Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

MEMPELAJARI PROSES PENGENDALIAN KUALITAS


BAHAN BAKU PRODUK SATE KAMBING
PADA UMKM TEH MAYA

SESTI SAPITRI

35419988

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2022
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA

MEMPELAJARI PROSES PENGENDALIAN KUALITAS


BAHAN BAKU PRODUK SATE KAMBING
PADA UMKM TEH MAYA

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan kerja praktek


pada Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma

Oleh:
SESTI SAPITRI

35419988

Bekasi, 18 Maret 2022

Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing

(Nurjannah, S.T., M.T)


I. JUDUL
MEMPELAJARI PROSES PENGENDALIAN KUALITAS BAHAN
BAKU PRODUK SATE KAMBING PADA UMKM TEH MAYA
II. PERSONALIA
2.1 PELAKSANA : SESTI SAPITRI
Mahasiswi semester 6 (enam) Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Gunadarma.
2.2 PEMBIMBING : Nurjannah, S.T., M.T.
Staff pengajar pada Jurusan Teknik Industri,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Gunadarma.

III. LATAR BELAKANG


Perusahaan industri di bidang manufaktur menghadapi persaingan
yang ketat. Persaingan terjadi baik dari perusahaan industri dalam negeri
maupun luar negeri dalam melakukan sistem produksi, dimana Perusahaan
harus mampu bertahan dengan cara membuat produk sesuai kebutuhan
konsumen dengan memperhatikan pengendalian kualitas yang telah
ditetapkan sesuai standar kualitas mutu. Pengendalian bahan baku
merupakan faktor utama dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran
proses produksi. Kualitas produk yang bagus akan dihasilkan dari proses
yang baik dan sesuai dengan pengendalian kualitas, barang atau produk
yang dihaslikan mengalami kecacatan. Produk cacat tersebut dapat
menyebabkan pemborosan dari segi waktu, biaya dan lain-lain, sehingga
produk yang dipesan konsumen dapat merugikan perusahaan dan
mempengaruhi kegiatan sistem produksi. Selain itu, Teknik yang dapat
mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan mempelajari pengendalian
kualitas dengan meminimalisir tingkat kecacatan pada produk.

Pengendalian kualitas terhadap bahan baku merupakan aktivitas


operasional yang digunakan untuk memenuhi standar kualitas produk pada
perusahaan. Dalam proses pengendalian kualitas bahan baku tidak lepas
dari Aktivasi mempertahankan jumlah produk yang mengalami kecacatan,
berhasilnya produk tidak mengalami kecacatan yang dilakukan perusahaan
itu merupakan kemampuan perusahaan tersebut untuk mengadakan ulang
bahan baku dengan biaya yang rendah, dan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai seperti kualitas. Permasalahan kualitas produk dapat bertahan
terhadap persaingan global dengan produk perusahaan lain. Pengendalian
kualitas bahan baku berdasarkan inspeksi pada proses manufaktur dan
membuat laporan dari prosedur yang dibuat dan disahkan oleh tim
pengendalian kualitas, merupakan salah satu faktor penunjang kelancaran
dari sistem produksi dalam suatu perusahaan.

Pengendalian kualitas bahan baku harus diterapakan sehingga


diharapkan perusahaan dapat melakukan kegiatan mengecek ulang standar
kualitas terhadap produk sebelum dikirimkan dengan sesuai permintaan
konsumen dan diharapkan dapat memenuhi terciptanya produk sesuai
standar kualitas yang dihasilkan dari sistem produksi perusahaan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa proses pengendalian kualitas bahan
baku sangat mempengaruhi dalam kegiatan standar kualitas terhadap
produk untuk memperlancar memperkecil produk gagal yang dihasilkan
sistem produksi perusahaan.

Alasan saya memilih Pengendalian kualitas dalam bahan baku


produk sate kambing pada UMKM teh maya agar dapat mengetahui
kriteria dan proses Produksi sehingga sangat diperlukan agar memiliki
daya saing yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
lain yang sejenis. Keberhasilan perusahaan tergantung dari upaya untuk
mencari dan memilih bahan baku yang akan digunakan dalam proses
produksi dengan teliti. Oleh karena itu, adanya bahan baku yang
berkualitas baik dan terhindar dari cacat akan memberikan kualitas produk
yang baik pula.Dalam rangka mendapatkan hasil yang memuaskan dan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, perlu adanya peningkatan
kualitas bahan baku dan kualitas produk, sehingga diperoleh suatu produk
yang sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan.

