Anda di halaman 1dari 8

Nama : Helmi Saripudin

Kelas : 10 TKR 2

7 sejarah ortom muhammadiyah ?

Organisasi ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan


spesifikasi bidang tertentu. Adapun Organisasi ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah
yang sudah ada ialah sebagai berikut :

1. Aisyiah (bergerak di kalangan wanita dan ibu-ibu)

A. Sejarah Kelahirannya

Sejak berdirinya Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan sangat memperhatikan pembinaan


terhadap kaum wanita dengan diadakan kelompok pengajian wanita yang dibimbing oleh KH.
Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah. Untuk memberi suatu nama yang kongrit suatu perkumpulan,
beberapa tokoh muhammadiyah seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Mohtar, KH. Fachruddin dan Ki
Bagus Hadi Kusumo mereka mengadakan pertemuan di rumah Nyai Ahmad Dahlan. Waktu itu
di usulkan nama Fatimah, namun tidak diterima rapat. Oleh KH. Fachruddin di cetuskan nama
‘Aisyiah, yang kemudian di pandang tepat dengan harapan perjuangan dan perkumpulan itu
meniru perjuangan ‘Aisyah istri Nabi Muhammad SAW yang selalu membantu berdakwah.

Lembaga ini sejak kehadirannya merupakan bagian horizontal dari Muhammadyah yang
membidangi Kegiatan untuk kalangan Putri atau kaum wanita Muhammadiyah. Dalam
muktamar ke 37 di Yogyakarta tahun 1968 status ‘Aisyiah didewasakan dengan menjadi
Pimpina Pusat ‘Aisyiah,dan memiliki wewenang mengatur dan membina eselon di bawahnya.

B. Tugas dan Perannya:

1.      Membimbing kaum wanita kearah kesadaran beragama dan berorganisasi.


2.      Menghimpun anggota-anggota Muhammadiyah wanita, menyalurkan serta
menggembirakan amalan-amalannya
C. Amal Usaha ‘Aisyiah’
Dengan tugas dan peran sederhana ini Aisyiah telah banyak memiliki amal usaha
dibidan:

1.      Pendidikan
2.      Kewanitaan
3.      PKK
4.      Kesehatan
5.      Organisasi wanita
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah berusaha memberikan didikan dikalangan wanita islam untuk
berpakaian muslimah yang baik, bermoral dan bermental luhur, memberikan bimbingan
perkawinan dan kerumahtanggaan, keluarga berencana, berislam dan sebagainya.

2.          Pemuda Muhammadiyah


a.     Sejarah Kelahirannya
Berasal dari berdirinya “Hizbul Wathon” yaitu tentara tanah air yang di pelopori KH.
Muhtar tahun 1920 anggotanya adalah angkatan muda dan remaja yang dididik keterampilan
kepanduan, keagamaan, kemasyarakat dan sosial kependidikan. Hizbul Wathon terdiri atas dua
tingkat, tingkat anak-anak dinamakan pandu atfal dan tingkat remaja dinamakan pandu
pangkela. Hw atfal dan hw pangkela pada saat itu dipimpin oleh dua tokoh kh muchtar dan kh.
Raden hajid yang di sebut padvinder muhammdiyah oleh orang belanda. Dalam
perkembangannya tahun 1922 atas kepuusan kongres-21 di makasar di tetapkan berdirinya
“pemuda ”. Dan baru di beri otonomi penuh sejak muktamar ke-37 di jogyakarta tahun 1968.
b. Tugas dan perannya

Pemuda Muhammdiyah persyarikatan Muhammdiyah di beri tugas sebagi beriku;

1) Menanamkan kesadaran dan pentingnya peranan putra putrid Muhammdiyah sebagi


pelangsung gerakan Muhammdiyah serta kesadaran organisasi.
2) Mendorong terbentuknya organisasi/gerakan pemuda sebagai tempat bagi putra putri
muammdiyah yang berdiri dalam pengayoaman muhammdiyah yag berbentuk pengkhusan.
(pemuda,pelajar,mahasiswa, olah raga , kebudayaan,dan sebagainya.
3) memberi bantuan bimbingan dan pengayoman kepada oraganisasi-organisasi tersebut
serta menjadi penghubung aktif timbal balik.
4) memimpin dan menyelengarakan musyawarah kerja dalam perkembangan tahun 1966
muktamar pemuda muhammdiyah ke 1v di Jakarta tanggal 18-24 november 1966 dalam
muqaddimah ad pemuda muhammdiyah di tetapkan bahwa pemuda muhammdiyah mimiliki
fungsi sebagai pelopor, pelangsung, penyempurna amal usaha dan pejuang muhammdiyah.

