Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IMM PROF. DR. HAMKA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Kemuhammadiyahan”

Dosen Pengampu:

Nurul Abidin, M.Ed

Oleh :

KELOMPOK 3

Rita Firdianti 19112198


Sekar Ayu Praptaningtyas 19112220
Wahyu Megawati 19112197
Vina Rulianti 19112203

PAI A – SMT 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

JULI 2021
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah SWT berkat rahmat


dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu.

Shalawat serta salam tetap kami haturkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di yaumil khiyamah. Pada
kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo Dr. Happy Susanto, M.A


2. Dosen pengampu mata kuliah Nurul Abidin, M.Ed
3. Seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini

Semoga bimbingan, arahan dan dorongan yang telah diberikan kepada


kami dapat bermanfaat dan dibalas oleh Allah SWT dengan kemulian di dunia dan
akhirat, aamiin yarobbal’alamin.

Kami menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan


makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan
makalah ini. Kami juga berharap semoga tugas makalah ini bisa bermanfaat untuk
kita semua. Aamiin.

Ponorogo, 4 Juli 2021

Penyusun,

(Kelompok 3)
HASIL OBSERVASI

A. Sejarah Berdirinya IMM

Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan berdirinya Ikatan Mahasiswa


Muhammadiyah pada 14 Maret 1964, bertepatan dengan 29 Syawal 1384. Piagam
pendiriannya ditandatangai oleh Ketua PP Muhammadiyah KH Ahmad Badawi
dalam sebuah resepsi yang dilaksanakan di Gedung Dinoto Yogyakarta. Beberapa
tokoh pelopornya antara lain: Rosyad Sholeh, Djazman Al-Kindi, Sudibyo
Markus. Pada awal pembentukannya IMM dimotori para mahasiswa Yogyakarta
yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Muhammadiyah, yang koordinatori
Margono.

Dalam peresmian itu, menurut buku Profil 1 Abad Muhammadiyah (2010)


sekaligus dilakukan penandatanganan “Enam Penegasan IMM” (sumber lain:
enam penegasan ini dideklarasikan dalam muktamar pertama IMM di Surakarta
tahun 1956). Isinya: (1) Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa
Islam, (2) Menegaskan bahwa Kepribadian Muhammadiyah adalah landasan
perjuangan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, (3) Menegaskan bahwa fungsi
IMM adalah eksponem mahasiswa dalam Muhammadiyah, (4) Menegaskan
bahwa IMM adalah organisasi yang sah dengan mengindahkan segala hukum,
undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara, (5) Menegaskan
bahwa ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah, dan (6) Menegaskan bahwa
amal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah lillahi ta’ala dan senantiasa
diabadikan untuk kepentingan rakyat.

Beberapa faktor berdirinya IMM antara lain: karena situasi kehidupan


bangsa yang tidak stabil dan pemerintahan yang otoriter, terpecah-belahnya umat
Islam, tidak bersatunya insan kampus dalam kepentingan politik, melemahnya
kehidupan agama dan merosotnya akhlak, dan di internal, gerak Muhammadiyah
yang semakin membesar, membutuhkan kader mumpuni.
Tahun 1956, menjadi tahap awal bagi pendirian Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah. Tahun 1956, diadakan Kongres Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah di Yogyakarta. Saat itulah, gagasan pendirian Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah kembali digulirkan. Sampai akhirnya pada 1964, berdirilah IMM
sebagai salah satu organisasi otonom Muhammadiyah. Ortom merupakan
organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang
disertai dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk
mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Muhammadiyah tertentu dan
dalam bidang tertentu dengan maksud mencapai tujuan Muhammadiyah. Ortom
memiliki jaringan struktur mulai dari tingkat pusat, propinsi, kabupaten,
kecamatan, desa, dan kelompok atau jamaah, (LPI PP Muhammadiyah, Profil 1
Abad Muhammadiyah, 2010).

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan gerakan mahasiswa Islam


yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan.
Tujuan IMM adalah “mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang
berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah” (AD Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah Pasal 6). Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
membina para anggotanya menjadi intelektual mumpuni dan siap menjadi kader
persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa, dan kader kemanusiaan universal.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah juga memiliki semboyan: anggun dalam moral
dan unggul dalam intelektual. Jargon “fastabiqul khairat” dalam logo IMM
menghendaki para kadernya untuk selalu melakukan kebaikan, saling
berkompetisi tanpa memusuhi, saling bersinergi, membangun harmoni, dan saling
bekerja sama atau kolaborasi dalam kebaikan.

