0
Hak cipta dilindungi Undang-undang No. 28 Tahun 2014
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit
ManajeMen Strategik 4.0
MANAJEMEN STRATEGIK 4.0
Penulis :
Dr. Rahajeng Widya, SE, MM, CPC
Penerbit :
PT Adya Berkah Mulia
Cetakan :
I. Jakarta, 2020
Editor :
Aryo Seno Wicaksono, S.Kom.,M.M
Layout :
ASIK
Desain Sampul :
ASIK
Penulis
PRAKATA 1
Pengertian Strategi
Menurut Chandler (1962), strategi merupakan alat untuk
mencapaitujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan
jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi
sumber daya. Sementara itu, menurut Porter (1985), strategi
adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan
bersaing.
Menurut Stephanie K. Marrus, strategi adalah suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi dan disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
tercapai.
Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari bahasa Inggris, to manage,
dapat diartikan mengurus, mengatur, melaksanakan, dan
mengelola. Menurut Evancevich (1989), manajemen adalah
suatu proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai
hasil tujuan yang tidak dapat dicapao oleh hanya satu orang
saja. Sementara itu, Mary Parker Tollet (Hellriegel dan Slocum,
1992) menyebutkan bahwa manajemen adalah suatu seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi lain dari George Terry (Hellriegel dan Slocum,
1992), menyatakan bahwa manajemen pada dasarnya terdiri
atas planning, organizing, actuating, dan contolling (POAC).
Sementara itu, Lutter Gullick (1937) menyebutkan bahwa
manajemen meliputi proses planning, organizing, staffing,
directing, coordinating, oprating, reporting, budgeting, dan
supervising (POSDCORBS).
Longest (1978) menyebutkan bahwa manajemen adalah
suatu proses yang melibatkan hubungan interpersonal dan
teknologi yang akan digunakan untuk mencapai seluruh atau
setidaknya yang akan digunakan untuk mencapai seluruh atau
Perform
External Audit
Chapter 1
Implement
Generate, Implement Strategies-
Develop Vision Establish Measure
Eveluate, Strategies- Marketing,
and Mission Long-Term and Evaluate
and Select Manajement Finance,
Statement Objectives Performance
Strategies Issues Accounting, R&D,
Chapter 2 Chapter 5 Chapter 9
Chapter 6 Chapter 7 and MIS Issues
Chapter 8
Perform
Internal Audit
Chapter 4
1. Merumuskan strategi
Pada tahap ini organisasi akan melakukan pengembangan
visi dan misi, melakukan analisis peluang, ancaman,
kekuatan, dan kelemahan (SWOT), menentukan dan
menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, dan
beberapa strategi alternatif lain yang akan dilaksanakan.
2. Menerapkan strategi
Pada tahap ini, strategi yang telah ditetapkan kemudian
diimplementasikan misalnya merancang struktur
organisasi, distribusi sumber daya, membuat kebijakan,
pengembangan proses pengambilan keputusan, dan
pengelolaan sumber daya manusia, usaha pemasaran, dan
lainnya.
Mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan
membuat kebiakan, memotivasi karyawan, dan
mengalokasikan sumber daya sehingga strategik yang telah
diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategik
3. Mengevaluasi strategi
Lingkungan terus berubah seiring berjalannya waktu
sehingga diperlukan evaluasi secara berkala. Tujuannya
untuk melihat faktor-faktor baik secara internal maupun
eksternal perusahaan. Tahap final dalam manajemen
strategik. Manajer sangat ingin mengetahui kapan
strategik tidak dapat berjalan seperti diharapkan sehingga
ecaluasi strategik adalah alat utama untuk mendapatkan
informasi. Semua strategik dapat dimodifikasi pada masa
datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan
berubah.
1. Manfaat finansial
Organisasi yang menggunakan konsep manajeman strategik
menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan
2. Manfaat non-finansial
Manajemen strategik menawarkan manfaat yang nyata
lainnya, selain membantu perusahaan menghindari kegagalan
finansial, seperti meningkatnya kesadaran atas ancaman
eksternal; pemahaman yang lebih baik atau strategik pesaing;
meningkatnya produktivitas karyawan, mengurangi keengganan
untuk berubah serta pengertian yang lebih baik atas hubungan
antara kinerja dan penghargaan.
Manajemen strategik meningkatkan kemampuan
organisasi untuk menghindari masalah karena membantu
2. Gaya manajerial
Para teoritis dan praktisi yang mendalami teori
kepemimpinan dan gaya manajerial dalam mengelola organisasi
dan komplek menekankan beberapa hal, yaitu;
- Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan
yang situasional
- Gaya manajerial yang tepat ditentukan oleh tingkat
kedewasaan atau kematangan pada anggota
organisasi.
- Perananan apa yang diharapka dimainkan oleh para
manajer dalam organsiasi.
Employees Technology
Mission
Components
Survival
Public Growth,
Image Profits
Self-Concept Philosophy
Secara Internal :
• Sebagai panduan untuk perencanaan dan penerapan
strategis organisasi/perusahaan.
• Mendefinisikan Standar kerja dan harapan organisasi/
perusahaan.
• Membangun budaya organisasi/perusahaan yang lebih
produktif dan berorientasi pada tujuan.
• Mengkomunikasikan maksud dan tujuannya kepada
para pemangku kepentingan.
Secara Eksternal :
• Memperoleh dukungan dari pihak eksternal.
• Membuat hubungan yang lebih dekat dan komunikasi
yang lebih baik dengan pelanggan, pemasok dan mitra
bisnis lainnya.
• Berfungsi sebagai alat hubungan masyarakat.
Visi (vision)
Pengertian visi
Pernyataan visi (vision) adalah pernyataan yang
menggambarkan apa yang ingin dicapai perusahaan dalam
waktu jangka panjang, umumnya dalam jangka waktu lima
hingga sepuluh tahun atau bahkan lebih lama. Pernyataan visi
Ini menggambarkan bagaimana perusahaan akan terlihat di
masa depan dan harapan atau impian perusahaan untuk masa
depannya serta menetapkan arah yang jelas untuk perencanaan
dan pelaksanaan strategi tingkat tinggi perusahaan. Visi sebuah
perusahaan juga memiliki pengaruh besar terhadap proses
pengambilan keputusan dan pengalokasian sumber daya
perusahaan.
Visi menggambarkan apsirasi dasar atau mimpi dari sebuah
organisasi yang biasanya merupakan inisiatif pendiri atau
pemimpin organisasi dengan dukungan dari semua karyawan.
Karakteristik visi
Diperlukan visi yang baik dengan mencakup hal-hal penting
sebagai berikut agar suatu visi pada organisasi sukses.
- Jelas. Suatu visi dikatakan jelas apabila visi tersebut
sederhana. Bukan merupakan suatu analisis kompleks
yang tidak dapat dimengerti oleh karyawan.
Misi (mission)
Pengertian misi (mission)
Visi dan misi merupakan sebuah rangkaian filosofi atau
tujuan yang ditetapkan seuatu organisasi sebagai arah tujuan
ke mana organisasi atau perusahaan akan dibawa. Menurut
Wibisono (2006), misi merupakan penetapan sasaran atau
tujuan perusahaan dalam jangka pendek (biasanya 1 sampai
3 tahun). Sementara itu, visi merupakan cara pandang
perusahaan di masa depan. Visi biasanya disusun untuk jangka
panjang (biasanya 3 sampai 10 tahun).
Menurut Arman (2008), misa adalah pernyataan-
pernyataan yang mengidentifikasikan apa yang sedang atau
akan dilakukan atau ingin dicapai dalam waktu dekat atau saat
ini. Misi masih merupakan sesuatu yang memiliki arti global
dan cenderung generik. Oleh karena itu, beberapa ditentukan
beberapa objektif yang ingin dicapai dalam beberapa hal
sehubungan dengan misi yang dicanangkan tersebut (Indrajit,
2008). Sebuah perusahaan yang memiliki misi untuk menjadi
perusahaan kurir tercepat di dunia, memiliki beberapa objektif
yang harus dicapai.
Kesimpulan
Dari sudut pandang perusahaan, kedua pernyataan ini penting
untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhannya. Pernyataan
visi dan misi memiliki hubungan yang erat dan saling berkaitan.
Misi Perusahaan dibuat oleh perusahaan berdasarkan visi
perusahaan. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa visi
adalah akibatnya sedangkan misi adalah penyebabnya. Kedua
pernyataan tersebut harus jelas, lengkap, dan benar dalam
segala hal karena seluruh masa depan perusahaan bergantung
pada keduanya.
Telkomsel
Visi
Menjadi penyedia layanan dan solusi gaya hidup digital
mobile kelas dunia yang terpercaya.
BCA
Visi
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan
sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.
Misi
Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian
pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan
perseorangan.
Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan
layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan
optimal bagi nasabah.
Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA.
NIKE
Visi
Bring inspiration and innovation to every athlete* in the
world.
Misi
Create groundbreaking sports innovations, make our
products sustainably, build a creative and diverse global
team, and make a positive impact in communities where
we live and work.
Misi
O er a wide range of well-designed, functional home
furnishing products at prices so low that as many people as
possible will be able to a ord them.
Lingkungan
Pengertian
Lingkungan adalah salah satu faktor terpenting untuk
menunjang keberhasilan perusahaan dalam persaingan. Untuk
membuat tujuan, sasaran, dan strategi yang akan diambil,
diperlukan analisis yang mendalam dan menyeluruh mengenai
lingkungan di mana lembaga itu berada. Lingkungan ini
meliputi dana, sarana dan prasana, serta waktu dan tenang.
Mengahadapi kenyataan demikian, manajemen suatu organisasi
perlu mengadakan analisis lingkungan agar dapat menentukan
kemampuan organisasi berdasarkan berbagai sumber yang
dimilikinya.
Peramalan lingkungan
Perubahan dalam semua segi kehidupan manusia termasuk
lingkungan eksternal bisnis di masa depan akan terjadi dengan
demikian cepat dan menyeluruh sehingga intensitas perubahan
yang sudah dialami selama ini akan tampak seperti pengalaman
orang tang berjaln-jalan di taman. Jika pandangan tersebut
diterima oleh kalangan manajemen, berarti tanggung jawab
yang berat dan harus dipikul oleh para pengambil keputusan
strategik adalah untuk menjamin bahwa perusahaan yang
mereka pimpin mampu tidaknya bertahan sehingga memiliki
sikap antisipatif dan adaptif sedemikian rupa dan siap untuk
memnafaatkan perubahan yang sedang terjadi itu sebagai
peluang untuk bertumbuh dan meraih keuntungan.
Pengambil keputusan strategik perlu memiliki dan
mengembangka keterampilan dalam memperkirakan dan
meramalkan perubahan yang akan terjadi pada lingkungan
Lingkungan industri
Lingkungan industri adalah lingkungan dari lingkungan
eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen
yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih
spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.
Analisis lingkungan industri jauh lebih penting dan lebih
menentukan atiran persaingan dibandingkan dengan analisis
lingkungan umum karena kekuatan lingkungan umum dalam
mempengaruhi persaingan sifatnya sangat relatif.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah semua elemen di luar
organisasi yang relevan untuk operasi. Unsur-unsur di luar
organisasi sulit dikendalikan namun berpengaruh terhadap
Kondisi alam
Perubahan kondisi alam sulit di perkirakan sebelumnya
.namun kondisi alam tdk dpt di abaikan begitu saja dlm
perencanaaan strategi bisnis
Kondisi sosial
Beberapa contoh bagaiana factor sosial-ekonomi dapat
menimbulkan keseatan dan ancaman bagi perusahaan seperti;
- Keberhasilan program keluarga berenccana dalam
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di
Indonesia sanagt berpengaruh terhadap pola kebiasaan
Sektor Teknologi
Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya
kesempatan bisnis dan perbaikan upaya pencapaian tujuan
organisasi . tapi dapat juga ancaman bagi kelangsungan
produk yang sudah ada. Beberapa produk teknologi dapat di
pergunakan sebagai pendobrak yang mampu menciptakan
kesempatan sekaligus ancaman terhadap kegiatan bisnis anta
ra laim : computer,transitor, perkembangan teknik genetika
tanaman dan pendayagunaan tenaga surya. Oleh karena itu
perubahan teknologi sudah tentu berpengaruh terhadap siklus
kehidupan produk. Ketetapan dan penilaian aiklus kehidupan
produk pada gilirannya dapat menenentukan timing yang
tepat untuk meluncurkan produk baru atau modifikasi produk
yang ada. Dalam kasus ini maka pengamatan lingkungan atau
di kenal environmental scanning sangat di perlukan untuk
tetap mempertahankan produk di pasar. Perubahan teknologi
juga akan berpengaruh pada pilihan metode distribusi
Sektor Pemerintah
Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk
dari produsen ke konsumen sangat besar . Campur tangan
pemerintah tidak dapat dihindari pada setiap tahap dalam
rangkaian kegiatan produksi.Alat kendali pemerintah melalui
berbagai paket kebijakan fiscal dan moneter ternyata cukup
efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis. Pemerintah
juga mempunyai otoritas dalam hal peraturan atau tata
niaga berbagai komoditas termasuk didalamnya komposisi
penggunaan tenaa kerja dan pengendalian supply produk.
Peran pemerintah sangat dominan dalam penciptaan
kesempatan dan ancaman terhadap kelangsungan bisnis.
Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap sebagai kesempatan
bisnis yang di timbulkan dari sector pemerintah :
- Pemerintah merupakan konsumen yang cukup besar
bagi banyak produk. Pasar pemerintah dapat di
gunakan sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika
di sector social- ekonomi . Meningkatnya anggaran
pembangunan dari pemerintah ini menunjukan seakin
banyak kebutuhan produk yang akan di peruntukan
bagi masyarakat dalam bentuk praserana fisik dan
bentuk pengueluaran lainnya.
1. Lingkungan Makro
Dalam lingkungan makro terdapat kekuatan-kekuatan
uncontrollable yang dapat memberikan peluang atau
menimbulkan ancaman bagi perusahaan sehingga perlu
dicermati dan ditanggapi oleh perusahaan. Kekuatan-kekuatan
lingkungan yang dapat berpengaruh pada proses pengambilan
keputusan dalam perencanaan pemasaran, antara lain:
b. Kondisi ekonomi
Hal-hal yang terkait antara lain distribusi pendapatan,
tabungan, hutang atau ketersediaan kredit. Pemasar perlu
memperhatikan kecenderungan-kecenderungan utama
dalam pendapatan dan pola pengeluaran rumah tangga
yang dipengaruhi oleh faktor tingkat harga dan inflasi.
Misal, di saat tingkat inflasi tinggi yang ditandai oleh adanya
peningkatan harga barang-barang di pasaran, maka tingkat
konsumsi masyarakat cenderung menurun dan tingkat
minat untuk menabung menjadi tinggi.
c. Lingkungan teknologi
Perubahan teknologi membawa dampak pada perubahan
gaya hidup dan pola konsumsi pasar. Untuk itu dibutuhkan
adanya inovasi penelitian dan pengembangan (R&D) untuk
menciptakan ide-ide kreatif produk baru yang berorientasi
pasar karena adanya kebutuhan konsumen yang perlu
terpenuhi. Misal adanya perkembangan teknologi informasi
dan adanya gaya hidup yang menuntut kepraktisan
2. Lingkungan Mikro
Yang dimaksud dengan lingkungan mikro adalah faktor-
faktor lingkungan di luar perusahaan yang memberi pengaruh
secara langsung dan cukup kuat pada perusahaan dalam
proses pengambilan keputusan pemasaran. Seperti lingkungan
makro, lingkungan mikro ini juga merupakan faktor yang tidak
dapat dikendalikan, walau tidak tertutup kemungkinan bagi
perusahaan juga dapat mempengaruhi secara timbal balik pada
faktor-faktor lingkungan mikro.
a. Pemasok
Pemasok merupakan suatu lembaga yang membantu
perusahaan dalam memasok kebutuhan perusahaan untuk
memproduksi barang dan jasa. Kerjasama antara pemasok
dengan perusahaan memberikan pengaruh positif satu
sama lain. Pemasok memberi pengaruh pada nilai pelanggan
terutama yang terkait dengan masalah ketersediaan bahan
baku produksi dan penghantaran hasil produksi.
b. Perantara pemasaran
Perantara pemasaran memberi pengaruh yang cukup kuat
terhadap kesuksesan upaya pemasaran perusahaan, karena
c. Pelanggan
Perusahaan perlu mengetahui karakteristik dan keinginan
pelanggannya yang merupakan para pembeli produk
dan jasa yang ditawarkan. Perusahaan harus berusaha
mengutamakan kepuasan kepada pelanggannya dengan
menawarkan produk dan jasa yang sesuai kebutuhan
dan keinginannya. Dalam hal ini masalah konsumerisme
menjadi sesuatu yang penting untuk melindungi konsumen
secara hukum dari propaganda palsu perusahaan yang
mengutamakan keuntungan yang besar dalam jangka
pendek.
d. Pesaing
Lingkungan persaingan sangat mempengaruhi kesuksesan
usaha pemasaran suatu perusahaan untuk meraih pasar
sasarannya. Perusahaan perlu mengetahui berbagai
karakteristik dalam lingkungan persaingannya seperti
struktur industri, strategi pemasaran para pesaing, tingkat
atau ukuran persaingan, dan aspek persaingan lainnya
untuk memberikan nilai yang lebih kepada pelanggannya
dibanding pesaing.
1. Kekuatan-kekuatan Lingkungan
Faktor Budaya
Budaya merupakan determinan atau penentu yang
paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang.
Serangkaian tata nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku
seseorang didapat melalui keluarganya dan lembaga-lembaga
sosial lainnya. Seorang anak yang tumbuh di Asia mendapatkan
pemahaman tata sulila dan penghormatan yang lebih kepada
orang tuanya dan orang yang berumur lebih tua. Dari sini
kebutuhan yang spesifik terkait dengan perilaku seseorang
pun menjadi berkembang. Anak selalu pergi ke masjid/musola
lebih membutuhkan sarung dan peci dibanding permainan PS
(play station).
Sub-budaya
Sub-budaya terdiri juga berperan dalam pembentukan
perilaku seperti suku bangsa, agama, dan wilayah geografis.
Kelas sosial
Kelas sosial dalam masyarakat mempunyai karakteristik
nilai, minat, dan perilaku yang homogen seperti pekerjaan,
penghasilan, kekayaan, pendidikan dan orientasi nilai. Kelas
sosial membentuk perilaku konsumen dalam menentukan
Kelompok Referensi
Kelompok referensi yang merupakan kelompok dimana
sesorang tinggal atau berinteraksi dapat memberi pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang.
Tingkat pengaruh kelompok referensi bervariasi antar produk
dan merk. Menurut hasil penelitian, kelompok referensi sangat
kuat pengaruhnya terhadap produk mobil dan televisi.
Keluarga
Keluarga merupakan kelompok utama yang paling
berpengaruh tehadap perilaku seseorang. Para pemasar tertarik
untuk mengetahui peran dan pengaruh dari anggota keluarga
dalam pembelian berbagai produk atau jasa. Selanjutnya dalam
pengambilan keputusan pembelian suatu produk, peranan
dan pengaruh seseorang dalam kelompoknya adalah sebagai
berikut:
a) Sebagai initiator, yaitu seseorang yang menyarankan
membeli suatu produk.
b) Sebagai influencer, yaitu seseorang yang mempengaruhi
keputusan akhir pembelian suatu produk.
c) Sebagai decider, yaitu seseorang yang memutuskan
pembelian suatu produk.
d) Sebagai purchaser, yaitu seseorang yang bertugas
melakukan pembelian.
e) Sebagai user, yaitu seseorang yang memakai produk
yang dibeli.
Faktor-faktor Situasional
Disebut juga dengan situasi sosial yang juga mempengaruhi
proses pengambilan keputusan konsumen. Pemasar harus
memperhatikan faktor situasi sosial ini karena suatu produk
mungkin dibeli dalam situasi sosial dan produk lainnya dibeli
pada situasi yang lain.
Karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan
pembelian seseorang yaitu usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, dan kepribadiannya.
Pengaruh usia dan tahap siklus seseorang terhadap pembelian
2. Faktor-faktor Individual
Persepsi
Persepsi tentang suatu produk oleh konsumen selau
dikaitkan dengan nilai yang diharapkan (nilai produk, nilai
pelayanan, nilai personil, dan nilai citra) dibandingkan dengan
ongkos (harga moneter, ongkos waktu, ongkos psikis, dan
ongkos energi).
Motivasi
Motivasi seseorang dalam membeli suatu produk adalah
untuk memperoleh kepuasan. Pemasar dapat menganalisis
motif-motif atau kekuatan yang mendorong seseorang
melakukan keputusan beli seperti faktor-faktor pemilikan,
ekonomi, keingintahuan, dominasi, status, kesenangan, dan
peniruan. Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan Maslow
terdiri dari lima jenjang pemenuhan kebutuhan secara asasi,
yaitu mulai dari kebutuhan fisiologi, kesehatan, sosial, harga
diri dan aktualiasi diri.
Pengalaman
Pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu produk
merupakan kunci dari proses pembelajaran konsumen untuk
mengetahui perilaku belinya. Pengalaman positif mendorong
konsumen membeli barang yang sama di kemudian hari.
Pemasar dapat mengaplikasikannya dengan memberi contoh
barang secara gratis.
Kepribadian
Sifat-sifat kepribadian yang cocok atau relevan dengan
strategi pemasaran adalah innovativeness (tingkatan
seseorrang suka mencoba sesuatu yang baru, percaya diri
(tingkatan secara positif konsumen mengevaluasi kemampuan
mengambil keputusan beli dan sociability (tingkatan seseorang
berinteraksi sosial dan menanggapai produk dengan situasi
sosial).
Konsep Diri
Konsep diri merupakan cara bagi konsumen untuk melihat
dirinya sendiri dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran
Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan modus hidup, terdiri dari aktivitas,
minat, dan opini seseorang. Gaya hidup atau disebut dengan
psikografik menggambarkan ukuran-ukuran tentang apa yang
ada dalam benak konsumen. Karakteristik gaya hidup sangat
penting dalam strategi segmentasi pasar dan penentuan
sasaran konsumen.
Contoh Kasus:
Pada materi inisiasi tentang Perilaku Konsumen tersebut
di atas kami sebutkan perilaku beli konsumen dipengaruhi
faktor-faktor individual dan kekuatan lingkungan. Contoh dari
penerapan konsep tersebut dilakukan oleh resto cepat saji
gobal McDonald's dalam menawarkan jenis produk-produk
makananannya di Indonesia.
Dapat dikatakan resto ini telah eksis dan berkembang
jauh lebih pesat dibanding resto cepat saji global lainnya.
Kiat McDonald's dalam memahami karakteristik konsumen
Indonesia terutama dalam hal selera menu dan kebiasaan
makan. McDonald's mengamati orang Indoensia punya
keyakinan bahwa banyak yang merasa belum makan jika
belum makan nasi. Ini fakta yang kurang menggembirakan bagi
McDonald's karena bukan menjadi menu standarnya.
Rivalry among
Bargaining power existing Bargaining power
of suppliers competitors of buyers
Threat of subtitute
products or services
Bobot
Setiap faktor penentu keberhasilan harus diberi bobot
mulai dari 0,0 (kurang penting) hingga 1,0 (sangat penting).
Angka tersebut menunjukkan betapa pentingnya faktor
tersebut dalam keberhasilan di industri ini. Jika tidak ada
bobot yang ditetapkan, semua faktor akan sama pentingnya,
yang merupakan skenario yang mustahil di dunia nyata. Jumlah
semua bobot harus sama dengan 1.0. Faktor terpisah tidak
boleh diberi terlalu banyak penekanan (memberi bobot 0,3 atau
lebih) karena keberhasilan dalam industri jarang ditentukan
oleh satu atau beberapa faktor.
Peringkat
Peringkat dalam CPM mengacu pada seberapa baik
perusahaan melakukan di setiap area. Mereka berkisar antara
4 sampai 1, di mana 4 berarti kekuatan utama, kekuatan 3 –
minor, kelemahan 2 – minor dan 1 – kelemahan utama. Rating,
serta bobot, diberikan secara subyektif kepada masing-masing
perusahaan, namun prosesnya dapat dilakukan dengan lebih
mudah melalui pembandingan. Benchmarking mengungkapkan
seberapa baik perusahaan melakukan perbandingan
dibandingkan satu sama lain atau rata-rata industri. Ingatlah
bahwa perusahaan dapat diberi peringkat yang sama untuk
faktor yang sama. Misalnya, jika Perusahaan A, Perusahaan B
Manfaat CPM:
• Faktor yang sama digunakan untuk membandingkan
perusahaan. Ini membuat perbandingan lebih akurat.
• Analisis menampilkan informasi pada sebuah matriks,
yang memudahkan untuk membandingkan perusahaan
secara visual.
• Hasil dari matriks memudahkan pengambilan
keputusan. Perusahaan dapat dengan mudah
menentukan area mana yang harus mereka tingkatkan,
lindungi atau strategi apa yang harus mereka kejar.
Menyusun CPM
Langkah 1. Identifikasi faktor penentu keberhasilan
Untuk mempermudah, gunakan daftar CSF kami dan
sertakan sebanyak mungkin faktor. Selain itu, pertanyaan
berikut harus membantu mengidentifikasi CSF industri:
Mengapa konsumen lebih menyukai Perusahaan A daripada
perusahaan B atau sebaliknya? Sumber daya, kemampuan, dan
94
Bab 5
Analisis Lingkungan
Internal
(Audit Internal)
Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal, yaitu berbagai hal atau pihak
yang terkait langsung dengan kegiatan sehari-hari dalam
suatu pemasaran dan mempengaruhi langsung setiap program
dan kebiakan pemasaran. Analisis lingkungan internal lebih
mengarah pada analisis intern perusahaan dalam menilai atau
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi
keuangan dan akuntasi, pemasaran, riset dan pengembangan,
personali, serta operasional (David, 2006). Inti dari analisis
lingkungan internal ini adalah berusaha untuk mencari
keunggulan strategis yang dipakai untuk membedakan diri
dari pesaing.
Internal Audit
Dilaksanakan oleh auditor internal yang merupakan bagian
dari perusahaan. Auditor internal dianggap tidak independen
oleh pihak eksternal perusahaan.
Internal audit memiliki tujuan pemeriksaan untuk
membantu manajemen dalam menjalankan tugasnya melalui
cara memberikan saran dari analisa, penilaian terkait aktivitas
yang di audit.
Internal Audit Report memaparkan mengenai temuan
pemeriksaan/audit findings yang berkaitan dengan adanya
penyimpangan dan penyalahgunaan, kekurangan pengendalian
internal yang disertai dengan saran perbaikan.
Pelaksanaan internal audit mengacu pada Internal Audit
Standards yang ditetapkan oleh Institute of Internal Auditors
atau Norma Pemeriksaan Intern yang ditetapkan oleh BPKP
maupun BPK serta Norma pemeriksaan satuan pengawasan
intern BUMN/BUMD oleh SPI (Standar Pemeriksaan Intern
belum disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia)
Keberjalanan pemeriksaan internal dilakukan lebih
mendetail dan membutuhkan waktu sepanjang tahun. Hal ini
disebabkan internal auditor memiliki kesediaan waktu yang
lebih untuk perusahaannya.
Penanggungjawab internal auditor tidak harus sebagai
akuntan yang terdaftar.
Strategy-Formulation Framework
SWOT Matrix
SPACE Matrix
IE Matrix
External Analysis
- Opportunities
- Threats
Identify the
organization’s Formulate Implement Evaluate
current mission, goals, SWOT Analysis
Strategies Strategies Results
and strategies
Internal Analysis
- Strengths
- Weaknesses
• Tahap I
Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah
tugas para eksekutif organisasi untuk dapat menilai
kecenderungan-kecenderungan yang terjasi pada saat ini
dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya (pasar,
persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi)
maupun segi internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan
kemampuan, hasil produkdan pasar,dan kebijakan strategis
yang lalu)
• Tahap II
Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa
beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya serta
menciptakan profil atau visi strategis yang berfokuskan
pada ke sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan formulasi
sangat tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau
yang dialami oleh tim dalam membuat keputusan.
Dr. Rahajeng Widya, SE.,M.M 111
• Tahap III
Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan
metode manajemen proyek yang canggih dan benar
di mana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan,
ditahap-tahapkan, dijadwalkan, disumberdayakan, dan
diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka
proyek-proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu
portofolio.
• Tahap IV
Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan
(implementasi) yang mana kualitas suatu proyek sangat
diharuskan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem komunikasi
yang handal, cepat dan akurat yang dimulai dari tingkat
rendah (lower management) hingga ke tingkat yang tinggi
(top management).
• Tahap V
Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di
tahap ini dibutuhkan indikator internal (kemajuan di
bidang tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek)
maupun indikator eksternal (validitas asumsi dasar yang
menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari
berbagai sumber kegiatan baik untuk jangka pendek,
menengah maupun panjang harus dioptimalkan secara
terus menerus.
analisa SWot
Definisi
SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan),
weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threats
(ancaman). SWOT diguakan untuk menilai kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang
dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal
dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
dan peluang, tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman.
Organisasi mempunyai perencaaan sendiri-sendiri yang
bereda satu sama lain. Hal ni berbeda walaupun bentuk
organisasinya sama karena beberapa alasan. Pertama,
perbedaan dalam bentuk organisasi dan misi yang akan dicapai
dalam mewujudkan tujuannya. Kedua, dalam organisasi yang
sama diperlukan perencanaan yang berbeda karena perbedaan
waktu pelaksanaannya. Ketiga, setiap manajer mempunyai gaya
Tujuan
Tujuan utama perencanaan strategi adalah untuk
memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk
yang sesuai dengan keinginan konsumen dan dukungan yang
optimal dari sumber daya yang ada. Penggunaan analisis
SWOT bertujuan untuk memberikan gambaran hasil analisis
keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan
atau organisasi secara menyeluruh yang digunakan sebagai
dasar atau landasan pemilihan alternatif tindakan yang akan
diambil dan strategi perusahaan dalam perencanaan kerja
sama.
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai
pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah
organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya.
Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan
pengambilan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.
Denman demikian, perencanaan strategi harus menganalisis
faktor-faktor perusahaan dalam kondisi yang ada saat ini.
Faktor eksternal adalag faktor lingkungan luar perusahaan,
baik langsung maupun tidak langsung. Faktor eksternal ini
dapat berdampak positif atau negatif bagi perusahaan. Artinya,
ada yang memberikan peluang dan sebaliknya ada yang
memberikan ancaman. Faktor internal adalah lingkungan yang
Manfaat
Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas
ditentukan dalam bisnis apa perusahaan beroperasi dan arah
mana perusahaan menuju ke masa depan serta ukuran apa
saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen
dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Manfaat
dari analisis SWOT adalah merupakan strategi bagi para
Fungsi
Suatu perusahaan mengorbitkan suatu produk tentunya
pasti telah mengalami proses penganalisisan terlebih
dahulu oleh tim teknis corporaplan. Sebagian dari pekerjaan
perencanaan strategi terfokus kepada apakah perusahaan
mempunyai sumber daya dan kapabilitas memadai untuk
menjalankan misinya akan membantu perusahaan untuk
tetap menaruh perhatia dan melihat peluang-peluang baru.
Sementara itu, penilaian yang jujur terhadap kelemahan-
kelemahan yang ada akan memberikan bobot realisme pada
rencana-rencana yang akan dibuat perusahaan.
Fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisis
mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan
yang dilakukan melali telaah terhadap kondisi internal
perusahaan serta analisis mengenai peluang dan ancaman yang
dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap
kondisi eksternal perusahaan.
Analisis SWOT berguana untuk menganalisis faktor-
faktor di dalam organisasi yang memberikan andil terhadap
kualitas mutu pelayanan atau salah satu komponennnya sambil
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.
Bertahan (defensive)
1. Harvest untuk meningkatkan jangka
pendek
2. Turn around atau mengantisipasi pasar yang turun
3. Divesture yaitu penciutan atau divertasi
4. Bankcruptcy yaitu kepailitan
5. Merger ( usaha patungan)
1. GROWTH STRATEGY
a. Concentration
- Product Development - Mendirikan fakultas / jurusan / program studi baru;
pusat penelitian
- Market Development - Membuat program ekstensi, pendidikan profesional,
membuat cabang, franchise
b. Vertical Integration
- Backward Integration - Memiliki SMA, lembaga pelatihan SDM
- Forward Integration - Memiliki usaha penyaluran tenaga kerja, memiliki
usaha “psikotest”, asesmen SDM
c. Diversification
- Concentric Diversification - Menambah program baru (riset, kerjasama
profesional, graduate schools)
- Horizontal Diversification - Mendirikan usaha akomodasi, pelatihan, ICT
- Conglomerate - Memiliki usaha pertanian, industri, convention center
3. DEVENSIVE STRATEGY
- Harvest - Masih mempertahankan PS meski tren menurun, tapi
profit masih baik
- Turnaround - Perguruan Tinggi berubah jadi lembaga pelatihan
- Divesture - Pengurangan jumlah PS, penutupan pusat penelitian
- Bankcrupcty - Penutupan PT untuk menghindari penumpukan
hutang dan dampak kepada individu
- Merger - Dua PT bergabung agar lebih kuat
VISI
MISI
ANALISIS ANALISIS
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
INTERNAL EKSTERNAL
ISU STRATEGIS
Perencanaan
TUJUAN STRATEGIS strategi
Umpan
balik FORMULASI STRATEGIS
Perencanaan
PERENCANAAN OPERASIONAL
operasional
ALOKASI SUMBERDAYA
Implementasi
MONEY IMPLEMENTASI
Strategi WO (kelemahan-peluang)
WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal
dengan cara mengambbil ;keuntungan dari peluang
eksternal. Terkadang, peluang muncul , tetapi perusahaan
memiliki kelemahan internal yang menghalanginya
memenfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST (kekuatan-ancaman)
ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk
menghindari atau mengurang dampak ancaman eksternal.
Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kkuat
haru selallu menghadapi ancaman secara langsung di
dalam lingkungan eksternal.
Keterbatasan QSPM
1. QSPM selalu membutuhkan penilaian intuitif dan
asumsi yang mendasar
2. QSPM hanya akan baik dan bermanfaat sepanjang
informasi prasyarat dan analisis pencocokan yang
menjadi dasarnya.
Anggaran
Proses anggaran dimulai setelah program dikembangkan.
Perencanaan sebuah anggaran merupakan pengecekkan akhir
yang nyata dari sebuah korporasi terhadap kelayakan strategi
yang dipilihnya. Sebuah strategi yang ideal mungkin ditemukan
menjadi tidak praktis hanya setelah program-program
implementasi khusus dibiayai secara rinci.
Prosedur
Setelah anggaran diprogram, divisional dan perusahaan
disetujui, maka prosedur operasi standar harus dikembangkan.
Mereka merinci secara khusus berbagai aktivitas yang harus
dilaksanakan untuk menyempurnakan program-program
korporasi. Disamping itu, mereka harus diperbaharui untuk
Mencapai Sinergi
Salah satu tujuan yang harus dicapai dlam implementasi
strategi adalah sinergi diantara berbagai fungsi dan unit bisnis
yang ada. Hal ini merupakan alasan mengapa banyak perusahaan
pada umumnya melakukan reorganisasi setelah melakukan
akuisisi. Sinergi dikatakan ada bagi korporasi divisional jika
pengembalian investasi (ROI) pada masing-masing divisi lebih
besar daripada pengembalian yang diperoleh oleh divisi-divisi
tersebut ketika terpisah sebagai unit bisnis yang mandiri
(Vasconcellons, 1990:11). Akuisisi atau pengembangan dengan
penambahan lini produk baterai sering dijadikan alas an untuk
mendapatkan keunggulan dalam bidang fungsional tertentu
dalam sebuah perusahaan. Contoh, Ketika Ralston Purina
mengakuisisi lini produk Carbide Eveready dan Energizer,
Pengarah ( Directing )
Implementasi juga melibatkan pengarahan karyawan
untuk menggunakan kemampuan dan keahlian mereka pada
tingkat yang paling efektif dan efisien untuk mencapai sasaran
organisasi. Untung mengarahkan sebuah strategi baru dengan
efektif, manajemen puncak harus mendelegasikan wewenang
dan tanggung jawab dengan tepat pada para manajer
operasional.
Penetapan Kebijakan
Karakteristik Implementasi Strategi
Keberhasilan dalam perumusan strategi tidak menjamin
bahwa implementasi strategi juga akan berhasil. Perumusan
dan implementasi strategi berbeda dalam hal-hal berikut:
1. Perumusan strategi memposisikan kekuatan sebelum
bertindak
2. Implementasi strategi mengelola kekuatan selama
bertindak
3. Perumusan strategi berfokus pada
4. Implementasi strategi berfokus pada
Perspektif Manajemen
Para manajer divisional dan fungsional sejauh mungkin harus
dilibatkan dalam aktivitas perumusan strategi, begitu pula
sebaliknya para penyusun strategi harus sebisa mungkin
dilibatkan di dalam implementasi strategi. Isu-isu utama
manajemen dalam implementasi strategi meliputi penetapan
tujuan tahunan, pembuatan kebijakan, alokasi sumber daya,
perubahan struktur organisasi yang ada, restrukturisasi dan
rekayasa ulang, perbaikan program penghargaan dan insentif,
minimalisasi penolakan terhadap perubahan, pengenalan
manajer pada strategi, pengembangan budaya yang mendukung
strategi, adaptasi proses produksi / operasi, pengembangan
fungsi sumber daya manusia yang efektif, dan, jika perlu,
Tujuan Tahunan
Penetapan tujuan tahunan merupakan sebuah aktivitas
terdesentralisasi yang secara langsung melibatkan seluruh
manajer dalam suatu organisasi. Tujuan tahunan penting bagi
penerapan strategi karena
1. merupakan landasan untuk alokasi sumber daya
2. merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi
manajer
3. merupakan instrumen utama untuk memonitor
kemajuan ke arah pencapaian tujuan jangka panjang
4. menetapkan prioritas organisasional, divisional, dan
departemen
Kebijakan
Kebijakan berguna untuk mengatasi masalah yang terjadi
secara berulang dan panduan dalam implementasi strategi
dalam kegiatan operasi harian. Secara luas, kebijakan mengacu
pada pedoman, metode, prosedur, aturan, bentuk, dan praktik
administratif yang ditetapkan untuk mendukung
dan mendorong upaya menuju pencapaian tujuan organisasi.
Kebijakan memungkinkan baik karyawan maupun manajer
mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, sehingga
meningkatkan kemungkinan bahwa strategi akan mampu
diterapkan dengan baik. Sebisa mungkin, kebijakan harus
dinyatakan dalam bentuk tulisan.
Alokasi Sumberdaya
Alokasi Sumber Daya merupakan aktivitas utama manajemen
yang memungkinkan strategi dapat diimplementasikan.
Manajemen stratejik memungkinkan sumber daya dialokasikan
berdasarkan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan
Semua organisasi mempunyai setidak-tidaknya empat
jenis sumber daya: sumber daya keuangan, sumber daya
sumber daya manusia, dan sumber daya teknologi. Nilai nyata
Mengelola Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai perselisihan kedua
belah pihak atau lebih mengenai satu atau beberapa isu/
masalah.Penetapan tujuan tahunan dapat memunculkan
konflik karena individu memiliki ekspektasi dan persepsi yang
berbeda, memunculkan tekanan, keterbatasan personal, dan
kesalahpahaman yang mungkin muncul antar individu.
Konflik tidak dapat dihilangkan sehingga sangat penting
bagi organisasi untuk mengelola konflik sebelum terjadi hal-
hal yang merugikan. Beberapa pendekatan untuk mengelola
dan menyelesaikan konflik dapat dikelompokkan menjadi tiga
kategori yaitu penghindaran, defusi, dan konfrontasi.
Penghindaran meliputi berbagai tindakan seperti
mengabaikan persoalan dengan harapan bahwa konflik tersebut
akan selesai dengan sendirinya atau secara fisik memisahkan
individu-individu (atau kelompok-kelompok) yang berkonflik.
Defusi meliputi sikap yang tidak terlalu menekankan perbedaan
antarpihak yang berkonflik tetapi mengutamakan kesamaan
dan kepentingan bersama, berkompromi sehingga tidak ada
pihak yang menang atau kalah, mengikuti aturan mayoritas,
meminta bantuan atau nasihat dari otoritas yang lebih tinggi,
atau merancang ulang posisi saat ini. Konfrontasi dicontohkan
oleh pertukaran anggota pihak-pihak yang berkonflik sehingga
masing-masing bisa memberi apresiasi mengenai sudut
restrukturisasi
Menyesuaikan Struktur Organisasi dengan Strategi
Perubahan strategi seringkali mengakibatkan perubahan
struktur organisasi karena dua alasan utama. Pertama, struktur
organisasi sebagian besar menentukan bagaimana tujuan
dan kebijakan akan dilaksnakan. Kedua, struktur organisasi
menentukan bagaimana sumber daya akan dialokasikan.
Source: Adapted from Alfred Chandler, Strategy and Structure (Cambridge, MA: MIT Press, 1962).
Struktur Fungsional
Struktur fungsional atau tersentralisasi umumnya
merupakan jenis struktur organisasi yang paling banyak
digunakan oleh organisasi, meskipun saat ini struktur
ini juga sudah banyak ditinggalkan. Struktur fungsional
mengelompokkan tugas dan aktifitas ke dalam berbagai fungsi
organisasi seperti produksi/operasi, pemasaran, keuangan, dan
IT. Kelebihan dan kelemahan struktur ini ditunjukkan dalam
gambar berikut:
Advantages Disadvantages
Advantages Disadvantages
COO CFO CSO CIO HRM CIO CLO R&D CMO CTO MO
Project 1 A B C D E F G H I J
Project 2 K L M N O P Q R S T
Project 3 U V W X Y Z Z1 Z2 Z3 Z4
Advantages Disadvantages
1. Project objectives are clear 1. Requires excellent vertical and horizontal �lows
2. Employees can clearly see results of their of communication
work 2. Costly because creates more manager position
3. Shutting down a project is easily 3. Violates unity of command principle
accomplished 4. Creates dual lines of budget authority
4. Facilitates uses of special equipment/ 5. Creates dual sources of reward/punishment
personnel/facilities 6. Creates shared authority and reporting
5. Functional resources are shared instead 7. Requires mutual trust and understanding
of duplicated as in a divisional structure
CFO CSO CIO HRM CIO COO CLO R&D CMO CTO MO
Mengelola resistensi
Mengelola Resistensi terhadap Perubahan
Hampir setiap perubahan dalam struktur, teknologi,
orang, atau strategi berpotensi mengganggu kenyamanan pola
interaksi. Orang sangat rentan dengan perubahan. Resistensi
terhadap perubahan merupakan ancaman terbesar untuk
menerapkan strategi dengan sukses. Penerapan strategi
dengan sukses tergantung pada kemampuan manajer untuk
membangun iklim organisasi yang kondusif untuk menuju
perubahan. Orang sering melawan penerapan strategi karena
mereka tidak memahami apa yang terjadi dan mengapa
perubahan harus dilakukan. Dalam hal ini, mereka hanya
memerlukan informasi yang akurat. Perubahan harus dilihat
1. Recruitment
2. Training
3. Transfer
4. Promotion
5. Restructuring
6. Reengineering
7. Role modeling
8. Positive reinforcement
9. Mentoring
10. Revising vision and/or mission
11. Redesigning physical spaces/facades
12. Altering reward system
13. Altering organizational policies/procedures/practices
Pengertian evaluasi
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen
strategis. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi
tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat
dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan
internal selalu berubah.
Kesesuaian :
- Perlunya mencermati serangkaian trend, termasuk
trend individu
- Kebanyakan tren merupakan hasil interaksi antar tren
Keunggulan :
- Keunggulan kompetitif biasanya merupakan hasil dari
keunggulan sumber daya, keterampilan dan posisi
Kriteria Kualitatif :
1. Perputaran karyawan (turnover)
2. Tingkat kualitas produk
3. Kepuasan karyawan
4. Pemasaran
5. Penelitian dan Pengembangan
6. Sistem Informasi Manajemen
Perencanaan Kontinjensi
Rencana – rencana alternatif yang dapat dijalankan jika
peristiwa – peristiwa penting tertentu tidak terjadi seperti
yang diharapkan
Contoh rencana kontinjensi yang lazim dalam perusahaan:
1. Jika pesaing utama menarik diri dari pasar tertentu?
2. Jika sasaran penjualan kita tidak tercapai?
Auditing
Proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan
mengevaluasi bukti yang terkait dengan penilaian mengenai
tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan derajat
kesesuaian antara penilaian tersebut dengan kriteria yang
ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para
pengguna.
Audit lingkungan harus dijalankan dengan praktek –
praktek yang sehat dan aman.
Perspektif Keuangan
Tujuan finansial menjadi fokus tujuan dan ukuran di semua
perspektif lainnya. Setiap ukuran terpilih harus merupakan
hubungan sebab akibat yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan kinerja keuangan. Tujuan dan ukuran finansial
harus memainkan peran ganda, yakni:
- Menentukan kinerja finansial yang diharapkan dari
strategi dan
- Menjadi sasaran akhir tujuan dan ukuran perspektif
scorecard lainnya.
Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif ini perusahaan melakukan identifikasi
pelanggan dan segmen pasar yang akan dimasuki. Perusahaan
biasanya memilih dua kelompok ukuran untuk perspektif
pelanggan. Kelompok ukuran pertama merupakan ukuran
Semangat Kaizen
Sistem ini mendorong organisasi ke arah perbaikan yang
terus-menerus (continuous improvement). Respon yang cepat
atas perubahan/ketidakberesan merupakan inti dari sistem
manajemen ini.
Kader 5 R
Lima R merupakan singkatan dari Ringkas, Resik, Rapih,
Rawat, dan Rajin. Ini merupakan model dasar sikap kerja yang
dicanangkan oleh perusahaan.
Define
Control Measure
SIX SIGMA
Improve Analysis
3 66,800 93.3%
4 6,210 99.4%
5 320 99.98%
6 3.4 99.9997%
DPMO (Defects Per Million Opportunities)
Tahapan DMAIC
Terdapat 5 Tahapan yang dipergunakan Six Sigma dalam
penyelesaian masalah dikenal dengan Metode DMAIC. Berikut
ini adalah 5 Tahapan DMAIC :
1. DEFINE
Tahapan DMAIC yang pertama dalam Six Sigma adalah
DEFINE yaitu tahapan untuk mendefinisikan dan menyeleksi
permasalahan yang akan diselesaikan beserta Biaya, manfaat
dan dampak terhadap Pelanggan (customer)
2. MEASURE
Measurement adalah Tahapan Pengukuran terhadap
Permasalahan yang telah didefinisikan untuk diselesaikan.
Dalam tahap ini terdapat Pengambilan data yang kemudian
Mengukur Karakteristiknya serta kapabilitas dari proses pada
saat ini untuk menentukan langkah apa yang harus diambil
untuk melakukan perbaikan dan peningkatan selanjutnya.
Alat-alat (Tools) yang digunakan dalam tahapan
Measurement adalah :
- Cause and E ect Analysis (Fishbone Chart dan Cause
dan E ect Matrix)
- Probability Distributions (Distribusi Probabiliti)
- Basic Statistic seperti Mean, Median dan Modus
- Gage Reproducibility and Repeatability (GR&R)
- Process Capability
4. IMPROVE
Setelah mendapat Akar Permasalahan dan Solusi serta
men-validasi-nya, tahap selanjutnya adalah melakukan
tindakan perbaikan terhadap permasalahan tersebut dengan
melakukan pengujian dan percobaan untuk dapat meng-
optimasi-kan solusi tersebut sehingga benar-benar bermanfaat
untuk menyelesaikan permasalahan yang kita alami.
Di Tahap Improvement, alat yang digunakan adalah DOE
atau Design of Experiment yang terdiri dari :
- Factorial Design
- General Full Factorial Design
- Fractional Factorial Design
Relativisme moral
Relativisme moral mengatakan bahwa moral bersifat relatif
pada beberapa pribadi, sosial atau standar budaya, dan tidak
ada standar yang lebih baik dibanding standar lainnya.
Ada empat tipe relativisme :
1. Native relativisme, yakni keyakinan bahwa semua
keputusan moral adalah sangat pribadi dan individu
memiliki hak untuk menjalani hidupnya.
2. Role relativisme, yakni melakukan peran sosial disertai
dengan kewajiban hanya pada peran tersebut,
3. Social group relativisme, yakni kepercayaan bahwa
moralitas adalah suatu hal yang menyertai norma-
norma suatu kelompok.
4. Cultural relativisme, yakni bahwa moralitas tergantng
pada budaya tertentu dalam masyarakat tertentu.
Evaluasi strategik
Evaluasi strategik adalah tingkat terakhir dalam manajemen
strategik.
Tiga pokok evaluasi strategik adalah :
1. Memeriksa kembali faktor-faktor eksternal dan internal
yang merupakan dasar dari strategi yang berjalan.
2. Pengukuran kinerja
3. Mengambil langkah-langkah perbaikan.
Professional Qualifications
• Doctoral of Business Management Padjajaran
University (UNPAD) Bandung
• Magister Management Majoring in Marketing
Management From Perbanas Institute Jakarta
• Certified Professional Coach
Presentation Skill
Communication Skill