IV. BATASAN MASALAH


Batasan masalah ialah batasan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
kerja praktik. Berikut adalah batasan masalah yang diambil peneliti untuk
kegiatan kerja praktek.
1. Perusahaan yang diamati hanya pada UMKM Teh Maya yang beralamat
di Kp.Cibuntu Rt.002/005 No. 78 Cibuntu, Cibitung bekasi.
2. Objek yang diamati adalah bahan baku produk sate kambing dengan
kualitas penyimpanan satu hari di freezer
3. Pengamatan dan pengambilan data dilakukan pengendalian kualitas
bahan baku pembuatan sate kambing yaitu berupa daging kambing.

V. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian di UMKM Teh Maya adalah sebagai berikut :


1. Mempelajari proses produksi pembuatan sate kambing pada UMKM
Teh Maya
2. Mempelajari proses pengendalian kualitas bahan baku produk sate
kambing di UMKM Teh Maya.

VI. LANDASAN TEORI:


Landasan teori digunakan oleh penulis sebagai acuan kajian
pembelajaran untuk melakukan pengumpulan dan pengolahan data
mengenai topik pengendalian kualitas.
Vl.1 Pengertian Standar Sistem Kualitas

Standar sistem kualitas pertama kali digunakan oleh united states yang
berlaku pada pemasok barang militer. Tetapi setelah diterbitkan, standar mutu ini
banyak menarik perhatian dunia, sebab merupakan satu-satunya standar kualitas
yang ada, terutama Inggris. Pasar internasional Inggris pada saat itu harus
menjaga konsistensi kualitas produknya di pasar internasional sehingga
mengadopsi standar mutu tersebut. menurut Prawirosentono (2002) berpendapat
bahwa pertama kali standar kualitas digunakan di amerika pada pengiriman
pemasokan produk militer untuk menjaga konsistensi kualitasnya
Vl.2 Pengertian Kualitas

Mutu atau kualitas adalah semua ciri-ciri dan karakteristik produk atau jasa
yang turut membantu pencapaian (pemuasan) kebutuhan pelanggan. Kebutuhan
disini mencakup harga yang ekonomis, keamanan, ketersediaan, kemudahan
perawatan, dapat dipercaya, dan mudah digunakan kegunaannya. Menurut Astuti
(2016) berpendapat bahwa kebutuhan kualitas bagus berdasarkan ciri dan
karakteristik terhadapat spesifikasi harga produk yang terjangkau,produk aman
digunakan ,dan mudah digunakan sehinga dapat membantu target pencapaian
(pemuasan) kepada konsumen dari hasil produksi perusahaan.
Vl.3 Pengertian Pengendalian Kualitas

Sistem pengendalian kualitas merupakan suatu sistem yang terdiri atas


pengujian, analisis dan tindakan yang harus diambil yang berguna untuk
mengendalikan mutu suatu produk sehinggga mencapai standar yang diinginkan.
Menurut Ishikawa (1985) berpendapat bahwa pengendalian kualitas terdiri
dari 2 yaitu pengujian analisis (analytical testing) merupakan teknik yang
digunakan dalam mengidentifikasi komponen material bahan baku produk
sesudah dihasilkan dari sistem produksi dengan biaya yang dikeluarkan
pada jenis ini tergolong besar dan rutin dilakukan dan tindakan langsung
(direct action) yang merupakan tindakan yang secara langsung dapat
berguna untuk mengendalikan mutu komponen metrial produk sesuai
standar kualitas mutu perusahaan, biaya yang dikeluarkan untuk tindakan
langsung ini relatif lebih kecil serta tidak dilakukan secara rutin,
pengendalian terhadap kualitas produk dapat dilakukan secara pengecekan
terencana atau conditional cheking disaat tertentu sesuai dengan standar
kualitas perusahaan.

