Dosen Pengampu:
1. Imam Safi’i
2. Muhammad Hasya
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan limpahan taufiq dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul “Pemilihan
Media Pembelajaran” untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran
PAI.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tiada karya di dunia ini yang penuh
dengan kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran konstruktif
dari semua pihak demi perbaikan sekaligus penyempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang, Kami berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kami dan
lembaga tempat kami menimba ilmu dan umumnya bagi dunia pendidikan serta
pembaca semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................
C. Tujuan Pembahasan..........................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Sejarah Pemikiran Agama...................................................................
B. Fungsi Agama Dalam Kehidupan........................................................
C Kebutuhan Manusia Terhadap Agama.................................................
D. Doktrin Kepercayaan Agama...............................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama telah memberikan
penjelasan bahwa manusia
merupakan makhluk yang
memiliki potensi untuk
berakhlak baik (takwa)
atau buruk (fujur) potensi
fujur akan
senantiasa eksis dalam diri
manusia yang terkait dengan
aspek instink, naluriah, atau
hawa
nafsu, seperti naluri makan
dan minum. Apabila potensi
takwa seseorang lemah,
karena
tidak terkembangkan
(melalui pendidikan), maka
perilaku manusia dalam
hidupnya tidak
akan berbeda dengan
hewan karena didominasi
oleh potensi fujurnya yang
bersifat
instinktif atau implusif
(seperti mencuri,
membunuh, mencuri) dll
A. Latar Belakang
Agama telah memberikan
penjelasan bahwa manusia
merupakan makhluk yang
memiliki potensi untuk
berakhlak baik (takwa)
atau buruk (fujur) potensi
fujur akan
senantiasa eksis dalam diri
manusia yang terkait dengan
aspek instink, naluriah, atau
hawa
nafsu, seperti naluri makan
dan minum. Apabila potensi
takwa seseorang lemah,
karena
tidak terkembangkan
(melalui pendidikan), maka
perilaku manusia dalam
hidupnya tidak
akan berbeda dengan
hewan karena didominasi
oleh potensi fujurnya yang
bersifat
instinktif atau implusif
(seperti mencuri,
membunuh, mencuri) dll
A. Latar Belakang
Agama telah memberikan
penjelasan bahwa manusia
merupakan makhluk yang
memiliki potensi untuk
berakhlak baik (takwa)
atau buruk (fujur) potensi
fujur akan
senantiasa eksis dalam diri
manusia yang terkait dengan
aspek instink, naluriah, atau
hawa
nafsu, seperti naluri makan
dan minum. Apabila potensi
takwa seseorang lemah,
karena
tidak terkembangkan
(melalui pendidikan), maka
perilaku manusia dalam
hidupnya tidak
akan berbeda dengan
hewan karena didominasi
oleh potensi fujurnya yang
bersifat
instinktif atau implusif
(seperti mencuri,
membunuh, mencuri) dll
A. Latar Belakang
Agama telah memberikan
penjelasan bahwa manusia
merupakan makhluk yang
memiliki potensi untuk
berakhlak baik (takwa)
atau buruk (fujur) potensi
fujur akan
senantiasa eksis dalam diri
manusia yang terkait dengan
aspek instink, naluriah, atau
hawa
nafsu, seperti naluri makan
dan minum. Apabila potensi
takwa seseorang lemah,
karena
tidak terkembangkan
(melalui pendidikan), maka
perilaku manusia dalam
hidupnya tidak
akan berbeda dengan
hewan karena didominasi
oleh potensi fujurnya yang
bersifat
instinktif atau implusif
(seperti mencuri,
membunuh, mencuri) dll
A. Latar Belakang
Pendidikan agama sangat berperan besar dalam membentuk sikap dan pribadi
keagamaan individu atau anak didik, maka untuk mewujudkan manusia Indonesia
yang beriman dan bertaqwa sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan
nasional maka salah satu upaya yang cukup besar dan efektif adalah dengan
melaksanakan pendidikan agama karena pendidikan agama memiliki jangkauan yang
menyeluruh terhadap pembentukan seluruh aspek. Kehidupan manusia baik
pembentuk fisik maupun psikis, juga mangacu pada terpenuhinya kebutuhan duniawi
dan ukhrawi.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Pemikiran Agama
2. Fungsi Agama Daalam Kehidupan
3 Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
4. Doktrin Kepercayaan Agama
C. Tujuan Pembahasan
1. Agar mengetahui sejarah pemikiran agama
2.
BAB II
PEMBAHASAN