B. IMM Prof. Dr. Hamka

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka merupakan salah satu


komisariat di bawah naungan PC IMM Kota Ponorogo. Komisariat ini termasuk
organisasi internal kampus yang ada di Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan
anggotanya terlingkup dari Fakultas Agama Islam dari prodi Pendidikan Agama
Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Psikologi Islam, Perpustakaan dan
Informasi Islam, serta Ekonomi Syariah

IMM Prof. Dr. Hamka saat ini diketuai oleh IMMawan Predianto yang
merupakan mahasiswa prodi PAI semester VIII. Komisariat ini memiliki
kontrakan yang digunakan sebagai basecamp, tempat berdiskusi, dan tempat rapat
yang berlokasi di Jl. Sanan Patihan Kidul, Tanjung, Patihan Kidul, Kec Siman,
Kab Ponorogo. IMM adalah organisasi pengkaderan dan bukan organisasi yang
bergerak sendiri-sendiri. Semua komisariat di IMM mempunyai motto "Anggun
dalam moral, unggul dalam intelektual, radikal dalam pergerakan".

IMM Prof. Dr. Hamka ini mengajarkan kepada kadernya untuk dapat
menumbuhkan minat baca buku. Karena, buku itu seperti makanan sehari-hari
maahasiswa untuk dapat mengenal luas tentang dunia. Struktur kepengurusan
IMM Prof. Dr. Hamka ini 1 kepengurusannya hanya 1 tahun tetapi untuk
pengkaderannya panjang. IMM Prof. Dr. Hamka selalu mengadakan rapat
evaluasi bulanan yang dilaksanakan setiap akhir bulan bersama dengan semua
bidang.

C. Struktur Kepengurusan IMM Prof. Dr. Hamka


1. Ketua Umum : IMMawan Predianto
2. Sekretaris Umum : IMMawati Dewi Oktaviani
3. Bendahara Umum : IMMawati Sintiyana Putri Wulandari
4. Bidang Organisasi
 Ketua Bidang : IMMawan Muhtarom Khoriq Pradana
 Sekretaris Bidang : IMMawati Wahyu Oktavianingsih
 Anggota Bidang :
1. IMMawan Marga Adi Saputraa
2. IMMawan Muh. Iddul Wahid Saputro
3. IMMawati Isna Safrotun
4. IMMawati Thoyyaroh Hidayatillah
5. Bidang Kaderisasi
 Ketua Bidang : IMMawan Adhi Karunia
 Sekretaris Bidang : IMMawati Al Matin Nia Yukhafi
 Anggota Bidang :
1. IMMawan Jumelang Sukmawianto
2. IMMawati Trisna Ayu Sasmita
3. IMMawati Vina Rulianti
6. Bidang Riset Pengembangan Keilmuan
 Ketua Bidang : IMMawati Erni Susanti
 Sekretaris Bidang : IMMawan Agung Prayogo
 Anggota Bidang :
1. IMMawan Rudiman
2. IMMawati Linda Krisdianawati
3. IMMawati Kinanti Putri Alyotimur
4. IMMawati Rita Firdianti
7. Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
 Ketua Bidang :IMMawan Faqih Mufidin
 Sekretaris Bidang :IMMawati Viki Rahmawati
 Anggota Bidang :
1. IMMawana Ari Azwardana Harahap
2. IMMawan La Aslim
3. IMMawati Dini Alpandi
4. IMMawati Hana Dinul Qoyyimah
8. Bidang IMMawati
 Ketua Bidang : IMMawati Fera Nikmasari
 Sekretaris Bidang : IMMawati Multynisari Dyana Putri
 Anggota Bidang :
1. IMMawati Jalil Indah
2. IMMawati Wine Bintari Nur A.
3. IMMawati Rahma Fitri Ari
D. Program Kerja
a. Bidang Organisasi:
 Mengontrol anggota-anggota yang kurang aktif
 Mengadakan reuni
 Pembuatan jasket untuk BPH IMM
b. Bidang Kaderisasi:
 MASTAMA (Masa Ta’aruf Mahasiswa) IMM yang
dilaksanakan 2 kali di Masjid Pesma Al-Manar Universitas
Muhammadiyah Ponorogo dan Stadion Bathoro Kathong.
 DAD (Darul Arqam Dasar) adalah sebagai gerbang awal kader
IMM. Pengkaderan ini dilakukan dengan tujuan menambah
wawasan kader IMM, seperti: ke-IMM-an, keorganisasian, dll.
Darul Arqam Dasar ini dilaksanakan di M1 Muhammadiyah
Pijeran. Dalam IMM setelah DAD itu ada kelanjutannya yaitu
DAM (Darul Arqam Madya) kemudian DAP (Darul Arqam
Paripurna) yang lingkupnya lebih luas karena diikuti oleh
orang-orang dari berbagai wilayah.
c. Bidang Riset Pengembangan Keilmuan
 Kegiatan Rutinan:
1. Diskusi terkait bedah buku dengan buku yang bermacam-
macam, pematerinya juga tidak hanya dari bidang RPK
tetapi bidang lain juga. Waktunya biasanya hari kamis jam
13.00.
2. Bedah film yang dilaksanakan diakhir bulan, harinya
jum’at. Sasarannya umum.
3. Diskusi terkait pengantar filsafat setiap malam rabu. Buku
karya Ahmad Tafsir.
d. Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
 Tadarus Trikoda ini untuk kader IMM Prof. Dr. Hamka yang
dilaksanakan pada bulan Ramadhan bertempat di rumah
cendekia (Sekret IMM Prof. Dr. Hamka). Materi yang
disampaikan yaitu religiusitas, intelektualitas, dan humanitas.
 Konteks dakwah melalui podcast yang dilaksanakan juga pada
bulan Ramadhan.
 Silaturahmi alumni IMM Hamka. Tujuan dari sambang ini
adalah untuk mempererat hubungan dengan alumni-alumni,
menambah wawasan, tidak melupakan perjuangan, dll.
e. Bidang IMMawati
 Kajian IMMawati yang bertujuan untuk mengangkat tokoh-
tokoh perempuan.
 Diskusi IMMawati membahas “Karakter Istri Rasulullah dan
Sahabatnya”.