3. Nasyiatul ‘Aisyiyah

a. sejarah kelahiran

Naisyiatul ‘Aisyiyah adalah Organisas Otonom dan kader Muhammadiyah, yang


merupakan gerakan putri Islam, bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan keputria.
Maksud gerakan putri islam adalah mengerakkan putrid-putri islam untuk memahami dan
mengamalkan ajaran islam, serta megajak dan mengarahkan orang lain sesuai dengan tuntunan
al-qur’an dan sunah, menuju terbentuknya putrid islam yang berahklak mulia.

Dalam melaksanakan usahanya menuju terbentuknya pribadi putri islam yang berarti
bagi agama, bangsa dan Negara, serta menjalankan fungsinya sebagaai kader umat, kader
persyarikatan dan kader bangsa, Nasyiah mendasarkan usaha dan perjuangannya atas prinsip-
prinsip yang terkadung di dalam anggaran dasarnya, yaitu:

a)         Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah dan taat kepada allah swt.
b)        Menunaikan kewajiban terhadap agama,bangsa Negara dan rumah tangga, agar
terwujudnya masyarakat yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah lindungan tuhan yang
maha pengampun.
c)         Berahklak mulia, memurnikan agama,suka iklas bekerja karena allah serta senantiasa
berjuangan dengan gembira.
d)        Melancarkan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar dan
e)         Melancarkan amal usaha dan perjuangan, serta meningkatkan fungsi dan peran Nasyiatul
aisyiyah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurnaan perjuangan Muhammadiah/ Aisyiyah
Berdirinya nasyiatul ‘Aisyiyah bermula dari ide Sumardijo dalam usahanya untuk
memajukan Muhammmdiyah dengan mengadakan perkumpulan yang anggotanya terdiri dari
para remaja ptura-putri standar scholl Muhammdiyah dengan nama siswa praja (SP) pada
tahun 1919. Tujuan terbentukna siswa praja adalah:

1        Menanamkan rasa persatuan


2.        Memperbaiki akhlak
3.        Memperdalam agama.

4. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

a. Sejarah Berdirinya

Ada dua faktor integral yang manjadi dasar dan latar belakang sejarah berdirinya IMM:

1. Factor intern

Adalah factor yang ada di dalam organisasi Muhammadiyah itu sandiri. Factor ini labih
dominan daripada factor lain dalam bantuk motifasi idealis dari dalam, yaitu dorongan untuk
mengembangkan ideologi, paham dan cita-cita Muhammadiyah. Namun cita-cita membentuk
organisasi mahasiswa belum dapat terwujud karena Muhammadiyah masih menjadi anggota
istimwa Masyumi yang terikat abadi umat islam.

Menjelang muktamar Muhammadiyah setengah abad di Jakarta pada tahun 1962,


mahasiswa- mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah mengadakan kongres di Yogyakarta.
Kongres tersebut membentuk organisasi khusus bagi mahasiswa Muhammadiyah. Pada tanggal
15 desember 1962 mulai diadakan penjajanganberdirinya lembaga Dakwah mahasisiwa.

Dorongan untuk segara membentuk wadah bagi mehasisiwa ini juga datang dari
Mehasisiw muhammadiyah yang ada di Jakarta. M. Facrurrazi sebagai ketua umum dan M.
Djazmn Al kindi sebagai sekretaris umum mengusulkan kepada PP muhammadiyah untuk
mendirikan Organi khusus mahasiswa. Usul tersebut disetujui oleh PP Muhammadiyah, yang
kemudian deresmikan tanggal 14 maret 1964 (29 Syawal 1384)

Peresmian berdirinya IMM resepsinya di adakn di gedung Dinoto Yogyakarta dengan


diadakan penandatanganan”lima Penegasan IMM” oleh KH Ahmad Badawi yang berbunyi:

1.        Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa islam.


2.        Menegaskan baahwa kepribadian muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM.
3.        Fungsi IMM adalah oeganisasi mahasiswa yang sah dengan mengindahkan segala hukum,
undang-undang, peraturan.
4.        Ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah.
5.        Amal IMM adalah lillahi ta’la dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat.

5 Ikatan Pelajar Muhammadiyah


Sebelumnya, IPM merupakan salah satu bagian dari Pemuda Muhammadiyah. Pada
tanggal 24-28 Juli 1960 M di Yogyakarta, bertepatan dengan Muktamar Pemuda
Muhammadiyah II memutuskan bahwa Muhammadiyah akan membentuk organisasi khusus
pelajar dengan nama IPM. Sehingga tanggal 18-20 Juli 1961 diadakan Konferensi Pemuda
Muhammadiyah di Surakarta yang kemudian mendeklarasikan IPM dengan Ketua Herman
Helmi Farid Ma’ruf dan Sekretarisnya Muhammad Hisyam Farid. Akhirnya, tanggal 18 Juli 1961
M bertepatan dengan 5 Shafar 1381 H ditetapkan sebagai hari kelahiran IPM.

a. Kepribadian IPM
Kepribadian IPM adalah rumusan yang menggambarkan hakekat IPM, serta apa yang
menjadi dasar dan pedoman amal perjuangan IPM, serta karakter gerakan yang dimilikinya.
Kepribadian IPM ini berfungsi sebagai pedoman dan pegangan gerak bagi IPM menuju cita-cita
terwujudnya pelajar yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil.
Muatan Kepribadian IPM :

Definisi Ikatan Pelajar Muhammadiyah:


IPM adalah gerakan Islam amar ma’ruf nahi munkar di kalangan pelajar yang ditujukan
kepada dua bidang :
1) Kepada perorangan yang terbagi kepada dua golongan :
a. Kepada yang telah Islam, bersifat pembaharuan (tajdid) berdasarkan pada nilai-nilai
ajaran Islam.
2). Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk mengikuti nilai-nilai ajaran
Islam.
Kedua kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan, dan peringatan.
Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan
mengharap keridhaan Allah semata. Dengan ini diharapkan dapat membentuk pelajar muslim
yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya di kalangan pelajar.

6.      Tapak Suci


Tapak suci merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yang beranggotakan pesilat-
pesilat di lingkungan Muhammadiyah. Organisasi ini didirikan pada tanggal 10 Rabiul Awwal 13
83 H bertepatan dengan 13 Juli 1963 M. Tujuan organisasi ini adalah mendidik serta membina
ketangkasan dan keterampilan pencak silat sebagai seni beladiri Indonesia, memelihara
kemurnian pencak silat sebagai seni beladiri Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang dari
ajaran Islam sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral, serta mendidik dan membina
anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah. Melalui seni beladiri, tapak suci mengamalkan
dakwah amar ma'ruf nahi munkar dalam usaha mempertinggi ketahanan nasional.
Tapak Suci sebagai salah satu varian seni beladiri pencak silat juga memiliki ciri khas yang
bisa menunjukkan identitas yang kuat. Ciri khas tersebut dikembangkan melalui proses panjang
dalam akar sejarah yang dilaluinya.
Lahirnya pendekar-pendekar muda hasil didikan perguruan Cikauman dan Seranoman
memungkinkan untuk mendirikan perguruan-perguruan baru, yang di antaranya ialah
Perguruan Kasegu pada tahun 1951. Atas desakan murid-murid dari Perguruan Kasegu inilah
inisiatif untuk menggabungkan semua perguruan silat yang sealiran dimulai.
Pada perkembangan selanjutnya, Perguruan Tapak Suci yang berkedudukan di Yogyakarta
akhirnya berkembang di Yogyakarta dan daerah-daerah lainnya. Setelah meletusnya
pemberontakan G30 S/PKI, pada tahun 1966 diselenggarakan Konferensi Nasional I Tapak Suci
yang dihadiri oleh para utusan Perguruan Tapak Suci yang tersebar di berbagai daerah di
Indonesia. Pada saat itulah berhasil dirumuskan pemantapan organisasi secara nasional, dan
Perguruan Tapak Suci dikem-bangkan lagi namanya menjadi Gerakan dan Lembaga Perguruan
Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Dan pada sidang tanwir Muham-
madiyah tahun 1967, Tapak Suci Putera Muhammadiyah ditetapkan menjadi organisasi otonom
di lingkungan Muhammadiyah, karena Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga mampu
dijadikan wadah pengkaderan Muhammadiyah.

7.      Hizbul Wathon


Hizbul Wathon (kepanduan muhammadiyah). Dirikan oleh KH Ahmad Dahlan di
Yogyakarta pada tahun 1918. Pelopor berdirinya antara lain siraj dahlan dan sarbini. Atas usul
h.agus salim, istilah belanda disebut diindonesiakan dengan ‘kepanduan muhammdiyah”pada
tahun 1920, atas usul R.H Hajid, kepanduan muhammadiyah berganti nama menjadi hizul
wathan (WT).
Ada beberapa tingkatan pada HW. Tingkat Athfal untuk usia 8-11 tahu, tingkat pengenal
untuk usia 12-16 tahun, dan tingkat penghela untuk usia 17 tahun ke atas.dalam pengerakan
kemerdekaam Indonesia banyak memberikan andil dalam mempersiapkan para pemuda untuk
menghadapi penjajah belanda, antara lain jenderal sudirman yang pada tanggal 18 desember
1945 diangkat oleh presiden soekarno menjadi panglima besa tentara keamanan rakyat.
Berdasarkan SK presiden RI No.238/1961, tertanggal 20 mei 1961, HW ditiadaka dan di satukan
kedalam gerakan pramuka (praja muda karana).

Anda mungkin juga menyukai