Anda di halaman 1dari 10

SESI 1

PEMBUKAAN
MUKTAMAR PEMIKIRAN DOSEN PMII

Pukul: 09.00 WIB


Hari, Tanggal: Senin, 05 April 2021
Tempat: Aula Arief Mutaqien Lt. 6, UIN SATU Tulungagung
Notulis: M. Agung Dimyati

Pembicara:
1. Prof. Dr. HM. Noor Harisudin, M. Fil.I
2. Drs. Maryoto Birowo, M.M
3. Drs. KH. Akhmad Muqowam
4. Dr. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si

Pembukaan seharusnya dimulai pukul 09.00 WIB. Namun, forum terlambat dan
baru dimulai pukul 09.50 WIB. Pembukaan dipandu oleh MC dengan menyanyikan
lagu Indonesia Raya dan Mars PMII. Selanjutnya pembacaan ayat suci Al Quran
oleh Dr. KH. Ahmad Tholabi Karlie dan Doa oleh Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur,
KH. Muhammad Anwar Mansur.
Pukul 10.05 WIB sambutan oleh ketua Panitia, Prof. Dr. H. M. Noor Harisuddin,
M.Fil.I, yang memberikan laporan kegiatan dalam rangkaian Muktamar Pemikiran
Dosen PMII yang digelar pertama kali. Selanjutnya, sambutan oleh Bupati
Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo. Dilanjutkan sambutan oleh Ketua PB IKA PMII,
Drs. KH. Akhmad Muqowam dan terakhir sambutan sekaligus membuka acara
Muktamar oleh Wakil Ketua DPR RI, Dr. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si

Sesi Sambutan Drs. Akhmad Muqowam dan Dr. H. A. Muhaimin Iskandar, M.Si

MC: Bapak Ibu hadirin dan tamu undangan yang kami hormati. Selanjutnya, marilah
kita simak bersama sambutan ketua umum PB IKA PMII, yang kami hormati Bapak
Drs. KH. Akhmad Muqowam kami silakan.

Akhmad Muqowam: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh …

Bismillahirrohmanirrohim alhamdulillahirobbilalamin wabihi nasta'in waala


umuriddunya waddin washolatu wassalamu ala asrofil Anbiya wal mursalin
Sayyidina wa Maulana Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi ajma'in… Rabbi Srohli
shadri wayassirli Amri wahlu ‘udatammillisani yafqohu qouli… La haula wala
quwwata illa billahil aliyil adzim …

Yang sama-sama kita hormati, para alim para ulama yang hadir pada kesempatan
hari ini. Dan tadi KH. Anwar Manshur sudah membimbing kita untuk berdoa, semoga
apa yang didoakan oleh Beliau memberikan Barokah untuk suksesnya acara
Muktamar ini.
Yang terhormat wakil ketua DPR RI, bapak Dr. H. Abdul Muhaimin Iskandar, ini
karena jabatan sehingga saya panggil bapak, kalau ini di PMII saya panggilnya
sahabat.

Wakil ketua MPR RI, Bapak Dr. H. Jazilul Fawaid. Walaupun junior di PMII tapi kan
wakil ketua MPR RI, Bapak Doktor Haji Jazilul Fawaid, jangan salah.

Kemudian Gubernur Jawa Timur, bu Dra. H. Khofifah Indar Parawansa. Bapak


Bupati Tulungagung Bapak Dr. H. Marwoto Bhirowo, namanya ini luar biasa,
Bhirowo itu mengerikan luar biasa.

Kemudian juga anggota DPR RI, ada mbak Anggie, Anggia Ermarini. Ada Mas
Hasan (Hasanudin Wahid) dan lainnya ada adik-adik anggota DPR RI.

