Anda di halaman 1dari 88

KEGIATAN KERJA PRAKTEK DI DIVISI REDAKSI

TRIBUN JABAR
Kegiatan Penulisan Feature News Dalam Rubrik Lifestyle Milenial Harian
Umum Tribun Jabar

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK TERPADU (KKPT)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Seminar dan Aplikasi
Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pasundan Bandung

Disusun Oleh :
RINALDI FITRA RIANDI
NRP : 152050288

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

KEGIATAN KERJA PRAKTEK DI DIVISI PEMBERITAAN TRIBUN


JABAR

Kegiatan Penulisan Feature News Dalam Rubrik Lifestyle Milenial Harian


Umum Tribun Jabar

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK TERPADU (KKPT)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Seminar
dan Aplikasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan Bandung

Disusun Oleh :
RINALDI FITRA RIANDI
NRP : 152050288

Bandung, ............................2019
Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H Deden Ramdan.,M.Si.,CICP.DBA Agung Yulianto


ABSTRAK

Laporan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) dengan judul


“KEGIATAN PELIPUTAN DAN PENULISAN FEATURE NEWS DI
RUBRIK LIFESTYLE MILENIAL HARIAN UMUM TRIBUN JABAR”
yang bertujuan untuk mengetahui pembuatan dan penulisan Feature News di
media cetak Harian Umum Tribun Jabar dan meliputi praktek kegiatan
jurnalis.
Tribun Jabar adalah surat kabar harian yang terbit di Jawa Barat,
Indonesia. Surat Kabar ini termasuk dalam Group Kompas Gramedia yang
menyajikan berita khususnya untuk warga Jawa Barat. Tribun Jabar
mengedepankan dan menggemas berita yang fakta.
Namun, Tribun Jabar tidak hanya menyajikan berita di kota besar
Jawa Barat saja, Ada pun informasi dari berita yang terpilih dari bidang
politik, nasional, pendidikan, luar negeri, gaya hidup (lifestyle), ekonomi,
otokir, dan olahraga. Tentu saja itu adalah suatu informasi baru bagi
pembaca.
Dalam laporan ini pun, praktikan ingin memaparkan tentang kegiatan
praktek yang berjalan selama magang di Media Harian Umum Tribun
Jabar, yakni melakukan tugas - tugas Jurnalis seperti wawancara, peliputan,
dan penulisan berita.
Dalam penulisan berita, konsep dan kriteria berita umum di nilai
berlaku dalam hal universal. Artinya tidak berlaku untuk surat kabar,
tabloid, dan majalah saja. Tetapi berlaku untuk radio, televisi, film, dan
bahkan juga media online. Secara universal, berita di tulis menggunakan
dengan teknik melaporkan (to report) dan selalu mengacu dengan rumus
5W1H.
Hasil Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) membuktikan bahwa
dalam kegiatan penulisan berita pada rubrik Lifestyle Milenial, melalui
beberapa proses, yaitu mencari berita, menulis berita, mengedit berita, dan
akhirnya berita tersebut siap untuk diterbitkan.
Kesimpulan dari kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT)
menunjukan bahwa berita pada rubrik Lifestyle Milenial selalu memberikan
berita yang Uptodate, karena setiap harinya akan ada berita terbaru.

i
ABSTRACT

The report of Integrated Practice Work Lecture (KKPT) entitled


"ACTIVITIES OF WRITING ON FEATURE NEWS IN MILLENIAL
GENERATION RUBRICS IN TRIBUN JABAR DIVISION OF NEWS" "aims
to find out the making and writing of Feature News in Tribun Jabar Public
Daily print media.
Tribun Jabar is a daily newspaper published in West Java, Indonesia.
This newspaper is included in the Kompas Gramedia group, which presents
news especially for residents of West Java. Tribun Jabar puts forward and
packs the facts news.
However, Tribun Jabar does not only present news in the big cities of
West Java. There are selected information and news from the fields of politics,
national, foreign education, lifestyle, economics, autocracy, and sports. Of
course it becomes new information for the reader.
In writing news, the concept of news and general criteria of news values
apply universally. This means that not only applies to newspapers, taboids and
magazines, but also applies to radio, television, film, and even online media.
Also universally, for example, news is written using reporting techniques (to
report), and refers to the 5W1H formula.
The results of the Integrated Practice Work Lecture (KKPT) prove that
news writing activities in the Millennials rubric are through several processes.
That is looking for news, writing news, editing news, and finally the news is
ready for publication.
The conclusion of the Integrated Practice Work Lecture (KKPT) activity
shows that the news on the Millennials Rubik always gives up to date news,
because every day there is always new news.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur praktikan panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat segala karunia dan rahmat-Nya, praktikan dapat menyelesaikan laporan

KKPT ini, dengan judul : “KEGIATAN PELIPUTAN DAN PENULISAN

FEATURE NEWS DI RUBRIK LIFESTYLE MILENIAL HARIAN UMUM

TRIBUN JABAR”.

Laporan KKPT ini merupakan tugas yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa

Jurusan Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Jurnalistik, agar dapat lulus pada mata

kuliah Aplikasi dan Seminar Jurnalistik. Selain itu laporan ini pun merupakan

prasyarat awal untuk menempuh skripsi.

Praktikan menyadari bahwa penulisan laporan ini masih terdapat

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, di karenakan keterbatasan kemampuan

dan pengetahuan yang di miliki oleh penulis. Untuk itu praktikan berharap

kekurangannya menjadi sebuah motivasi untuk kedepannya.

Penulis berharap laporan ini akan bermanfaat khususnya bagi praktikan dan

umumnya bagi pihak yang membutuhkan. Saran dan kritik atas laporan ini sangat

praktikan harapkan, demi kesempurnaan laporan ini.

Dalam penulisan laporan KKPT, praktikan telah banyak di bantu oleh

berbagai pihak, khususnya kepada Dr. H Deden Ramdan.,M.Si.,CICP.DBA selaku

Dosen Pembimbing, serta Pak Agung Yulianto dan Ibu Dewi selaku pembimbing

di bagian redaksi Harian Umum Tribun Jabar.

iii
1. Bapak M. Budiana S.IP.,M.Si. selaku Dekan Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Pasundan Bandung.

2. Drs. H. Rasman Sonjaya, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung.

3. Bapak Drs. Sumardhani, M.Si. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung.

4. Seluruh staff dan karyawan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung.

5. Kepada seluruh karyawan Redaksi Harian Umum Tribun Jabar yang telah

mengajarkan dan memperlihatkan daya kerja seorang jurnalis.

Praktikan tidak akan melupakan bantuan, dorongan dan kasih sayang yang

selalu diberikan oleh orang-orang terdekat yang selalu mendukung setiap saat

dan langkah praktikan, oleh karena itu praktikan secara pribadi ingin

mengucapkan terima kasih kembali dengan :

1. Kedua Orang Tua dan keluarga yang selalu menyayangi, mengasihi,

mengerti, serta memberi banyak dorongan moril maupun materil kepada

praktikan.

2. Semua teman di kelas perkuliahan yang turut meningkatkan dorongan

praktikan untuk menyelesaikan laporan KKPT ini.

iv
3. Terima kasih khusus kepada rekan Yohan Bhagja Suparna, Husna, Ari

Santosa, Sahid Kholqi, dan rekan- rekan yang tidak bisa disebutkan

satu persatu yang senantiasa memberikan kritik serta dorongan dalam

menyelesaikan KKPT ini.

Bandung, November 2019

Praktikan

v
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang KKPT............................................................................................... 1
1.2 Tujuan KKPT ................................................................................................3
1.3 Ruang Lingkup Kegiatan KKPT .............................................................................. 4
1.4 Pendekatan Kegiatan KKPT ......................................................................... 4
1.5 Lokasi dan Jadwal Kegiatan KKPT ............................................................. 5
1.5.1. Lokasi KKPT ........................................................................................ 5
1.5.2. Jadwal kegiatan KKPT .......................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 7
2.1 Komunikasi Massa .................................................................................................... 7
2.1.2 Definisi Komunikasi Massa .................................................................... 7
2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa ............................................................ 9
2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa .................................................................... 10
2.2.1 Jurnalistik Cetak ( Printed Journalism ) ............................................... 16
2.2.2 Karakteristik Jurnalistik Cetak .............................................................. 18
2.2.3 Bahasa Jurnalistik ................................................................................. 19
2.3 Media Massa .................................................................................................. 21
2.3.1 Definisi Media Massa ........................................................................... 21
2.3.2 Jenis Media Massa ................................................................................ 21
2.3.3 Fungsi Media Massa ............................................................................. 22
2.4 Media Cetak .......................................................................................................... 23
2.4.1 Definisi Media Cetak ............................................................................ 23
2.4.2 Karakteristik Media Cetak .................................................................... 24
2.5 Berita ...................................................................................................................... 25
2.5.1 Definisi Berita ....................................................................................... 25
2.5.2 Nilai Berita ............................................................................................ 26

vi
2.5.3 Jenis – Jenis Berita ................................................................................ 28
BAB III ................................................................................................................. 33
GAMBARAN UMUM HARIAN PAGI TRIBUN JABAR ............................. 33
3.1 Sejarah Tribun Jabar ......................................................................................... 33
3.2 Profil Perusahaan .............................................................................................. 36
3.3 Visi dan Misi Tribun Jabar................................................................................ 37
3.4 Struktur Organisasi Tribun Jabar ...................................................................... 37
3.5 Divisi ................................................................................................................. 39
3.6 Job Description ................................................................................................. 39
BAB IV ................................................................................................................. 48
KEGIATAN DAN PEMBAHASAN .................................................................. 48
4.1 Kegiatan KKPT..................................................................................................... 48
4.1.1 Proses Kerja Praktek ............................................................................. 48
4.1.2 Proses Wawancara ................................................................................ 49
4.1.3 Proses Pembuatan Berita ....................................................................... 49
4.1.4 Proses Penulisan Feature News ............................................................ 50
4.1.5 Kegiatan Mingguan ............................................................................... 51
4.1.6 Kegiatan Harian .................................................................................... 53
4.1.7 Hasil Kegiatan Kerja Praktek ................................................................ 57
4.2 Pembahasan KKPT .............................................................................................. 59
4.2.1 Analisis SWOT ..................................................................................... 59
4.2.2 Hasil Strategi SWOT ............................................................................ 63
BAB V................................................................................................................... 67
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 67
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 67
5.2. Saran ...................................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jadwal Kegiatan KKPT...................................................................................... 6

Tabel 3. 1 Harian Pagi Tribun Jabar ....................................................................... ..........32

Tabel 4. 1 Tabel Kegiatan Mingguan......................................................................... .......51

Tabel 4. 2 Tabel Kegiatan Harian ..................................................................................... 53

Tabel 4. 3 Tabel Analisis SWOT ...................................................................................... 61

Tabel 4. 4 Tabel Matrik SWOT ....................................................................................... 64

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Logo Tribun Jabar ........................................................................................ 37

Gambar 3. 2 Struktur Organisasi Tribun Jabar ................................................................. 38

Gambar 3. 3 Struktur Organisasi Divisi Redaksi .............................................................. 39

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pernyataan Magang .................................................................. 71

Lampiran 2 Form Penilaian Pembimbing Lapangan ............................................ 71

Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan ...................................................................... 72

Lampiran 5 Evaluasi Magang ............................................................................... 74

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KKPT

Komunikasi organisasi pada dasarnya struktur organisasi dapat berjalan

dengan baik dan masalah yang timbul dalam organisasi pun dapat di atas juga.

Maka dari itu komunikasi yang baik dan efektif sangat penting untuk diciptakan

dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tanpa adanya komunikasi yang baik dan

efektif dalam organisasi tersebut maka seluruh kegiatan dan aktivitas yang terjadi

dapat hancur dan berantakan, sebaliknya bila di dalam organisasi tersebut dapat

tercipta komunikasi yang baik dan efektif maka organisasi pun bisa berjalan

dengan lancar dan tujuan organisasi juga dapat tercapai dengan baik.

Dalam sebuah organisasi tentunya komunikasi massa juga menjadi

penunjangnya. Komunikasi massa adalah komunikasi yang melibatkan media

massa dalam penyampaianya tentunya segmentasinya adalah masyarakat luas.

Komunikasi massa tentunya ada beberapa kegiatan, kegiatan yang tidak bisa

dilepaskan adalah kegiatan penulisan. Penulisan disini berupa penulisan naskah

ataupun berita. Kegiatan penulisan berita sering dilaksanakan diperusahaan-

perusahaan yang bergerak dalam bidang komunikasi digital atau modern seperti

televisi, media cetak maupun radio.

1
2

Salah satu media cetak yang menjadi tempat praktikan melakukan

kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) adalah Tribun Jabar. Tribun

Jabar adalah sebuah surat kabar harian yang terbit di Jawa Barat, Indonesia. Surat

kabar ini termasuk dalam grup Kompas Gramedia. Kantor pusatnya terletak di

kota Bandung. Koran ini pertama kali terbit tahun 2005. Namun untuk saat ini

Tribun Jabar juga memberikan informasi melalui media online.

Kegiatan penulisan berita ringan (feature news) adalah tugas/job desk yang

diberikan kepada praktikan untuk mengisi konten tulisan rubrik lifestyle milenial

koran Tribun Jabar. Menulis berita ringan (feature news) bertujuan untuk mencari

informasi maupun kisah menarik tentang banyak hal seperti sejarah, gaya hidup

dan situasi kondisi ekonomi-politik yang berkaitan dengan hidup manusia,

tentunya mengandung unsur ketertarikan manusia (human interest) dan bergaya

penulisan sastra (jurnalisme sastrawi).

Feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun tidak selalu harus

mengikuti rumus klasik 5W + 1 H dan bisa dibedakan dengan berita, artikel

(opini), kolom, dan analisis berita. Pengertian praktisnya, feature adalah karya

jurnalistik yang penulisannya menggunakan gaya bahasa sastra, bercerita atau

bertutur (story telling), layaknya menulis cerpen atau novel.

Awal mula lahirnya feature dalam jurnalistik (tulisan di suatu surat kabar

harian) diperkenalkan oleh novelis Amerika, Thomas Wolfe. Wolfe melahirkan

feature karena keinginannya menulis berita dengan cara yang berbeda saat bekerja

di New York Herald Tribune (1962). Ia menilai gaya penulisan jurnalistik saat itu
3

tidak mengakomodasi kemampuannya untuk mempertunjukkan kembali (recreate)

atmosfer fakta – liputan. Menurut Williamson dalam Kurnia (2005:5), dalam

penulisan feature, peristiwa yang punya nilai berita harus dikreasikan kembali

secara subjektif agar enak dibaca tanpa meniadakan akurasi dan verifikasi fakta

yang menjadi standar jurnalistik.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek Lapangan Terpadu (KKPT) merupakan

serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh praktikan dengan menelaah, mengkaji

dan melaksanakan salah satu aktivitas komunikasi di lapangan dengan bimbingan

dua orang pembimbing yaitu Dosen Pembimbing dan Tenaga Praktisi di lapangan.

mata kuliah yang harus ditempuh oleh praktikan agar mengetahui secara persis

permasalahan yang ada di lapangan, sehingga praktikan tidak hanya mengetahui

secara teoritis di bangku kuliah, tetapi mengetahui secara praktis pelaksanaannya

di lapangan.

1.2 Tujuan KKPT

Tujuan praktikan mengadakan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) di

Tribun Jabar adalah sebagai berikut :

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengamati, memahami,

dan melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan fungsi

Jurnalistik di organisasi/lembaga yang berorientasi profit atau nonprofit

sebagaimana diperoleh di bangku kuliah.

2. Mahasiswa dapat membandingkan dan mengaplikasikan keilmuan Jurnalistik

yang diperoleh selama kuliah ke dalam dunia kerja Jurnalistik.


4

3. Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana kegiatan penulisan Feature News

di Tribun Jabar.

4. Untuk mengetahui secara langsung bagaimana kinerja seorang Jurnalis

Perusahaan di lapangan yang sebenarnya.

5. Menjalin kerjasama antara pihak kampus dengan organisasi dimana

mahasiswa melakukan KKPT.

1.3 Ruang Lingkup Kegiatan KKPT

Saat praktikan melangsungkan kegiatan kuliah kerja praktek selama 30 hari

kerja praktikan ditempatkan dibagian Penulisan Berita Rubrik Lifestyle Milenial.

Selama praktikan melaksanakan KKPT, Praktikan melakukan berbagai kegiatan

seperti mencari narasumber, dan menulis berita rubrik lifestyle milenial yang di

khususkan untuk kalangan siswa/i Smp dan Sma dalam cangkupan Jawa Barat

ataupun se-Bandung Raya.

1.4 Pendekatan Kegiatan KKPT

Dalam pelaksanaan program KKPT yang dilakukan di Tribun Jabar, kegiatan

pertama yang dilakukan praktikan yaitu mendatangi kantor Tribun Jabar dengan

menemui staff bagian informasi yang selanjurnya diarahkan ke bagian umum

untuk menanyakan perihal jadwal praktikan untuk bisa melaksanakan kegiatan

KKPT di lembaga yang bersangkutan. Setelah mendapatkan jadwal, praktikan

pun memberikan surat pengantar dari kampus untuk pelaksanaan KKPT yang

dilaksanakan pada 27 Juni 2019 sampai selesai.


5

Dalam pelaksanaan kegiatan KKPT praktikan ditempatkan di Divisi

Pemberitaan Rubrik Lifestyle Milenial. Adapun kegiatan yang dijalani praktikan

diantaranya Mencari Narasumber dan Menulis Berita Dalam Generasi Milenial.

1.5 Lokasi dan Jadwal Kegiatan KKPT

1.5.1. Lokasi KKPT

Praktikan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek Terpadu ( KKPT ) di :

Nama Instansi/Perusahaan : Tribun Jabar

Alamat Instansi : Jl. Sekelimus Utara No.2-4, Batununggal, Bandung

Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40266

Phone : (022) 7530666

Fax : (022) 7530656

Website / email : redaksi@tribunjabar.co.id

1.5.2. Jadwal kegiatan KKPT

Adapun jadwal kegiatan yang dilakukan selama KKPT di Tribun Jabar

pada tanggal 27 Juni 2019 sampai dengan 30 Juli 2019 dan dilaksanakan

selama 30 hari kerja dari selasa sampai minggu, dan hari Senin libur.
6

Tabel 1. 1 Jadwal Kegiatan KKPT

Nama
Bulan
Kegiatan
No
Mei Juni July Agust Sep Okt Nov Des

1 Pembekalan
KKPT
2 Pencarian
tempat
KKPT
3 Pelaksanaan
KKPT
4 Penyusunan
laporan
KKPT
5 Bimbingan
Penyusunan
Laporan
KKPT
6 Seminar
KKPT
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Massa

2.1.2 Definisi Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner

yang dikutip oleh Rahmat dalam buku Komunikasi Massa yakni :

“Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasi


kan melalui media massa pada sejumlah besar orang
(mass communication is messages communicated
through a mass medium to a large number of people)”.
(2007:3)
Definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus

menggunakan media massa. Sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak

yang banyak, seperti ketika rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan

orang, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa seperti surat

kabar, majalah, televisi, dan radio maka itu semua tidak dapat dikatakan sebagai

komunikasi massa. Sebab dalam proses penyampaiannya komunikasinya tidak

menggunakan media massa, seperti media elektronik yang di dalamnya terdapat radio

dan televisi, serta media cetak yaitu majalah dan surat kabar.

7
8

Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human

communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik

yang mampu melipat-gandakan pesan-pesan komunikasi. Komunikasi massa sebagai

komunikasi yang berlangsung antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara

langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran

media massa, seperti surat kabar, radio, film, atau televisi.

Komunikasi massa (mass communication) menurut Mulyana dalam Pengantar

Ilmu Komunikasi, menyebut pengertian komunikasi massa adalah:

“Komunikasi yang menggunakan media massa baik cetak


(surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang
dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan
yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar
di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya
bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, dan
selintas”. (2005:75)
Karakteristik komunikasi massa diantaranya adalah mampu menjangkau

khalayak secara luas maksudnya adalah khalayak luas terdiri dari semua elemen-

elemen dan latar belakang yang berbeda-beda. Terdapat proses seleksi adalah setiap

produk yang dikeluarkan dari komunikasi massa sebelumnya harus melalui tahap

proses seleksi dan disebarkan untuk siapa saja. Selain itu dapat membidik sasaran

sosial tertentu dan komunikasi dilakukan oleh institusi sosial yang harus peka

terhadap kondisi lingkungannya.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, komunikasi massa harus

menggunakan media massa sebagai media penyampai informasi kepada khalayak


9

dalam kegiatan berkomunikasi pada komunikasi massa. Dimana media yang

termasuk media massa adalah radio, televisi, majalah, dan surat kabar yang dikenal

sebagai media massa.

2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa mempunyai beberapa karakteristik khusus yang

membedakan tipe komunikasi ini dengan tipe komunikasi yang lain. Komunikasi

massa mempunyai ciri-ciri yang juga dijelaskan oleh Ardianto dan Komala dalam

buku Komunikasi Massa: Suatu Pengantar yaitu:

1) Komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti


bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan ke
komunikatornya. Dengan kata lain komunikatornya tidak
mengetahui tanggapan para pembacanya atau
penontonnya tentang pesan yang ia sampaikan
2) Komunikator pada komunikasi massa terlembaga.
Media massa sebagai saluran komunikasi massa
merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi.
Oleh karena itu, komunikatornya melembaga.
3) Pesan bersifat umum. Pesan ini bersifat umum karena
ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan
umum.
4) Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan.
Ciri lain dari komunikasi massa yaitu kemampuannya
untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak
dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan.
5) Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen.
Komunikan dari komunikasi massa bersifat heterogen
yakni tidak saling mengenal satu sama lain dan berasal
dari seluruh status sosial, umur, jenis kelamin, agama, ras,
suku, budaya dan lain-lain.
10

6) Umpan balik tertunda. Umpan balik sebagai respon


memiliki faktor penting dalam bentuk komunikasi
seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan
oleh komunikan. (2007: 11)
Pernyataan di atas menunjukan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi

yang berlangsung satu arah, media massa saluran komunikasi merupakan lembaga,

bersifat umum dan sasarannya pun beragam.

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi dari komunikasi massa dijelaskan Dominic yang dikutip oleh Ardianto

dalam buku Komunikasi Massa Suatu pengantar, adalah:

1) Surveilance (pengawasan)
2) Interpretation (penafsiran)
3) Linkage (Pertalian)
4) Transmission of Value (Penyebaran nilai-nilai)
5) Entertainment (Hiburan). (2002:25)
Dalam penjelasannya fungsi komunikasi itu terdiri dari penjabaran dibawah ini :

1. Pengawasan (surveillance)

Surveillance mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan

informasi dari media massa. Media mengambil tempat para pengawal yang

pekerjaannya mengadakan pengawasan. Orang-orang media itu, yakni para wartawan

surat kabar dan majalah, reporter radio dan televisi, koresponden kantor berita, dan

lain-lain berada dimana-mana di seluruh dunia, mengumpulkan informasi buat kita

yang tidak bisa kita peroleh. Informasi itu kemudian disampaikan kepada organisasi-
11

organisasi media massa yang dengan jaringan luas dan alat-alat canggih disebarkan

ke seluruh jagat. Fungsi pengawasan dapat dibagi menjadi dua jenis:

a. Pengawasan peringatan (warning of beware surveillance)

Pengawasan jenis ini terjadi jika media menyampaikan informasi kepada kita

mengenai ancaman letusan gunung api, angin topan, kondisi ekonomi yang

mengalami depresi, meningkatnya inflasi, atau serangan militer. Peringatan ini

diinformasikan segera dan serentak (program televisi diinterupsi untuk memberitakan

peringatan bahaya tornado), dapat pula diinformasikan ancaman dalam jangka waktu

lama atau ancaman kronis (berita surat kabar atau majalah secara bersambung

mengenai polusi udara atau masalah pengangguran). Akan tetapi, memang banyak

informasi yang tidak merupakan ancaman yang perlu diketahui oleh rakyat.

b. Pengawasan instrumental (instrumental surveillance)

Jenis ini berkaitan dengan penyebaran informasi yang berguna bagi

kehidupan sehari-hari. Berita tentang film yang dipertunjukkan di bioskop setempat,

harga barang kebutuhan di pasar, produk-produk baru, dan lain-lain. Yang perlu

dicatat adalah tidak semua contoh pengawasan instrumental seperti yang disebutkan

dijadikan berita. Publikasi skala kecil dan yang lebih spesifik seperti majalah-majalah

atau jurnal-jurnal pengetahuan atau keterampilan juga melakukan tugas pengawasan.

