Disusun oleh:
1. Febrian Achmad Sulton (12010122420195)
2. Muhamad Ali Akbar (12010122420224)
PEMBAHASAN
Sehingga kualitas atau mutu ini sendiri dapat didefinisikan sebagai sebuah
totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun
tersembunyi. Beberapa ahli mendefinisikan kualitas secara sederhana adalah
sebagai keseusuaian untuk digunakan.
1. Biaya dan Pangsa Pasar, Kualitas yang ditingkatkan dapat mengarah pada
pengingkatan pangsa pasar dan penghematan biaya, keduanya juga dapat
mempengaruhi profitabilitas.
2. Reputasi Perusahaan, Reputasi perusahaan meliputi reputasi kualitas yang
dihasilkan. Kualitas akan muncul bersamaan dengan persepsi mengenai
produk maupun jasa baru yang ditawarkan perusahaan
3. Pertanggungjawaban Produk dan Jasa, Organisasi memiliki tanggung
jawab yang besar atas segala akibat pemakaian barang maupun jasa.
4. Implikasi Internasional, Dalam era teknologi, kualitas merupakan fokus
perhatian dalam bidang operasional. Apabila produk ataupun jaa yang
dihasilkan berkualitas, maka akan berdampak baik pada peningkatan
permintaan produk atau jasa di pasar internasional.
2.2 Biaya Kualitas (Cost of Quality)
Biaya kualitas merupakan biaya yang terjadi karena adanya kesadaran akan
perlunya menghindari kesalahan sehingga tidak terjadi pemborosan atau biaya
yang terjadi karena adanya kesalahan pada produk yang sudahterlanjur dan harus
diperbaiki (Blocher & Chen, 2000), Sudah seharusnya perusahaan tidak meraba
raba kualitas produk yang akan diproduksi dengan menginpeksi atau menyortirnya
setelah produk selesai diproduksi karena merupakan tindakan sia-sia apabila tidak
diawali dengan standarisasi atau ketentuan-ketentuan kulitas yang terus diperbaiki
dan diperbaharui. Gaspersz (2001) mengkategorikan biaya kualitas ke dalam
empat jenis biaya, yakni:
1. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs), merupakan biaya yang
dikeluarkan ketika sebuah produk tidak sesuai dengan kualitas. Contohnya
termasuk biaya scrap, perbaikan produk yang rusak, dan downtime. Mereka
terjadi sebelum pelanggan menerima produk.
2. Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Costs), merupakan biaya yang
dikeluarkan ketika pelanggan menerima produk berkualitas buruk. Contohnya
termasuk biaya penyelidikan keluhan, penggantian produk yang dikembalikan
oleh pelanggan, dan biaya garansi. Jenis biaya ini akan jauh lebih tinggi ketika
pelanggan tidak puas dan menemukan produk alternatif.
3. Biaya Penilaian (Appraisal Costs), merupakan biaya inspeksiinput dari dari
pemasok, memeriksa dan menguji produk dalam proses pembuatan, dan
melakukan audit kualitas.
4. Biaya Pencegahan (Prevention Costs), merupakan biaya yang dikeluarkan
untuk mencegah kesalahan. Contohnya meliputi pelatihan, perencanaan
kualitas, kontrol proses, dan riset pasar. Perusahaan seharusnya melihat
pengeluaran di bidang ini sebagai investasi.
Berikut ini adalah penerapan dari biaya kualitas (Cost of Quality) untuk
menjaga dan memperbaiki kualitas produk, diantaranya adalah: