KEWIRAUSAHAAN
DISUSUN OLEH
NURUL MUTHOHAROH
p07124320093
2020
1
MATERI 10 : Mengetahui dan menjelaskan dasar pengendalian mutu
PENDAHULUAN
Kebutuhan pengendalian mutu timbul setelah masa revolusi industri, dimana proses produksi yang
dilakukan oleh mesin menimbulkan dua persoalan utama, yaitu:
a. Penggunaan mesin mulai menggantikan kedudukan tenaga kerja manusia.
b. Produksi barang dilakukan secara besar-besaran sehingga memerlukan keseragaman komponen
dalam proses assembling dimana hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh mesin.
Agar proses produksi berjalan dengan lancar, dibutuhkan tenaga kerja untuk menyortir barang
yang memiliki mutu dibawah standar, sehingga pada saat itu mulai dikenal usaha pengendalian mutu.
Namun adanya perkembangan sistem mekanisasi industri yang lebih maju menyebabkan keadaan
industri menjadi tidak beraturan, sehingga para produsen menjadi berkurang perhatiannya dalam
menghasilkan barang-barang yang bermutu tinggi. Sehingga timbul anggapan bahwa petugas yang
melaksanakan pengawasan merupakan penghalang bagi pekerja dan supervisor untuk dapat
melaksanakan kegiatan produksi.
Namun seiring dengan perkembangan penerangan dan komunikasi, maka keadaan tersebut
mulai berubah dimana pentingnya peranan pengendalian mutu semakin dibutuhkan sehingga prosedur
dan metode pengendalian mutu mulai dikembangkan kearah yang lebih baik.
i. DESKRIPSI SINGKAT
Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas
saat mi mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).
Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan yang sangat erat hubungannya dengan proses
produksi, dimana pada pengendalian kualitas ini dilakukan pemeriksaan atau pengujian atas
karakteristik kualitas yang dimiliki produk guna penilaian atas kemampuan proses produksinya yang
dikaitkan dengan standar spesifikasi produk. Kemudian dengan analisis akan didapatkan sebab-sebab
terjadinya penyimpangan, sebagai dasar untuk mengambil tindakan perbaikan dan pencegahan.
2
1. Memastikan handout powerpoint digandakan. Hand out diberikan ke mahasiswa sebelum hari
materi pembelajaran. Hand out diberikan dalam bentuk Hardcopy.
2. Memastikan materi yang akan disampaikan telah dipelajari. Mahasiswa diberikan Handout
sebelum hari pemeblajaran dengan harapan dapat dipelajari terlebih dahulu. Sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
3. Memastikan perlengkapan PBM. Sebelum jam pembelajaran dimulai mahasiswa telah
menyiapkan LCD untuk proses pembelajaran, sehingga dosen sampai dikelas tinggal
menyambungkan laptop ke LCD.
4. Menguasai metode pembelajaran interaktif. Metode Pembelajaran dilakukan secara bervariatif
sesuai dengan kebutuhan dari topic pembelajaran.
5. Waktu yang diperlukan adalah 100 menit
Langkah 2
1. Membuka sesi pembelajaran dengan apersepsi, dapat dengan menanyakan kepada mahasiswa
tentang lingkup kewirausahaan. Menanyakan ke mahasiswa sejauh mana pemahamannya
tentang kewirausahaan, menanyakan dengan menggali pengalaman-pengalaman yang telah
mereka lihat.
2. Memberikan umpan balik secara singkat dan selanjutnya. Setiap topik pembelajaran diberi
umpan balik, untuk mengecek kembali pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
disampaikan
3. Menjelaskan kepada mahasiswa bahwa sesi ini akan menguraikan beberapa konsep
kewirausahaan.
Langkah 3
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya sesuai dengan topic pembelajaran
dan pengalaman mahasiswa.
2. Melakukan rangkuman dan kesimpulan bersama mahasiswa.
3. Menutup sesi pembelajaran, dapat menyampaikan pesan kunci.
v. URAIAN MATERI
1. Pengertian mutu
Pengertian Mutu/kualitas mencakup segala keistimewaan atau keunggulan yang
memberikan kepuasan total kepada konsumen, meliputi keunggulan dalam kualitas produk,
harga, ketepatan waktu, pelayanan, keamanan dan pertimbangan moral.
3
pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan
dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana
mereka inginkan. Atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta
keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih
tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah.
Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan mengendalikan mutu produk
sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan
manajemen mutu total (“Total Quality Management”).
Globalisasi ekonomi yang semakin meluas membawa perubahan yang signifikan
dalam perdagangan internasional, terutama setelah diberlakukannya pasar bebas MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang menyebabkan persaingan di dunia usaha semakin ketat
dengan bergabungnya perusahaan luar negeri dengan perusahaan dalam negeri. (Nurholiq
et al., 2019)
Semakin ketat persaingan antar perusahaan dalam meraih pasaran, maka
perusahaan yang terlibat dalam persaingan tersebut mengadakan suatu strategi peralihan
pasar. Ada berbagai macam strategi yang bisa digunakan yaitu:
a. meningkatkan mutu produk atau jasanya,
b. melakukan inovasi,
c. efisiensi biaya produksi. (Nurholiq et al., 2019)
Strategi meningkatkan mutu produk yang digunakan menyangkut perbaikan mutu
produk yang dihasilkan supaya lebih baik dari pesaing yang lain. Salah satu hal yang perlu
mendapatkan perhatian dalam mencapai sasaran peluang pasar adalah dengan cara
penumbuhan kepuasan konsumen atas nilai guna produk, karena dewasa ini tuntutan
masyarakat terhadap kualitas produk semakin tinggi, sehingga perusahaan dituntut dapat
memberikan produk-produknya dengan kualitas yang lebih baik. Sebab dari itu maka
produsen harus selalu berusaha menjaga dan melindungi kualitas produk yang dihasilkan
agar mendapat keuntungan. . (Nurholiq et al., 2019)
Pengendalian kualitas menentukan ukuran, cara dan persyaratan fungsional lain
suatu produk dan merupakan manajemen untuk memperbaiki kualitas produk,
mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak.
Dengan adanya pengawasan kualitas maka perusahaan atau produsen berusaha untuk selalu
memperbaiki kualitas dengan biaya rendah yang sama/tetap bahkan untuk mencapai
kualitas yang tetap dengan biaya rendah. Untuk mengurangi kerugian karena kerusakan-
kerusakan pemeriksaan atau inpeksi tidak terbatas pada pemeriksaan akhir saja, tetapi perlu
juga diadakan pemeriksaan pada barang yang sedang diproses. (Nastiti, 2018)
Menurut Sofyan Assauri (2004), tujuan pengendalian kualitas adalah sebagai berikut:
a. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang ditetapkan.
b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
c. Mengusahakan agar biaya disains produk dan proses dengan menggunakan kualitas
produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.
d. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin(Nastiti, 2018)
4
3. Metode pengendalian mutu
Selama bertahun-tahun, kualitas total praktisi bertahap menyadari bahwa sejumlah
besar masalah kualitas yang terkait dapat diselesaikan dengan tujuh alat dasar kuantitatif, yang
kemudian menjadi dikenal sebagai tradisional " seven tools of quality"
7 alat pengendalian mutu terbagi menjadi dua macam, yaitu 7 alat pengendalian yang
lama dan yang baru.
7 alat pengendalian mutu yang lama (old seven tools of quality) atau lebih dikenal
dengan Ishikawa’s basic seven tools of quality terdiri dari :
a. Flowcharts
b. Check Sheets
c. Histogram
d. Scatter Diagram atau Scatter Plot
e. Control Chart
f. Cause and Effect (Ishikawa) Diagrams
g. Pareto Charts
h. alat pengendalian mutu yang baru:
i. The Affinity Diagram
j. The Interrelationship Digraph
k. Tree Diagrams
l. Prioritization Grid
m. Matrix Diagram
n. Process Decision Program Chart
o. Activity Network Diagram
6
SPC merupakan suatu pendekatan yang membantu aktivitas para perusahaan
manufaktur. Adapun penjelasan mengenai tujuh pengelolaan kualitas tersebut
sebagai berikut
a. Daigram Pareto
grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya
kejadian
b. Diagram sebab akibat disebut juga Diagram tulang ikan
c. Lembar periksa., yaitu suatu forum simptomatis dan Terstruktur yang
digunakan untuk mengumpulkan dan mengalir menganalisis data yang
telah dikumpulkan baik itu data kuantitatif maupun data kualitatif
d. Diagram aliran proses menunjukkan urutan kejadian dalam sebuah
proses. Diagram Alir digunakan dalam operasi manufaktur dan jasa
e. Diagram venture yaitu menunjukkan hubungan dari dua variable dalam
system kordinat Cartesian dengan satu variable pada satu kosong
f. Sistem pram Menyajikan data yang telah dikumpulkan dalam bentuk
Diagram batang yang menjelaskan variasi pada suatu proses operasi
g. Kota control yaitu grafik yang menggambarkan garis kendali yang
menunjukkan proses dalam kadang terkendali atau tidak.
2. Acceptance Sampling
3. Reliability
4. Taguchi Quality Engineering
5. Failury Mode And Effect Analysis ( Azrah, 2016 )
vi. RANGKUMAN
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta
keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi,
sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah. Eksekutif puncak
masa kini melihat tugas meningkatkan dan mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama,
sehingga setiap industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total (“Total
Quality Management”).
7 alat pengendalian mutu yang lama (old seven tools of quality) atau lebih dikenal dengan
Ishikawa’s basic seven tools of quality terdiri dari Flowcharts, Check Sheets, Histogram, Scatter
Diagram atau Scatter Plot, Control Chart, Cause and Effect (Ishikawa) Diagrams, Pareto Charts.
7
vii. TUGAS
Mahasiswa diberikan kesempatan membaca materi sesuai dengan topik yang dibahas.