PENDAHULUAN
memadai, sehingga semakin sulit bagi konsumen untuk membedakan antara lembaga pendidikan
yang satu dengan lembaga pendidikan yang lain. Keberadaan lembaga pendidikan baru tentu saja
menimbulkan persaingan yang ketat terutama lembaga pendidikan yang sejenis. Persaingan ini
bisa di atasi bila suatu lembaga pendidikan meningkatkan kemampuannya dalam mengelola
Setiap lembaga pendidikan mempunyai tujuan untuk tetap dapat hidup dan berkembang,
tujuan tersebut hanya dapat dicapai bila suatu lembaga pendidikan dapat mempertahankan dan
meningkatkan tingkat penerimaan siswa baru. Oleh sebab itu lembaga pendidikan harus dapat
mempertahankan bahkan meningkatkan promosi melalui usaha mencari dan membina siswa,
serta usaha menguasai pasar. Hal ini dapat dicapai apabila bagian pemasaran lembaga
pendidikan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang
yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan lembaga pendidikan di pasar dapat
mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan ke arah yang lebih baik.
Kegiatan usahanya diarahkan untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen, sehingga dalam jangka pendek lembaga pendidikan dapat meningkatkan
jumlah penerimaan siswa yang diharapkan, sedangkan untuk jangka panjang lembaga pendidikan
konsumen. Pesatnya pertumbuhan perusahaan baru dalam berbagai jenis usaha, termasuk usaha
yang bergerak dalam bidang perdagangan menyebabkan persaingan yang semakin ketat antara
perusahaan-perusahaan yang sudah ada dan berimplikasi pada sempitnya ruang gerak bagi
Untuk bisa bertahan di dalam pasar yang peka terhadap perubahan, sebuah perusahaan
harus menentukan konsep strategi pemasaran yang akan digunakan, karena setiap perusahaan
mempunyai keunggulan dan kelemahan. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh para pelanggan di masa datang (Hamel dan Prahalad, 1995). Jadi
perusahaan harus mengetahui kemampuan yang dimiliki, sehingga perusahaan memiliki sesuatu
yang unik dan dapat menarik minat konsumen dibandingkan dengan pesaingnya. Bila
dapat menghadapi ancaman lingkungan secara efektif. Salah satu ancaman yang dihadapi
perusahaan yaitu banyaknya perusahaan sejenis yang muncul. Dengan bertambahnya perusahaan
sejenis yang muncul, maka persaingan dalam meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasar
semakin ketat, oleh karenanya konsep strategi pemasaran yang digunakan juga harus
disesuaikan.
dan kelemahan (weaknesses) serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun
Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen alat analisis yang ampuh apabila
digunakan dengan tepat. Keampuhan tersebut terletak pada kemapuan para penentu strategi
sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat
dalam tubuh perusahaan dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi
(Siagian, 2003:172).
1. Strengths (kekuatan) adalah suatu kompetensi khusus yang dimiliki oleh perusahaan
dan memberikan keunggulan bersaing (komparatif) dalam pasar. Contoh bidang
bidang keunggulan itu antara lain kekuatan pada sumber keuangan, citra positif,
keunggulan kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas pengguna
produk dan kepercayaan para berbagai pihak yang berkepentingan.
2. Weaknesseses (kelemahan) adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber
daya, keterampilan dan kemampuan yang dapat mempengaruhi kinerja dan kondisi
perusahaan dalam menghadapi persaingan. Dalam berbagai kekurangan dan
keterbatasan tersebut bsia terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak
dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah. Keterampilan pemasaran yang tidak
Berbagai peluang
Berbagai
ancaman
Keterangan :
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain
pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus
Kuadran 4 : Pada kuadran ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
internal.
Matrik SWOT dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan. Matrik ini
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang
(Rangkuti, 2004:31).
Maka dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT)
besarnya.
4. Strategi WT adalah strategi yang didasarkan pada kegiatan bersifat defensif dan
f. Lokasi Strategis
SMK Negeri 1 Kota Bima berada di Jalan Martadinata,
Kecamatan RasanaE Barat. Lokasi yang dekat dengan dunia usaha
dan Pelabuhan.
g. Siswa
Jumlah siswa yang selalu stabil merupakan modal dasar proses
pendidikan dan latihan yaitu delapan rombongan belajar pada masing-
masing tingkat atau sejumlah 25 kelas tiap tahunya.
i. Komite Sekolah
Komite sekolah telah turut serta berperan dalam proses
pendidikan/latihan, teori, praktek, pengujian dan sertifikasi lulusan
serta pengadaan fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran.
2. Kelemahan Internal
a. Motifasi
Motivasi yang dimiliki guru untuk mengoptimalkan kinerja yang
lemah karena berbagai faktor internal dan eksternal. Guru yang masa
bodo dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan
kemajuan sekolah, dan visi jauh ke depan senantiasa harus diingatkan
oleh guru – guru yang menghendaki adanya perubahan. Adanya rasa
puas diri dan mengajar hanya sekedar kewajiban formal tanpa reserve
apa – apa perlu direkondisikan dengan upaya pimpinan untuk
memajukan sekolah.
c. Penguasaan Teknologi
Perkembangan teknologi yang amat pesat tak dapat diikuti oleh
guru-guru sehingga terjadi kesenjangan antara peguasaan teknologi
yang dimiliki guru dengan teknologi pada dunia industri/usaha
e. Koordinasi
Kelemahan koordinasi berbagai komponen sekolah menjadikan
hambatan ketika melaksanakan suatu kegiatan
3. Potensi
a. Potensi Ekonomi sekitar dan Potensi Daerah
- Kota Bima secara Geografis terletak pada jalur SEGI TIGA EMAS
( Bali dan Lombok, Sulawesi ( Makasar ), Pulau Komodo (NTT) ).
Sektor Perdagangan
Sektor Industri
Sektor Pariwisata
Culture (Budaya Seni Pertunjukan, Pacuan Kuda),
Natural (Alam), Man Made (Museum, Istana Kerajaan,
Bangunan Cagar Budaya).
Perhotelan, Restoran, Transportasi.
4. Tantangan Eksternal
a. Permintaan Dunia Usaha / Industri
Kondisi ekonomi Indonesia pasca krisis terus membaik terlihat
dari indikator menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, diikuti
dengan upaya stabilitas hukum dan keamanan akan mengundang
banyak investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Hal ini akan
menggairahkan sektor industri berlanjut dengan peningkatan
permintaan/kebutuhan tenaga kerja.
b. Perkembangan Teknologi
Pesatnya perkembangan teknologi membuat dunia industri
membutuhkan tenaga kerja baru yang memiliki kemampuan
penguasaan teknologi baru.
c. Animo Masyarakat
Keinginan masyarakat untuk segera bekerja setelah
menyelesaikan pendidikan membuat animo masyarakat untuk
mengikuti pendidikan di SMK menjadi amat besar
f. Profil Pengembangan
- Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
(Refocussed Vocational School Management Using Business
Approach)
Profil saat ini
Pernah menyusun Program SMK dengan Pendekatan
Bisnis interen sekolah secara terbatas untuk jangka waktu 5
tahun, banyak warga yang belum memahami penyusunan
Program tersebut tetapi sangat tertarik untuk memahaminya.
Manajemen sekolah belum mendapat pengakuan ISO
9001:2000. Pelaporan dan data keterserapan siswa di Industri
belum dibuat secara berkala. Rencana untuk peningkatan
sistem manajemen/keuangan telah dibuat namun belum dapat
dilaksanakan secara optimal.
1. Bahasa Indonesia Tertinggi 5,80 7,00 6,60 6,20 6,60 5,40 7,20 7,20 6,40 7,40 7,40 6,00 7,60 7,40 7,60 6,60 7,60 6,60
Terendah 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,40 4,00 4,20 2,00 2,80 2,40 3,20 2,20 2,60
Rata-rata 7,79 7,96 6,53 7,36 7,94 7,55 6,84 7,00 7,04 6,78 7,09 6,31 5,23 6,00 5,76 4,35 6,50 4,53
2. Bahasa Inggris Tertinggi 9,40 9,00 8,60 9,00 9,00 8,80 7,80 8,60 7,80 8,00 8,20 8,00 7,60 8,00 7,60 7,60 8,20 7,80
Terendah 4,00 6,00 4,00 4,00 5,40 4,40 4,80 5,20 5,60 4,20 5,20 5,00 2,60 2,80 2,80 1,60 2,80 2,00
Rata-rata 6,91 5,63 5,35 6,11 6,29 5,84 6,67 7,66 6,20 6,85 6,68 6,72 4,92 4,68 4,32 3,66 5,01 4,98
3. Matematika Tertinggi 8,00 7,75 7,25 7,00 7,00 7,00 8,25 8,75 8,00 8,75 8,25 8,25 7,50 8,00 7,50 8,00 7,75 8,25
Terendah 4,25 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 5,50 4,25 4,00 4,00 4,75 2,50 1,50 2,00 1,25 2,50 2,25
Rata-rata 6,19 5,14 4,56 5,61 5,54 4,74 6,61 6,42 4,80 7,09 5,79 4,10
4. Produktif Teori Tertinggi 8,00 7,25 5,75 8,25 7,75 5,50 7,75 8,00 5,75 8,25 7,25 4,75
Terendah 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 5,75 4,00 4,00
Rata-rata 8,16 8,40 8,85 8,84 8,95 8,08 8,49 8,04 8,41 8,24 8,33 8,59
5. Produktif Praktek Tertinggi 9,45 9,75 9,95 9,84 9,34 8,86 9,80 9,00 9,40 9,60 9,00 9,15
Terendah 7,51 7,38 7,40 7,66 8,40 7,30 7,01 7,01 7,01 7,20 7,50 8,00
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan paper ini adalah sebagai
berikut :
1. Pemilihan teknologi dalam pendidikan akan membuka kemungkinan untuk lahirnya
2. Pemanfaatan e-learning untuk saat ini menjadi kecendrungan dan pilihan karena
adanya perubahan dalam kehidupan. Pada era globalisasi pada saat ini terjadi
3. Adanya pemahaman Visi dan Misi Sekolah yang sama oleh seluruh anggota
Rangkuti, Freddy, 2004, Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit
PT.Gramedia Pustaka. Jakarta
Rangkuti, Freddy, 2004, Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis – Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Penerbit
PT.Gramedia Pustaka. Jakarta.
Assauri, Sofyan, 2002. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. PT.Raja
Grafindo Persada. Jakarta.