PENTINGNYA PENJAMINAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS DALAM BEST
PRACTICE PENERAPANNYA DI DUNIA INDUSTRI
Disusun Oleh: Herfian Istianto (2021810022) M. Ilham Mustofa (2021810023) M. Rafi Akhsin Qolbi (2021810024) Nurul Arrum Hapsari (2021810025) Ongky Surya Novianto (2021810026) 1. Urgensi Penjaminan dan Pengendalian Kualitas pentingnya dalam menerapkan pengendalian kualitas dengan menetapkan metode kemampuan proses dalam memproduksi suatu produk, penentuan spesifikasi yang berlaku, pengendalian pada produk yang berada dibawah standar, dan upaya menghasilkan produk yang berkualitas dengan pengeluaran biaya, dimana biaya merupakan faktor yang sangat menentukan baik tidaknya kualitas produk tersebut, semakin tinggi biaya produk tersebut maka semakin baik kualitas yang dihasilkannya. Dengan diterapkannya metode pengendalian kualitas (quality control). Metode ini bisa berdampak pada proses produksi dari bahan baku yang berkualitas menghasilkan produk jadi yang berkualitas. Dari metode tersebut pentingnya mengenai pelaksanaan pengendalian kualitas (quality control) dalam meningkatkan kualitas produk yaitu dimulai dari persediaan dan pemilihan bahan baku, proses produksi/pengolahan sampai pada produk jadi, sehingga dapat mengurangi nilai kerusakan/cacat pada produk yang terjadi dalam proses produksi. Dengan kualitas produk yang baik untuk dikonsumsi, harga yang terjangkau, kemasan yang menarik dan praktis, berfungsi dengan baik, bermanfaat yang berguna, sehingga para konsumen merasa puas dengan begitu akan meningkatkan kualitas dan meningkatkan daya beli konsumen. Selain itu sesuai dengan tujuan pengendalian kualitas bahwa: a. Agar barang yang dihasilkan bisa mencapai target kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan. b. Mengusahakan agar biaya pemeriksaan dapat menjadi seminimal mungkin. c. Mengusahakan agar biaya desain produk dan proses dengan menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi seminimal mungkin. d. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi seminimal mungkin.
Pentingnya jaminan kualitas dapat berdampak dalam keberhasilan suatu industry.
Menurut Hubeis (1997), jaminan mutu merupakan sikap pencegahan terhadap terjadinya kesalahan dengan bertindak tepat sedini mungkin oleh setiap orang yang berada di dalam maupun di luar bidang produksi. Jaminan kualitas didasarkan pada aspek tangibles (hal-hal yang dapat dirasakan dan diukur), reliability (keandalan), responsiveness (tanggap), assurancy (rasa aman dan percaya diri) dan empathy (keramahtamahan). Pentingnya jaminan kualitas Dalam konteks pangan merupakan suatu program menyeluruh yang meliputi semua aspek mengenai produk dan kondisi penanganan, pengolahan, pengemasan, distribusi dan penyimpanan produk untuk menghasilkan produk dengan mutu terbaik dan menjamin produksi makanan secara aman dengan produksi yang baik, sehingga jaminan kualitas secara keseluruhan mencakup perencanaan sampai diperoleh produk akhir. Sehingga konsumen loyal terhadap produk dikarenakan penjaminan kualitas yang baik. 2. Objek Penjaminan dan Pengendalian Kualitas GMP merupakan pedoman cara berproduksi pangan yang bertujuan supaya produsen pangan memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk pangan yang bermutu dan aman dikonsumsi sesuai dengan tuntutan konsumen. GMP wajib diterapkan oleh industri yang menghasilkan produk pangan sebagai upaya preventif agar pangan yang siap dikonsumsi tersebut bersifat aman, layak, dan berkualitas. Salah satu cara agar IKM yang menjual produk makanan di Jakarta mampu bersaing dengan industri rumah tangga yang lebih besar dan bergerak di bidang makanan adalah meningkatkan kepercayaan konsumen dengan menumbuhkan kesadaran produsen dan karyawan tentang pentingnya proses produksi pangan yang higienis dan responsible terhadap keselamatan konsumen. Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan menetapkan suatu pedoman atau peraturan tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB- IRT) atau biasanya disebut Good Manufacturing Practices (GMP) agar kualitas produk makanan yang dihasilkan tidak hanya mempunyai nilai gizi lagi, tetapi juga aman dan layak dikonsumsi, dan berikut adalah objek-objek yang digunakan sebagai penjaminan dan pengendalian kualitas. A. Pengadaan Bahan Baku B. Desain dan Fasilitas Ruang Produksi C. Kesehatan dan Hiegine Karyawan D. Pengendalian Proses Produksi E. Pemeliharaan Sarana Pengolahan dan Kegiatan Sanitasi F. Penyimpanan dan Pengangkutan G. Kemasan dan Pelabelan Produk 3. Operasi Penjaminan dan Pengendalian Kualitas Proses produksi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang oleh mesin-mesin atau orang-orang sehingga dibutuhkan kesesuaian dan spesifikasi, menurut Sofyan Assauri, (2004) hal ini tergantung pada faktor-faktor antara lain kemampuan proses, spesifikasi yang berlaku dan apkiran/scrap yang dapat diterima. teknik dan cara pengendalian mutu, yang umum digunakan perusahaan adalah: a. Inspeksi. Inspeksi adalah pengamatan dan pengukuran proses input dan output dapat dilakukan oleh manusia atau mekanisme yang bertujuan untuk mengetahui apakah karakteristik produk sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Menurut T. Hani Handoko (1997), inspeksi merupakan kegiatan pemeriksaan produk selama diproses yang bertujuan untuk pencegahan bukan perbaikan, tujuannya adalah menghentikan pembuatan komponen-komponen yang rusak atau jasa yang tidak berguna. Dengan inspeksi ini perusahaan dapat menghemat berbagai biaya seperti biaya pencegahan, biaya penaksiran dan biaya kegagalan. b. Pengendalian mutu dengan statistik. Pengawasan mutu dengan statistik (Statistical Quality Control) adalah suatu sistem yang berkembang untuk menjaga standar yang sama dari mutu hasil produksi pada suatu tingkat biaya minimum. Adapun langkah dan penggunaan statistical quality control menurut Sofyan Assauni (2004): Pengambilan sampel secara teratur. Pemenksaan karakterisitik yang telah ditentukan apakah sesuai denganstandar yang ditetapkan. Penganalisaan derajat penyimpangan (deviasi) dan standar. Penggunaan tabel control (control chart) untuk bahan penganalisisan hasil- hasil pengawasan 4. Kesimpulan Dari penjelasan 3 poin di atas, kita dapat menyimpulkan, bahwa betapa pentingnya penjaminan dan pengendalian kualitas, karena penjaminan dan pengendalian kualitas akan berdampak pada proses produksi dari bahan baku yang berkualitas menghasilkan produk jadi yang berkualitas. Ada beberapa hal yag bisa dilakukan dalam penjaminan dan pengendalian kualitas, yaitu inspeksi dan pengendalian mutu dengan statistik. Dalam prakteknya, ada beberapa hal yang harus difokuskan sebagai sektor yang akan dijamin dan dikendalikan kualitasnya, yaitu: Pengadaan Bahan Baku Desain dan Fasilitas Ruang Produksi Kesehatan dan Hiegine Karyawan Pengendalian Proses Produksi Pemeliharaan Sarana Pengolahan dan Kegiatan Sanitasi Penyimpanan dan Pengangkutan Kemasan dan Pelabelan Produk
Analisis Pengaruh Digital Marketing Dan Kualitas Pelayanan Online Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Keputusan Pembelian Pada Pengguna Aplikasi Shopee Di Surabaya