Anda di halaman 1dari 3

PIDATO PESAN DAN KESAN PROMOTOR

Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati


Sabtu, 25 Januari 2014

Promovendus:
Zaenal Ma’arif, SH.,MA

Asslamula’alikum Wr Wb

Terima kasih Pimpinan Sidang, Saya adalah orang pertama yang diberi
kesempatan pertama untuk menyebut Doktor kepada Saudara Zaenal Maarif,
SH.,MA. Sebagai promotor saya menyampaikan selamat kepada Saudara Zaenal
Maarif, Selamat kepada isteri, anak, serta keluarga besar Zaenal Maarif, atas
raihan gelar Doktor, yang pertama di Sekolah Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Dr. Zaenal Maarif, SH.,MA yang sangat terpelajar.

Gelar Doktor yang Saudara sandang hari ini memiliki tanggungjawab


yang tidak ringan, karena gelar tersebut memiliki beban akademik yang berat.
Doktor adalah identik dengan riset. Ketika seorang Doktor tiba-tiba tutup
buku, hanyut dengan kebesaran kedoktorannya, serta lupa yang menjadi
beban dan tugas sebagai seorang periset, maka sebuah pertanda “lonceng
kematian” bagi seorang intelektual. Maka tak heran jika hal ini juga melanda
intelektual Indonesia, jika dikaitkan dengan minimnya kontribusi ilmuwan
Indonesia pada pengembangan ilmu bagi kemaslahatan umat manusia.

Dr. Zaenal Maarif yang sangat terpelajar,


Indonesia adalah merupakan medan laboratorium yang sangat indah
untuk diteliti. Labaratorium yang indah ini memerlukan sentuhan para Doktor
Indonesia. Paradigma tradisi tutur bagi Ilmuwan Indonesia harus segera di
akhiri, harus ada lompatan besar menuju tradisi tulis, tradisi riset, karena
ilmuwan Indonesia jauh ketinggalan. Data statististik memperlihatkan bahwa
kontribusi Ilmuwan Indonesia pada perkembangan dunia keilmuan, hanya
0,012%, Singapura 0,179%, Amerika Serikat 25%. Posisi publikasi ilmiah peneliti
Indonesia yang terbit dalam Intenational Journal hanya 1/3 dibanding Thailand,
1/10 dibanding Korea, 1/50 dibanding RRC dan Kenya, dan bahkan 1/4
dibanding Nigeria.

1
Dr. Zaenal Maarif yang sangat terpelajar
Itulah tantangan seorang doktor. Sayang seribu kali sayang, setelah
Saudara dinyatakan lulus dan menyadang gelar doktor, Saudara akan kembali
ke habitat sebagai seorang politisi. Dunia yang pernah membesarkan Saudara.
Artinya, dunia riset akan segera Saudara tinggalkan. Implikasinya Saudara akan
menjauhkan diri dari jargon akademik yang sering dikatakan: Law is great of
Anthrological monument. Dunia akademik menjadi sunyi, tanpa makna tanpa
rasa, sepi dari riuh rendah perdebatan. Inilah ironi dunia akademik.

Dr. Zaenal Maarif yang sangat terpelajar,

Ada empat pesan Rektor Ketua Senat Pengelola Program Doktor:


1. Jangan terlalu banyak menerima mahasiswa, maksimal 5 peserta
Program Doktor;
2. Jaga kualitas lulusan;
3. Hindari mahasiswa melakukan moral hazard, seperti plagiat;
4. Alumni Program Doktor UMS kalau dipukul harus bunyi.

Saya sampaikan kepada Rektor “BELUM DI PUKUL SAJA Zaenal Maarif SUDAH
BUNYI DULUAN”.

Ada sisi lain dari Dr. Zaenal Maarif yang patut diteladani Mahasiswa S3,
yakni pantang menyerah serta memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Untuk
yang lain-lain silahkan Suadara monsortir sendiri mana yang patut ditiru.

Dr. Zaenal Maarif yang sangat terpelajar,

Sebelum saya akhiri pidato pengantar sebagai Promotor saya akan


bacakan sebuah puisi yang berjudul:

Auditorium Moh.Djasman Menjadi Saksi Bisu

Ruang ujian Terbuka menjadi saksi bisu


Ketika Zaenal Maarif Tahun 1989, menjadi penguji calon dosen muda
Ku lihat wajah-wajah kuyu, lesu dan kusam menerpa calon dosen muda
Sayup-sayup aku dengar suara memanggil nama....

2
Khudzaifah Dimyati masuk.....!
Aku diarahkan untuk duduk di kursi No 2
Di meja itulah engkau duduk sebagai Ketua Tim Penguji
Aku tidak berani menatap matamu
Dengan gaya orang yang memiliki kekuasaan, engkau memulai dengan
pertanyaan..
Man ismuka fillughotil ‘arobiyyah, aku jawab ; Khudzaifah Dimyati

Pertanyaan-pertanyaan tes pun meluncur tajam...


Semua pertanyaan berhasil aku jawab dengan baik
Apakah Saudara bisa baca AlQurán, aku hanya mengangguk...
Hafalkan... ayat suci Al Qurán yang paling panjang.... di luar Juz áma
Lebih 10 menit aku memejamkan mata menghafalkan ayat-ayat Suci
AlQurán
Aku sempat mencuri pandang, ternyata engkau larut, ikut memejamkan
mata....
Dalam hati aku bertanya, apakah engkau mengerti apa yang aku hafalkan
CUKUP....Apakah Saudara alumni pondok ? Ya...Jawabku lirih...

Persis seperti orang memiliki kekuasaan absolut di UMS


Karena aku tahu, engkau menjabat Sekretaris Rektor
Bahkan kekuasaanmu satu digit di bawah Rektor Mohammad Djasman
AlKindi
Akan tetapi, bumi berputar, 20 Tahun kemudian...
Engkau menjadi mahasiswaku di Program Doktor
Kali ini engkau dalam genggaman akademik
Setelah engkau terlempar dari dunia politik
Dunia yang pernah membesarkan dirimu

Memoriku ingat 20 tahun yang lalu, di Ruang ini


Dengan pertanyaan-pertanyaanmu yang menyudutkan saat itu...
Bisa saja saya membuat pertanyaan sulit saat engkau ujian terbuka hari
ini...
Tapi... tidak aku lakukan....

Terima kasih
Wassalamuálikum Wr. Wb
Medio Januari 2014

Anda mungkin juga menyukai