Anda di halaman 1dari 17

Proposal Kreatitas Mahasisa

Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengajar :

Sisusun Oleh:

Fakultas teknik industri


Universitas indraprasta PGRI
Jakarta
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan
Rahmatdanhidayahnyasehingga kami mampuuntukmenyelesaikanmakalah ini yang
berjudul “Pancasila sebagai Dasar Negara”.Walaupundalam proses
pembuatankaryatulisinipenulismendapatbeberapahambatandanmasalahtapidenganbantuan
beberapapihakdandenganseizin Allah SWT Dzat yang
mahakuasaakhirnyapenulisbisamenyelesaikan makalah ini.
Makalah inidibuatsebagaipelengkaptugaspelajaran pancasila semester
satudansebagaibuktibahwapenulismengertiteoridarimateri.
Semoga makalah inidapatbermanfaatbagipara pembaca.Kami
menyadaribahwadalam makalah
inimasihbanyakkekurangandanterdapatbanyakkelemahan.Olehkarenaitukritik dan saran
dariparapembacasangatdiharapkandanakanditerimadengansenanghati demi
penyempurnaan makalah inidimasamendatang.

Jakarta, 23 September 2019


Penulis

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi.Setiap bangsa dan negara ingin berdiri
kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan
bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia.Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat,
perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan
negara akan rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan
digantikan oleh perkembangan tekhnologi yang sangat canggih.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar
negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan
kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan
kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan
Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-
masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah.Bagi bangsa Indonesia, pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.Mempelajari Pancasila lebih
dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus
diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang
lebih bermatabat dan berbudaya tinggi.
Implementasi adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau pun
sekelompok orang berdasarkan atas kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tindakan tersebut juga dilakukan atas dasar perencanaan yang jelas, serta memiliki tujuan
yang jelas pula.
Banyak kebijakan pancasila yang memiliki nilai – nilai yang terkandung didalamnya
karena pancasila merupakan dasar negara yang memungkinkan untuk semua aspek
kehidupan terkandung didalamnya. Berbicara mengenai penerapan Pancasila dalam aspek
kehidupan, ada beberapa aspek kehidupan yang tidak bisa lepas dari nilai – nilai
Pancasila, seperti aspek ekonomi, budaya, sosial, dan salah satunya adalah politik yang
saat ini sedang ramai dibicarakan.
Pengertian politik secara umum adalah sebuah tahapan untuk membentuk atau
membangun posisi-posisi kekuasaan didalam masyarakat yang berguna sebagai
pengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan kondisi masyarakat. Atau tindakan
dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara.
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian
ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai
hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Namun melihat situasi politik saat ini, banyak orang yang tidak menerapkan nilai – nilai
pancasila, termasuk pada tahun politik saat ini. Maka perlu adanya implementasi
pancasila.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila dan Dasar Negara?
2. Apa peran Pancasila sebagai Dasar Negara?
3. Apa yang dimaksud implementasi ?
4. Apayang dimaksud implementasian Pancasila dibidang politik ?
5. Apa saja contoh Perwujudan Pancasila dalam Kehidupan Politik?
6. Apa peran Pancasila Dalam Sejarah Politik Indonesia?
7.

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti Pancasila dan Dasar Negara.
2. Untuk mengetahui peran Pancasila sebagai Dasar Negara.
3. Untuk mengetahui arti implementasi.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan implementasi pancasila di bidang
politik.
5. Untuk mengetahui apa saja perwujutan pancasila dalam kehidupan politik.
6. Untuk mengetahui peran pancasila dalam sejarah politik indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dariSanskerta : panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-undang Dasar 1945.
B. Pengertian Dasar Negara
Dasar Negara adalah landasan kehidupan bernegara.Setiap negara harus mempunyai
landasan dalam melaksanakan kehidupan bernegaranya.Dasar negara bagi suatu negara
merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Dasar negara bagi suatu negara merupakan sesuatu yang amat penting.Negara tanpa
dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan
yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan.
Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan
negara, norma bernegara.
C. Pancasila sebagai Dasar Negara
Apa jadinya bangunan yang berdiri tanpa dasar atau fondasi? Tentu bangunan itu
akan mudah runtuh, bukan? Sebuah bangunan tanpa dasar pasti mudah runtuh.Oleh
karena itu, sebuah bangunan memerlukan dasar atau fondasi.Bangunan yang kokoh
tentunya berdiri di atas dasar yang kokoh dan kuat.

Seperti bangunan, setiap negara memerlukan dasar negara agar tetap tegak
berdiri.Bagi sebuah negara, dasar negara menjadi landasan pokok dalam penyelenggaraan
pemerintahan.Dengan demikian, penyelenggaraan pemerintahan dapat terarah dan
teratur.Kegiatan bernegara harus memiliki landasan yang kuat.Hal ini penting terutama
bagi sebuah negara baru.Oleh karena itu, dasar negara dirumuskan sebelum sebuah
negara didirikan.
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi penting dalam kehidupan
bernegara.Pancasila menjadi penentu arah dan cita-cita luhur bangsa Indonesia.Pancasila
juga menjadi tuntunan untuk menjalankan kehidupan bernegara.Segenap warga Indonesia
harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Bila semua dapat melakukannya maka cita-
cita luhur bangsa Indonesia akan terwujud. Cita-cita luhur yang dimaksud yaitu
masyarakat adil dan makmur.
D. Implementasi Adalah
Arti implementasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu pelaksanaan /
penerapan. Sedangkan pengertian umum adalah suatu tindakan atau pelaksana rencana
yang Kata implementasi sendiri berasal dari bahasa Inggris “to implement” artinya
mengimplementasikan. Tak hanya sekedar aktivitas, implementasi merupakan suatu
kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan dengan serius juga mengacu pada
norma-norma tertentu guna mencapai tujuan kegiatan.
Dalam kalimat lain implementasi itu sebagai penyedia sarana untuk melaksanakan
sesuatu yang menyebabkan dampak terhadap sesuatu.
Sesuatu tersebut dilakukan agar timbul dampak berupa undang-undang, peraturan
pemerintah, keputusan peradilan serta kebijakan yang telah dibuat oleh lembaga
pemerintah dalam kehidupan bernegara.

E. Pengimplementasian Pancasila dibidang politik


Masing-masing butir sila juga masih bisa dijabarkan lagi dan bisa menjadi landasan
dalam setiap elemen kehidupan. Banyak sekali contoh keterbukaan ideologi pancasila.
Oleh karena itu, walaupun hanya terdiri dari lima sila, perwujudan nilai-nilai Pancasila
bisa menjadi sangat banyak dan mencakup semua bidang. Salah satunya, kita bisa
menemukan Contoh Pancasila sebagai Ideologi Negara. Selain itu, perwujudan Pancasila
juga bisa ditemukan dalam aspek lain seperti politik. Adapun pengimlplementasian
butiran sila sila di bidang politik sebagai berikut;

A. Penerapan Sila Pertama (Ketuhanan yang Maha Esa) Pancasila Dalam


Kehidupan Politik.
Sila pertama menandakan bahwa kegiatan politik di Indonesia harus menjunjung tinggi
moral. Seperti yang kita tahu, nilai moral tertinggi berdasar pada nilai – nilai ketuhanan.
Sedangkan moral keagamaan sendiri bersumber pada kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Sedangkan, Indonesia adalah negara yang memberi kebebasan pada
rakyatnya untuk memeluk beberapa agama yang diakui Indonesia. Karena Indonesia
mengakui beberapa agama, maka kebijakan politik di Indonesia juga tidak boleh
memihak atau memberi keuntungan pada satu agama saja. Sebagai contoh penerapan
sila pertama Pancasila dalam bidang politik antara lain:
1. Untuk calon dewan tidak menggunakan cara curang.
2. Untuk calon dewan atau calon presiden dan wakil tidak membeli suara.
3. Pejabat di semua lapisan tidak melakukan korupsi yang merugikan rakyat.
4. Tidak menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan politik.
5. Pemerintah tidak boleh memihak atau cenderung aktif pada satu agama/ salah satu
organisasi.
implementasi sila pertama ini lebih cenderung pada sikap para calon perwakilan rakyat
yang harus memberikan contoh yang tidak keluar dari agama masing – masing. nilai
ynag terkandung seperti jujur pada diri sendiri dan jujur dengan hasil akhir pemilihan
yang akan terjadi. tidak melakukan hal – hal yang licik atau menjatukan lawan.

B. Penerapan Sila Kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradap)Pancasila


Dalam Kehidupan Politik.

Berdasar sila kedua ini, kebijakan politik di Indonesia harus berdasar nilai kemanusiaan.
Manusia, dalam hal ini warga negara adalah komponen terpenting dalam sebuah
negara. Oleh karena itu, sudah seharusnya apabila nilai kemanusiaan dijunjung tinggi
dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam bidang politik. Beberapa contoh
penerapan nilai kemanusiaan dalam kehidupan politik antara lain:
1. Calon pemimpin atau calon dewan rakyat harus memperhatikan kehidupan rakyatnya.
2. Negara Indonesia bersifat monodualis, yaitu memfasilitasi peran warga negara sebagai
individu sekaligus sebagai makhluk sosial.
3. Negara mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban warga negara dalam bidang
politik.
4. pemerintah harus menegakkan HAM dan melindungi rakyatnya.
implementasi pada sila kedua ini adalah mengarah pada kemanusiaan yang berarti
semua masyarakat Indonesia harus saling menghargai satu sama lain karena kita hidup
di masyarakat umum dan membutuhkan orang lain. sila kedua ini juga menjunjung
keadilan jadi diharapka perwakilan rakyat atau orang – orang yang bergerak pada bidang
hukum lebih bisa menegakkan hukum yang berlaku dengan adil.
C. Penerapan Sila Ketiga( Persatuan Indonesia) Pancasila Dalam
Kehidupan Politik.

Negara Kesatuan republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasar pada
persatuan. Banyak perbedaan yang harus disatukan untuk menjadi Indonesia. Seperti
yang kita tahu, Indonesia mempunyai beragam agama, suku, dan ras di dalamnya. Oleh
kerana itu, tanpa adanya persatuan dari setiap elemen, beberapa elemen kehidupan
tidak akan berjalan baik. Salah satunya adalah dalam bidang politik. Berikut contoh
pengamalan nilai persatuan dalam bidang politik:
1. Memahami perbedaan
2. Semua calon pemimpin dilarang saling menjatuhkan.
3. Menghindari isu SARA dalam persaingan politik.
4. Memupuk rasa cinta tanah air dan menjaga nama baik Indonesia dalam kegiatan politik
Internasional.
5. Menghargai pendapat orang lain, meski berbeda visi dan misi untuk menjadi pemimpin.
implementasi sila ketiga adalah seperti tidak percaya dengan berita – berita yang belum
tentu kebenarannya yang saling menjatuhkan calon pemimpin dan menumbuhkan rasa
nasionalisme dengan mengenalkan politik yang sehat kepada remaja.
D. Penerapan Sila Keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan )Pancasila Dalam
Kehidupan Politik.

Sila keempat dalam Pancasila menjadi dasar Indonesia untuk menjadi negara demokrasi.
Hal itu menjadi perwujudan dalam penerapan asas-asas demokrasi pancasila. Dalam hal
ini, Indonesia memberi kebebasan kepada rakyat untuk mengemukakan pendapat.
Selain itu, Indonesia juga sangat menghargai suara rakyat dalam pengambilan keputusan
atau kebijakan politik. Berikut contoh-contoh yang mencerminkan bahwa dunia politik
indonesia menerapkan sila keempat Pancasila:
1. Penerapan pemilihan langsung dalam sistem pemilu di Indonesia.
2. Pengambilan kebijakan politik selalu diputuskan dengan sistem musyawarah mufakat
yang melibatkan pimpinan dan perwakilan rakyat.
3. Pihak oposisi menghormati dan tetap melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan
sebagai wujud penghormatan pada hasil musyawarah mufakat.
implementasi sila keempat pada bidang politik dengan dewan perwakilan rakyat harus
mendengarkan suara rakyat karena yang merasakan semua kebijakan yang biduat
pemerintah adalah rakyat itu sendiri.
E. Penerapan Sila Kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Pancasila Dalam Kehidupan Politik.

Sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” mempunyai
arti yang sangat luas. Beberapa hal yang berkaitan contoh penerapan nilai–nilai
pancasila dalam bidang politik yang erat dengan konsep sila kelima ini antara lain adalah
gotong royong, tolong menolong, dan kasih sayang terhadap sesama. Dalam ranah
politik, keadilan sosial juga harus diterapkan. Berikut beberapa contoh penerapan nilai
pancasila sila ke-5 dalam bidang politik.
1. Penetapan kebijakan politik yang lebih menjunjung kepentingan umum dari pada
kepentingan pribadi atau golongan.
2. Para pejabat selalu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban selama
menjalankan tugas nya.
3. Tidak menggunakan kekuasaan politik untuk hal – hal yang bersifat pribadi.
4. Pemimpin harus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
5. Menganggap semua rakyat sama.
implementasi sila kelima ini adalah dengan mendapatkan hak dan masyarakat harus
melaksanakan kewajibannya dengan baik. tidak membedakan rakyat dengan status
ekonominya. dan selalu berusaha memperbaiki kehidupan rakyatnya.
F. Perwujudan Pancasila dalam Kehidupan Politik.

Secara umum, perwujudan nilai-nilai pancasila di bidang politik meliputi


beberapa hal seperti lembaga negara, hukum, hak asasi manusia, dan demokrasi
dalam sistem pemerintahan Indonesia. Adapun contoh perwujudan nilai
pancasila tersebut antara lain:

1. Pengembangan lembaga negara.

Perwujudan nilai pancasila dalam bidang politik ini disesuaikan dengan


perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh, dalam
lingkungan lembaga negara, Indonesia telah mengalami perubahan bentuk
lembaga tinggi negara. Sebelum era reformasi, Majelis Permusyawaratan Rakyat
atau MPR adalah lembaga tertinggi negara yang membawahi lembaga tinggi
negara seperti DPR, MA, MK, BPK, dan DPA. Akan tetapi, demi menjunjung tinggi
nilai demokrasi sesuai yang tercantum dalam Pancasila, sistem lembaga tinggi
negara setelah reformasi berubah. Perubahan tersebut ditandai dengan
kedudukan MPR yang menjadi setara dengan lembaga tinggi negara lainnya.
Dengan persamaan kedudukan ini, diharapkan semua lembaga tinggi negara bisa
saling mengawasi dan mengoreksi. Selain itu, dibentuk bberapa negara baru
seperti DPD atau Dewan Perwakilan Daerah untuk badan legislatif dan KY atau
Komisi Yudisial yang berfungsi memilih hakim untuk badan yudikatif. Akan tetapi,
ada juga lembaga tinggi yang dihapus, yaitu Dewan Penasihat Agung sebagai
dewan pertimbangan presiden. Lembaga semacam itu sebenarnya tetap ada
untuk membantu kinerja presiden, namun statusnya tidak lagi berada dalam
lembaga tinggi negara.

2. Pengembangan Hak Asasi Manusia sesuai dengan nilai Pancasila.

Pada awal pembentukan Negara Republik Indonesia, pasal tentang Hak asasi
Manusia telah dimasukkan kedalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
pada pasal 28A – J sebagai perwujudan nilai Pancasila dalam kehidupan politik
Indonesia. Seiring dengan perkembangan jaman dan banyak nya peristiwa yang
dilalui oleh bangsa Indonesia khususnya yang mengenai Hak Asasi Manusia
sebelum era reformasi, maka dibuatlah undang-undang baru tentang Hak Asasi
Manusia. Undang-undang tersebut adalah UU No. 39 tahun 1999 yang disahkan
oleh Presiden menjabat, B.J. Habibie. Undang-undang tersebut terdiri dari BAB I
– XI dengan total 106 pasal. Undang-undang tersebut diharapkan telah
memenuhi semua kebutuhan hukum tentang semua permasalahan Hak Asasi
Manusia yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Hal tersebut juga jelas
menjadi perwujudan pancasila dalam bidang politik Indonesia, karena pada
dasarnya sistem politik di Indonesia menjunjung tinggi nilai Hak Asasi Manusia.

3. Pengembangan demokrasi Pancasila.

Pengembangan demokrasi pancasila sebagai perwujudan nilai-nilai pancasila di


bidang politik diwijudkan dengan berbagai bentuk. Salah satunya dalah dengan
menjunjung tinggi pendapat rakyat untuk sebuah keputusan politik Indonesia.
Contoh konkretnya adalah perubahan sistem pemilihan umum di Indonesia.
Sejak tahun 1999 Presiden tidak lagi dipilih oleh MPR, akan tetapi langsung
dipilih oleh rakyat. Di tahun 2004 pun rakyat juga telah langsung memimilih
kepala daerah. Kebijakan pemilihan langsung tersebut tercantum dalam undang
– undang pemilu yang disahkan pada tahun 1999 pada masa awal reformasi.

Dengan diadakan pemilihan langsung, bisa disimpulkan bahwa Indonesia juga


menjunjung tinggi nilai musyawarah mufakat yang tumbuh dari tradisi nilai
budaya bangsa. Indonesia tidak lagi bergantung pada dominasi mayoritas partai
atau kelompok tertentu. Indonesia juga mengutamakan sifat kekeluargaan yang
tidak saling menjatuhkan demi kepentingan individu atau golongan. Hal tersebut
sesuai dengan nilai pancasila sila ke-4.

4. Pengembangan dalam bidang hukum berdasar Pancasila.

Pengembangan bidang hukum di Indonesia diarahkan pada terciptanya sistem


hukum nasional yang berdasar Pncasila. Hukum tersebut bersumber pada nilai-
nilai Pancasila sebagai sumber dari segala hukum. Perwujudan nilai pancasila
dalam bidang politik tidak hanya menyentuh lembaga yang berkaitan dengan
pemerintah pusat. Pengembangan kebijakan politik yang berdasar pada nilai
Pancasila juga melingkupi pemerintahan desa. Sebagai contoh, dibentuknya
undang-undang Desa No. 6 tahun 2014 yang menyatakan bahwa masa jabatan
kepala desa adalah selama 6 tahun dengan maksimal 3 kali masa jabatan
berturut-turut.

Contoh diatas adalah contoh sikap yang diambil oleh pemerintah Indonesia
dalam membuat keputusan politik yang berlandaskan Pancasila. Lalu, apa yang
bisa kita lakukan sebagai warga negara sebagai perwujudan nilai pancasila? Yang
bisa kita lakukan sebagai warga negara antara lain adalah dengan:

1. Menerapkan kebijakan politik pemerintah sesuai dengan ketentuan yang


berlaku.
2. Menghindari perilaku yang ingin mennag sendiri dan memaksakan
pendapat pada orang lain. Hal ini karena setiap orang memiliki hak untuk
menyampaikan pendapatnya.
3. Mewujudkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan,
serta keadilan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mendukung jalannya demokrasi di Indonesia mulai dari lingkup paling
kecil dalam masyarakat.
5. Meyakini bahwa nilai – nilai Pancasila dan UUD negara Republik Indonesia
tahun 1945 sebagai nilai yang paling sesuai untuk bangsa Indonesia.
6. Tidak melecehkan dan menjunjung tinggi nilai Pancasila dan UUD 1945.
7. Menampilkan perilaku politik yang sesuai dengan nilai Pancasila.

G. Pancasila Dalam Sejarah Politik Indonesia.

Dalam sejarah politik Republik Indonesia, Pancasila telah menunjukkan


kekuatannya sebagai ideologi negara. Salah satunya adalah pada sejarah hari
kesaktian pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober sejak tahun 1965.
Hal tersebut menandai perjuangan bangsa Indonesia yang teguh
mempertahankan ideologi negara Indonesia. Seperti yang kita tahu, Indonesia
pernah mengalami pemberontakan dari Partai Komunis Indonesia yang berusaha
menggeser Pancasila dengan komunisme.

Pada era orde lama atau pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia
dihadapkan pada dua pilihan. Yaitu memberikan perbaikan struktur dan
infrastruktur bagi rakyat Indonesia, atau melakukan strategi politik yang waktu
itu masih belum stabil. Terdapat juga penyimpangan pada masa demokrasi
terpimpin. Oleh karena itu, di era selanjutnya yaitu pada masa pemerintahan
Presiden Soeharto, Pancasila kembali didayagunakan sebagai dasar dari semua
aspek kehidupan. Pada era tersebut juga muncul paham P4 atau Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang wajib diketahui oleh seluruh rakyat
Indonesia. Hal itu ditujukan untuk menanamkan doktrin Pancasila kepada
seluruh rakyat Indonesia pada umumnya, dan pejabat negara pada khususnya,
pada penerapannya sebagai berikut:

 Pada awalnya penerapan nilai Pancasila tersebut berjalan dengan baik.


Akan tetapi seiring berjalannya waktu, semuanya berubah. Kita tahu
bahwa Presiden Soeharto menjabat sebagai presiden selama 31 tahun.
 Selama itu, ada kebijakan-kebijakan politik yang justru melenceng dari
nilai Pancasila. Walaupun kesejahteraan masyarakat meningkat, tapi
pemerintahan presiden yang menjabat bersifat otoriter.
 Kita tahu bahwa dalam Pancasila kita harus menjunjung tinggi demokrasi.
Tapi dalam pengamalannya di era orde baru, suara rakyat tidak terlalu
berarti bagi kehidupan politik di Indonesia.
 Semua keputusan berada di tangan pemimpin. Yang paling parah, banyak
terjadi kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di era tersebut.
 Contoh lain adalah pada saat pemerintahan di masa orde baru
menggunankan sistem kekeluargaan. Sistem kekeluargaan tampaknya
sejalan dengan nilai Pancasila.
 Akan tetapi, pada kenyataannya, sistem kekeluargaan yang berada di
lingkup pemerintahan orde baru justru memfasilitasi pola korupsi, kolusi,
dan nepotisme yang tumbuh subur. Hal itu justru mematikan demokrasi
dan tidak sesuai dengan nilai Pancasila serta UUD 1945.

