Anda di halaman 1dari 20

DISUSUN OLEH :

- PINA ANGGRAENI SAFITRI

KELAS : 12 BDP

KEAHLIAN
- BISNIS DARING DAN PEMASARAN

SMK OTISTA JONGGOL


DAFTAR ISI

DISUSUN OLEH : .............................................................................................................................. 1


- PINA ANGGRAENI SAFITRI ................................................................................................... 1
KELAS : 12 BDP ................................................................................................................................ 1
KEAHLIAN ........................................................................................................................................ 1
- BISNIS DARING DAN PEMASARAN ..................................................................................... 1
SMK OTISTA JONGGOL .................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 5
C. Tujuan Masalah............................................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 6
1. Konsep dasar pancasila ................................................................................................................ 7
2. Peranan Dan Fungsi Pancasila ..................................................................................................... 7
1. Konsep dasar pancasila .............................................................................................................. 12
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur selalu terucap kepada Allah SWT yang sampai saat ini telah memberikan nikmat
sehat, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas Portofolio tanpa terkendala masalah
berarti. Terimakasih kepada guru mata pelajaran yang turut membantu. Keterbatasan waktu
menjadi salah satu hal yang menjadi kesulitan dalam pembuatan Portofolio ini. Namun
berkat dukungan dari mereka, akhirnya yang diperjuangkan bisa selesai tepat waktu. Sebagai
pelajar, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan Portofolio ini. Oleh
karena itu penulis secara pribadi memohon maaf atas kesalahan yang mungkin ada pada isi
Portofolio.

Penulis harap isi Potofolio yang berjudul “Pengertian Pancasila” bisa bermanfaat bagi
pembaca. Mohon untuk memaklumi jika terdapat penjelasan yang sulit untuk dimengerti.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik maupun saran,

Jonggol, 16 Desember 2023

PINA ANGGRAENI SAPITRI


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga dapat
diartikan kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan
negara.
Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia takk
ada yang mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku
bangsa dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila
dianggap sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan
berhadapan langsung dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan
negara indonesia.
Sebagai dasar negara republi indonesia ( way of life ), pancasila nilai-
nilainya telah dimiliki oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai –nilai
tersebut meliputi nilai budaya, adat – istiadat dan religiusitas yang
diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa indonesia melekat
kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup. Tindak –tanduk
sert perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kala telah tercermin dalam nilai-
nilai pancasila. Untuk itu, pendiri republik indonesia berusaha merumuskan nilai-
nilai luhur itu kedalam sebuah ideologi bernama pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dikatakan pancasila & ketahanan jati diri bangsa di era
globalisasi ?
2. Coba jelaskan pancasila & ketahanan jati diri bangsa di era globalisasi ?

3. Apa- apa saja peran dan fungsi pancasila & ketahanan jati diri bangsadi era
globalisasi ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui yang dikatakan pancasila & ketahana jati diri bangsa di
era globalisasi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pancasila & ketahanan jati diri bangsa
diera globalisasi
3. Agar mengetahui peran dan fungsi pancasila & ketahanan jati diri bangsa
di era globalisasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang
berarti dasar, sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik .
dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau
aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.Pancasila dapat kita
artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup
bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar
negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah
tujuan yang akan dicapai tampa pandangan hidup. Dengan adanya dasar
negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi
permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.
Peranan dan funsi pancasila pada era sekarang masih relevan karena
pancasila mencakup aspek –aspek dasar . selain itu, pancasila juga merupakan
alat untuk keamana dan kemakmuran bersama rakyat indonesia.hanya saja
pelakanan sacara konkrtinya belum bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
karena keadilan dan kemakmuran bag seluruh rakyat indonesia belum juga
terwujud sampai saat ini. Pancasila juga merupaksn kepribadian seluruh
rakyat indonesia. Akan tetapi, nilai-nilai luhur sudah sangat pudar,terkikis
oleh perilaku yang hanya mementingkan aspek ekonomi gaya hidup
globalisasi yang buruk.
Mengingat sangat pentingnya pancasila sebagai dasar negara, maka kita
harus meneruskan perjuagan serta memelihara, melestarikan menghayati , dan
mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sahari-hari agar tujuan

dan pancasila dapat terpenuhi, sehigga akan menjadi ketahanan jati diri
bangsa.1
1. Konsep dasar pancasila
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila
yang berarti dasar, sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting
dan baik . dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi
pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan
baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar
negara serta pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat
berdiri dengan kokoh tampa dasar negara yang kuat dan tidak dapat
mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tampa
pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan
terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang dari
dalam maupun dari luar.
2. Peranan Dan Fungsi Pancasila
a. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai makna
1) Sebagai dasar untuk menata nagara yang merdeka da berdaulat.
2) Sebagai dasar mengatur penyelengaraan aparatur negara yang
bersih dan bewibawa, sehingga tecapai tujuan nasional yang
tercntum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea ke-4,
dan
3) Sebagai dasar, arah dan petunjuk aktifitas perikehidupan bangsa
indonesia dalam kehidupan sehari- hari.
b. Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dasar Nasional
Istilah ini merupakan istilah baru dalam tata hukum
indonesia, yaitu muncul pasca reformasi melalui tap MPR NO. III /

2000,yang kemudian diubah UU NO. 10 Tahun 2004 tentang


pembentukan peraturan perundang- undangan.
c. Sumber Hukum Tertulis Dan Tidak Tertulis
Sumber hukum dasar nasional adalah pancasila sebagaimana
yang tertulis dalam perundang-undang dasar 1945,serta batang
tubuh undang-undang dasar 1945.dalam ilmu hukum , istilah
sunmber hukum berarti sumber nilai- nilai yang menjadi penyebab
timbulnya aturan hukum. Jadi dapat diartikan , pancasia sebagai
sumber hukum dasar nasional , yaitu segala aturan hukum yang
berlaku dinegara kita tidak boleh bertantangan dan harus bersumber
pada pancasila.
d. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa atau way of life
mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa
indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila pancasila, karena
pancasila juga merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yag dimilki dan
sumber dari kehidupan bangsa indonesia sendiri. Nilai –nilai
tersebut yaitu :
1) Nilai dan jiwa ketuhanan dan keagamaan
2) Nilai dan jiwa kemanusiaan
3) Nilai da jiwa persatuan
4) Nilai dan jiwa kerakyatan dan demokrasi
5) Nilai dan jiwa keadilan sosial
e. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
Pada saat bangsa indonesia bangkit untuk hidup sendiri
sebagai bangsa yang merdeka, bangsa indonesia telah sepakatuntuk
menjadikan pancasila sebagai dasar negara. Kesepakatan terwujud
pada tanggal 18 agustus 1945 denga disahkanya pancasila sebagai

dasar negara oleh panitia persiapan kemedekaan indonesia ( PPKI )


yang mewakili seliruh bangsa indonesia.
f. Pancasila Sebagai Ideolagi Negara
Pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan tujuan
bersama bangsa indonesia yang diimplementasikanndalam
pembengunan nasional, yaiti mewujudkan masyarakat adik dan
makmrur yang meratai material dan spritual berdasarkan pancasila
dalam waah negara kesatuan RI ysng merdeka, berdaulat, bersatu,
dan kedulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang
aman, tentram, tetib, dan dinamais serta dalam lingkungan
kehidupan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tetib dan
damai.
g. Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa
Bangsa indonesia yang pluralis dan wilayah nusantara yang
terdiri dari berbagai pulau –pulau, maka sangat tepat apabila
pancasila dijadikan pemersatu bangsa, hal ini karenakan pancasila
mempunyai nila-nilai umu dan universal sehingga memungkinkan
dapat mengakomodir semua perikehidupan yang berbhenika dan
dapat diterima oleh semua pihak.
B. Era Gobalisasi
Menurut Setiawan globalisasi merupakan suatu porses dengan
kejadian, keputusan, dan kegiatan disalah satu bagian dunia menjadi satu
konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat d idaerah yang jauh.
Globalisasi mendorong adanya perubahan yang terjadi dalam beberapa bidang,
seperti politik, ekonomi, sosial,budaya, teknologi, pertahanan keamanan,
lingkungan hidup,dan pergaulan hidup.2
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yng mendunia dan
tdak mengenal batas wilayah. Globlisasi pada hakikatna adalah suatu proses
dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti olh bangsa
lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi
pedoman bersma bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia. Proses globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu.
Globalisasi seakan telah mampu menciptakan hubungan interpersonal
masyarakat indonesia menjadi lebih individualistik, mementingkan diri sendiri,
dan pragmatis. Masyarakat kita ini cenderung pragmatis sebagai akibat dari
prngaruh persoalan gaya hidup global yang sudah merasuk kedalam kesadaran
pola hidup mereka. Selain itu, pemahaman nasionalisme bangsa mulai
menurun disaat negara butuh solidaritas dan persatuan hingga sikap gotong
royon, sebagian kecil masyaralat terutamayan ada diprotaaan justru lebih
mengutamakan kelompok nya, golonganya,bahkan negara lain dibandingkan
kepentingan negaranya.
Diera globalisasi sepeti sekarang ini, setiap negara dituntut untuk lebih
maju mengikuti setiap perkembengan demi perkembangan, yanh terkadang
jauh dari sebuah keteraturan. Pihak yang diuntugkan dalam situasi tersebut,
tentunya adalah negara maju yang memiliki tingkat kemapanandan kemanpuan
yang jauh lebih tinggijika dibandingkan dengan negara-negara
berkembang.selain itu, globaisasi mampu menciptakan peningkatan terkaittan
dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia diseluruh manusia.
Akibatnya, tidak jarang banyak pengaruh yang masuk dari luar baik yang
memilikinilai positip maupun negatip. Perkembangan globalisasi, mampu
memberikan pengaruh yang besar terhadap nilai-nilai yang telah berkembang
dimasyarakat. Bahkan dalam konteks yang lebih luas, globalisasi mampu
menghancurkan nilai-nilai yang telah ada dimasyarakat, seperti nilai- nilai
sosial buday, ideologi, agama, politik, dan ekonomi.3
1. Politik ,meliputi perkembangan sistem demokrasi dan krja sama
antar negaramenjadi berkembangannya suatu negara
2. Ekonomi, ditandai adanya perdangangan bebas yang
menimbulkan barang tidak original lagi.
3. Sosial, meliputi berkembangannya intraksi sosia masyarakat baik
dalam tta muka maupun menggunkan aplikasi media sosial seperti
facebook dan lain-lain.
4. Budaya ditandai dengan timbulnya seniyang inovatif baik dalam
bahas, tarian. nyanyian, maupun kuliner dapat melekat sebagai
ciri khas suku-suku yang ada diindonesia
BAB III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang
berarti dasar, sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik .
dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau
aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.Pancasila dapat kita artikan
sebagai lma dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup bangsa.
Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar negara yang
kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan
dicapai tampa pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa
tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang dari
dalam maupun dari luar.
1. Konsep dasar pancasila
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti
dasar, sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan
demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang
tingkah laku yang penting dan baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar
yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan
dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar negara yang kuat dan tidak dapat
mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tampa pandangan
hidup. Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing
dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.
B. Era Gobalisasi
Menurut Setiawan globalisasi merupakan suatu porses dengan
kejadian, keputusan, dan kegiatan disalah satu bagian dunia menjadi satu
konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat d idaerah yang jauh.
Globalisasi mendorong adanya perubahan yang terjadi dalam beberapa bidang,

seperti politik, ekonomi, sosial,budaya, teknologi, pertahanan keamanan,


lingkungan hidup,dan pergaulan hidup.4

C. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih
jauh dari kata sempurna kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam
menjelaskan tentang makalah dengan sumber-sumber lebih banyak dan lebih
bertanggung jawab.
Penjabaran Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berarti pengakuan dan
penghormatan terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber segala
kebenaran dan keadilan. Sila ini juga mengandung makna toleransi dan kerukunan antar
umat beragama, serta kewajiban menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing Pasal-pasal UUD NRI 1945 yang berkaitan dengan sila
pertama Pancasila antara lain adalah:
Pasal 29 ayat (1) dan (2), yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, serta mengatur bahwa negara
berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pasal 30 ayat (1) dan (2), yang mengatur tentang kewajiban warga negara untuk ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta menghormati pahlawan yang
gugur dalam membela negara.
Pasal 31 ayat (1) sampai (5), yang mengatur tentang hak dan kewajiban warga negara
untuk mendapatkan pendidikan, serta peranan negara dalam menyelenggarakan sistem
pendidikan nasional.
Pasal 32 ayat (1) dan (2), yang mengatur tentang perlindungan dan pengembangan
kebudayaan nasional sebagai salah satu wujud pengamalan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Penjabaran Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua Pancasila adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang berarti sikap
hormat-menghormati dan menjunjung tinggi martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa. Sila ini juga mengandung makna persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia, tanpa membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, atau
golongan. Sila ini juga menuntut adanya sikap saling membantu dan bekerja sama antara
sesama manusia demi kesejahteraan bersama.
Pasal-pasal UUD NRI 1945 yang berkaitan dengan sila kedua Pancasila antara lain
adalah:
Pasal 27 ayat (1) sampai (3), yang mengatur tentang persamaan kedudukan warga negara
dalam hukum dan pemerintahan, serta hak dan kewajiban untuk bekerja dan berusaha
sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Pasal 28 ayat (1) sampai (3), yang mengatur tentang hak asasi manusia yang dijamin oleh
negara, seperti hak hidup, hak mengemukakan pendapat, hak berserikat dan berkumpul,
hak beragama, dan sebagainya.
Pasal 28A sampai 28J, yang merupakan penjelasan lebih lanjut tentang hak asasi manusia
yang dijamin oleh negara, seperti hak atas perlindungan diri, hak atas keadilan, hak atas
kesehatan, hak atas pendidikan, dan sebagainya.
Pasal 33 ayat (1) sampai (5), yang mengatur tentang perekonomian nasional yang
diselenggarakan berdasarkan asas kekeluargaan, dengan tujuan untuk kesejahteraan
rakyat. Pasal ini juga mengatur tentang pengelolaan sumber daya alam dan cabang-
cabang produksi yang penting bagi negara.
Penjabaran Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Sila ketiga Pancasila adalah Persatuan Indonesia, yang berarti kesadaran dan kebanggaan
sebagai bangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat,
agama, dan kebudayaan. Sila ini juga mengandung makna persatuan dan kesatuan
wilayah negara Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau dan daerah. Sila ini juga
menuntut adanya sikap cinta tanah air, menjaga keutuhan NKRI, serta menghargai
keragaman dan kekayaan bangsa.
Pasal-pasal UUD NRI 1945 yang berkaitan dengan sila ketiga Pancasila antara lain
adalah:
Pasal 1 ayat (1) dan (2), yang mengatur tentang bentuk negara Indonesia sebagai negara
kesatuan yang berbentuk republik, serta kedaulatan rakyat sebagai sumber kekuasaan
negara.
Pasal 18 ayat (1) sampai (7), yang mengatur tentang pembagian wilayah negara
Indonesia menjadi provinsi, kabupaten/kota, dan desa atau daerah tingkat lainnya. Pasal
ini juga mengatur tentang otonomi daerah, serta perwakilan daerah dalam sistem
pemerintahan.
Pasal 25A, yang mengatur tentang lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Pasal 36A sampai 36C, yang mengatur tentang bendera negara Indonesia yaitu Sang
Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya, dan bahasa negara
Indonesia yaitu Bahasa Indonesia.
Penjabaran Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat Pancasila adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, yang berarti pemerintahan negara Indonesia
dilaksanakan oleh rakyat melalui perwakilan-perwakilannya yang dipilih secara
demokratis. Sila ini juga mengandung makna penghargaan terhadap hak-hak politik
rakyat, seperti hak memilih dan dipilih dalam pemilu. Sila ini juga menuntut adanya
sikap saling menghormati dan menghargai pendapat antara pemerintah dan rakyat, serta
antara sesama anggota masyarakat.
Pasal-pasal UUD NRI 1945 yang berkaitan dengan sila keempat Pancasila antara lain
adalah:
Pasal 6A ayat (1) sampai (4), yang mengatur tentang syarat-syarat calon presiden dan
wakil presiden Republik Indonesia, serta mekanisme pemilihan presiden dan wakil
presiden secara langsung oleh rakyat.
Pasal 22 ayat (1) sampai (3), yang mengatur tentang penyelenggaraan pemilihan umum
untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah
(DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta mekanisme pengawasan
dan penyelesaian sengketa pemilu.
Pasal 23 ayat (1) sampai (5), yang mengatur tentang fungsi, kedudukan, dan keanggotaan
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga tertinggi negara yang
berwenang mengubah dan menetapkan UUD NRI 1945, serta menyelenggarakan sidang
tahunan.
Pasal 24 ayat (1) sampai (3), yang mengatur tentang kekuasaan kehakiman sebagai
kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan, serta pembentukan Mahkamah Agung dan lembaga peradilan lainnya.
Penjabaran Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima Pancasila adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang berarti
pemerataan hak dan kewajiban, serta kesempatan dan kemampuan bagi seluruh rakyat
Indonesia tanpa diskriminasi. Sila ini juga mengandung makna perlindungan dan
pemenuhan hak-hak dasar rakyat, seperti hak atas kesejahteraan, kesehatan, pendidikan,
dan lingkungan hidup yang baik. Sila ini juga menuntut adanya sikap saling menghargai
dan menghormati antara sesama anggota masyarakat, serta menjaga keharmonisan dan
keseimbangan antara individu, masyarakat, dan negara.
Pasal-pasal UUD NRI 1945 yang berkaitan dengan sila kelima Pancasila antara lain
adalah:
Pasal 28D ayat (1) sampai (4), yang mengatur tentang hak setiap orang untuk
mendapatkan perlindungan hukum yang sama di depan hukum, serta hak untuk
mendapatkan pelayanan publik yang baik, profesional, dan tidak diskriminatif.
Pasal 28H ayat (1) sampai (4), yang mengatur tentang hak setiap orang untuk hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat, serta hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan fasilitas sosial.
Pasal 34 ayat (1) sampai (4), yang mengatur tentang tanggung jawab negara untuk
menjamin kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia, khususnya bagi fakir miskin dan
anak-anak terlantar, serta perlindungan bagi kaum lanjut usia dan penyandang cacat.
Penutup
Demikianlah penjelasan tentang penjabaran Pancasila dalam pasal-pasal UUD NRI 1945.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan pasal-pasal
UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara. Pasal-pasal UUD NRI 1945 merupakan
perwujudan dari nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma hukum yang mengatur
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, setiap warga negara
Indonesia wajib menjunjung tinggi Pancasila dan UUD NRI 1945 sebagai landasan
ideologis dan konstitusional negara
1. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
pergaulan dengan sesama manusia maupun dengan mengelola lingkungan hidup.
Apa saja contoh penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari pada
setiap sila? Nah, sebelum mengetahui dan nengamalkan contoh penerapan nilai-
nilai pancasila, detikers perlu paham dulu apa pengertian nilai.

2. Pengertian Nilai
Nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Nilai mengandung cita-
cita, harapan, dambaan, dan keharusan. Nilai terdiri atas nilai material, nilai vital, dan
nilai kerohanian, seperti dilansir dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas VI oleh Tim Tunas Karya Guru.
Nilai material adalah semua yang berguna bagi kehidupan jasmani atau ragawi manusia.
Nilai vital adalah semua yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan
atau aktivitas.
Nilai kerohanian adalah semua yang beguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian
terdiri atas:
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, dan cipta) manusia
2. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan manusia
3. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa)
manusia
4. Nilai religius merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak, serta bersumber
pada kepercayaan atau keyakinan manusia
Menghormati keragama budaya dan suku bangsa adalah contoh penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Foto: Pradita Utama.
LEMBAR PENGESAHAN

Hari :
Tanggal :

Disetujui oleh :

Penulis Guru Mata Pelajaran

FINA ANGGRAENI SAPITRI TITO KUSNANDAR

Kepala Sekolah
SMK OTISTA JONGGOL

DIDIN NURDIN S.Ag

Anda mungkin juga menyukai