Kelas : 10 TKR 2
A. Sejarah Kelahirannya
Lembaga ini sejak kehadirannya merupakan bagian horizontal dari Muhammadyah yang
membidangi Kegiatan untuk kalangan Putri atau kaum wanita Muhammadiyah. Dalam
muktamar ke 37 di Yogyakarta tahun 1968 status ‘Aisyiah didewasakan dengan menjadi
Pimpina Pusat ‘Aisyiah,dan memiliki wewenang mengatur dan membina eselon di bawahnya.
1. Pendidikan
2. Kewanitaan
3. PKK
4. Kesehatan
5. Organisasi wanita
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah berusaha memberikan didikan dikalangan wanita islam untuk
berpakaian muslimah yang baik, bermoral dan bermental luhur, memberikan bimbingan
perkawinan dan kerumahtanggaan, keluarga berencana, berislam dan sebagainya.
3. Nasyiatul ‘Aisyiyah
a. sejarah kelahiran
Dalam melaksanakan usahanya menuju terbentuknya pribadi putri islam yang berarti
bagi agama, bangsa dan Negara, serta menjalankan fungsinya sebagaai kader umat, kader
persyarikatan dan kader bangsa, Nasyiah mendasarkan usaha dan perjuangannya atas prinsip-
prinsip yang terkadung di dalam anggaran dasarnya, yaitu:
a) Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah dan taat kepada allah swt.
b) Menunaikan kewajiban terhadap agama,bangsa Negara dan rumah tangga, agar
terwujudnya masyarakat yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah lindungan tuhan yang
maha pengampun.
c) Berahklak mulia, memurnikan agama,suka iklas bekerja karena allah serta senantiasa
berjuangan dengan gembira.
d) Melancarkan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar dan
e) Melancarkan amal usaha dan perjuangan, serta meningkatkan fungsi dan peran Nasyiatul
aisyiyah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurnaan perjuangan Muhammadiah/ Aisyiyah
Berdirinya nasyiatul ‘Aisyiyah bermula dari ide Sumardijo dalam usahanya untuk
memajukan Muhammmdiyah dengan mengadakan perkumpulan yang anggotanya terdiri dari
para remaja ptura-putri standar scholl Muhammdiyah dengan nama siswa praja (SP) pada
tahun 1919. Tujuan terbentukna siswa praja adalah:
a. Sejarah Berdirinya
Ada dua faktor integral yang manjadi dasar dan latar belakang sejarah berdirinya IMM:
1. Factor intern
Adalah factor yang ada di dalam organisasi Muhammadiyah itu sandiri. Factor ini labih
dominan daripada factor lain dalam bantuk motifasi idealis dari dalam, yaitu dorongan untuk
mengembangkan ideologi, paham dan cita-cita Muhammadiyah. Namun cita-cita membentuk
organisasi mahasiswa belum dapat terwujud karena Muhammadiyah masih menjadi anggota
istimwa Masyumi yang terikat abadi umat islam.
Dorongan untuk segara membentuk wadah bagi mehasisiwa ini juga datang dari
Mehasisiw muhammadiyah yang ada di Jakarta. M. Facrurrazi sebagai ketua umum dan M.
Djazmn Al kindi sebagai sekretaris umum mengusulkan kepada PP muhammadiyah untuk
mendirikan Organi khusus mahasiswa. Usul tersebut disetujui oleh PP Muhammadiyah, yang
kemudian deresmikan tanggal 14 maret 1964 (29 Syawal 1384)
a. Kepribadian IPM
Kepribadian IPM adalah rumusan yang menggambarkan hakekat IPM, serta apa yang
menjadi dasar dan pedoman amal perjuangan IPM, serta karakter gerakan yang dimilikinya.
Kepribadian IPM ini berfungsi sebagai pedoman dan pegangan gerak bagi IPM menuju cita-cita
terwujudnya pelajar yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil.
Muatan Kepribadian IPM :