E. Analisis SWOT
a) Strength (Kekuatan)
 IMM Prof. Dr. Hamka sebagai organisasi yang bergerak di
luar maupun di dalam kampus.
 IMM Prof. Dr. Hamka termasuk organisasi otonom
Muhammadiyah.
 Bertemu dengan banyak orang yang bisa menginspirasi dan
memberi tauladan.
 Lebih mengedepankan keilmuan.
b) Weakness (Kelemahan)
 Terdapat anggota yang kurang aktif.
 Beberapa bidang kurang cepat dalam menjalankan progam
kerjanya.
 Terdapat anggota yang tidak menjalankan tugas dan
kewajibannya dalam organisasi.
 Adanya perbedaan pendapat antar anggota.
c) Opportunity (Peluang)
 IMM Hamka memiliki banyak jaringan mulai dari  tingkat
Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Pimpinan
Cabang, dan Komisariat.
 Dapat memotivasi para anggota untuk terus belajar.
d) Threat (Ancaman)
 Adanya organisasi lain yang merasa terganggu dengan IMM.
KESIMPULAN

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah berdiri pada 14 Maret 1964, Piagam


pendiriannya ditandatangai oleh Ketua PP Muhammadiyah KH Ahmad Badawi
dalam sebuah resepsi yang dilaksanakan di Gedung Dinoto Yogyakarta. IMM
adalah organisasi pengkaderan dan bukan organisasi yang bergerak sendiri-
sendiri. Semua komisariat di IMM mempunyai motto "Anggun dalam moral,
unggul dalam intelektual, radikal dalam pergerakan".

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka merupakan salah satu


komisariat di bawah naungan PC IMM Kota Ponorogo. Komisariat ini termasuk
organisasi internal kampus yang ada di Universitas Muhammadiyah Ponorogo
yang anggotanya terlingkup dari Fakultas Agama Islam saja, yang berlokasi di Jl.
Sanan Patihan Kidul, Tanjung, Patihan Kidul, Kec Siman, Kab Ponorogo.

Struktur kepengurusan IMM Prof. Dr. Hamka meliputi ketua umum,


sekertaris umum, bendahara umum, bidang organisasi, bidang kaderisasi, bidang
riset pengembangan keilmuan, bidang tabligh dan kajian keislaman, serta bidang
IMMawati. Setiap bidang tersebut memiliki program kerja yang berbeda yang
harus dikerjakan. Dalam kepengurusannya, IMM Prof. Dr. Hamka menggunakan
analisis SWOT untuk mengetahui kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai