Anda di halaman 1dari 3

Assalamulaikum Wr.Wb.

Selamat Malam, Semangat Semuanya?


Luar biasa sekali, kita boleh bertemu Kembali pada acara Workshop Program Kaderisasi
Ulama yang diselengarakan oleh Unida Gontor berkerjasama dengan Universitas
singaperbangsa karawang
Dan Izinkan saya memperkenalkan diri, saya Muahmmad Faishal Hibban, yang akan
memandu acara kali ini pada ruang Convention Hall Unida Gontor.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan kepada kita semua nya, kesehatan, kesempatan, keselamatan sehingga kita dapat
bertemu dalam virtual meeting kali ini. Shalawat bernadakan salam tetap tercurahkan kepada
junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Yang Kami Hormati :
-Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag
- Seluruh Civitas Akademika Universitas singaperbangsa karawang
- Seluruh dosen pembimbing dan guru-guru kami
- Tak lupa pula yang kami hormati seluruh partisipan yang telah bergabung secara
virtual meeting dari sabang sampai merauke.

Berbicara tentang
"Akhir-akhir ini, istilah self-love banyak digaungkan di media sosial. Istilah ini begitu
populer dalam psikologi modern, pada dasarnya hal itu merujuk konsep kebahagian di
barat yang berujung pada sekularisasi dan mengakibatkan krisis adab pada umat manusia.

Sebagai seorang muslim, bagaimanakah kita menyikapi hal-hal tersebut ??...

Maka luar biasa sekali Bersama saya telah hadir 3 pemateri yang sangat luar biasa, mereka
adalah putera-puteri terbaik dari daerahnya yang saat ini sedang menimba ilmu, menambah
wawasan dan mengasah kemampuan dengan mengikuti Program kaderisasi Ulama Gontor
dan sebentar lagi mereka akan memaparkan hasil penelitian mereka.

Pemateri PERTAMA
Beliau bernama Livi Husnia Aidatul Fitroti,Yang akan membahas tentang “Self Love
psikologi modern tinjauan kritis ”

Pemateri KEDUA
Beliau bernama Faris Nauval Lutfi, Yang akan membahas tentang “Kebahagian menurut
Richad Norman”
Pemateri KETIGA
Beliau bernama Nurdiana Yuda Bakti Purnama,. Yang akan membahas tentang “ Internalisasi nilai
nilai adab dalam Islam”
----

Baiklah langsung saja kita persilahkan kepada Pemateri pertama kita untuk
menyampaikan materinya, Silahkan Saudari Livi Husnia Aidatul Fitroti

(Baiklah, beri tepuk tangan yang meriah untuk pemateri pertama.. )


- Kebebasan beragama dan berkeyakinan dalam civil religion cenderung bermuatan paham
liberalisme dan humanisme-sekuler. Civil Religion memberikan jaminan kebebasan
internal dan mengakui semua agama dan keyakinan. Hal tersebut berbahaya jika
diterapkan, karena akan mengafirmasi aliran sesat dan ajaran menyimpang.
Dengan pemaparan materi tadi diharapkan kita dapat mengambil poin-poin penting yang
telah disampaikan.

Disini kami beritahukan bahwa setelah sesi pemaparan materi selesai, maka kita akan
masuk ke sesi berikutnya yaitu sesi tanya jawab.
Sesi tanya jawab akan dibagi menjadi 2 termin, dan setiap termin diberi kesempatan bagi
3 orang untuk bertanya kepada pemateri. Namun termin pertama dikhususkan untuk
peserta offline dan untuk termin kedua merupakan kesempatan bagi peserta online.

Bagi para peserta offline jika ada yang ingin bertanya dapat langsung mengangkat
tangannya
Bagi para peserta online bisa bertanya melalui room chat, dengan format pertanyaan
“nama, asal instansi, ditujukan kepada siapa, kemudian pertanyaan yang singkat dan
jelas.

Bagi peserta offline pertanyaannya disimpan dahulu, karena kita masih akan menyimak 2
pemateri lagi nii..
Baiklah kepada Ustad Teddy dan dilanjutkan setlahnya oleh Usth Ghina kami persilahkan
menyampaikan materinya..

Hadirin sekalian disini saya ingin menegaskan bahwa yang dimaksud oleh Ustad Tedi adalah

industrialisasi pendidikan tampak mencolok dalam kebijakan MBKM yang diterbitkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Hal itu dilihat dari faktor industri yang menjadi
perhatian besar dalam desain pendidikan, artinya bahwa pendidikan nasional hanya
menetapkan peserta didik menjadi pekerja terampil sebagai tujuan utama, bertolak belakang
dengan tujuan pendidikan nasional dalam RUU 20 Tahun 2003

Sedangkan apa yang bisa kita ambil dari pemaparan Usth. Ghina adalah,
Ide Feminisme Islam yang terdindikasi berakar dari paham feminisme Barat tidak bisa
diintegralkan dengan Islam. Kedua konsep keadilan feminisme Islam sangat kental dengan
pengaruh gender quality, dimana menuntut kesetaraan kuantitas.

Bagi para peserta online bisa bertanya melalui room chat, dengan format pertanyaan
“nama, asal instansi, ditujukan kepada siapa, kemudian pertanyaan yang singkat dan
jelas.

Sekarang kita masuk ke dalam sesi diskusi

Yang ingin bertanya dari peserta offline kami persilahkan. Sesi pertama kita buka 3
pertanyaan.

----
Alhamdulillah telah kita simak bersama pemaparan dari ketiga pemateri kita, selanjutnya
kita akan mendengarkan epilog yang akan disampaikan ustadz Dr. Agus Yasin, M. Pd,
kepada beliau waktu dan tempat kami persilahkan..

Penutup
Nasehat dan arahan semoga hal itu dapat menjadi tambahan wawasan bagi kita semua

Ikuti terus perjalanan webinar kami dan segala informasi bisa diakses melalui akun Instagram kami
@pku.gontor serta don’t forget to like coment and subcribe Chanel Youtube PkuGontor.

-Hadirin yang berbahagia, Alhamdulillah rangkaian acara kita sudah terlaksana. Mohon maaf
atas segala kesalahan dan kekurangan , Karena kami hanyalah insan biasa yang tak luput dari
salah dan dosa

-Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pemateri yang sudah berbagi ilmunya kepada
kita semua dan juga terima kasih kepada audiens yang sudah menyimak dengan antusias
diskusi kita pada hari ini, boleh kasi applausenya sekali lagi.

-Apalah daya waktu yang mepersmepit pertemuan kita pada kesempatan kali ini.
Namun sebelumnya marilah kita mengakhiri acara Siang ini dengan sama-sama membaca
Alhamdulillah. Saya Muhammad Faishal Hibban dan seluruh kru yang bertugas, mohon
pamit undur diri. Wabilahi taufiq walhidayah
Wasalamulaikum Warahmatullahi Wabarakuh..

Anda mungkin juga menyukai