Kemudian lagi ada Ketua umum PB PMII, coba berdiri. Yang terkenal dengan Abe
(Abdullah Syukri). Jadi saya tadi bilang Cak Imin. Cak ini adalah di antara ketua
umum mulai dari Pak Mahbub sampai hari ini, dia lah yang tertinggi. 182 cm
bayangkan itu. Baik coba luar biasa tingginya itu. Coba maskernya dibuka dulu. Biar
yang lainnya tahu. Coba menghadap ke sana (arah peserta) biar semuanya tahu. Ini
adalah alumni dari Universitas Brawijaya yang kemarin sekolah S2 nya di Jerman
yang saya kira Cak Imin kalau kemudian ditanya, Apakah kemudian alumni PMII ada
dari perguruan tinggi umum, Saya kira di samping Cak Imin juga ada namanya Abe
ini.

Kemudian lagi ada steering committee ini, Saya bangga dan salut pada steering
committee yang saya kira kalau boleh saya sebut satu persatu itu, karena saya
sendiri sebagai PB IKA PMI merasa bahwa tanpa turun tangannya panitia steering
committee dan organization committee ini tidak akan terlaksana acara ini. Sebut saja
misalnya Prof. Nizar Ali Sekjend Kementerian Agama. Kemudian ada Prof. Mukri.
Saya bilang tadi kepada bapak Lutfi karena Pak Mukri ini tidak hadir, Sknya
barangkali nanti bisa dirubah. SK kepanitiaannya karena tidak hadir di sini kan gitu
kan. Kemudian ada Prof. Maftukhin, berdiri Prof, njenengan ini banyak yang belum
tahu. Berdiri Prof, nah ini jadi kalau bicara dalang acara ini ya dalangnya dia ini
sebetulnya Pak Bupati. Dalangnya dia ini. Kemudian ada Pak Lutfi Hamidi, mana
Purwokerto, lah itu di belakang. Nah itu pemimpin di belakang dari Puerto Rico,
Purwokerto itu Puerto Rico. Kemudian ada Prof Abdurrahman Mas'ud dari Ciputat
yang hari ini tidak bisa hadir karena vaksinasi tahap kedua.

Kemudian ada Prof Mundzir Suparta, ini orang tua satu ini luar biasa, senior satu ini.
Keras dan kemudian harus begini begini begini. Wah… kenapa? Karena dulu dirjen
pak. jadi SOP harus sesuai semua Mbak Anggie. Sehingga junior junior ini banyak
yang takut siapa Prof Mundzir itu sebetulnya? Dia Irjen saya bilang, Irjen nya PB IKA
PMII. Kemudian Dr. Faisal mana Faisal nah ini dari PB IKA PMII. Kemudian ada lagi
Prof Nursyam Sahid kemudian Prof Ulfiah tadi saya lihat dari UIN Sunan Gunung
Djati. Kemudian ada Prof Ilyasin dari IAIN Samarinda tidak hadir. Kemudian ada
Prof. Noor Achmad, ketua Baznas kita. Saya bilang, Mas Noorr nggak rawuh nggak
apa-apa, asal tadi Pak Haris, 10 digit juga ya. Tapi jangan dibanding dengan Cak
Imin.

Kemudian Prof Abdul Haris, Prof Mashuri Unisma yang kemungkinan belum hadir.
Kemudian Prof Hilman Taufik dari UIN Walisongo, Kemudian ada Prof Husain Syam.
Ada lagi Prof. Nyanyu Khodijah, kemarin saya lihat sudah di Surabaya. sudah hadir
belum? Kemudian Prof Mas'ud Malang, kemudian Prof. Halim Soebahar dari
Jember. Jadi Prof Halim ini luar biasa, tiga bersaudara Profesor semua. Ini sahabat
Muzakki tahu persis salah satunya dosen beliau, sebelum beliau Profesor Pak Irfan
Soebahar kakaknya Prof Halim kemudian Prof Halim dan adiknya Profesor Fadli di
Brawijaya orangnya kecil begitu. Tapi Profesor. Kemudian ada lagi Bu Profesor
Faizah dari Kendari. Jadi ini Rektor IAIN Kendari yang juga Wakil Ketua Majelis
pembina PW IKA PMII Sulawesi Tenggara.

Saya lapor Cak Imin Kemarin saya dari Sulawesi Tenggara melantik, kaget saya,
kenapa? Pembinanya itu luar biasa ada Rektor IAIN Kendari, ada Rektor Haluoleo,
ada kepala dinas, ini Kepala Dinas itu. Saya tidak melihat sebegitu potensial PMII di
Sulawesi Tenggara. Padahal dibentuk pada waktu zamannya almarhum Iqbal
Assegaf, jadi tahun 1988, 1987 kira-kira.

Kemudian ada Dr Ilman Nafiah, kemudian ada palang pintu juga ini mana Dr.
Subakir mana Dr Subakir hilang? ini kalau jadwal rapat kencengnya minta ampun.
Kemudian Dr. Ahmad Suaedy yang nanti akan datang dari Jakarta. Kemudian ada
Pak Fadillah Putra (UB) kemudian ada Ali Formen mana? Ali Formen kalau pakai
peci nggak kelihatan dia, tapi kalau pas lepas peci kelihatan mana? Di luar? Karena
rambutnya gondrong Bapak Muhaimin. Jadi kalau pakai peci tidak kelihatan dia
begitu lepas peci baru kelihatan dia oh ini dia Ali Formen Phd (Unnes). Kemudian
ada Dr. Listiyono Santoso (Unair), ada Dr. Dianta Sebayang dari UNJ kemudian ada
Rahmat Taufik Jember ada Dr. Nyarwi Ahmad yang saya kira juga junior Cak Imin di
UGM.

Jadi saudara-saudara sekalian ini luar biasa kalau di forum luar itu Profesor Doktor
itu adalah sesuatu apa namanya Profesor Doktor itu adalah sesuatu identifikasi yang
sudah tinggi Alhamdulillah hari ini kita bisa kumpul bersama di dalam kontribusi
terhadap bangsa dan negara, ini luar biasa saudara-saudara. Kemudian juga dari
Forkopimda ada dari Kodim, ada dari kepolisian, ada dari Kajari. Kemudian Pak
Rektor beserta jajarannya, saya kira Cak Imin tolong ini ditahbiskan sebagai kampus
PMII disini ini. Kemudian Prof Ali Maschan ini Rektor Uniska, Universitas Islam
Khadiri bukan Kediri, tapi Khadiri. Kemudian dari sahabat-sahabat PW IKA PMII
Jawa Timur dan seluruh peserta yang hari ini hadir secara fisik maupun secara
online dan yang secara online luar biasa banyaknya. Jadi ini hasil karya provokasi
Prof. Maftuhin yang harus dilakukan kan Prof Harisudin ini luar biasa.
Pak Muhaimin dan rekan-rekan sekalian, ketika pertama ini disampaikan oleh panitia
kepada saya selaku PB IKA PMII, saya katakan bahwa, Mas ini para dosen PMII ini
mau ada acara Muktamar pemikiran dosen. Saya langsung tanya, pemikiran apa
bisa di Muktamar kan? Muktamar PKB, Muktamar NU, Muktamar PPP itu organisasi.
Tapi ini Muktamar pemikiran. Jluntrungane opo Prof. saya bilang begitu. Karena
kalau kemudian kita ngomong bahwa pemikiran orang lain mengatakan tapi sebagai
sebuah identifikasi luar biasa. Ini Muktamar pemikiran yang saya kira langka di
Indonesia, baru kali ini Muktamar pemikiran itu.