Bahkan fungsi pengawasan dapat dijumpai pula pada isi media yang dimaksudkan

untuk menghibur.
12

2. Interpretasi (interpretation)

Media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi

beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. Contoh yang paling nyata dari

fungsi ini adalah tajuk rencana surat kabar dan komentar radio atau televisi siaran.

Tajuk rencana dan komentar merupakan pemikiran para redaktur media tersebut

mengenai topik berita yang paling penting pada hari tajuk rencana dan komentar itu

disiarkan. Pada kenyataannya fungsi interpretasi ini tidak selalu berbentuk tulisan,

adakalanya berbentuk kartun atau gambar lucu yang bersifat sindiran.

3. Hubungan (linkage)

Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di dalam

masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perseorangan.

Misalnya, kegiatan periklanan yang menghubungkan kebutuhan dengan produk-

produk penjual, hubungan para pemuka partai politik dengan pengikut- pengikutnya

ketika membaca berita surat kabar mengenai partainya yang dikagumi oleh para

pengikutnya itu. Fungsi hubungan yang dimiliki media itu sedemikian berpengaruh

kepada masyarakat sehingga dijuluki “public making”ability of the mass media atau

kemampuan membuat sesuatu menjadi umum dari media massa. Hal ini erat

kaitannya dengan perilaku seseorang, baik yang positif konstruksif maupun yang
13

destruktif, yang apabila diberitakan oleh media massa, maka segera seluruh

masyarakat mengetahuinya.

4. Sosialisasi

Sama halnya dengan MacBride, Joseph R. Dominick juga menganggap

sosialisasi sebagai fungsi komunikasi massa. Bagi Dominick, sosialisasi merupakan

transmisi nilai-nilai (transmission of values) yang mengacu kepada cara-cara di mana

seseorang mengadopsi perilaku dan nilai-nilai dari suatu kelompok. Media massa

menyajikan penggambaran masyarakat, dan dengan membaca, mendengarkan, dan

menonton maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak berperilaku dan nilai-

nilai apa yang penting.

5. Hiburan (entertainment)

Jelas tampak pada televisi, film, dan rekaman suara. Media massa lainnya,

seperti surat kabar dan majalah, meskipun fungsi utamanya adalah informasi dalam

bentuk pemberitaan, rubrik-rubrik hiburan selalu ada, apakah itu cerita pendek, cerita

panjang, atau cerita bergambar.

2.2 Jurnalistik

Jurnalistik (journalistic) sebagai salah satu disiplin ilmu yang telah

mengalami perkembangan yang cukup panjang mulai dari kegiatan pemasangan

pamflet pada zaman Romawi kuno, jurnalistik berkembang dari keperluan


14

menyampaikan berita secara sederhana sampai pada berdirinya suatu lembaga

jurnalistik.

Istilah jurnalistik sendiri bersumber dari bahasa Belanda yaitu journalistiek,

dalam pendekatan bahasa, dikenal pula istilah journalistic atau journalism yang dalam

bahasa inggris berarti harian atau setiap hari. Sedang dalam pengertian operasional.

Secara umum, jurnalistik dapat diartikan sebagai teknik mengolah berita

mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarkannya kepada khalayak.

Apa saja yang terjadi di dunia, apakah itu fakta peristiwa atau pendapat yang

diucapkan seseorang, jika diperkirakan menarik perhatian khalayak, bisa dijadikan

bahan berita untuk dapat di sebarluaskan kepada masyarakat, dengan menggunakan

sebuah media. Seperti yang dikemukakan Sumadiria, dalam bukunya Jurnalistik

Indonesia, Menulis Berita dan Feature sebagai berikut:

“Jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari,


mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyebarkan
berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-
luasnya dengan secepat-cepatnya”. (2005:3)
Pengertian diatas dapat dikatakan bahwa jurnalistik adalah sebuah proses

pencarian berita sampai berita tersebar luaskan kepada khalayak dengan

menggunakan sebuah media berkala. Suhandang dalam buku Pengantar

Jurnalistik, Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik memberikan pengertian

jurnalistik sebagai berikut:


15

“Jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari,


mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan
berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara
indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati dan
nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap,
sifat, pendapat, dan perilaku khalayak sesuai dengan
kehendak parajurnalisnya”. (2010: 6)
Sedangkan hubungan antara jurnalistik dengan pers adalah pers merupakan

suatu lembaga kemasyarakatan yang menjalankan kegiatan jurnalistik. Boleh

dikatakan bahwa pers adalah media khusus untuk digunakan dalam mewujudkan dan

menyampaikan karya jurnalistik kepada khalayak. Hubungan antara pers dengan

jurnalistik seperti yang dikemukakan oleh Suhandang dalam buku Pengantar

Jurnalistik, Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik:

“Secara luas, pers dan jurnalistik merupakan suatu


kesatuan (institusi) yang bergerak dalam bidang penyiaran
informasi, hiburan, keterangan dan penerangan tadi
dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan hati nurani
manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-
hari” (2010:11)
Jelas tampak adanya hubungan yang tak dapat dipisahkan antara pers dengan

jurnalistik. Seperti yang dikemukakan Effendy, dalam bukunya Ilmu Teori dan

Filsafat Komunikasi, yakni:

“Pers adalah lembaga atau badan atau organisasi yang


menyebarluaskan berita sebagai karya jurnalistik kepada
khalayak. Pers dan jurnalistik dapat diibaratkan sebagai
raga dan jiwa. Pers adalah aspek raga, karena ia
berwujud, konkret, nyata; oleh karena itu ia dapat diberi
nama, sedangkan jurnalistik adalah aspek jiwa, karena ia
abstrak, merupakan kegiatan, daya hidup, menghidupi
aspek pers”. (2003:24)
16

Pers dan jurnalistik merupakan dwitunggal. Pers tidak mungkin bisa

beroperasi tanpa jurnalistik. Sebaliknya, jurnal tidak akan mungkin mewujudkan

suatu karya bernama berita tanpa adanya pers.

Peristiwa besar maupun kecil, tindakan organisasi maupun pendapat individu,

asal itu dapat menarik massa pembaca, pendengar, ataupun pemirsa, akan menjadi

dasar jurnalistik untuk kemudian diolah menjadi berita yang disebarluaskan kepada

masyarakat. Lebih lanjut lagi peristiwa akan menjadi berita apabila mempunyai

kepentingan bagi masyarakat.

2.2.1 Jurnalistik Cetak ( Printed Journalism )

Jurnalistik media cetak adalah seperti ; koran, majalah dan lain- lain.

Jurnalistik media cetak dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor verbal dan visual.

Verbal, sangat menekankan pada kemampuan kita memilih dan menyusun kata

rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif, sedangakan Visual,

menunjuk pada kemampuan kita dalam menata, menempatkan, mendesain tata letak

atau hal-hal yang menyangkut segi perwajahan. Materi berita yang ingin kita

sampaikan kepada pembaca memang merupakan hal sangat penting. Namun, bila

berita tersebut tidak ditempatkan dengan baik, dampaknya akan kurang berarti. Hal

inilah yang harus diperhatikan oleh bagian desain visual, tata letak, atau perwajahan.

Dalam perspektif jurnalistik, setiap informasi yang disajikan kepada khalayak,

bukan saja harus benar, jelas dan akurat melainkan juga harus menarik.
17

Membangkitkan minat dan selera baca (surat kabar, majalah) selera dengar (radio

siaran), dan selera menonton (televisi). Inilah antara lain yang membedakan karya

jurnalistik dengan karya lainnya seperti karya ilmiah. Karya jurnalistik harus benar

dan dikemas dalam bahasa dan penyajian yang menarik. Karya ilmiah, biasanya

hanya benar tetapi kurang menarik. Kehidupan media cetak ditentukan oleh “kondisi

dimana ia hidup”, yakni : ”sistem politik, sistem kekuasaan, serta kultur kekuasaan.”

Jadi setiap perubahan sistem politik, sistem pers juga akan berubah sesuai yang

dikehendaki kekuasaan. Selain mengikuti waktu periodik terbitnya setiap pagi atau

petang, sebagai harian, mingguan, atau bulanan, dan sesekali menerbitkan edisi

khusus, perwajahan koran pun ikut mengadakan perubahan. Misalnya Kompas, di

pertengahan 2005 mengadakan perubahan ukuran, kolom, gambar, foto, serta tata

letak dan tata wajah, juga dalam bahasa penyajian dan gaya pelaporannya. Begitu

pula dengan tampilan majalah.

Sejak reformasi bergulir di Indonesia, banyak majalah bermunculan. Mereka

mengejar kebutuhan masyarakat akan berbagai informasi, dari yang ringan sampai

yang berat. Di berbagai majalah berita, misalnya, para wartawannya bukan sekedar

melaporkan peristiwa publik tapi juga mengejar berbagai informasi yang

tersembunyi. Para wartawan dikirim meliput ke berbagai institusi publik, perusahaan

komersial, atau pemerintahan.


18

Menurut Onong Uchjana Effendy mendefinisikan jurnalistik cetak sebagai berikut :

“Surat kabar merupakan lembaran tercetak yang


didalamnya memuat laporan kejadian yang terjadi di
masyarakat. Surat kabar memiliki ciri khusus yakni terbit
secara berkala atau periodik, bersifat umum, dan memuat
berita aktual mengenai apa saja yang mengandung nilai
untuk diketahui publik dalam lingkup seluruh dunia.”
2.2.2 Karakteristik Jurnalistik Cetak

Menurut Dame Rebecca West, setiap masyarakat membutuhkan berita seperti

orang membutuhkan mata. Ia ingin tahu segala apa sesuatu yang terjadi. Tapi, berita

tidak selamanya berarti seperti itu. Menurut William Randolph Hearst berita adalah

seseorang yang ingin menyetop sesuatu yang hendak dicetak. Karena, iklan lebih

perlu. Dua hal itu menyertai perkembangan dunia persuratkabaran modern. Sejalan

dengan daya rengkuhnya terhadap jutaan pembaca di berbagai belahan dunia, serta

persaingannya dengan radio dan televisi. Teknologi elektronik, yang memasok

televisi ikut mendorong perkembangan proses percetakan surat kabar. Kehadiran

televisi membuat pemunculan Koran-koran yang dibagikan secara gratis. Iklan telah

menutup biaya produksi cetak. Waktu terbitnya pun bervariasi: ada surat kabar

harian, mingguan, surat kabar pagi atau sore. Juga target distribusinya, ada yang

hendak menjangkau beberapa ratus penduduk sebuah kota kecil, ada yang hendak

memasok seluruh rakyat di sebuah negara atau bangsa, bahkan untuk seluruh orang di

dunia sebagai “pasar” internasional.

Sebuah surat kabar berbeda dari tipe publikasi lain karena kesegeraannya,

karakteristik headline-nya, dan keanekaragaman liputan yang menyangkut berbagai


19

topik, isu, dan peristiwa. Walau demikian, fungsi surat kabar bukan sekedar pelapor

kisah-kisan human interest, dari berbagai peristiwa atau kejadian orang seorang.

Karakteristik Jurnalistik Cetak, sebagai berikut :

1. Panjang naskah dibatasi, misalnya 5-7 halaman kuarto yang diketik dalam 2

spasi.

2. Sebelum naskah di muat dalam sebuah media naskah harus di ACC terlebih

dahulu oleh redaksi.

3. Terbitnya berkala, contohnya mingguan, harian, ataupun bulanan.

4. Walau sudah selesai dicetak, media belum bisa langsung dibaca oleh

khalayak.

5. Berita dan informasi disampaikan melalui batasan formal dan terdapat etika

jurnalisme yang harus dipatuhi.

6. Media yang digunakan adalah media cetak dan media non cetak seperti, radio

dan televisi.

7. Penggunaan tata bahasa sangat di perhatikan.

8. Perlu keterampilan khusus dari jurnalis untuk mengelola informasi dan berita .

2.2.3 Bahasa Jurnalistik

Menurut Patmono SK, redaktur senior Sinar Harapan dalam bukunya Teknik

Jurnalistik yang dimaksud dengan bahasa jurnalistik sebagai berikut : “Bahasa

komunikasi massa yang digunakan dalam majalah, surat kabar, televisi atau

radio. (1996:45) Bahasa jurnalistik juga dibatasi oleh keharusan untuk


20

menyampaikan informasi secara tepat. Jurnalistik memang ditulis dengan tergesa-

gesa sesuai “journalism is history in a hurry”, jurnalisme adalah sejarah yang

(ditulis) tergesa-gesa. Oleh karena itu, bahasa yang digunaknnya juga bahasa yang

cocok untuk ditangkap dengan cepat, yaitu sederhana, jelas dan langsung. Selain itu

dalam bahasa jurnalistik, ragam bahas tulis dipakai.

Ragam ini menggunakan sistem kata-kata konvensional. Berdasarkan sistem

konvensional dapat disusun kalimat yang konvensional pula. Oleh karena itu, di

dalam bahasa jurnalistik menghendaki adanya ketelitian, konstruksi kalimat yang

lebih logis, dan kemampuan pembentukan kata yang tepat. Oleh karena itu pula

diperlukan pengetahuan dan penguasaan tata bahasa agar penulis dapat menggunakan

alat- alat perangkat bahasa secara lebih efektif. Menurut Sumadiria menyebutkan

dalam bukunya Bahasa Jurnalistik bahwa berdasarkan fungsi bahasa secara umum,

bahasa jurnalistik berfungsi sebagai: 1) Alat menyatakan ekspresi diri ; 2) Alat

komunikasi ; 3) Alat untuk mengadakan intergritas dan adaptasi sosial ; serta 4)

Alat melaksanakan kontrol sosial. (2006:8)

Dengan melihat hal diatas semua, dapat disimpulakan bahwa secara

umum bahasa jurnalistik tidak berbeda dengan bahasa tulisan pada umumnya. Namun

didalam bahasa jurnalistik mengandung beberapa bahasa kekhususan yang

dimilikinya.
21

2.3 Media Massa

2.3.1 Definisi Media Massa

Media Massa berasal dari istilah bahasa inggris. Media massa merupakan

singkatan dari mass media of communication atau media of mass communication.

Media massa adalah komunikasi dengan menggunakan sarana atau peralatan yang

dapat menjangkau massa sebanyak-banyaknya dan area yang seluas-luasnya.

komunikasi massa tak akan lepas dari massa, karena dalam komunikasi massa,

penyampaian pesannya adalah melalui media. Menurut McQuail dalam bukunya

Mass Communication Theory bahwa media massa didefinisikan sebagai berikut :

“Media massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol,


manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat
didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber
daya lainnya”. (2005: 24)
2.3.2 Jenis Media Massa

1) Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam

lembaran kertas. Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis

tulisan: berita, opini, dan feature.

2) Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya

disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan

teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.

3) Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat

kita temukan di internet (situs web).


22

2.3.3 Fungsi Media Massa

Menurut (Elvinaro, 2007:14-17). Fungsi media massa bisa dibagi menjadi

berikut :

1. Pengawasan (Surveillance) Sebagai alat bantu khalayak masyarakat guna

mendapatkan peringatan dari media massa yang menginformasikan tentang

ancaman.

2. Penafsiran (Interpretation) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi

pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga

memberikan penafsiran atau tanggapan sementara terhadap kejadian-kejadian

penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-

peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.

3. Pertalian (Linkage) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang

beragam sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan

dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Penyebaran Nilai-Nilai (Transmission of Values) Dengan cara media massa

yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca.

Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan

apa yang mereka harapkan. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan

model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.

5. Hiburan (Entertainment) Fungsi media massa sebagai fungsi menghibur tiada

lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketengangan pikiran khalayak


23

2.4 Media Cetak

2.4.1 Definisi Media Cetak

Media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang

memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan

secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah

sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang didalamnya terkait dengan

kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.

Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di

samping media eletronik dan juga media digital. Dan di tengah dinamika masyarakat

yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan

dua pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan

berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi

yang dibawanya.

Dari pengertian media cetak tersebut, nampak ada keunggulan media ini

dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa menyampaikan sebuah

informasi secara detail dan terperinci.

Menurut Dewi Salma Prawiradilaga, dalam buku ‘Wawasan Teknologi

Pendidikan; yang diterbitkan oleh Prenada pada tahun 2012 menyebutkan :


24

“Bahwa media cetak memiliki dua komponen utama yaitu


teks (verbal) dan bahan visual. Media cetak memiliki
kekhususan berkaitan dengan kebiasaan pembaca dalam
mencerna materi secara linear, mencerna visual menurut
ruang, dan gerak pembacanya bersifat pasif. Terdapat
ketergantungan terhadap aspek kebahasaan, biasanya
pesan disusun kembali berdasarkan kepentingan
pemakai.”

2.4.2 Karakteristik Media Cetak

Karakteristik dari media cetak yaitu :

1. Informasi yg akan disajikan dapat dinikmati melalui proses tercetak, isi

pesan tercetak, karena itu dapat dibaca di mana dan kapan saja.

2. Isi pesan dapat dibaca berulang-ulang.

3. Hanya menyajikan peristiwa atau pendapat yg telah terjadi.

4. Tidak dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung.

5. Penulisan dibatasi oleh kolom dan halaman.

6. Makna berkala dibatasi oleh hari, minggu dan bulan.

7. Distribusi melalui transportasi darat, laut dan udara.

8. Bahasa yang digunakan formal dengan mempertimbangkan efisiensi dan

efektifitas serta menjauhi makna ganda, namun tetap sederhana.

9. Kalimat dapat panjang dan rinci dengan prinsip easy reading formula

(ERF)
25

2.5 Berita

2.5.1 Definisi Berita

Menurut Sumadiria dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita

dan Feature berita di definisikan sebagai berikut :

“Berita adalah laporan tercepat mengenai ide atau fakta


terbaru yang benar, menarik dan penting bagi sebagian
besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar,
radio, televisi, atau media internet”. (2005:64-65)
Berita ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau

menarik bagi khalayak dan disebarluaskan melalui media massa. Sementara itu

menurut Masri (2008: 58), berita adalah

1) Suatu peristiwa atau kejadian yang tidak lazim (luar


biasa)
2) Peristiwa yang biasa, namun dilakukan atau dialami
orang yang tidak biasa
3) Suatu peristiwa yang tampak paradoksal
(bertentangan)
4) Hal biasa, namun tidak mencelikkan mata banyak
orang
5) Sesuatu yang genting
6) Sesuatu yang menyentak
7) Sesuatu yang menyenangkan
8) Sesuatu yang membahayakan
9) Sesuatu tragedi yang menyentuh rasa kemanusiaan
10) Dan lain-lain yang dianggap perlu diketahui, yang
menarik, dan berkaitan dengan kepentingan pembaca.
Jadi dapat dikatakan bahwa tidak semua yang tertulis dalam surat kabar atau

majalah bisa disebut sebagai berita. Iklan dan resep masakan tidak bisa disebut

berita, yang disebut berita adalah laporan tentang sebuah peristiwa. Dengan
26

perkataan lain, sebuah peristiwa tidak akan pernah menjadi berita bila peristiwa

tersebut tidak dilaporkan.

2.5.2 Nilai Berita

Nilai berita (news value) Brian S. Brooks, George Kennedy, Darly R.

Moen, dan Don Ranly dalam buku News Reporting and Writting menyebutkan

bahwa nilai berita itu ada 7 yaitu:

1. Kedekatan (Proximity)
2. Ketenaran (Prominence)
3. Aktualitas (Timeliness)
4. Dampak (Impact)
5. Keluarbiasaan (Magnitude)
6. Konflik (Conflict)
7. Keanehan (Addity) (1992: 22)

1. Kedekatan (Proximity)

Ada dua hal tentang kedekatan. Pertama dekat secara fisik dan kedua,

kedekatan secara emosional. Orang cenderung tertarik bila membaca berita yang

peristiwa atau kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan juga perasaan emosional

berdasarkan ikatan tertentu.

2. Ketenaran (Prominence)

Orang terkenal memang sering menjadi berita. Seperti kata ungkapan

Barat, Name makes news. Bintang film, sinetron, penyanyi, politisi ternama

seringkali muncul di koran dan juga televisi.


27

3. Aktualitas (Timeliness)

Berita, khususnya straight news, haruslah berupa laporan kejadian yang baru-

baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.

4. Dampak (Impact)

Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada masyarakat luas memiliki nilai

berita yang tinggi. Semakin besar dampak tersebut bagi masyarakat semakin

tinggi pula nilai beritanya.

5. Keluarbiasaan (Magnitude)

Sebenarnya hampir sama dengan dampak, namun magnitude disini

menyangkut sejumlah orang besar, prestasi besar, kehancuran yang besar,

kemenangan besar, dan segala sesuatu yang besar.

6. Konflik (Conflict)

Berita tentang adanya bentrokan, baik secara fisik maupun nonfisik, selalu

menarik. Misalnya bentrokan antar manusia, manusia dengan binatang, antar

kelompok, bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perang.

7. Keanehan (Addity)

Sesuatu yang tidak lazim (unusual) mengundang perhatian orang di

sekitarnya. Orang yang berdandan esktrentrik, orang yang bergaya hidup tidak
28

umum, memiliki ukuran fisik yang beda dengan yang lain pada umumnya, dsb

cenderung jadi berita yang bernilai tinggi.

2.5.3 Jenis – Jenis Berita

Dalam penulisan berita terdapat 2 jenis berita yang dibedakan :

1) Berita Langsung ( Straight News )


Menurut Deddy (2005: 40) hard news adalah berita tentang peristiwa yang

dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun

organisasi. Berita tersebut misalnya tentang mulai diberlakukannya sesuatu

kebijakan baru pemerintah. Ini tentu saja menyangkut hajat orang banyak

sehingga orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera diberitakan.

Maksud dari hard news atau berita langsung adalah berita yang penulisanya lugas,

langsung, (straight news, hard news, atau spot news). Prinsip penulisanya

adalah piramida terbalik. Maksudnya, hal-hal yang terpenting disajikan pada

pokok berita (lead), sedangkan bagian lainya pada bagian uraian (body) dengan

urutan makin lama makin kurang penting.

Jenis berita yang terpusat pada peristiwa normalnya berbentuk berita lugas

(hard news/stright news). Dalam jurnalisme laporan berita lugas mencoba untuk

menyampaikan informasi berupa peristiwa sebagaimana nampaknya. Seperti juga

seorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan bercerita, wartawan

pun menyampaikan pesan dan gagasannya kepada audience-nya dalam bentuk


29

sebuah cerita yang mereka sebut “news story”. Praktik jurnalisme yang

menginformasikan (sesuatu yang penting) dan jurnalisme yang menceritakan

(sesuatu kisah yang menarik).

2) Berita Ringan ( Feature News )

Menurut Deddy (2005: 4), berita ringan seringkali juga disebut

dengan feature yaitu berita yang tidak terikat aktualitas namun memiliki daya

tarik bagi pembaca atau pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali

menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau mengherankan

pemirsa atau pembaca. Ia juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan

ketakutan atau mungkin juga simpati, misalnya tentang lahirnya hewan langka

di kebun binatang, anjing menggigit majikan, atau masyarakat kecil mendapat

lotre milyaran rupiah.

Berbeda dengan berita yang terpusat pada peristiwa, jenis berita yang

berdasarakan pada proses lazimnya berbentuk berita ringan atau feature

news. Feature News sendiri adalah pengembangan dari hard news. Berita-

berita rutin yang bila dilihat sepintas tidak menarik terkadang ada yang

penting, atau setidaknya bisa dikembangkan menjadi cerita yang menarik. Hal

ini tergantung dari ketajaman atau penciuman berita seorang wartawan atau

editor. Misalnya penandatangan perjanjian perdagangan antara dua negara.

Kejadian formal yang berlangsung beberapa menit ini mungkin tidak menarik.

Tetapi bagi wartawan yang kreatif dan skeptis ia bisa melihat hal menarik,
30

misalnya dibelakang upacara formal tersebut ada berbagai permasalahan yang

terkait dengan hubungan perdagangan antara kedua negara tersebut. Dia akan

menggali hal-hal yang menarik yang bisa disajikan lugas tetapi sudah

diperhalus (Feature News) dalam bentuk cerita atau berita.

Ciri Tulisan Feature News

Feature news memiliki ciri khas mengandung human interest (hal-hal yang

mengandung ketertarikan manusia) yang fokus orang-orang, tempat dan

peristiwa tertentu.

Feature news mengangkat sebuah topik secara mendalam (in depth), lebih

dari sekedar memberitakan sebuah peristiwa dengan memperkuat dan

menjelaskan unsur yang paling menarik dan penting dari sebuah situasi atau

peristiwa.

Mengandung unsur sastra, yakni ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi

namun tetap informatif dan faktual.

Tulisan Feature mengisahkan sebuah kejadian secara rinci (detail), khususnya

yang menyangkut aspek yang menyentuh emosi atau perasaan manusiawi (human

touch).

Feature lebih mengedepankan unsur How dan Why (proses, detail kejadian,

dan latar belakang) peristiwa ketimbang unsur berita lainnya – What, Who,

When, dan Where.


31

Jenis-jenis Tulisan Feature :

a. Human interest – membahas isu-isu melalui pengalaman orang lain.

b. Profiles – tulisan tentang biografi ringkas seseorang

c. How To – tips atau panduan

d. Historical Feature – feature sejarah

e. Behind the scenes - cerita di balik peristiwa dan catatan perjalanan

Karakteristik Feature :

Sifat tulisan feature lebih “menghibur” dan “menjelaskan masalah” daripada

sekadar “menginformasikan”. Feature dapat berisi hal-hal yang mungkin diabaikan

oleh news dan relatif tidak akan pernah basi.

1. Kreatif

Memungkinkan penulis “mencipta” sebuah cerita (dengan teknik berkisah),

namun bukan cerita fiktif. Laporan feature harus mengkreasikan sudut pandang

penulis berdasarkan riset terhadap fakta-fakta yang telah ditelusuri.

2. Subjektif

Dengan penggunaan model aku, memungkinkan penulis memasukkan emosi

dan pikirannya. Sangat mungkin menggunakan sudut pandang orang pertama, atau

“saya” dengan emosi campur nalar, sebagai cara mendapatkan fakta-fakta.


32

3. Informatif

Feature memang terkadang tidak memiliki nilai berita. Ia justeru cenderung

memberi nilai informasi mengenai situasi/aspek kehidupan. Materi laporan tentang

hal yang ringan, namun berguna bagi masyarakat. Seperti situasi saat peristiwa terjadi

dan tidak diliput media lain.

4. Menghibur

Bahan feature dengan sengaja dicarikan dari cerita yang ekslusif dan ditulis

secara mendalam (indepth), termasuk aspek humor yang menyertainya. Laporan

harus berwarna-warni terhadap berita-berita rutin seperti pembunuhan, selingkuh,

bencana alam dll, sehingga pembaca larut dalam kesedihan atau malah tertawa

terbahak-bahak.

5. Awet

Feature tidak bibatasi waktu. Sebuah berita bisa basi dalam 24 jam, tapi

feature tak akan pernah basi karena topiknya dibahas secara mendalam dan

penuturannya menarik (gaya sastra).

Menulis berita ringan (feature news) harus memiliki ketajaman dalam melihat,

memandang, dan menghayati suatu peristiwa. Pun harus pula mampu menonjolkan

suatu hal yang meskipun sudah umum, namun belum terungkap seutuhnya, tanpa

menghilangkan sebuah informasi dan validitas data-data yang ada.


33

BAB III

GAMBARAN UMUM HARIAN PAGI TRIBUN JABAR

3.1 Sejarah Tribun

PT. Bandung Media Grafika berdiri berdasarakan Akta pendirian Perseroan

No 12 tanggal 12 Nopember 1999 yang pada awalnya menerbitkan Harian Pagi

Metro Bandung edisi pertama pada tanggal 23 Februari 2000.

Pada tanggal 18 Februari 2005 Harian Pagi Metro Bandung berganti nama

menjadi Harian Pagi Tribun Jabar. PT. Bandung Media Grafika merupakan

perusahaan yang berada dibawah naungan anak Perusahaan Kelompok Kompas

Gramedia yang bernama PT. Indopersda Primamedia. PT. Indopersda Primamedia

adalah perusahaan yang menerbitkan surat kabar- surat kabar di berbagai daerah di

Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan NTT.

Tujuan Kelompok Kompas Gramedia mendirikan PT. Bandung Media

Grafika adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat tentang media yang

menyediakan informasi-informasi tentang daerahnya. Sampai saat ini perusahaan

penerbitan surat kabar yang tergabung dalam PT. Indopersda Antara lain :

a) Harian Pagi Serambi Indonesia / Banda Aceh

b) Prohada Aceh
34

c) Radio Serambi FM Aceh

d) Banjarmasin Post

e) Radio B’Post FM Banjarmasin

f) Harian Sriwijaya Post / Palembang

g) Harian Tribun Kaltim

h) Harian Tribun Timur

i) Harian Bangka Pos

j) Harian Pos Belitung

k) Harian Tribun Batam

l) Harian Tribun Jabar

m) Harian Tribun Pekanbaru

n) Tribun Pontianak

o) Tribun Manado

p) Harian Pagi Pos Kupang

q) Tribun Lampung

r) Tribun Jambi

s) Tribun Jogja

t) Tribun Sumsel

u) Tribun Jateng

v) Tribun Bali
35

Hadirnya Indopresda Prima media ditengah-tengah masyarakat sangat

memenuhi kebutuhan masyarakat akan berita dan informasi. Dengan positioning

"Spirit Generasi Baru", dalam usia sepuluh tahun, koran ini berhasil menjadi

alternatif utama bagi masyarakat Jabar yang ingin lepas dari budaya konservatif surat

kabar besar terdahulu. Didukung cara pemberitaan yang baru, tak sekedar solusi

komunikasi, tetapi juga easy-reading serta entertaining.

Tampak pemanfaatan kekuatan Life-style yang kental pada pilihan topik

berita, rubrikasi, penyajian berita dan tata wajah. Dengan jaringan distribusi khusus,

Tribun Jabar menjadi surat kabar yang paling pagi tiba di tangan warga Bandung dan

kota-kota sekitarnya.

Tribun jabar juga merupakan surat kabar yang berkonsentrasi pada bagian

advertising atau iklan. Tanpa mengesampingkan dari berita atau yang lain, iklan

menjadi daya tarik untuk masyarakat yang akan mempromosikan apapun melalui

Tribun Jabar. Berikut adalah mitra Harian Pagi Tribun Jabar:

a) PT Gramedia Percetakan

b) CV Berkat Lamandau Surabaya

c) Perusahaan rokok

d) Perusahaan makanan dan minuman dalam kemasan ternama

e) Perusahaan otomotif ( Mitsubishi, Daihatsu, Suzuki, Yamaha, KIA, Honda)

f) Operator selular, Telkomsel, Indosat, Excelcomindo, Axis, 3

g) PLN, Telkom, PDAM


36

h) Jaringan supermarket terbesar di Bandung ( Giant, Yogya, Hypermart)

i) Perusahaan farmasi

j) Produk elektronik dan elektrik

k) Property

l) Perbankan

m) Pendidikan

n) Pemerintahan

3.2 Profil Perusahaan

PT. Bandung Media Grafika

Tabel 3. 1 Harian Pagi Tribun Jabar

Format Harian

Kategori Umum

Periode Terbit Harian

Tiras/eksemplar(jumlah terbit perhari) 192.000 eksemplar/hari

Ukuran (mm x mm) 578 mm x 334 mm

Jumlah Halaman 4 Halaman

Alamat Kantor Jl. Sekelimus Utara 2-4 Bandung

Situs www.tribunjabar.co.id
37

Email Redaksi redaksi@tribunjabar.co.id /

tribunjabar@yahoo.com

Email Iklan iklan.tjabar@gmail.com

Telepon/Fax :022-7530666/ 022-7530656/57

Sumber: HRD Tribun Jabar, 2018

Gambar 3. 1 Logo Tribun Jabar

Sumber: HRD Tribun Jabar, 2018

3.3 Visi dan Misi Tribun Jabar

Menjadi kelompok usaha penerbitan surat kabar, media online, dan percetakan

daerah terbesar dan tersebar di Indonesia. Melalui penyediaan informasi yang

terpercaya untuk memberikan spirit baru dan mendorong terciptanya demokratis di

daerah, dengan menjalankan bisnis yang beretika, efisien dan menguntungkan.

3.4 Struktur Organisasi Tribun Jabar

Tribun Jabar mempunyai struktur organisasi yang menerangkan hubungan

kerja antara bagian satu dengan bagian yang lain dan juga untuk mengatur hak dan
38

kewajiban masing – masing bagian. Tujuannya dibuat struktur organisasi adalah

untuk memperjelas dan mempertegas kedudukan suatu bagian dalam menjalankan

tugasnya untuk mempermudah dalam mencapai tujuan organisasi yang telah dibuat.

Struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3 .2 Struktur Organisasi Tribun Jabar

Sumber: HRD Tribun Jabar, 2018


39

3.5 Divisi

Divisi redaksi merupakan divisi yang penting dalam persuratkabaran. Redaksi

adalah bagian yang memilih dan menyusun tulisan yang akan dimasukkan kedalam

surat kabar tersebut. Harian Pagi Tribun Jabar juga mempunyai sususan struktur

organisasi pada bagian redaksi.

Struktur Organisasi Harian Pagi Tribun Jabar adalah sebagai berikut:

Gambar 3 .3 Struktur Organisasi Divisi Redaksi


PEMIMPIN
REDAKSI

SEKRETARIS
REDAKSI

REDAKTUR
PELAKSANA
MANAGER
PRODUKSI

REDAKTUR REDAKTUR REDAKTUR REDAKTUR REDAKTUR REDAKTUR


KOTA/ DAERAH OLAHRAGA BISNIS NASIONAL HIBURAN ONLINE
KOORDINATOR
PRACETAK :
•TI
•LAYOUTER
•DESIGN GRAFIS
WARTAWAN / FOTOGRAFER •IMAGING FOTO

Sumber: HRD Tribun Jabar, 2018

3.6 Job Description

1. Pemimpin Redaksi

Pemimpin redaksi bertanggung jawab kepada direktur umum. Memastikan

terbitnya harian tepat waktu, sesuai dengan standar kualitas isi dan desain yang telah
40

disepakati, serta sesuai dengan visi dan misi Harian Tribun Jabar yang sudah

digariskan.

Menggariskan visi maupun kebijakan umum isi atau content harian,

memantau pelaksanaannya dan mengevaluasi apakah sesuai dengan tantangan dan

perkembangan kebutuhan masyarakat atau pembaca, tugas tersebut merupakan salah

satu diantara banyak tugas atau tanggung jawab dari seorang pemimpin redaksi.

Mengkoordinir dengan mengatur dan mensupervisi mekanisme kerja di

redaksi untuk memastikan harian terbit tepat waktu. Memberikan “Value Judgement”

untuk setiap edisi guna menjaga konsistensi misi, standard penulisan, dan

memberikan kepastian hukum atas setiap materi yang akan dimuat. Melakukan

koordinasi dengan bagian-bagian lain untuk memastikan kualitas produk dan

kesesuaian produk dengan kondisi pasar / pembaca. Membina hubungan baik dan

membangun lobi-lobi dengan kalangan tertentu untuk menjaga nama Tribun Jabar di

pasaran.

Selain tugas-tugas tersebut, pemimpin redaksi juga mempunyai tugas untuk

menentukan berita yang layak cetak dan mana yang tidak layak untuk diterbitkan

setiap harinya.

2. Redaktur

Redaktur mempunyai tugas yang sangat penting yaitu mengendalikan dan

mengkoordinasikan tugas peliputan dari mulai perencanaan, pembagian tugas,


41

koordinasi di lapangan sampai dengan mengedit tulisan reporter sesuai dengan

halaman yang menjadi tanggungjawabnya agar pemuatan berita sejalan dengan

konsep pemberitaan khas Tribun Jabar.

Selain tugas tersebut, ada tugas-tugas yang lebih spesifik dari redaktur, yaitu:

a. Membuat perencanaan harian atau mingguan dan format penulisan di halaman

yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan peliputan dengan baik agar jelas tujuan

dan arah di lapangan:

1) Menghadiri rapat pagi/proyeksi setiap hari pukul 08:30 yang dipimpin oleh

Redaktur Pelaksana untuk mendapatkan arahan rencana peliputan pada hari itu.

2) Menyusun rencana peliputan dan penulisan sesuai dengan hasil rapat proyeksi.

3) Mendistribusikan tugas peliputan kepada Reporter di bawah koordinasinya.

4) Memantau perkembangan berita dan kegiatan peliputan di Lapangan.

5) Membuat listing berita untuk didiskusikan dalam rapat budgeting setiap sore

pukul 16.00.

c. Mengedit, mengkoreksi, dan memperkaya berita agar berita yang disajikan

menarik dan “layak jual”.

1) Mencari informasi pendukung di internet atau jaringan media lain.

2) Mengedit dan mengembangkan naskah berita yang telah ditulis oleh Reporter.

3) Mencari foto atau ilustrasi yang sesuai untuk mendukung berita.


42

d. Mengkoordinir penggarapan tampilan berita di halaman yang menjadi tanggung

jawabnya.

1) Menyerahkan berita yang siap dimuat ke bagian layout.

2) Merancang halaman bersama layout.

3) Memeriksa ulang hasil cetak sementara / dummy.

e. Meliput berita di lapangan pada saat dibutuhkan untuk mendukung pemberitaan

sesuai rencana yang telah disepakati di dalam rapat pagi /proyeksi.

f. Membina hubungan baik dengan narasumber baik perorangan maupun lembaga /

instansi.

Dalam setiap tugas yang harus dilakukan oleh redaktur, ada beberapa

hal yang menjadi wewenang dan tanggung jawab seorang redaktur, diantaranya

ialah :

1) Mendistribusikan tugas peliputan kepada Reporter.

2) Memilih narasumber yang terkait dengan liputan.

3) Meliput kejadian di luar tugas peliputan pada situasi yang mendesak dan

segera.

4) Menentukan desain halaman.

5) Menerima / menolak berita / foto yang tidak sesuai dengan konsep

pemberitaan khas Tribun Jabar atau menyalahi Kode Etik Jurnalistik.

6) Menentukan Headline halaman.


43

3. Redaktur Pelaksana

Pada gambar 3.3 redaktur pelaksana merupakan bawahan dari redaktur, tetapi

di dalam pelaksanaan kegiatan pemberitaan sehari-hari redaktur pelaksana memiliki

tugas dan tanggung jawab yang sangat besar dalam proses proyeksi setiap hari.

Berikut uraian tugas dan wewenang redaktur pelaksana :

a. Menjabarkan konsep pemberitaan khas Tribun Jabar dengan cara menyusun

rencana kerja harian maupun mingguan baik rencana peliputan, penulisan,

sampai format penyajian.

b. Mengatur dan mengkoordinasi tugas peliputan.

c. Memimpin rapat proyeksi atau perencanaan setiap pagi jam 08.30 yang

dihadiri oleh korlip semua Redaktur untuk menyampaikan dan diskusi

rencana liputan pada hari tersebut.

d. Membagi tugas peliputan sesuai dengan rencana peliputan yang telah

disepakati kepada Koordinator Liputan dan para Redaktur.

e. Memonitor secara terus menerus perkembangan informasi dan berita melalui

berbagai media dan jaringan dan memberi instruksi kepada Koordinator

liputan jika ada perubahan rencana peliputan.

f. Menjaga kualitas penulisan berita dengan cara melakukan editing,

mengembangkan dan melakukan koreksi naskah sesuai dengan kode etik

jurnalistik dan konsep pemberitaan khas Tribun Jabar.


44

g. Memegang tanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan tenaga di

redaksi.

h. Meningkatkan kecakapan jurnalistik atau kecakapan lain yang diperlukan para

wartawan melalui pengarahan pendidikan formal maupun nonformal.

i. Menyelenggarakan evaluasi terhadap kinerja bawahan, baik melalui rapat

koordinasi mingguan / bulanan maupun forum pertemuan lain.

j. Memastikan efektivitas pembagian tugas di tim redaksi sehingga jumlah SDM

yang tersedia dapat bekerja optimal.

k. Menulis artikel untuk mengisi rubrik yang menjadi tanggung jawabnya.

l. Menggantikan tugas PemRed / KorLip / Redaktur pada saat para pemangku

jabatan tersebut berhalangan untuk menjalankan tugas. Termasuk di dalamnya

menjalankan tugas peliputan di lapangan pada kondisi mendesak.

m. Mengembangkan sistem dan prosedur kerja di bagian redaksi bersama dengan

Pemimpin Redaksi, Manager Produksi, dan KorLip.

n. Jam kerja dan urutan kerja untuk tim redaksi, termasuk deadline untuk

Wartawan dan Redaktur sesuai dengan bidang yang diliput.

o. Mengembangkan aturan dasar seperti: jumlah berita minimal yang harus

diliput oleh Wartawan, kualitas editing Redaktur, kualitas standard tampilan /

perwajahan, dsb.
45

4. Wartawan/Reporter

Wartawan atau reporter merupakan ujung tombak dari sebuah perusahaan

persurat kabaran. Dalam tugasnya, wartawan seringkali melalui banyak hambatan dan

rintangan. Berikut adalah tugas pokok dari seorang wartawan atau reporter :

a. Mempersiapkan kegiatan peliputan dengan baik agar jelas tujuan dan arah di

lapangan:

1) Mencatat agenda untuk peliputan sesuai dengan penugasan dan pengarahan dari

Redaktur/KorLip/Manager Produksi maupun atas inisiatifnya.

2) Mengumpulkan data mengenai narasumber, lokasi, dll.

3) Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti: alat perekam, kamera.

b. Melakukan tugas peliputan di lapangan:

1) Mencari dan menghubungi narasumber di lapangan untuk menggali informasi

sebanyak mungkin.

2) Mencatat semua informasi dan menghimpun data / informasi pendukung untuk

kelengkapan bahan tulisan dan menjaga akurasi penulisan.

c. Menulis berita / artikel:

1) Merangkum masalah dan mencari angle yang paling menarik dari hasil liputan.

2) Mendiskusikan topik yang akan ditulis bersama dengan Redaktur / KorLip

untuk memperoleh masukan.

3) Menulis berita atau artikel sesuai aturan dalam Kode Etik Jurnalistik dan

menyelesaikannya sesuai deadline yang ditentukan.


46

4) Mematuhi deadline penulisan berita.

d. Membina hubungan baik dengan narasumber baik perorangan maupun lembaga /

instansi.

5. Fotografer

Fotografer bertugas Mencari dan menghasilkan liputan berupa foto, sesuai

dengan penugasan dari Redaktur / Atasan, sehingga menghasilkan foto yang baik dan

sesuai KE (Kode Etik). Selain itu fotografer juga mempunyai tanggung jawab yang

lain, yaitu :

a. Mempersiapkan kegiatan peliputan dengan baik agar jelas tujuan dan arah di

lapangan:

1) Mencatat agenda untuk peliputan sesuai dengan penugasan dan pengarahan dari

Redaktur / KorLip / Manager Produksi maupun atas inisiatifnya.

2) Mengumpulkan data mengenai narasumber, lokasi, dll.

3) Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti: kamera dan

kelengkapannya.

b. Melakukan tugas peliputan di lapangan:

1) Mencari dan menghubungi narasumber di lapangan untuk menggali informasi

sebanyak mungkin.

2) Mengabadikan semua kejadian yang dapat menjadi informasi untuk

kelengkapan bahan tulisan dengan berkoordinasi dengan reporter.

c. Mengolah hasil foto di lapangan agar dapat mendukung pemberitaan:


47

1) Memasukkan hasil foto ke dalam program computer.

2) Melengkapi foto tersebut dengan keterangan / caption.

3) Mendiskusikan hasil foto bersama dengan Redaktur / KorLip untuk

memperoleh masukan.

4) Membuat file dokumentasi.

5) Mematuhi deadline penulisan berita.

d. Membina hubungan baik dengan narasumber baik perorangan maupun lembaga /

instansi.
BAB IV

KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan KKPT

4.1.1 Proses Kerja Praktek

Praktikan melakukan kegiatan KKPT di Harian Umum Pagi Tribun Jabar di

Divisi Pemberitaan, selama tiga puluh hari kerja, terhitung dari tanggal 27 Juni 2019

sampai dengan 30 Juli 2019. Selama praktikan melakukan kegiatan KKPT di Harian

Umum Tribun Jabar di Divisi Pemberitaan, praktikan melakukan banyak kegiatan

yang diberikan oleh pembimbing lapangan dan selama melakukan kegiatan KKPT di

Harian Umum Tribun Jabar di Divisi Pemberitaan, praktikan melakukan kegiatan

yang di berikan oleh pembimbing lapangan. Selama melakukan kegiatan, praktikan

diberi jatah libur 1 hari dalam satu minggu, dan praktikan mendapatkan libur di hari

Jumat oleh pihak kantor.

Adapun kegiatan yang praktikan lakukan selama KKPT di Harian Umum

Tribun Jabar di Divisi Pemberitaan adalah membuat berita feature dalam rubrik

lifestyle milenial. Kegiatan tersebut praktikan lakukan setiap hari dari awal KKPT

sampai akhir KKPT. Dalam pembuatan berita feature itu pun, praktikan membuat

dengan tema dan judul yang berbeda setiap harinya.

48
49

4.1.2 Proses Wawancara

Praktikan mengikuti arahan pembimbing untuk melakukan wawancara di

tempat – tempat tertentu, seperti tempat tongkrongan Warkop, Coffeshop, Alun Alun

Bandung, Braga, Ciwalk dan tempat-tempat tertentu yang sering di jumpai kaula

muda. Dari situ praktikan harus melatih keberanian berbicara dan serta melihat situasi

di lingkungan masyarakat. Narasumber yang kita cari adalah siswa/siswi Smp atau

Sma. Pada saat praktikan menemukan narasumber yang sesuai, langsung praktikan

melakukan sesi wawancara.

4.1.3 Proses Pembuatan Berita

Praktikan hampir setiap hari membuat berita tentan generasi milenial. Pada

liputan pertama, tanggal 1 Juli 2019 praktikan membuat berita yang bertemakan

Liburan sekolah dengan judulnya “Belanja Online”, dalam judul berikut praktikan

mencari narasumber anak muda khususnya siswa Smp dan Sma untuk di wawancarai

mengenai “Kemudahan Berbelanja dengan layanan online”. Wawancara ini dilakukan

kepada empat orang siswa maupun siswi di ranah Jawa Barat maupun Bandung raya.

Praktikan diharuskan untuk mencari dan menulis berita sendiri ketika turun ke

lapangan langsung. Saat melakukan proses wawancara, praktikan mendapatkan

beberapa kendala, yaitu saat mencari narasumber yang bingung mengungkapkan

dalam kesehariannya semasa liburan sekolah karena di sisi lain merasa canggung

untuk mengungkapkan, di sini praktikan segera memberi pengarahan terhadap


50

narasumber untuk mencoba memancing respon atas jawaban mereka mengenai

kegiatan selama liburan sekolah tersebut.

Pada liputan selanjutnya mulai tanggal 27 Juni – 30 Juli 2019 praktikan tetap

diberi tugas untuk membuat berita dalam rubrik generasi lifestyle milenial dengan

tema yang menarik dan beda.

4.1.4 Proses Penulisan Feature News

Praktikan diwajibkan untuk mencari berita minimal satu dan dibuat tulisan.

Semua fakta dan informasi yang telah diambil oleh praktikan kemudian disusun

menjadi sebuah berita yang lebih bersifat menghibur atau feature news. Feature News

adalah laporan atau jenis tulisan yang lebih bersifat menghibur, isinya kadang sesuatu

yang remeh dan luput dari liputan wartawan Straight News. Feature News biasanya

bersifat lebih bebas dan disusun berdasarkan gaya individu. Kemudian ditulis dengan

gaya memaparkan dalam keadaan apa adanya sesuai yang di dapat dari narasumber.

Hal yang harus dipehatikan dalam pembuatan feature news adalah tulisannya kreatif

yang terutama dirancang guna memberi informasi sambil menghibur tentang suatu

kejadian situasi, atau aspek kehidupan di jaman milenial ini. Dengan demikian,

feature bisa dianggap tulisan yang lebih ringan dibandingkan dengan berita atau

artikel opini.
51

Ciri khas dalam feature news terletak pada empat point :

1. Kreatifitas ( dalam hal menciptakannya )

2. Informatif ( dalam hal isinya )

3. Menghibur ( dalam hal gaya penulisannya ) dan

4. Boleh subjektif ( dalam hal cara penuturannya ).

Menulis feature pada intinya seperti menulis berita di surat kabar. Artinya, ia

harus mengandung enam unsur berita juga yakni (1) What, (2) Who, (3) When, (4)

Where, (5) Why, dan (6) How. Rumusan ini memang selalu dipakai setiap pembuatan

feature news maupun straight news.

4.1.5 Kegiatan Mingguan

Berdasarkan kegiatan KKPT yang praktikan lakukan selama di Tribun Jabar,

berikut tabel kegiatan mingguan praktikan :

Tabel 4 .1 Tabel Kegiatan Mingguan


Perkenalan dengan pembimbing Tribun

Jabar dan pembagian job desk, lalu

memberi pengarahan terhadap rubrik

Minggu 1 yang ditentukan untuk di tugasi.

Menentukan hari libur, jadwal piket, serta

diberitahu akan point – point sewaktu

evaluasi pertama.
52

Membuat berita dan mencari narasumber

ke lapangan.

Membuat berita dan mencari narasumber

untuk di wawancarai.

Piket malam dan diperlihatkan kerjaan di


Minggu 2
bagian pembuatan berita Tribun Jabar.

Evaluasi pembuatan berita selama 2

minggu oleh pembimbing.

Peliputan kegiatan ekstrakurikuler ke

salah satu sekolah di kota Bandung.

Membuat berita dan tetap mencari


Minggu 3
narasumber untuk di wawancarai.

Sharing season bersama karyawan Tribun

Jabar.

Evaluasi di pekan terakhir magang dalam

pembuatan berita.

Membuat berita di pekan terakhir serta

Minggu 4 praktek langsung mengedit berita sampai

menjadi sebuah berita yang cocok untuk

di terbitkan di koran.

Penutupan, pamitan dengan karyawan


53

Tribun Jabar, serta pembagian honor

selama magang di Tribun Jabar.

4.1.6 Kegiatan Harian

Tabel 4.2 Tabel Kegiatan Harian

NO Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1 Kamis, 27 Juni 2019 Briefing dari pembimbing soal job


desk/liputan yang akan dikerjakan esok
harinya.

2 Jum’at, 28 Juni 2019 Tidak mengirim tulisan

3 Sabtu, 29 Juni 2019 Tidak mengirim tulisan

4 Minggu, 30 Juni 2019 Tidak mengirim tulisan

5 Senin, 1 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “belanja


Online”.
6 Selasa, 2 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “Biar
gak mager, ayo beraktivitas!

Menjalani Piket malam pertama di


Kantor Tribun Jabar.

7 Rabu, 3 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “Masih


Bingung Perbedaan Antara Musik Indie
dan Musik Label Mainstream, Inilah
Jawabannya.”
54

8 Kamis, 4 Juli 2019 Tidak mengirim tulisan karena sakit


terkena gejala diare.

9 Jum’at, 5 Juli 2019. Tidak mengirim tulisan karena sakit


terkena gejala diare dan memulihkan
kondisi fisik.

10 Sabtu, 6 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “Mudah


Baper, ketahuilah penyebabnya berikut
ini.”

11 Minggu, 7 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “Tips


Make Up Ala Pelajar.”

12 Senin, 8 Juli 2019 Mengambil Jatah Libur dalam enam


hari kerja peliputan.

13 Selasa, 9 Juli 2019 Menulis berita berjudul feature berjudul


“Asal-usul Mitologi Zodiak.”
Pengiriman tulisan mengalami
keterlamabatan karena kesulitan
mencari tema tulisan dan narasumber
alhasil izin tidak melaksanakan piket
malam.

13 Rabu, 10 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “Apa itu


OOTD (Outfit Of The Day)?”
55

14 Kamis, 11 Juli 2019 Tidak mengirim tulisan.

15 Jum’at, 12 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “E-


sports : Olahraga atau bukan?”

16 Sabtu, 13 Juli 2019 Tidak mengirim tulisan.

17 Minggu, 14 Juli 2019 Tidak mengirim tulisan.

18 Senin, 15 Juli 2019 Mengambil jatah libur dalam enam hari


kerja peliputan.

19 Selasa, 16 Juli 2019. Tidak mengirim tulisan dan tidak


melakukan piket malam.

20 Rabu, 17 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “Hati-


hati gejala pansos (panjat sosial).”

21 Kamis, 18 Juli 2019 Tidak mengirim tulisan.

22 Jum’at, 19 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “Budaya


senioritas di kalangan pelajar.”

23 Sabtu, 20 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “Kau


cuma hidup sekali, maka jangan kau
sia-siakan.”
56

24 Minggu, 21 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul


“Tertawa bersama stand up comedy.”

25 Senin, 22 Juli 2019 Mengambil jatah libur dalam enam hari


kerja peliputan.

26 Selasa, 23 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “Voice


Of Nine : Pengalaman memproduksi
konten siaran radio.”Tetapi tidak
melakuan piket malam.

Ket: Tulisan tersebut dimuat Tribun


Jabar di Kolom Milenial Tribun Jabar
pada senin, 29 Juli 2019, dengan judul
“Voice Of Nine nemenin kamu di
sekolah.”

27 Rabu, 24 Juli 2019 Menulis berita Feature yang berjudul


“Relationship goals: Mengapa selalu
identik soal hubungan asmara?”

28 Kamis, 25 Juli 2019 Tidak mengirim tulisan.

29 Jum’at, 26 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul “Rame-


rame ngomongin soal bucin (budak
cinta).”
57

30 Sabtu, 27 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul


“Mengenali toxic people dan
penyebabnya.”

31 Minggu, 28 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul


“Berawal dari posesif berujung toxic
relationship.”

32 Senin, 29 Juli 2019 Mengambil jatah libur dalam enam hari


kerja peliputan.

33 Selasa, 30 Juli 2019 Menulis berita feature berjudul


“Berjiwa Korsa ala CORPS 5K SMAN
7 Bandung.”
Ket: Tulisan tersebut dimuat di Kolom
Milenial Tribun Jabar pada Sabtu, 3
Agustus 2019 dengan judul
“Kekeluargaan Yang Berkesan.”

4.1.7 Hasil Kegiatan Kerja Praktek

Pelaksanaan kegiatan kerja praktek yang dilakukan praktikan di Harian

Umum Tribun Jabar yang meliputi kegiatan mencari berita, mendapatkan berita dan

menulis berita. Materi yang dipelajari selama satu bulan kegiatan ini adalah :

1. Praktikan mempelajari bagaimana caranya untuk mendapatkan sebuah

berita yang menarik dengan tema dan isu di kalangan milenial zaman

ini, setelah mendapatkan sebuah informasi atau berita, praktikan

langsung membuat berita tersebut dengan memperhatikan penulisan


58

dan inti dari berita tersebut yang bisa membuat para pembaca bisa

mengerti dengan kondisi di zaman milenial ini serta terhibur dengan

yang ditulis oleh penulis.

2. Praktikan mempelajari cara menulis sebuah berita di surat kabar

dengan baik dan benar. Dengan cara memperhatikan headline yang

dapat menjelaskan inti dari cerita dalam sebuah berita yang buat

kemudian lead atau kalimat utama yang ada dalam berita tersebut dan

ikuti rincian berita tersebut, kemudian akhiri dengan ringkasan yang

berisi inti cerita dan menyimpulkan informasi.

3. Praktikan mempelajari jika ada sebuah berita sedang trending,

praktikan bisa mengambil materi itu untuk dijadikan berita yang

nantinya praktikan merangkum semua berita-berita dari sumber lain

dan menambahkan kalimat-kalimat yang membuat ciri khas tersendiri

bahwa itu berita dari Tribun Jabar.

Selama melaksanakan KKPT, praktikan melakukan berbagai kegiatan

jurnalistik diantaranya melakukan wawancara, dan menulis berita. Praktikan harus

memiliki inisiatif sendiri dan memiliki kepekaan soal isu tertentu. Ketika ada isu

terbaru yang sedang hangat, praktikan bisa langsung membuat berita soal isu tersebut.

Biasanya praktikan akan menemukan isu ketika mencari lewat internet dan sedang

berkumpul bersama wartawan senior. Dari hasil mencari itulah praktikan bisa

mendapatkan sebuah isu. Namun, ketika berita tersebut telah diangkat oleh media
59

lain, praktikan dituntut untuk bisa mencari dari sudut pandang lain agar tidak sama

dengan pemberitaan media lain.

Setelah mendapatkan isu tersebut, praktikan langsung menulis dilokasi

kegiatan atau mencari working space. Setelah tulisan selesai segera mengirimkannya

melalui email dan sampailah kepada Redaktur, praktikan terkadang dipanggil oleh

Redaktur untuk melakukan evaluasi. Terkait dengan isi dari penulisan tersebut,

Redaktur mengevaluasinya. Hal ini dilakukan selama praktikan melaksanakan kerja

praktek.

4.2 Pembahasan KKPT

4.2.1 Analisis SWOT

Guna mengetahui kondisi media cetak Tribun Jabar maka dilakukan pemetaan

melalui analisa kekukatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (analisis SWOT)

dengan memperhitungkan dan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan ekternal dan

internal perusahaan.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

menemukan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strenght) dan peluang (opportunities), namun secara

bersama dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

Tribun Jabar adalah media cetak dari PT. Bandung Media Grafika, Tribun

Jabar sebagai media cetak yang setiap harinya menyajikan berita seputar sport,
60

lifestyle, milenial, economic, dan lain-lain. Peran strategis Tribun Jabar adalah

menyajikan dan menjadi media interaksi terhadap masyarakat luas. Menjadi wadah

aspirasi, ide, kritik terhadap pembaca, agar terjadi interaksi diantara kedua belah

pihak, dan disampaikan dalam bentuk berita di Koran Tribun Jabar, guna mencapai

visi dan misi perusahaan. Berikut adalah analisis SWOT dengan menggunakan alat

yang dapat menyusun faktor – faktor strategis. Dengan menggunakan matrik dapat

menghasilkan 4 alternatif kemungkinan strategi sebagai berikut :

Analisis SWOT yang telah dipaparkan di atas dapat diterapkan dengan cara

menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,

kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah

bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari

peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)

yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,

selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)

yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)

yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah

ancaman baru.
61

Tabel 4 .3
Tabel Analisis SWOT

Faktor internal dan Strenghts (S) Weaknesses (W)


faktor eksternal
Faktor – faktor kekuatan Faktor – faktor kelemahan
internal internal
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

Faktor peluang Menciptakan strategi Menciptakan strategi yang


eksternal yang menggunakan meminimalkan kelemahan
kekuatan untuk dan memanfaatkan peluang
memanfaatkan peluang.
Threats (T) Strategi ST Strategi WT

Faktor ancaman Menciptakan strategi Menciptakan strategi yang


eksternal yang menggunakan meminimalkan kelemahan
kekuatan dan dan menghindari ancaman
menghindari ancaman

Analisis ini menggunakan analisis SWOT dengan menggambarkan secara

jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal dihadapi perusahaan sehingga dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Berikut adalah analisis

SWOT Tribun Jabar dengan menggunakan alat yang dapat menyusun faktor – faktor

strategis. Berikut faktor yang ada pada Tribun Jabar :

a. Strenght (Kekuatan)

1). Seringnya mengkoreksi dan memeriksa redaksi dari penulisan berita

membuat menambah pengalaman bagi praktikan.


62

2). Dengan ditugaskannya pratikan dilapangan untuk melakukan wawancara

dan membuat berita, sehingga praktikan mengerti teknis seorang jurnalis

dilapangan seperti apa.

3). Diberikan arahan langsung oleh pembimbing dalam penulisan berita di

media cetak yang baik dan menarik bagi pembaca.

4). Rasa kekeluargaan yang dibangun antara seluruh karyawan Tribun Jabar

berpengaruh terhadap kinerja dilapangan.

b. Weakness (Kelemahan)

1). Kurangnya minat masyarakat dalam berita yang ditulis oleh Tribun Jabar

melalui media cetak.

2). Masih kurangnya porsi pemberitaan mengenai rubrik lifestyle generasi

milenial.

3). Artikel mengenai entertaint yang dipublikasiakan oleh Tribun Jabar terlalu

monoton.

c. Opportunities (Peluang)

1). Pengalaman dilapangan yang praktikan dapatkan membuat praktikan

mengenal dunia jurnalistik yang sesunguhnya dan menjadikan pengalaman

berharga ini menjadi modal untuk mencari lapangan pekerjaan.

2). Peliputan kegiatan yang dilakukan oleh Tribun Jabar pada setiap kegiatan

formal dan non formal menjadikan peluang untuk konten artikel yang akan

dibuat untuk masyarakat.


63

3). Mampu menjadi wadah aspirasi masyarakat untuk menyampaikan kritik,

saran, dan juga pendapat mengenai kegiatan pemerintahan maupun

masyarakat umum melalui Tribun Jabar.

d. Threats (Ancaman)

1). Adanya media konvensional yang lain menjadikan ancaman bagi Tribun

Jabar untuk bersaing di kalangan masyarakat.

2). Munculnya media online yang menyajikan berita internasional maupun

nasional, membuat media cetak semakin kalah bersaing.

3). Sulitnya mencari sponsor besar akan menjadi ancaman bagi Tribun Jabar.

4.2.2 Hasil Strategi SWOT

Faktor kekuatan dan faktor kelemahan bersumber dari lingkungan internal,

sedangkan faktor peluang dan ancaman hal yang bersumber dari faktor eksternal.

Untuk Tribun Jabar, faktor SWOT tadi dikombinasikan menjadi formula yang cukup

baik. Dengan membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan

ancaman (threats) dengan faktor internal (strengths) dan kelemahan (weakness),

maka terdapat beberapa strategi yang mampu membuat Tribun Jabar cepat

berkembang di antaranya :
64

Tabel 4 .4
Tabel Matrik SWOT

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)


PELUANG (O) STRATEGI S0 STRATEGI WO

1. Dalam penulisan berita 1. Fokusnya Tribun Jabar


Tribun Jabar, memiliki dalam penulisan media
kekuatan dalam online harus dapat
mengangkat tema yang meningkatkan kreatifitas
berbeda dan tata letak yang seimbang terhadap
yang menarik sehingga media cetak Tribun Jabar.
minat baca masyarakat 2. Memperluas konten berita
lebih meningkat. media online dan media
2. Penulisan berita feature cetak di Tribun Jabar dari
dengan rubrik lifestyle segi nasional maupun
milenial menjadikan internasional .
peluang agar menarik
minat baca masyarakat,
khususnya di kalangan
remaja.
ANCAMAN (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

1. Tribun Jabar memiliki 1. Tribun Jabar harus dapat


kemasan yang berbeda lebih meningkatkan
dalam penulisan berita di kualitas penulisan berita
seputar olahraga. dan peliputan berita yang
2. Penulisan berita rubrik terbaru, sehingga tidak
lifestyle milenial di kalah bersaing dengan
Tribun Jabar memiliki media cetak dan media
65

keunggulan dibandingkan online yang lain.


media cetak yang lain.

Berikut adalah analisis SWOT Kegiatan Penulisan Feature News dengan

menggunakan alat yang dapat menyusun faktor – faktor strategis:

1) Strategi Strengths-Opportunities

Berdasarkan hasil dari pengamatan, strategi SO kegiatan kehumasan

yang telah dilaksanakan analisis menggunakan analisis SWOT yaitu kegiatan

penulisan berita yang kian semakin meningkat kreatifitasnya, maka dari itu

dalam penulisan feature di Tribun Jabar dengan tema Generasi Milenial

menjadikan stategi dan kekuatan untuk meningkatkan peluang baca minat

masyarakat khususnya dikalangan remaja.

2) Strategi Strengths – Threats

Tribun Jabar memiliki kreatifitas dalam penulisan berita yang menjadi

ancaman dalam hal menarik minat baca masyarakat, selain itu persaingan

dengan media cetak yang lain dan juga media online yang muncul menjadi

ancaman bagi Tribun Jabar untuk dapat bersaing lebih ketat.

3) Strategi Weaknesses – Opportunities

Tribun Jabar harus bisa memfokuskan penulisan berita khususnya pada

berita feature yang menarik perhatian masyarakat yang diharapkan bisa

menjadi peluang untuk meningkatkan minat baca masyarakat khusunya


66

dikalangan remaja. Selain itu menjadi peluang untuk dapat bersaing dengan

media online.

4) Strategi Weaknesses – Threats

Tribun Jabar harus memiliki karyawan yang aktif dan gesit untuk dapat

meliputi berita terkini agar tidak kalah bersaing dan memiliki relasi banyak

dengan media cetak maupun media online yang ada. Selain itu harus dapat

membawa nama baik Tribun ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti peliputan

mengenai Pemilu, Pemerintahan, Presiden, maupun Internasional.

Pemaparan hasil analisa SWOT diatas merupakan hasil pengamatan

praktikan dalam kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) di rubrik

Lifestyle milenial Tribun Jabar jobdesk peliputan dan penulis. Tribun Jabar

memiliki banyak rubrik yang disediakan untuk pembaca dari segala umur.

Teknik penulisan berita ringan (feature news) masih menjadi andalan dalam

menjangkau pembacanya. Tantangan yang dimiliki Tribun Jabar adalah

mencari inovasi terbaru untuk menyajikan berita yang informatif, terutama di

rubrik lifestyle milenial, mengingat sedikitnya pembaca muda yang sudah

kadung mendapat banyak informasi dari media daring atau media sosial.
67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan

Dengan demikian praktikan dapat menyimpulkan beberapa hal yang praktikan

dapatkan dari Tribun Jabar di divisi pemberitaan tersebut :

1. Tribun Jabar merupakan media yang bernaung dalam hal media cetak atau media

konvensional, oleh karena itu praktikan bisa mengamati, memahami dan melakukan

kegiatan yang berhubungan dengan fungsi jurnalistik di Tribun Jabar.

2. Media ini tentunya sangat banyak pesaing dengan media cetak lain maupun media

online. Media yang baik itu tidak hanya menyampaikan informasi tetapi memberikan

solusi dan memiliki keberimbangan berita dalam hal ini Tribun Jabar sudah memiliki

kedua hal tersebut.

3. Prakikan mengetahui lebih dalam mengenai peliputan berita feature yang

mengangkat tema milenial, bertujuan untuk menarik minat baca kalangan remaja dan

memberikan informasi dari kegiatan gemerasi milenial saat ini.


68

4. Praktikan dapat mengetahui bagaimana proses pemantauan dan pencatatan

peristiwa-peristiwa dilapangan pada saat wawancara, mengikuti kegiatan milenial,

dan liputan seputar berita yang diambil.

5. Setelah praktikan melakukan kegiatan KKPT di Tribun Jabar dapat membuat

hubungan baik antara Tribun Jabar dan juga pihak kampus.

5.2. Saran

Sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang praktikan dapatkan, ada beberapa

saran untuk penulisan berita di Tribun Jabar yang harus di kembangkan lagi. Seperti :

1. Penulisan berita yang lebih baik mangangkat tema yang menarik, selain itu

menambahkan hal kreatifitas website resmi yang dimana bisa memancing

publik untuk ikut berkontribusi baik halnya juga dalam sosial media Tribun

Jabar.

2. Adanya tambahan konten dan desain grafis pada berita yang dipublikasikan

kepada publik sehingga banyak publik yang tertarik dengan berita yang di

terbitkan oleh Tribun Jabar.

3. Tambahan konten berita yang luas dari dalam negeri maupun luar negeri serta

di iringi peliputan langsung secara eksklusif dan terupdate.


69

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:Simbiosa
Rekatama Media.
Devito, A. Joseph. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Professional Books.
Romli, Asep Syamsul M. 2008. Kamus Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Sumadiria, AS Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita, dan Feature,
Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Jurnal Elektronik :
Juwito. 2008. Menulis Berita dan Feature
Melalui:
http://eprints.upnjatim.ac.id/3071/2/Menulis_berita_dan_features_edit.pdf
diakses pada tanggal 17 September 2019
Media massa, Berita, Wawancara, dan Pernikahan Siri di Indonesia
Melalui:
http://eprints.walisongo.ac.id/3027/3/61211001_Bab2.pdf
diakses pada tanggal 17 September 2019
Oktavia, Fenny. Upaya komunikasi Interpersonal kepala desa dalam memediasi
kepentingan PT. Bukit Borneo Sejahtera dengan masyarakat desa Long Lunuk.
Melalui :
http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2016/03/Jurnal%
20Fenny%20Oktavian%20(03-02-16-08-53 37).pdf)
diakses pada tanggal 17 September 2019
Ramadanty, Sari. 2014. Penggunaan Komunikasi Fatis dalam Pengelolaan
Hubungan di Tempat Kerja
Melalui:
70

https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JKMS/article/viewFile/2556/2511)
diakses pada tanggal 25 Oktober 2019
Wibawa, Drajat. 2012. Meraih Profesionalisme Wartawan.
Melalui:
https://media.neliti.com/media/publications/7439-ID-meraih-profesionalisme-
wartawan.pd
diakses pada tanggal 25 Oktober 2019
http://digilib.unila.ac.id/3289/11/BAB%20II.pdf
diakses pada tanggal 25 Oktober 2019
http://manpras.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-wartawan.html
diakses pada tanggal 25 Oktober 2019
http://digilib.unila.ac.id/3563/15/BAB%20II.pdf
diakses pada tanggal 25 Oktober 2019
http:universitasjurnalistik.com/2018/04/pengertian-feature-ciri-feature-jenis-
feature.html?m=1
diakses pada tanggal 25 Oktober 2019
71

LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pernyataan Magang

Surat keterangan Magang di Tribun Jabar.


72

Lampiran 2 Form Penilaian Pembimbing Lapanga


73

Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan


74

Lampiran 4 Peliputan berita dan Pembuatan beri


75
76

Lampiran 5 Evaluasi Magang

Anda mungkin juga menyukai