CI 6. Perhitungan derajat kebebasan.
7. Pemilihan matriks orthogonal.
d) Interval Kepercayaan untuk Perkiraan 8. Penempatan kolom untuk faktor dan interaksi
Rata-rata ke matriks orthogonal.
Perhitungan interval kepercayaan untuk 9. Menghitung pengaruh level dari faktor
perkiraan rata-rata proses optimum adalah sebagai terhadap rata-rata daya tahan roti tawar.
berikut: 10. Menghitung pengaruh faktor terhadap


CI = F
( )
( α , v 1 ,v 2 )× Ve × n
1
eff
variabilitas daya tahan roti tawar
11. yang rusak.
12. Percobaan konfirmasi.
e) Interval Kepercayaan untuk Eksperimen
Hasil Dan Pembahasan
Konfirmasi
a) Analisis Statistika Deskriptif
Eksperimen ini digunakan untuk mengetahui
Adapun hasil analisis statistika deskriptif
rata-rata yang ditaksir adalah untuk faktor dan
untuk masing-masing pengamatan adalah sebagai
level yang telah dipilih dari eksperimen matriks
berikut:
orthogonal yang valid. Rumusnya sebagai berikut:
CI = F
√ ( 1 1)
( α , v 1 ,v 2 )× Ve × n + r
eff
Tabel 2. Analisis Statistika Deskriptif
Pengamata
N
Minimu Maksimu Rata-
n m m rata
Metodologi Penellitian 1 8 5 7 6
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan 2 8 5 7 5,75
3 8 5 8 6,13
Januari 2013 sampai dengan bulan April 2013.
4 8 5 8 6
Tempat pengambilan data adalah Perusahaan Roti Data Valid 8
Pak Pur terletak dijalan Cendana Gg. 10 No. 50
Rt. 36 Samarinda dan tempat penelitian adalah Berdasarkan Tabel. 2 dapat dilihat bahwa data
Laboratorium Statistika Terapan Fakultas yang memiliki rata-rata terbesar adalah pada
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pengamatan ketiga dengan nilai rata-rata daya
Universitas Mulawarman. tahan produk roti tawar 6,13.
Data yang diambil hanya dua level karena
sesuai dengan keperluan dalam penelitian, dengan
melihat berapa lama daya tahan roti tawar yang b) Uji Asumsi Kenormalan
diproduksi oleh perusahaan Roti Pak Pur dengan Adapun hasil analisis Kolmogorov-
42 buah roti. Smirnov menggunakan SPSS 11.5 adalah
Variabel yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:
adalah: Tabel 3. Tabel Kolmogorov-Smirnov
1 Variabel respon yaitu daya tahan produk roti Df P-Value
tawar yang diukur dari lama daya tahan 32 0,056
produk roti tawar. Hipotesis
2 Variabel bebas: H0 : Data berdistribusi normal
a) Suhu Pemanggangan (A) H1 : Data tidak berdistribusi normal
Level 1 : 180o C Taraf Signifikansi (α)
Level 2 : 220o C α = 5% = 0,05
b) Suhu Fermentasi (B) Daerah Kritik
Level 1 : 34o C Tolak H0 jika P-Value < α
Level 2 : 40o C Keputusan dan Kesimpulan
c) Lama Fermentasi Bahan Baku (C) Karena nilai P-Value = 0,056 > α = 0,05 maka
Level 1 : 15 Menit diputuskan untuk menerima H0 dan diperoleh
Level 2 : 30 Menit kesimpulan data berdistribusi normal.
Untuk memperoleh rancangan percobaan yang
akan dilaksanakan berdasarkan metode Taguchi, c) Uji Homogenitas Variansi
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Adapun hasil analisis Homogenitas Variansi
1. Perumusan masalah. adalah sebagai berikut:
2. Analisis statistika deskriptif. Tabel 4. Tabel Homogenitas Variansi
Levene Statistik db1 db2 P-Value