Ada 4 (empat) langkah dalam melakukan pengendalian kualitas


yaitu: 1. Menetapkan standar mutu produk yang akan dibuat. Sebelum
produk bermutu dibuat oleh perusahaan dan ada baiknya ditetapkan
standar yang jelas batasannya untuk mempermudah pengendalian. 2.
Menilai kesesuaian mutu yang dibuat dengan standar yang ditetapkan.
Sebelum produk bermutu dibuat oleh perusahaan dan sebaiknya ditetapkan
standar yang jelas batasannya untuk mempermudah pengendalian. 3.
Mengambil tindakan korektif terhadap masalah dan penyebab yang terjadi,
dimana hal itu mempengaruhi mutu produksi. 4. Merencanakan perbaikan
untuk meningkatkan mutu, bila perusahaan ingin produknya berada dalam
posisi pasar yang sangat menguntungkan, maka perlu diadakan
perencanaan perbaikan. menurut Ariani (2004) berpendapat bahwa empat
Langkah dalam melakukan pengendalian kualitas yaitu perencanaan,
penilaian, tindakan masalah, dan problem solving sehingga dapat
menciptakan output yang dihasilkan merupakan produk berkualitas dari
sistem Produksi perusahaan.

VII. METODE PENELITIAN


Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh
peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta
melakukan investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut.
1. Studi Lapangan
Studi lapangan meliputi pengamatan, peninjauan dan
mempelajari proses produksi, pengendalian kualitas bahan baku
dan pengambilan data yang dilakukan pada UMKM Teh Maya.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data terbagi menjadi dua bagian yaitu


pengumpulan data primer berupa waktu baku proses produksi,
jumlah produksi per hari, kecacatan produk selama proses
produksi, dan jumlah stasiun kerja. Pengumpulan data sekunder
berisi sejarah perusahaan, jam kerja, logo, visi dan misi dan lain-
lain.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka meliputi pengambilan referensi dari berbagai
sumber berupa buku dari perpustakaan, perusahaan dan lainnya.

VIII. RENCANA JADWAL KEGIATAN KERJA PRAKTEK PADA


UMKM TEH MAYA

Rencana jadwal kegiatan kerja praktek yang akan dilakukan selama


kerja praktek berlangsung hingga penulisan ilmiah selesai diperuntukan
agar kegiatan yang dilakukan lebih terstruktur dan tersusun sehingga dapat
mengetahui dengan mudah serta mengetahui apa yang akan dilakukan pada
saat kerja praktek hingga penulisan ilmiah. Berikut ini rencana jadwal
kegiatan kerja praktek yang akan dilakukan di UMKM Teh Maya.
Tabel 1 Rencana Kegiatan

Febuari – Maret 2022


Uraian Kegiatan Minggu
No
I II III IV
Persiapan ke lapangan, me-
lakukan pengenalan dengan staff dan
1 karyawan perusahaan serta pengenalan
terhadap lingkungan/
kondisi yang ada
Mempelajari gambaran umum
2
perusahaan
Melakukan kegiatan wawancara dan
3 konsultasi dengan pihak-
pihak terkait
Mempelajari pengendalian kualitas
4
bahan baku yang ada
Mempelajari pengendalian kualitas
5 proses produksi dari bahan baku
sampai menjadi produk jadi
Mengumpulkan data yang di
6
butuhkan
Menyelesaikan tugas dan data yang
7
dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendalian Mutu Statistik: Pendekatan


Kuantitatif dalam Manajemen Mutu. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Astuti, Endah P. 2016. Analisis Kualitas Produk Dalam Upaya Menekan
Tingkat Kerusakan Produk Dalam Perspektif Ekonomi Syariah (Studi
Kasus Industri Konveksi UD. Zavis Collection). Jawa Tengah:
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri kudus.
Gaspersz, Vincent. 2003. Metode Analisis untuk Peningkatan Mutu.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ishikawa, K. 1985. What is Total Quality Control. New Jersey: Prentice-
Hall, INC.
Nasution, M. Nur. 2015. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality
Management)Edisi 3.Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Suyadi Prawirosentono. 2002. Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu
Terpadu Total Quality Management Abad 21. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai