DISUSUN OLEH
NURUL MUTHOHAROH
p07124320093
dan menatalaksana komplikasi segera pada ibu dan bayi baru lahir untuk asuhan
Untuk Ibu;
4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai, mencuci kedua tangan dengan sabun
dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali
5. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada tangan untuk pemeriksaan dalam.
tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik)
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari anterior
(depan) ke posterior (belakang) dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah
tersedia.;
tangan tersebut dalam larutan klorin 0,5% langkah #9 pakai sarung tangan
sudah lengkap.
a. Bila selaput ketuban masih utuh saat pembukaan sudah lengkap, maka
lakukan amniotomi.
memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian
klorin 0,5% selama 10 menit, cuci tangan setelah sarung tangan dilepaskan dan
10. Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi mereda (Relaksasi)
untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120– 160 kali/menit).
bantu ibu menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
b. Jelaskan pada anggota keluarga tentang peran mereka untuk mendukung dan
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi meneran jika ada rasa ingin
meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu, ibu diposisikan setengah
duduk atau posisi lain yang di inginkan dan pastikan ibu merasa nyaman.
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran atau
kontraksi yang kuat. pada kondisi itu, ibu diposisikan setengah duduk atau posisi
b. Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran
c. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (Kecuali posisi
h. Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
Jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam selang waktu 60 menit.
15. Letakkan handuk bersih (Untuk mengeringkan bayi) di perut bawah ibu, jika
16. Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu.
17. Buka tutup partus set dan priksa kembali kelengkapan peralatan dan bahan.
19. Setelah nampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva, maka
lindungi perinium dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering,
tangan yang lain menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi defleksi
dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu meneran secara efektif atau bernafas
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi:
a. Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi.
b. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan
memotongnya.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparietal. Anjurkan
ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut, gerakan kepala kearah bawah
dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan
bahu. Gunakn tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku
sebelah atas.
24. Setelah tubuh dari lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut kepunggung,
bokong, tungkai dan kaki. pegang kedua mata kaki (memasukan telunjuk diantara
kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan
jari jari lainya pada sisi yang lain agar bertemu dengan jari telunjuk)
Bila salah satu jawaban adalah “TIDAK” lanjut ke langkah resusitasi pada
26. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya, (Kecuali
handuk/kain yang kering. Pastikan bayi dalam posisi dan aman diperut bagian
bawah ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi lahir (hamil tunggal)
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntikan oxitosin agar uterus berkontraksi.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi baru lahir, Suntikkan oxitosin 10 unit
oxitosin).
30. Setelah 2 menit sejak bayi (Cukup bulan) lahir, pegang tali pusat dengan satu
tangan pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, Kemudian jari telunjuk dan jari tengah
tangan lain menjepit tali pusat dan geser hingga 3 cm proksimal dari pusat bayi,
Klem tali pusat pada titik tersebut, kemudian tahan klem ini pada posisinya,
gunakan jari telunjuk dan tengah tangan lain untuk mendorong isi tali pusat kearah
ibu (Sekitar 5 cm) dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem pertama.
a. dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah di jepit (Lindungi perut
b. Ikat tali pusat dengan benang DTT/Steril pada satu sisi kemudian lingkarkan
lagi benang tersebutdan ikat tali pusat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
32. Letakan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan bayi. Luruskan
bahu bayi hingga dada bayi menempeldi dada ibunya. Usahakan kepala bayi
berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari pada puting susu
a. Selimuti ibu dan bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi dikepala
bayi.
b. Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit didada ibu paling sedikit 1 jam.
c. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini (IMD),
dalam waktu30-60 kali /menit, menusui untuk pertama kali akan berlangsung
d. Biarkan bayi berada didada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil
menyusu.
33. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
34. Letakan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (Diatas simfisis) Untuk
pusat.
35. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan
yang lain mendorong uterus kearah belakang- atas (dorso kranial) Secara berhati
hati (Untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik,
hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan
Jika uterus tidak ssegera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
36. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorsal ternyata
diikuti dengan pergeseran tali distal maka lanjutkan dorongan kearah kranial
a. Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya di tegangkan (Jangan ditarik secara
kuat terutama jika uterus tak berkontraksi) sesuai dengan sumbu jalan lahir
b. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-
c. Jika plasenta tidak lepas setelah 115 menit, menegangkan tali pusat :
penuh;
berikutnya;
5) Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi
37. Saat plasenta muncul diintroitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan.
pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudianlahirkan dan
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari jari tangan atau klem
38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus letakan
telapak tangan difundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan
39. Periksa kedua sisi plasenta (Maternal Fetal) Pastikan plasenta telah di lahirkan
40. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perinium. Lakukan penjahitan
bila terjadi laserasi yang luas dan menimbulkan perdarahan. Bila ada robekan
41. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.
42. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%
43. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih kosong.
44. Ajarkan ibu/Keluarga Cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60
kali/menit)
a. Jika bayi sulit bernafas, merintih, atau retraksi,diresusitasi dan segera merujuk
ke rumah sakit;
b. Jika bayi nafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk ke Rumah sakit
Rujukan;
c. Jikakaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat, lakukan kembali kontak kulit
48. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
49. Buang bahan bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
50. Bersihkan Ibu dari paparan darah dan cairan tubuh yang menggunakan air DTT.
Bersihkan cairan ketuban, Lendir dan darah di ranjang atau disekitar ibu
51. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga
53. Celupkansarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%, balikan bagian dalam
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan
55. Pakai sarung tangan bersih/ DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi.
56. Dalam satu jampertama, beri salep/ tets mata profilaksis infeksi, Vitamin K 1 1 mg
IM di paha kiri bawah lateral, periksa fisik bayi baru lahir, (Pernafasan bayi
57. Setelah satu jam pemberian Vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di
paha kanan baawah lateral. Letakan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu
58. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam di dalam larutan
klorin 0,5%
59. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan tissue
60. Lengkapi partograf (Halaman depan dan belakang), Periksa tanda vital dan asuhan
kala IV persalinan.