26 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829

0.33 3 28 0.81 C1., maka analisis variansi daya tahan produk roti
tawar berikut:
Hipotesis
H0 : Variansi setiap pengamatan adalah sama Tabel 8. Analisis Variansi Daya Tahan Produk
(Homogen) Roti Tawar
H1 : Variansi setiap pengamatan adalah tidak Sumbe
V SS MS F-Hitung
sama (Heterogen) r
0,9 0,9
Taraf Signifikansi (α) A 1 13,57
5 5
α = 5% = 0,05 0,0 0,0
Daerah Kritik B 1 1
7 7
Tolak H0 jika P-Value < α 0,0 0,0
Keputusan dan Kesimpulan A×B 1 0,14
1 1
Karena nilai P-Value = 0,81 > α = 0,05 maka C 1
1,3 1,3
18,86
diputuskan untuk menerima H0 dan diperoleh 2 2
kesimpulan variansi setiap pengamatan adalah 2,2 2,2
A×C 1 32,29
sama (Homogen) 6 6
0,6 0,6
B×C 1 9
3 3
d) Desain Eksperimen Taguchi 0,0 0,0
Hasil percobaan ini diperoleh dari data jumlah Error 1
7 7
daya tahan produk roti tawar, untuk memperoleh 5,3
nilai yang lebih akurat mengenai efek dari suatu Total 7    
1
faktor maka dilakukan pengulangan dan replikasi.
Hasilnya dapat dilihat seperti pada Tabel 5. Untuk mengetahui faktor atau interaksi yang
signifikan terhadap rata-rata produk roti tawar,
Tabel 5. Data Hasil Percobaan Terhadap Daya Tahan maka dilakukan penggabungan (pooling up)
Produk Roti Tawar beberapa faktor kedalam error dengan melihat
Pengamatan nilai Fhitung < 1, faktor-faktor yang tidak
Eks. Jumlah Mean
1 2 3 4 signifikan dikumpulkan sebagai error. Tabel
1 5 5 6 6 22 5,5 analisis variansi rata-rata daya tahan produk roti
2 7 7 7 7 28 7 tawar dengan pooling pertama adalah faktor A×B
3 6 5 5 5 21 5,25 digabungkan dalam variansi error.
4 7 7 8 8 30 7,5
5 6 6 6 6 24 6 Tabel 9. Analisis Variansi Penggabungan I
6 5 5 5 5 20 5 Sumbe
V SS MS F-Hitung
7 6 5 6 5 22 5,5 r
8 6 6 6 6 24 6 0,9 0,9
A 1 23,75
Rata-rata 47,75 5 5
0,0 0,0
B 1 1,75
Tabel 6. Rata-rata daya tahan Produk Roti 7 7
A× A× B× A×B Pooling
  A B C
B C C 1,3 1,3
C 1 33
Level 6,3 5,8 5,5 5,4 6,2 2 2
6 2,2 2,2
1 1 8 6 4 5 A×C 1 56,5
Level 5,6 6,0 5,9 6,3 6,5 5,6 6 6
2 3 6 4 8 0 9 0,6 0,6
B×C 1 15,75
3 3
Berdasarkan Tabel 6. karena matriks 0,0 0,0
Error 2
orthogonal L8(27) mempunyai 6 faktor, maka 8 4
diambil 3 faktor sebagai pengaruh penting dari 5,3
Total 7
Tabel 5 kombinasi yang berpengaruh adalah 1
faktor A dan C serta interaksi A×C. Pengaruh Berdasarkan Tabel 8. karena dari hasil pooling
faktor A dan C dengan 4 kombinasi faktor pada untuk faktor interaksi A×B telah didapat yang
sebagai berikut: berpengaruh ialah faktor A dan faktor C serta
interaksi A×C. Maka dapat dilakukan analisis
Tabel 7. Pemecahan Interaksi A×C selanjutnya, yaitu untuk mengetahui seberapa
Interaksi C1 C2 besar pengaruh yang diberikan oleh faktor dan
A1 5,38 5,75 interaksi, terlebih dahulu hitung SS’:
A2 7,25 5,5
Untuk mencapai nilai lebih semakin lama,
semakin baik. Berdasarkan tabel 7. dapat dilihat
bahwa nilai interaksi yang optimal terbesar yaitu
7,25 diperoleh pada interaksi antara faktor A 2 dan

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 27


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829

tawar adalah sekitar 4,42% sampai dengan


11,44%.
Sedangkan untuk persen kotribusi masing-
masing faktor dan interaksi adalah sebagai e) Pengaruh faktor terhadap Variabilitas
berikut: Daya Tahan Produk Roti Tawar
0,91 Hasil percobaan ini diperoleh dari data jumlah
ρA= x 100 %=17,14 % daya tahan produk roti tawar, untuk memperoleh
5,31
nilai yang lebih akurat mengenai efek dari suatu
0,03
ρ B= x 100 %=0,56 % faktor maka dilakukan perhitungan nilai SN
5,31 Rasio. Hasilnya dapat dilihat seperti pada Tabel
1,28 10.
ρC = x 100 %=24,11 % Tabel 10. Hasil Perhitungan SN Rasio
5,31
Pengamatan
2,22 Eks. Jumlah Mean
ρ A ×C = x 100 %=41,81 % 1 2 3 4
5,31 1 5 5 6 6 22 14,70
2,22 2 7 7 7 7 28 16,90
ρ B ×C = x 100 %=11,11 % 3 6 5 5 5 21 14,32
5,31 4 7 7 8 8 30 17,44
5 6 6 6 6 24 15,56
Dari hasil perhitungan kontribusi faktor diatas 6 5 5 5 5 20 13,98
yang menunjukkan bahwa faktor interaksi A×C 7 6 5 6 5 22 14,70
8 6 6 6 6 24 15,56
(Suhu Pemanggangan dan Lama Fermentasi Rata-rata 123,17
Bahan Baku) yang memberikan kontribusi
terbesar terhadap rata-rata daya tahan produk roti Tabel 11. Respon SN Rasio Rata-rata Daya Tahan
tawar yaitu sebesar 41,81%. Produk Roti Tawar
Telah diketahui faktor yang berpengaruh A× A× B×
A B C
secara signifikan terhadap rata-rata daya tahan B C C
produk roti tawar optimum adalah: 15,8 15,2 15,4 14,8 14,6 15,8
Level 1
A1 = suhu pemanggangan 180oC 4 9 7 2 4 2
14,9 15,5 15,3 15,9 16,1 14,9
C2 = lama fermentasi bahan baku 30 Menit Level 2
5 1 3 7 5 8
Interaksi A2 dan C1 = suhu pemanggangan 220o C
dan lama fermentasi bahan baku 15 Menit Berdasarkan Tabel 11. karena matriks
Sehingga persamaan rata-rata daya tahan orthogonal L8(27) mempunyai 6 faktor, maka
produk roti tawar yang dihasilkan adalah: diambil 3 faktor sebagai pengaruh penting dari
Tabel 10 kombinasi yang berpengaruh adalah
[
μ prediksi =Y + ( A 1−Y ) + ( A 2 C 1−Y ) −( A2−Y )−( C 1−Y ]) + (A
faktor C2dan
−Y C ) serta interaksi A×C. Pengaruh
faktor A dan C dengan 4 kombinasi faktor pada
¿ 5,97+ ( 6,31−5,97 ) + [ ( 7,25−5,97 )−( 5,63−5,97 )−sebagai berikut:) ] +(5,56−5,97)
( 5,56−5,97
¿ 5,97+ ( 0,34 ) +¿ Tabel 12. Pemecahan Interaksi A×
¿ 7.93 C
Interaksi C1 C2
Sedangkan untuk interval kepercayaan rata- A1 14,51 15,13
rata daya tahan produk roti tawar pada interval A2 17,17 14,77
kepercayaan 95% dan diperoleh hasil berikut: Untuk mencapai nilai lebih semakin lama,
F(0, 05;1;2) = 18,51 semakin baik. Dapat dilihat bahwa nilai interaksi
MSe = 5,31 yang optimal terbesar yaitu 17,17 diperoleh pada
8x4 32 interaksi antara faktor A2 dan C1. Berikut ialah
n eff = = =8
1+(1+1+1) 4 hasil analisis variansi daya tahan produk roti


tawar:
1
CI =± 18,51 ×5,31 × Tabel 13. Analisis Variansi Daya Tahan
8 Produk Roti Tawar
CI =±3,51 Sumbe
V SS MS F-Hitung
μ prediksi −CI ≤ μ ≤ μ prediksi +CI r
1,5
7,93−3,51≤ μ≤ 7,93+3,51 A 1 1,59
9
5,42
4,42 ≤ μ ≤ 11,44 0,1
B 1 0,10 0,34
Dari hasil perhitungan diatas menggambarkan 0
bahwa apabila menggunakan kombinasi optimal A×B 1 0,04
0,0
0,13
maka persentase cacat daya tahan produk roti 4
C 1 2,65 2,6 9,03

28 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829

5 4,40
4,5 ρ A ×C = x 100 %=41,32 %
A×C 1 4,56 15,57 10,64
6
B×C
1,4 1,25
1 1,41
1
4,83 ρ B ×C = x 100 %=11,73 %
10,64
0,2
Error 1 0,29
9
Dari hasil perhitungan kontribusi
10,6 faktor diatas yang menunjukkan bahwa
Total 7 faktor interaksi A× C (Suhu
4
Untuk mengetahui faktor atau interaksi yang Pemanggangan dan Lama Fermentasi
signifikan terhadap rata-rata produk roti tawar, Bahan Baku) yang memberikan
maka dilakukan penggabungan (pooling up) kontribusi terbesar terhadap rata-rata
beberapa faktor kedalam error dengan melihat daya tahan produk roti tawar yaitu
nilai Fhitung < 1, faktor-faktor yang tidak sebesar 41,32%.
signifikan dikumpulkan sebagai error. Tabel Telah diketahui faktor yang
analisis variansi rata-rata daya tahan produk roti berpengaruh secara signifikan terhadap
tawar dengan pooling pertama adalah faktor A×B rata-rata daya tahan produk roti tawar
digabungkan dalam variansi error. optimum adalah:
A1 = suhu pemanggangan 180oC
Tabel 14. Analisis Variansi Penggabungan I C2 = lama fermentasi bahan baku 30 Menit
Sumbe Interaksi A2 dan C1 = suhu pemanggangan 220oC
V SS MS F-Hitung
r
dan lama fermentasi bahan baku 15 Menit.
1,5
A 1 1
9
9,59 Sehingga persamaan rata-rata daya
0,1 tahan produk roti tawar yang dihasilkan
B 1 1 0,59 adalah:
0
A×B Pooling
C 1 2,65
2,6
15,98 μ prediksi =Y + ( A 1−Y ) + [ ( A 2 C 1−Y ) −( A2−Y )−( C 1−Y ) ]+ ( C
5
4,5
A×C 1 4,56 27,54
6 ¿ 15,40+ ( 15,84−15,40 ) + [ ( 17,17−15,40 )−( 14,95−15,40 )
1,4
B×C 1 1,41 8,54
1
Error 2 0,33
0,1 ¿ 15,40+ ( 0,45 ) + [ 1,77+0,45+ 0,58 ] + 0,58=19.21
7 Sedangkan untuk interval
10,6 kepercayaan rata-rata daya tahan produk
Total 7
4
roti tawar pada interval kepercayaan
Berdasarkan Tabel 14. karena dari 95% dan diperoleh hasil berikut:
hasil pooling untuk faktor interaksi A×B F(0, 05;1;2) = 18,51
telah didapat yang berpengaruh ialah MSe = 10,64
faktor A dan faktor C serta interaksi A× 8×4 32
n eff = = =8
C. Maka dapat dilakukan analisis 1+(1+1+1) 4


selanjutnya, yaitu untuk mengetahui
1
seberapa besar pengaruh yang diberikan CI =± 18,51 ×10,64 ×
oleh faktor dan interaksi, terlebih dahulu 8
hitung SS’: CI =± 4,96
μ prediksi −CI ≤ μ ≤ μ prediksi +CI
19,21−4,96 ≤ μ ≤ 19,21+ 4,96
14,25 ≤ μ ≤ 24,17
Dari hasil perhitungan diatas
menggambarkan bahwa apabila
Sedangkan untuk persen kotribusi menggunakan kombinasi optimal maka
masing-masing faktor dan interaksi persentase cacat daya tahan produk roti
adalah sebagai berikut: tawar adalah sekitar 14,25% sampai
dengan 24,17%.
1,42
ρA= x 100 %=13,37 %
10,64 f) Eksperimen Konfirmasi
−0,07 Percobaan konfirmasi dilakukan
ρ B= x 100 %=−0,63 % untuk melakukan validasi terhadap
10,64
2,48 kesimpulan yang diperoleh selama tahap
ρC = x 100 %=23,32 % analisis. Pada percobaan konfirmasi,
10,64

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 29


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829


faktor dan level ditetapkan seperti faktor
dan level seperti kondisi optimal yaitu
suhu pemanggangan 180oC, dan lama
CI =± 18,51 ×0,17 × ( 18 + 15 )
fermentasi bahan baku 30 menit dan CI =±1,01
interaksi suhu pemanggangan 180oC dan μkonfirmasi −CI ≤ μ ≤ μkonfirmasi +CI
lama fermentasi bahan baku 30 Menit.
Untuk konfirmasi diambil 5 sampel
7,61−1,01 ≤ μ ≤ 7,61+1,01
dengan level pada kondisi optimum dan 6,60 ≤ μ ≤ 8,62
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 15. Dari hasil perhitungan diatas
Tabel 15. Hasil Percobaan Konfirmasi menggambarkan bahwa apabila
Pengamata menggunakan kombinasi optimal maka
n Hasil Pengamatan persentase cacat daya tahan produk roti
1 5 tawar adalah sekitar 6,60% sampai
2 8 dengan 8,62%.
3 7 Berikut adalah hasil perhitungan
4 6 interval kepercayaan metode Taguchi
5 5
dibandingkan dengan interval
kepercayaan percobaan konfirmasi.
1. Perhitungan Mean dan SN Rasio
Percobaan Konfirmasi Tabel 16. Interpretasi Hasil Daya Tahan Produk
Berikut adalah perhitungan rata-rata Roti Tawar
(mean) dan SN Rasio percobaan Respon (Daya Tahan Produk Prediksi Optimasi
konfirmasi: Roti Tawar)
Eksperimen Rata-rata 7,93 7,933,51
5
1 Taguchi Variabilitas 19,21 8,214,96
Nilai Rata−rata(mean)= ∑ y i (SNR)
n i=1 Eksperimen Rata-rata 6 61,01
5+5+7+8+5 Konfirmasi Variabilitas 15,06 7,611,01
¿ =6
5 (SNR)
1 2
Nilai SN Rasio ( mean ) =−10 log ( y i )
n [ ] Berdasarkan Tabel 16 perhitungan
daya tahan produk roti tawar, yaitu
eksperimen Taguchi ke eksperimen
¿−10 log
[(
1 1 1 1 1 1
+ + + +
5 5 5 7 8 5 )] konfirmasi mengalami penurunan pada
rata-rata dan variabilitasnya.
= 7,61
Kesimpulan
2. Hasil Pengolahan dari Percobaan Berdasarkan hasil analisis dan
Konfirmasi pembahasan, perhitungan daya tahan
Berikut adalah hasil pengolahan dari produk roti tawar, yaitu eksperimen
percobaan konfirmasi adalah: Taguchi ke eksperimen konfirmasi
Interval kepercayaan rata-rata untuk percobaan mengalami penurunan pada rata-rata dan
konfirmasi: variabilitasnya. Berdasarkan hasil


pengolahan data dan analisis yang telah
CI =± 18,51 ×0,17 × ( 18 + 15 ) dilakukan pada bab sebelumnya, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
CI =±1,01 1. Berdasarkan identifikasi faktor, maka faktor-
μkonfirmasi −CI ≤ μ ≤ μkonfirmasi +CI faktor yang berpengaruh terhadap daya tahan
produk roti tawar adalah faktor suhu
6−1,01≤ μ ≤ 6+1,01 pemanggangan (A) dan lama fermentasi bahan
4,99 ≤ μ ≤7,01 baku (C).
Dari hasil perhitungan diatas 2. Kombinasi level dari faktor yang
menggambarkan bahwa apabila menghasilkan nilai rata-rata dan variansi daya
menggunakan kombinasi optimal maka tahan produk roti tawar yang sama optimal
persentase cacat daya tahan produk roti diperoleh suhu pemanggangan 220oC (A2)
tawar adalah sekitar 4,99% sampai kecepatan fermentasi bahan baku 15 menit
dengan 7,01%. (C1).
Interval kepercayaan variabilitas 3. Persen kontribusi yang diberikan oleh faktor
untuk percobaan konfirmasi dihitung A2 dan C1 terhadap daya tahan produk roti
sebagai berikut: tawar berturut-turut sebesar 41,81% dan
41,32%.

30 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 1, Mei 2014 ISSN 2085-7829

Roy, Ranjit K. 1990. A Primer on The Taguchi


Daftar Pustaka Method. New York: Van Nostrand Reinhold.
Ariani, D, W. 1999. Manajemen Mutu. Steel, Robert G.D, and Torry, James H. 1987..
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. Soejanto, Irwan. 2009. Desain Eksperimen
Gaspersz, Vincent. 2001. Metode Analisis untuk dengan Metode Taguchi. Edisi Pertama.
Peningkatan Mutu. Penerbit PT Jakarta: Yogyakarta: Graha Ilmu.
Gramedia Pustaka umum. Taguchi, G. 1987. Introduction to Quality
Ishak, Aulia. 2002. Rekayasa Kualitas. Eingineering. Course Manual. American
Universitas Sumatera Utara. Supplier Institute Inc.

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 31

Anda mungkin juga menyukai