(PTM 1415)
Disusun Oleh :
ISI
2.1 Metode Penelitian
Jumlah
Jenis Cacat (Ton) Jumlah
Bahan
Produk
Tahun Bulan Baku
Kerusaka Cacat/Afki
Edamam Polon Warn Ham
n r (Ton)
e (Ton) g a a
Mekanani
s
Jun 79 12 92 11 84 41
6 6 7 9
Jul 56 82 60 76 55 27
0 3
2014 Ags 52 69 51 65 46 23
1 1
Sep 89 14 10 13 97 48
8 6 7 6 6
Okt 94 17 12 16 117 58
0 6 9 4 5
Nov 94 14 10 13 99 49
3 8 9 8 4
Des 45 79 58 74 53 26
2 4
Jan 1.236 20 15 19 139 69
9 3 5 7
Feb 1.179 21 15 20 144 72
2015 6 9 2 2
Mar 74 95 69 88 63 31
1 5
Apr 80 11 83 10 76 37
9 3 6 8
Mei 1.157 15 11 14 100 50
1 0 1 2
Jumlah 10.232 1610 1180 1502 1073 5.36
5
Rata - Rata 85 134 98 125 89 447
3
Tabel Laporan Produksi dan Produksi Rusak pada PT Mitratani Dua Tujuh
18
00
16
00
14
00
16
12 10 15
00 11 02
80 10
10 73
00
800
600 Jenis
400 Kerusakan
200 Polo War Penyakit / Kerusakan
0 ng na Hama Mekanis
P Chart of Frozen
0,6 Edamame
5 1
1
0,6
0
UCL=0,568
0,5 5
5 _
P=0,524
4
0,5
0
LCL=0,480
1 4
0,4
5 1
1
1
0
,
4
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dari gambar diatas Sample
dapat kita lihat bahwa masih ada titik-
Tests performed with unequal sample
titik yang sizes
berada diluar batas kendali (UCL dan LCL). Terdapat tiga
titik yang berada diluar batas kendali atas, empat titik yang berada
diluar batas kendali bawah dan lima titik yang berada didalam batas
kendali, sehingga bisa dikatakan bahwa proses tidak terkendali.
Karena adanya titik yang berfluktuasi dan tidak beraturan hal ini
menunjukkan bahwa pengendalian kualitas untuk produk edamame
PT Mitratani Dua Tujuh masih mengalami penyimpangan, oleh
sebab itu masih diperlukan analisis lebih lanjut mengapa
penyimpangan ini terjadi dengan menggunakandiagram sebab-akibat
(fishbone diagram) untuk mengetahui penyebab dari penyimpangan
/ kerusakan dari produk ini.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis menggunakan Statistical
Process Control (SPC). Pada PT. Mitratani Dua Tujuh yang telah
dilakukan dapat diperoleh kesimpulan seabagai berikut:
a. Berdasarkan hasil peta kendali P (lihat gambar 4.6) dapat
dilihat bahwa ternyata kualitas produk edamame berada diluar
batas kendali yang seharusnya. Hal ini dapat dilihat pada
grafik peta kendali yang menunjukkan masih banyak titik-titik
yang berada diluar batas kendali dan titik tersebut berfluktuasi
dan tidak beraturan. Hal ini merupakan indikasi bahwa proses
berada dalam keadaan tidak terkendali atau masih mengalami
penyimpangan.
b. Berdasarkan hasil analisis diagram sebab akibat (lihat gambar
4.7 hingga gambar 4.10) dapat diketahui faktor – faktor
penyebab kerusakan produk frozen edamame dari bahan baku
hingga menjadi barang jadi, yaitu berasal faktor manusia,
metode kerja, lingkungan kerja, dan mesin produksi. Yang
dimakhsud faktor manusia adalah pekerja yang kurang berhati
– hati atau lalai dalam melakukan tugasnya, yang dimakhsud
faktor metode kerja adalah kurangnya pemahaman prosedur
yang sudah ditetapkan perusahaan, faktor lingkungan kerja
adalah cuaca yang terlalu panas atau curah hujan yang terlalu
tinggi, ketersediaan air yang kurang, dan kondisi dalam
ruangankerja yang pengap (panas), dan yang dimakhsud faktor
mesin produksi adalah kurangnya pemeliharaan dan perawatan
mesin serta umur mesin.
c. Upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
tingkat kerusakan pada produk frozen edamame antara lain :
melakukan pelatihan terhadap pekerja, membentuk tim ahli
dalam penanganan kerusakan warna dan penyakit pada
edamame, dan perusahaan alangkah baiknya selalu
melakukan permeriksaan dan pemeliharaan terhadap mesin –
mesinproduksi yang digunakan secara berkala.
2.2 Saran