Oleh karena kebijakan-kebijakan yang sudah semakin jauh dari nilai perwujudan
nilai-nilai pancasila di bidang politik dan UUD 1945, rakyat Indonesia merasa
perlu adanya gerakan untuk merubah sistem politik di Indonesia. Pada tahun
1998, akhirnya rakyat bergerak dengan menyerukan reformasi. Pemimpin negara
dan semua kebijakannya digugurkan, dan diadakan perbaikan di semua bidang.
Salah satunya adalah dalam bidang HAM. Dibentuk UU HAM di awal era
reformasi sebagai wujud undang-undang yang akan mereformasi perlindungan
HAM di Indonesia. Suara rakyat juga semakin dihargai dengan dirubahnya sistem
pemilihan umum di Indonesia. Di masa sebelumnya, rakyat hanya bisa memilih
partai politik. Sedangkan presiden dan wakilnya akan dipilih oleh lembaga
tertinggi negara pada masa itu, yaitu MPR. Setelah adanya UU Pemilu yang baru,
rakyat Indonesia bisa secara langsung memilih siapa Presiden dan Wakil Presiden
yang akan menjabat.

Sistem yang sama juga diterapkan untuk pemilihan kepala daerah. Bahkan saat
ini, calon independen yang tidak dicalonkan oleh partai politik juga bisa
mencalonkan diri sebagai kepala daerah dengan memenuhi persyaratan yang
berlaku. Saat ini, di era digital dimana teknologi informasi memberikan
kemudahan semua orang untuk mengakses informasi memberikan dampak baik
juga buruk bagi Indonesia. Dampak baiknya, masyarakat bisa dengan mudah
memantau kebijakan-kebijakan politik di Indonesia. Dengan begitu masyarakat
juga dengan mudah bisa menyampaikan pendapat dan koreksi tentang kebijakan
atau peristiwa yang dianggap tidak sesuai dengan nilai Pancasila. Akan tetapi,
kebebasan yang dimiliki rakyat terkadang sering disalahgunakan oleh oknum
yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kita harus tetap memegang
teguh nilai Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan bernegara.

Demikian contoh perwujudan nilai Pancasila dalam bidang politik. Semoga bisa
dipahami dan diterapkan dengan baik.
KESIMPULAN

Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara dan pemersatu bangsa Indonesia
yang majemuk.Pancasila juga merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak
dapat terpisahkan karena setiap sila dalam pancasila mengandung empat sila lainnya dan
kedudukan dari masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-
pindahkan.Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis yang berarti bahwa
kelima sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-
tingkat, dimana tiap sila mempunyai tempatnya sendiri didalam rangkaian susunan
kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindahkan.Begitu banyak hal yang bermanfaat untuk
negara ini karena adanya pancasila di Indonesia.Selain itu, didalam setiap sila yang ada
pada pancasila, terdapat pula makna yang harus kita amalkan di kehidupan sehari-hari
guna mewujudkan Indonesia menjadi negara yang makmur, aman dan nyaman untuk kita
rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pancasila
 http://joeshapictures.blogspot.co.id/2017/07/makalah-pancasila-sebagai-dasar-
negara.html?m=1
 Sundawa,Dadang. 2008. ContextualTeachingandLearning PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN Sekolah Menengah Pertama/ MadrasahTsanawiyah
Kelas VIII Edisi 4. Semarang: Aneka Ilmu.
 http://belajarserbaneka.blogspot.co.id/2013/12/perumusan-pancasila-sebagai-
dasar-negara-republik-indonesia.html?m=1
 http://permatapc.blogspot.co.id/2016/11/makalah-pancasila-sebagai-dasar-
negara.html?m=1
 http://dhirmanimmank.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pancasila-sebagai-dasar-
negara.html?m=1
 http://www.academia.edu/
 https://latifatulmujtahidah.home.blog/
 https://alihamdan.id/implementasi/
 https://guruppkn.com/contoh-penerapan-nilai-nilai-pancasila-dalam-bidang-
politik

Anda mungkin juga menyukai