Kalau toh ada ICMI, ada pakar-pakar Hindu. Saya kira tidak sekadar pemikiran.
Tetapi bahwa disampaikan, Mas karena ini belum terbentuk organisasi maka semua
pemikiran-pemikiran sahabat-sahabat dosen PMII ini harus diakomodasi, dikaji,
diolah. Mungkin saja hasilnya organisasi, begitu Pak Bupati. Hasilnya organisasi dan
juga sejumlah pemikiran-pemikiran yang akan dikembangkan melalui forum ini. Oleh
karena itu, sebagai PB IKA PMII saya katakan bahwa ini tidak bisa ditolak Prof
Maftuhin saya bilang. Saya bilang tidak bisa ditolak. Dan lebih-lebih saudara
sekalian, ketika diskusi-diskusinya melalui online ini berapa kali Pak Haris? Ada
kalau 10 kali ya? Jadi seminggu 3 kali online itu luar biasa. Karena itu saya
berkesimpulan bahwa kalau ini tidak dilakukan oleh para dosen ini nggak mungkin
dilaksanakan, luar biasa. Oleh karena itu persiapan saya kira 2 bulan terakhir ini ya,
2 bulan terakhir dan alhamdulillah bisa melibatkan seluruh wilayah IKA PMII yang
ada di Indonesia ini. Mulai dari Aceh sampai kemudian juga sampai ke Maluku
Utara, Maluku dan lain-lain.

Saudara sekalian, ketika kemudian kita berbicara mengenai dosen PMII ini, Pak
Ketum, Ketum PB PMII sampeyan itu enak tok nompo opo eneke kayak telur mata
sapi. Yang bertelur siapa yang dapat nama siapa. Ini kan Muktamar dosen PMII
bukan Muktamar dosen IKA PMII. Betul itu kata panitia tadi. Jadi karena itu
dilatarbelakangi oleh pertama bahwa kita melihat ruang-ruang profesi dosen PMII
adalah juga dosen-dosen yang pada umumnya di Indonesia. Ini baik dia di
perguruan tinggi umum atau kemudian di perguruan tinggi Islam yang saya kira dari
totalitas dosen yang ada di Indonesia eksklusivitas dari alumni PMII yang berada
berprofesi sebagai dosen itu juga harus dikelola dengan baik. Prof. Noor Syam
menyampaikan ini adalah ruang-ruang kita, 4 dari 10 muslim di Indonesia itu adalah
penganut Islam setia, 4 dari 10.

Jadi Cak Imin, kita orang politik Cak Imin. Di Kabupaten Semarang ini Pak
Muqowam saya itu juga NU Pak Muqowam. Tapi saya PDIP. Lho kalau masih PPP
atau PKB sih tidak perlu berpikir lagi. Atau kemudian Golkar atau Nasdem. Saya ini
NU Pak Muqowam tapi partai saya ini PDIP kan ini kan sesuatu yang jauh
sepertinya. Tapi praktek politik Indonesia memungkinkan saja itu terjadi dan itu Prof
Noor Syam sampaikan bahwa pemahaman agama moderat itu 46,7% kemudian
yang Ortodok itu 25,5% kemudian ultrakonservatif itu 11,6%. Tadi Pak Kapolres juga
ngomong-ngomong di ruang tunggu tadi bahwa, Pak Dandim menyampaikan bahwa
untuk menjadikan orang ekstrim Prof Maftuhin itu hanya perlu 2 jam. Kalau di Mabes
Polri kemarin itu katanya 20 jam. Tetapi bahwa praktek-praktek keagamaan seperti
ini harus juga menjadi ruang-ruang kita harus kita konsen bahwa dibalik sana ada
pemahaman-pemahaman yang memang tidak wasathiyah, tidak moderat. Dan itu
menjadi strategis ketika dosen PMII bisa mengkonfirmasi semua ajaran-ajaran
berkembang di Indonesia apalagi juga di dalam wadah Nahdlatul Ulama ini.

Cak Imin, terus terang saja yang paling NU itu ya PMII. Mbak Anggie, Muslimat ada
nggak selain PMII? Eh sorry Fatayat. Kalau Muslimat sudah pakai PPO tapi kalau
Fatayat sudah pakai parfum gitulah kira-kira. Saya tanya Adakah Fatayat ini yang
tidak PMII? Ada tidak? Jujur saja ada. Oke. Ansor? Ansor ada. IPNU ada, IPPNU
ada, Pagar Nusa ada, ISNU ada. Jadi Cak Imin, inilah yang 24 karat NU itu ya di
PMII sebenarnya Cak Imin.

