UD TEMPE GORENG
Oleh :
Kelompok 3
1. Nurhayati Br Padang
2. Diana
3. Salbia
4. Oni Fariana
1
2
4
5
d. Biaya kualitas.
Biaya kualitas sangat mempengaruhi tingkat pengendalian kualitas
dalam menghasilkan produk dimana biaya kulitas mempunyai hubungan
yang positif dengan tercapainya produk yang berkualitas.
perbaikan yang dilakukan secara kontinu atau terus-menerus (Heizer dan Render,
2009:322). Struktur Diagram Sebab-Akibat Untuk memudahkan analisis,
kelompokan terlebih dahulu data yang sekelas, biasanya dilihat secara kelompok
dan kelompok-kelompok dari data tersebut akan bertebaran mulai dari kelas
rendah sampai yang tinggi, namun apabila data yang ada bersifat kualitatif,
pengelompokannya dapat dilakukan secara bebas (Besterfield, 2009).
1. Upper Control Limit atau batas kendali atas (UCL) Merupakan garis
batas atas untuk suatu penyimpangan yang masih diijinkan
2. Central Line atau garis tengah (CL) Merupakan garis yang
melambangkan tidak adanya penyimpangan dari karakteristik sampel.
3. Lower Control Limit atau batas kendali bawah (LCL) Merupakan garis
batas bawah untuk suatu penyimpangan dari karakteristik sampel.
BAB 3
METODE PENELITIAN
9
10
Mulai
Identifikasi masalah
Tujuan Peneltian
Pengumpulan Data
Uji Tidak
Keseragaman
Data Ya
Pengolahan Data
selesai
Jenis Cacat
Jumlah
Data Bentuk
No Warna Kemasan Produk
Sampel Tidak Bau Cacat
Kekuningan Rusak
Rata
1 50 2 3 3 2 10
2 50 3 1 2 2 8
3 50 4 3 4 3 14
4 50 2 3 2 4 11
5 50 3 2 4 3 12
6 50 3 3 2 2 10
7 50 4 2 3 3 12
8 50 3 3 2 2 10
9 50 5 2 3 2 12
10 50 4 2 5 2 13
Σ 500 33 24 30 25 112
11
12
Diagram Pareto
120.00%
100 100%
100.00%
80
78.56% 80.00%
60 60.00%
29.46% 56.24%
40 40.00%
Jumlah cacat
20 20.00% persentase kumulatif
0 0.00%
Keterangan :
X = jumlah produk cacat
N = jumlah produk sampel
Hari Pertama
𝑋
P=𝑛
10
P = 50 = 0,2
Hari kedua
𝑋
P=𝑛
8
P = 50 = 0,16
Hari ketiga
𝑋
P=𝑛
14
P = 50 = 0,28
Hari keempat
𝑋
P=𝑛
11
P= = 0,22
50
Hari kelima
𝑋
P=𝑛
12
P = 50 = 0,24
Hari keenam
𝑋
P=𝑛
10
P = 50 = 0,2
Hari ketujuh
𝑋
P=𝑛
14
12
P = 50 = 0,24
Hari kedelapan
𝑋
P=𝑛
10
P = 50 = 0,2
Hari kesembilan
𝑋
P=𝑛
12
P = 50 = 0,24
Hari kesepuluh
𝑋
P=𝑛
13
P = 50 = 0,26
Keterangan :
∑np = jumlah total yang rusak
∑n = jumlah total yang diperiksa
112
CL = P̅ = 500 = 0,224
3. Menghitung (UCL)
Rumus :
̅)
P̅ ( 1− P
UCL = P̅ + 3√ 𝑛
Keterangan :
P̅ = Rata-rata ketidaksesuaian produk
N= Jumlah Produk yang diproduksi
15
̅)
P̅ ( 1− P
UCL = P̅ + 3√ 𝑛
0,224 ( 1− 0,224)
= 0,224 + 3√ 50
= 0,224 + 0,025
= 0,249
4. Menghitung (LCL)
Rumus :
̅)
P̅ ( 1− P
LCL = P̅ - 3√ 𝑛
Keterangan :
P̅ = Rata-rata ketidaksesuaian produk
N= Jumlah Produk yang diproduksi
̅)
P̅ ( 1− P
LCL = P̅ - 3√ 𝑛
0,224 ( 1− 0,224)
= 0,224 - 3√ 50
= 0,224 - 0,025
= 0,199
Peta Kendali
0.3
Proporsi Kerusakan
0.25
0.2
P
0.15
CL
0.1
UCL
0.05 LCL
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengamatan ke-
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. UD TEMPE GORENG belum menerapkan sistem pengendalian
kualiatas dan belum begitu baik sehingga masih banyak produk cacat
pada tempe goreng
2. Jenis kerusakan pada produk tempe terdapat 4 variabel cacat produk
yaitu warna kekuningan, kemasan rusak, bentuk tidak rata dan bau.
3. Setelah dilakukannya penelitian terdapat 112 produk cacat dalam 10
pengambilan sampel. Oleh karna itu, UD TEMPE GORENG dapat
memperbaiki dan dapat meminimalkan produk cacat pada produk
tempe.
5.2 Saran
Adapun saran dari hasil penilitian untuk UD. TEMPE GORENG yaitu
sebagai berikut :
1. UD.TEMPE GORENG sebaiknya menerapkan sistem pengendalian
kualitas yang baik.
2. Sebaiknya UD TEMPE GORENG Memperbaiki dan mengurangi
produk cacat pada tempe.
3. Sebaiknya UD TEMPE GORENG memperhatikan mesin, metode
lingkungan karyawan dan bahan baku produksi untuk mengurangi cacat
produk tempe yang banyak.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan berkat-Nya praktikan dapat menyelesaikan laporan pengendalian
kualitas ini.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian
Kualitas di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Program Pendidikan
Reguler S1, Universitas Teuku Umar.
Pada kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Heri Tri Irawan ST., MT selaku dosen
pengampuh mata kuliah Pengendalian Kualitas Kepada semua rekan mahasiswa,
khususnya rekan-rekan mahasiswa di Jurusan Teknik Industri yang telah banyak
membantu penulis baik dari segi materi, tenaga maupun motivasi hingga
selesainya tugas ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan ini.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca. Semoga laporan ini membawa manfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
ii
1. Cucilah alat yang akan digunakan dalam proses pembuatan seperti tampah,
ayakan, kipas dan cukil kemudian dikeringkan.
2. Bersihkan kacang kedelai putih dari bahan-bahan lain yang tercampur,
kemudian cuci hingga bersih.
3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan
air dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak
mungkin ). ini sangat berpengaruah terhadap Cara Membuat Tempe
4. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas
dengan menggunakan air bersih agar tempe yang dihasilkan benar-benar
bersih.
5. Kukus / rebus biji kedelai putih yang sudah di bersihkan tadi sampai
empuk.
6. Setelah biji kedelai putih terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada
tampah yang telah dibersihkan, lalu setelah itu diangin-angin dengan
kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa
hangat.
7. Taburkan ragi tempe (RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi
sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg
kedelai).
8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk
pembungkus. Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus,
berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan
lidi atau garpu. agar mendapatkan udara
9. Masukan kedelai yang telah diberi ragi tempe (RAPRIMA) ke dalam
pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera
10. Proses fermentasi kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau
dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.