Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MINI PAPER

MANAJEMEN OPERASI III


“Quality Management”

Disusun oleh:
1. Febrian Achmad Sulton (12010122420195)
2. Muhamad Ali Akbar (12010122420224)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan manufakur ataupun jasa pastinya menginginkan adanya
perbaikan secara terus-menerus dalam tiap bidang yang dimilikinya. Setiap
perusahaan juga harus mengetahui kodnisi pasar dan juga perubahan-perubahan
yang terjadi sehingga dapat dengan cepat mengantisipasinya sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan pasar dengan mengacu pada kepuasan konsumen. Selain
itu,pada era globalisasi ini perusahaan manufaktur dan jasa juga dihadapkan pada
lingkungan bisnis yang menantang dan semakin kompetitif.
Salah satu cara bagi perusahaan untuk dapat menghadapi lingkungan bisnis
yang menantan dan semakin kompetitif adalah dengan menerapkan Total Quality
Management (TQM). Penerapan TQM menjadi salah satu faktor kesuksesan dalam
mencapai keunggulan kompetitif karena TQM berfokus kepada konsumen dan
melakukan perbaikan secara berkesinambungan pada setiap produk serta
prosesnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang harus diketahui berkaitan dengan konsep Total Quality
Management (TQM), diantaranya adalah:
1. Bagaimana pengertian dari kualitas dalam Total Quality Management?
2. Bagaimana biaya kualitas dalam Total Quality Management?
3. Bagaimana pendekatan-pendekatan dalam kualitas?
1.3 Tujuan
Dengan adanya permasalah yang harus diketahui tersebut maka dapat
dirumuskan tujuan dari artikel ini, diantaranya adalah:
1. Memahami pengertian kualitas dalam Total Quality Management
2. Memahami biaya kualitas dalam Total Quality Management
3. Memahami pendekatan-pendekatan dalam kualitas
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kualitas Dalam Quality Management


Kualitas atau dapat disebut dengan mutu memerlukan pandangan yang
komprehensif, ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas yakni:
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap
berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain)
4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan

Sehingga kualitas atau mutu ini sendiri dapat didefinisikan sebagai sebuah
totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun
tersembunyi. Beberapa ahli mendefinisikan kualitas secara sederhana adalah
sebagai keseusuaian untuk digunakan.

Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai


produk. Dalam suatu proyek gedung pelanggan dapat berarti pemberi tugas,
penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi design, kepuasan
dapat diukur dari segala estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan keamanan
dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada
kerapihan penyelesaian, integrasi (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan,
tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.

Heizer dan Render (2004) sendiri berpendapat bahwa kualitas terutama


mempengaruhi perusahaan dalam empat hal, yakni:

1. Biaya dan Pangsa Pasar, Kualitas yang ditingkatkan dapat mengarah pada
pengingkatan pangsa pasar dan penghematan biaya, keduanya juga dapat
mempengaruhi profitabilitas.
2. Reputasi Perusahaan, Reputasi perusahaan meliputi reputasi kualitas yang
dihasilkan. Kualitas akan muncul bersamaan dengan persepsi mengenai
produk maupun jasa baru yang ditawarkan perusahaan
3. Pertanggungjawaban Produk dan Jasa, Organisasi memiliki tanggung
jawab yang besar atas segala akibat pemakaian barang maupun jasa.
4. Implikasi Internasional, Dalam era teknologi, kualitas merupakan fokus
perhatian dalam bidang operasional. Apabila produk ataupun jaa yang
dihasilkan berkualitas, maka akan berdampak baik pada peningkatan
permintaan produk atau jasa di pasar internasional.
2.2 Biaya Kualitas (Cost of Quality)
Biaya kualitas merupakan biaya yang terjadi karena adanya kesadaran akan
perlunya menghindari kesalahan sehingga tidak terjadi pemborosan atau biaya
yang terjadi karena adanya kesalahan pada produk yang sudahterlanjur dan harus
diperbaiki (Blocher & Chen, 2000), Sudah seharusnya perusahaan tidak meraba
raba kualitas produk yang akan diproduksi dengan menginpeksi atau menyortirnya
setelah produk selesai diproduksi karena merupakan tindakan sia-sia apabila tidak
diawali dengan standarisasi atau ketentuan-ketentuan kulitas yang terus diperbaiki
dan diperbaharui. Gaspersz (2001) mengkategorikan biaya kualitas ke dalam
empat jenis biaya, yakni:
1. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs), merupakan biaya yang
dikeluarkan ketika sebuah produk tidak sesuai dengan kualitas. Contohnya
termasuk biaya scrap, perbaikan produk yang rusak, dan downtime. Mereka
terjadi sebelum pelanggan menerima produk.
2. Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Costs), merupakan biaya yang
dikeluarkan ketika pelanggan menerima produk berkualitas buruk. Contohnya
termasuk biaya penyelidikan keluhan, penggantian produk yang dikembalikan
oleh pelanggan, dan biaya garansi. Jenis biaya ini akan jauh lebih tinggi ketika
pelanggan tidak puas dan menemukan produk alternatif.
3. Biaya Penilaian (Appraisal Costs), merupakan biaya inspeksiinput dari dari
pemasok, memeriksa dan menguji produk dalam proses pembuatan, dan
melakukan audit kualitas.
4. Biaya Pencegahan (Prevention Costs), merupakan biaya yang dikeluarkan
untuk mencegah kesalahan. Contohnya meliputi pelatihan, perencanaan
kualitas, kontrol proses, dan riset pasar. Perusahaan seharusnya melihat
pengeluaran di bidang ini sebagai investasi.

Berikut ini adalah penerapan dari biaya kualitas (Cost of Quality) untuk
menjaga dan memperbaiki kualitas produk, diantaranya adalah:

 Contoh Biaya Pencegahan


1. Pelatihan Tenaga Kerja, Sumber daya manusia yang berkualitas adalah
kunci utama keberhasilan produk dengan kualitas yang bagus. Oleh sebab
itu, perusahaan perlu memilih tenaga kerja yang mumpuni dan mendukung
pemberian pelatihan untuk meningkatkan skill yang dimiliki tenaga kerja.
2. Riset Pasar, Sebuah produk harus mampu memenuhi kebutuhan konsumen
agar dapat diterima. Oleh sebab itu, riset pasar harus dilakukan guna
mengetahui apa yang benar-benar menjadi keperluan dan keinginan pasar.
 Contoh Biaya Penilaian
1. Audit Kualitas Produk, Sebelum dipasarkan, sebuah produk perlu melalui
tahap pengujian kualitas. Audit bisa dilakukan oleh pihak internal maupun
eksternal sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan untuk bisa
dipasarkan.
2. Pemeliharaan Akurasi Peralatan, Kalibrasi peralatan pengujian juga perlu
dilakukan sebagai salah satu tool untuk menentukan hasil kualitas produk.
 Contoh Biaya Kegagalan
1. Scrap, Scrap merupakan biaya untuk tenaga kerja, material, maupun
overhead pada produk yang telah cacat secara ekonomis dan tidak dapat
diperbaiki lagi. Scrap termasuk dalam jenis biaya kegagalan internal.
2. Jaminan, Biaya ini dikeluarkan untuk memperbaiki atau mengganti (baik
sebagian maupun sepenuhnya) produk yang masih berada dalam jaminan
garansi. Biaya jaminan merupakan jenis biaya kegagalan eksternal.

Anda mungkin juga menyukai