Waktu saya dengan Pak Ali Masykur Musa (Ketua ISNU) saya bilang, Cak ayolah
cak, boleh ISNU berkembang dan itu harus. Tetapi tolong dan tolong bahwa itu juga
bagian dari ruang kader PMII untuk melakukan proses aktualisasi diri di lokal daerah
masing-masing. Jadi sahabat Faisal tadi bercerita ada beberapa wilayah yang
kebetulan katanya ketua ISNU itu adalah bukan dari PMII. Itu PR kita semua bukan
hanya PR Saya. Saya dan Cak Ali Maskur Sudah komitmen seperti itu. Tapi di
daerah-daerah itu yang jadi tidak PMII lagi tentunya PR kita di wilayah masing-
masing. Ini tadi Prof. Musahadi, coba berdiri Prof saya tanya kenal nggak dengan
Ketua ISNUnya? Ini orangnya ini Ketua PW IKA PMII Jawa Tengah. Saya tanya
kenal nggak dengan Ketua ISNU Jawa Tengah, kenal nggak Prof.?

Wah ini paling repot seperti ini, asli. kekuasaan saya langsung dibatasi. Pak paling
lama 5 menit. 5 menit habis ini. Baik tidak apa-apa.

Oke sahabat-sahabat sekalian, saya kira besar harapan kita Cak Imin dan kawan-
kawan. Lahirnya organisasi ini betul-betul di songsong betul-betul disambut luar
biasa. Coba kalau kita lihat gerakan di medsos kita, semua berharap. Kita genuine,
kita dinamis dan kita profesional organisasi-organisasi betul-betul cermin dari
sebuah kaderisasi yang hebat. Karena itu kedepan, saya tadi bilang Cak Imin. Cak
tolong lah ayo kita vis a vis bantu-membantu kawan-kawan saya yang ada
diberbagai macam pengabdian kita support dari aspek sedikit kekuasaan saya kira.
Sebab data yang kemarin disampaikan di Panitia, 71% dosen kita ini adalah berada
di ruang PTKIN dan PTKIS. 51% ada di PTKIN 21% di PTKIS. Sedangkan untuk
yang lain, yang 28,1%. 20% itu di PTN itu kemudian 8,1% itu berada di PTS ini luar
biasa. Luar biasa, karena apa? Inilah fakta hari ini yang kita miliki dan karena itu
bagaimana kita mau membuat sebuah program kalau kemudian kita tidak
mempunyai sumber daya kalau kemudian kita tidak presisi dalam meletakkan
sumberdaya kita. Karena itu whatever, apapun yang terjadi bahwa ini harus Show
Must Go on. Hasil dari pada Muktamar ini Saya kira tidak sekedar hari ini kumpul di
Tulungagung. Tapi bahwa kerja-kerja praktek kerja-kerja pemikiran, kerja strategis
akan sangat ditunggu oleh keluarga besar bangsa Indonesia, oleh keluarga besar
Nahdlatul Ulama, keluarga besar PMII dan masyarakat pada umumnya. Jadi ini
tantangan kita sahabat-sahabat sekalian, sehingga kebanggaan kita semua tidak
hanya pada kumpul di sini, tetapi bagaimana kita semua mampu
mengimplementasikan apa yang akan dihasilkan pada pertemuan kali ini. Hadirin
sekalian, karena protokol sudah memastikan saya harus mundur. Karena itu saya
mohon maaf kepada segenap yang hadir dari panitia steering committee dan
beserta jikalau PB IKA PMII masih ada yang kurang dan atas semua ini atas nama
kelembagaan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Dan akhirnya, wallahul muwafiq Ila aqwamith Thariq… Wassalamu'alaikum


warahmatullahi wabarakatuh…

MC: Bapak ibu hadirin dan seluruh tamu undangan yang kami hormati. Selanjutnya
marilah kita simak dan kita ikuti bersama, sambutan sekaligus membuka secara
resmi acara Muktamar Pemikiran Dosen PMII pada pagi hari ini. Yang akan
disampaikan oleh Wakil ketua DPR RI Bidang Kokesra, sekaligus Beliau juga
merupakan Ketua Umum PB PMII tahun 1994-1997. Yang terhormat Bapak Dr. H
Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si kami silakan.

