OLEH:
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan
taufiq, hidayah, serta inayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini bisa terwujud atas
bantuan dan jasa dari berbagai pihak, baik bantuan moril maupun materil. Untuk
itu penulis tidak lupa mengucap terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata
Kuliah Ilmu Pendidikan, Bapak Gilang Mas Ramadhan, M.Pd. yang telah
memberikan masukan terhadap pembuatan makalah ini.
Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya. Dan kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dari makalah
ini, maka dari itu kami mengharapkan banyak kritik serta saran agar kami dapat
memperbaikinya dimasa yang akan datang.
Rismaya Suci
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................
PENDAHULUAN..............................................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................
BAB II..............................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................
BAB III...........................................................................................................................
PENUTUP......................................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak
terputus dari generasi ke generasi di manapun di dunia ini. Upaya
memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan
pandanga hidup dan dalam latar sosial-kebudayaan setiap masyarakat tertentu.
Oleh karena itu, meskipun pendidikan itu universal namun terjadi perbedaan-
perbedaan tertentu sesuai dengan pandangan hidup dan latar sosiokultural
tersebut. Dengan kata lain, pendidikan diselenggarakan berlandaskan filsafat
hidup serta berlandaskan sosiokultural setiap masyarakat, termasuk di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yag dimaksud individu, masyarakat dan kebudayaan ?
2. Apa itu pendidikan formal, informal dan non formal ?
3. Apa yang dimaksud dengan landasan sosiologis dan antropologis
pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu individu, masyarakat dan kebudayaan
2. Untuk mengetahui apa itu pendidikan formal, informal, dan non formal
3. Untuk mengetahui apa itu landasan sosiologis dan antropologis pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2
sampai pendidikan tingkat tinggi. termasuk didalamnya ialah kegiatan studi
yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan
professional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.3
2. Pendidikan nonformal
3
.
3. Pendidikan Informal
Hasil pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai
dengan standar nasional pendidikan. Alasan pemerintah menggagas
pendidikan informal adalah :
2. Landasan Sosiologis
Manusia selalu hidup berkelompok, sesuatu yang juga terdapat
pada makhluk hidup lainnya, yakni hewan. Meskipun demikian,
pengelompoka manusia jauh lebih rumit dari pengelompokan hewan.
Pada hewan, hidup berkelompok memililki cirri-ciri sebagai berikut5 :
a. Ada pembagian kerja yag tetap pada anggotanya.
b. Ada ketergantungan antara anggota.
c. Ada kerja sama antar anggota.
d. Ada komunikasi antar anggota, dan
e. Ada diskriminasi antarindividu yang hidup dalam suatu kelompok
dengan individu yag hidup dalam kelompok lain.
5
berbeda-beda, sehingga dapat ditemukan bermacam-macam aliran
filsafat sosial.
7
a. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, yang
mempelajari :
1).Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.
2).Hubungan sistem pendidikan dan proses control sosial dan sistem
kekuasaan.
3).Fungsi sistem pendidikan dalam memelihara dan mendorong
proses sosial dan perubahan kebudayaan.
4).Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status.
5).Fungsionalisasi sistem pendidikan formal dalam kelompok dalam
masyarakat.
Antropologi adalah suatu ilmu yang memahami sifat – sifat semua jenis
manusia secara lebih banyak. Studi antropologi selain untuk kepentingan
pengembangan ilmu itu sendiri, di Negara – Negara yang telah membangun
sangat diperlukan bagi pembuatan – pembuatan kebijakan dalam rangka
pembangunan dan pengembangan masyarakat.
1) Pengembangan
pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi
berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan
perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa.
2) Perbaikan
Memmperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab
dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat.
3) Penyaring
Untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
bermartabat.
1) Agama
Indonesia adalah masyarakat yang beragama. kehidupan individu,
masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan
kepercayaan. Oleh karena itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan
karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang
berasal dari agama.
2) Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang
mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan,
budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik,
yaitu warga
3) Budaya
Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat
mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya
dan karakter bangsa
4) Tujuan pendidikan nasional
Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang
harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan
pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Landasan sosiologis pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial
dan pola-pola interaksi sosial di dalam system pendidikan.
Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ”antrophos” berarti
manusia, dan “logos” berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai
makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Antropologi adalah salah satu cabang
ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat, 1985.