Cak Imin: Tes tes. Tadi Micnya sudah disemprot, jadi saya berani buka masker.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Peserta: Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh…

Cak Imin: Bismillahirohmanirohim innalhamdalillah nahmaduhu wanasta'inuhu


wanastaghfiruh Allahumma sholli wasallim wabarik ala sayyidina muhammad wa ala
alihi wa shahbihi ajma'in Robbi srohli sodri wayassirli Amri wahlul uqdatam millisani
yafqohu qouli. Amma ba’du.

Yang kita cintai dan yang kita muliakan. Al mukarrom Romo Kyai Anwar Manshur
Rois Syuriah PWNU Jawa Timur beserta para Kyai, para ulama yang hadir di sini
maupun yang telah bergabung melalui zoom meeting dan berbagai platform sosial
media yang lain yang saya muliakan. Saya juga dikabari tadi Prof. Dor KH Said Aqil
Siroj sudah bergabung melalui saluran Zoom. Apa bisa disapa? Assalamualaikum
Kyai Said…

Yang saya banggakan, wakil ketua MPR RI Pak Jazilul Fawaid. Jangan sampai lupa
ini. Dulu saya tanya, kenapa kamu mau jadi wakil ketua MPR? Karena kalau wakil
ketua MPR itu yang terhormat nya duluan dibanding yang lain.
Yang saya muliakan, saya cintai Ketua umum PB IKA PMII, Pak Kyai Drs. Ahkmad
Muqowam. Pak Muqowam ini lebih memilih jadi Ketua umum PB IKA PMII dibanding
menjadi Ketua umum PPP. Asli..asli…asli itu ya.

Tapi setelah saya renung-renungkan mengapa lebih memilih Ketua Umum PB IKA
PMII. Karena ternyata pinter beliau, kalau ketua umum PB IKA PMII bisa
memerintah Ketua partai manapun, di manapun. Tapi jika beliau mengambil ketua
umum PPP tidak bisa memerintah Ketua umum PKB.

Selamat Pak Muqowam, dahsyat, dan kita semua mendukung Pak Muqowam
menjadi Ketua umum PB IKA PMII untuk perbaikan Indonesia di masa yang akan
datang, amin.

Yang saya banggakan, Pak Rektor IAIN SATU Tulungagung Profesor Doktor
Maftuhin beserta seluruh para Guru Besar, para Dosen, para Dekan IAIN SATU
Tulungagung yang saya muliakan.

Prof. Maftuhin ini luar biasa, tadi saya masuk Saya tidak melihat kalau ada beliau
karena pakai baju IKA PMII di Muktamar ini soalnya kegedean bajunya.

Yang saya banggakan para Rektor-rektor dari berbagai perguruan tinggi di seluruh
Indonesia, baik yang hadir secara langsung di tempat ini maupun diberbagai kanal
sosial media.

Para anggota DPR RI, ini ada wakil ketua komisi 4, Bu Anggi sekaligus ketua umum
PP Fatayat NU. Hasanudin Wahid anggota DPR RI, sekaligus Sekjen DPP PKB.

Yang saya cintai, Bapak Bupati Tulungagung Terima kasih Bapak Bupati beserta
seluruh Forkopimda. Ada Pak Kapolres, ada Pak Dandim, Ada Pak Kajati.

Ketua umum PB PMII yang baru ABe, tepuk tangan ini untuk ketua umum PB PMII
yang baru.

Pak Ali Maschan, para Profesor Doktor para Guru besar dan hadirin hadirat sekalian
pengurus PMII yang hadir di Tulungagung dan semua yang hadir yang saya
muliakan.

Sungguh saya sangat berbahagia bersyukur dan tentu saja saya bangga sekali bisa
ikut hadir di tempat yang sangat penting dan strategis ini. Di forum yang sangat
membanggakan dan mulia ini yaitu Muktamar Pemikiran Dosen PMII. Kenapa?
Karena di tengah bangsa kita yang sedang mengalami masa sulit di tengah dunia
yang sedang mengalami resesi total, baik ekonomi maupun berbagai sendi
kehidupan. Tiba-tiba menyeruak dari Tulungagung, sebuah kegiatan yang dahsyat
yang bernama Muktamar Pemikiran.
Ini mengejutkan idenya sekaligus mengejutkan di tengah dahaga keadaan, ditengah
kita semua sedang mencari solusi yang tepat, efektif, lahirlah gagasan untuk
bersama-sama berfikir menggunakan berbagai kajian teori dan seluruh ilmu-ilmu
yang ada di kampus maupun di luar kampus. Wabil khusus para dosen-dosen IKA
PMII untuk bersama-sama menggali, menggagas mencari solusi, dan menyiapkan
masa depan.

Bagi saya sebagai politisi, sebagai Pimpinan lembaga negara, sungguh sangat
merasa optimis dengan adanya Muktamar pemikiran dosen PMII ini karena sangat
berharap solusi penting bagi kehidupan masyarakat, bagi kehidupan bangsa dan
negara akan lahir dan muncul dari Muktamar pemikiran ini. Disisi yang lain, Saya
pribadi yang selama ini berjuang melalui jalur politik tentu saja modal saya kan
modal dengkul, bukan modal otak. Makanya saya menggantungkan kepada senior-
senior, pemikir-pemikir, jalan keluar apa yang terbaik untuk Indonesia di masa yang
akan datang. Sehingga, kita bisa secara cepat mengatasi problem-problem sosial
keagamaan, ekonomi, dan kebangsaan kita.

Untuk itu, saya mengucapkan selamat kepada para penggagas, selamat kepada PB
IKA PMII, kepada bapak Profesor Maftuhin dan seluruh guru besar yang yang
selama ini telah. Oke. Saya diminta menyapa Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj yang
sudah bergabung.

Assalamualaikum Kyai. Mana? Tepuk tangan untuk Kyai Said.

Peserta: Tepuk Tangan.

Cak Imin: Maturnuwun saget gabung dalam waktu yang tepat. Korbannya Pak
Muqowam tadi, Kyai. Pidatonya terbatasi.

Tidak hanya SDM yang kita kelola. Namun juga tata kelola Perguruan Tinggi kita
juga mestinya harus kita evaluasi sekaligus reformulasi, untuk menghadapi
tantangan hari ini dan yang akan datang.

Beberapa waktu yang lalu saya kedatangan tamu Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah satu yang menjadi titik temu saya dengan
dia adalah bagaimana proses belajar mengajar di perguruan tinggi ini tidak
terlampau memakan waktu yang panjang. Termasuk bagaimana separuh dari waktu
yang selama ini ditempuh digunakan untuk meningkatkan kapasitas skill untuk
menghadapi tantangan yang ada, yang memiliki pilihan orientasi dan prioritas
pemikiran yang mendalam tentu tidak ada masalah.

Tinggal 5 menit. Korban yang kedua.

Oleh karena itu, saya berharap dari Tulungagung dari Muktamar Pemikiran Dosen
PMII ini akan lahir gagasan-gagasan solusi Indonesia di masa yang akan datang,
amin.
Masa sulit hari ini, resesi dan akibat pandemi ini harus ada prioritas. Paling tidak ada
tiga prioritas yang harus dipilih sebagai langkah utama. Yang pertama, tentu saja
recovery ekonomi, recovery ekonomi ini juga termasuk satu prioritas utama,
pertanian.

Yang kedua, pendidikan. Pendidikan kita korban yang paling dahsyat adalah sekolah
di tingkat menengah yang belum siap melakukan pendidikan pengajaran jarak jauh.
Maka pendidikan harus menjadi prioritas dari penanganan pasca pandemi ini.
Termasuk Saya kira teman-teman, adik-adik sahabat-sahabat yang kuliah di UIN
SATU Tulungagung ini. Kalau S1 itu 4 tahun, mestinya cukup 2 tahun, yang 2 tahun
adalah penggemblengan kualitas diri dan segala macam sehingga lulus dari UIN
SATU Tulungagung siap memimpin dan mengendalikan keadaan menjadi lebih baik
di masa yang akan datang, amin.

Yang terakhir yaitu UKM, pilar yang ketiga. Jadi Ekonomi pertanian, yang kedua
pendidikan, yang ketiga UKM. Tiga prioritas inilah yang harusnya menjadi ujung
tombak utama dari penanganan pasca pandemi ini. Dan dari tempat ini saya kira
masih harus digali, bagaimana cara di antara 3 skala prioritas ini bisa mengatasi
keadaan dengan cepat.

Selamat kepada seluruh panitia, selamat kepada PB IKA PMII, karena Indonesia
kedepan tidak bisa dipungkiri keadaannya. Jadi kalau ngomong Indonesia pasti
ngomong Islam. Kalau ngomong Islam pasti ngomong Indonesia. Dan di situlah kita
dididik melalui Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.

Ada yang mencoba memisahkan Indonesia ya Indonesia. Ada yang coba


memisahkan. Tetapi faktanya, ketika kita bicara Indonesia maka disitu ada kekuatan
Islam. Karena itu Indonesia tidak akan maju tanpa campur tangan dan gerakan PMII,
baik yang aktif maupun yang sudah menjadi alumninya.

Terima kasih saya senang banyak ketemu teman-teman lama. Ketika saya menjadi
Ketua umum PB PMII, ketua umum PB Kopri-nya adalah sahabat Diana Mutiah ini.
Alhamdulillah dia dosen juga di UIN Syarif Hidayatullah, terselamatkan tidak menjadi
politisi.

Jadi Terima kasih semuanya, selamat bermuktamar ini gagasan yang dahsyat dan
saya sudah sangat rindu dari dulu, termasuk PMII saya rindu dari dulu bukan hanya
menjadi gerakan aksi tetapi juga tetap menjadikan pemikiran sebagai kompas jalan
seluruh gerakan yang kita lakukan. Dengan gagasan pikiran dan ide, insya Allah kita
akan mengelola dan memimpin Indonesia lebih baik di masa yang akan datang.

Demikian, selamat bermuktamar marilah kita bersama-sama membuka Muktamar


pemikiran dosen IKA PMII ini dengan bersama-sama kita membaca basmalah,
Bismillahirrohmanirrohim.
Semoga semua ikhtiar yang kita lakukan, khususnya melalui Muktamar Pemikiran ini
akan lahir solusi nasional, solusi dunia, di tengah dunia yang sedang terpuruk ini.
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah pertolongan, kemudahan,
kesuksesan untuk perjuangan kita semua

Wallahul muwafiq Ila aqwamith Thariq…

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

MC: Bapak ibu hadirin dan seluruh tamu undangan yang kami hormati, demikianlah
acara pembukaan Muktamar Pemikiran Dosen PMII. Kami atas nama Panitia
penyelenggara mengucapkan terima kasih atas perhatian dan partisipasinya.
Sehingga acara pembukaan Muktamar Pemikiran Dosen PMII ini bisa berjalan
dengan lancar dan sukses dan tak lupa kami mengucapkan, Salam Pergerakan!

Akhir kata, wallahul muwafiq Ila aqwamith Thariq …

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh …

Anda mungkin juga menyukai