Anda di halaman 1dari 3

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) 

adalah organisasi otonom


Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam, dakwah amar ma'ruf nahi munkar di
kalangan pelajar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. IPM saat
ini terdapat di 34 provinsi se-Indonesia.
IPM berasaskan Islam namun sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dasar negara Indonesia.
IPM memilki maksud dan tujuan:
Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlaq mulia, dan terampil dalam rangka
menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam, sehingga terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
Latar belakang berdirinya IPM tidak terlepas dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah.
Didirikannya IPM diperlukan Muhammadiyah untuk mendukung misi Muhammadiyah di
tengah situasi dan kondisi politik Indonesia masa Orde Lama yang sedemikian berat dan sulit.
Rintisan pendirian organisasi pelajar Muhammadiyah sebenarnya telah ada sejak tahun 1919,
tetapi pada Konferensi Pemuda Muhammadiyah tahun 1958 di Garut ditetapkan bahwa
organisasi Pelajar Muhammadiyah berada dalam pengawasan Pemuda Muhammadiyah.

Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat Tapak Suci, adalah sebuah aliran,
perguruan, dan organisasi pencak silat yang merupakan anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia). Tapak Suci berasas Islam, bersumber pada Al Qur'an dan As-Sunnah, berjiwa
persaudaraan, berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi
otonom yang ke-11. Tapak Suci berdiri pada tanggal 10 Rabiul Awal1383 H, atau bertepatan
dengan tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Tapak Suci Putra Muhammadiyah lahir
dan berkembang untuk menjadi pelopor pengembangan pencak silat yang metodis dan
dinamis dengan dasar;

1. Membina pencak silat yang berwatak serta berkepribadian Indonesia, bersih dari ilmu
sesat dan syirik;
2. Mengabdi perguruan untuk perjuangan agama serta bangsa dan negara;dan
3. Sikap mental dan gerak langkah anak murid harus merupakan tindakan-tindakan
kesucian,

Tapak Suci Putra Muhammadiyah mengajarkan pencak silat sebagai olah ragawi yang
menyeimbangkan antara lahir dan batin dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Jadi,
iman dan akhlak anak didik Tapak Suci merupakan sumber kekuatan yang berasal dari Allah
dan sama sekali bukan berasal dari manusia itu sendiri.

Pandu Hizbul Wathan disingkat HW adalah salah satu organisasi otonom (ortom) di


lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada
1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan
pendiri Muhammadiyah.
Sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, maka struktur HW sejalan dengan struktur
organisasi Persyarikatan yang disusun secara berjenjang dari tingkat pusat sampai ke ranting :

Tingkatan Organisasi Muhammadiyah Hizbul Wathan


Nasional Pimpinan Pusat Muh. Kwartir Pusat HW
Provinsi Pimpinan Wilayah Muh Kwartir Wilayah
Kabupaten Pimpinan Daerah Muh. Kwartir Daerah
Kecamatan Pimpinan Cabang Muh. Kwartir Cabang
Desa Pimpinan Ranting Muh. Qobilah

Jati diri Kepanduan Hisbul Wathon ditandai dengan :

a. Identitas Kepanduan Hizbul Wathon:

1. Kepanduan Hizbul Wathon adalah sistem pendidikan anak, remaja dan pemuda, di
luar lingkungan keluarga dan sekolah, dalam membentuk warga masyarakat
Islami yang berguna dan berakhlak mulia, dengan metode kepanduan.
2. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathon adalah organisasi otonom Muhammadiyah,
yang mengkhususkan pendidikan anak, remaja dan pemuda agar menjadi warga
masyarakat yang mandiri dan berakhlak mulia, dengan metode kepanduan yang
Islami.

b. Sifat Kepanduan Hizbul Wathon (HW);

1. Terbuka, artinya dapat menerima siapa saja yang memenuhi syarat menjadi
anggota.
2. Sukarela, artinya tidak ada paksaan atau perintah untuk menjadi anggota.
3. Nasional, artinya diperuntukkan bagi bangsa Indonesia, bergerak di bumi
Indonesia dalam rangka mencerdaskan bangsa.
4. Islami, sebagai salah satu dari organisasi otonom Muhammadiyah, yang
mengemban misi dan visi Persyarikatan.

c. Ciri khas Kepanduan Hizbul Wathon

Ciri khas Kepanduan HW ditandai dengan prinsip dasar dan metode pendidikan:

1. Prinsip Dasar yang harus dipatuhi adalah:

a) Pengamalan aqidah islamiyah.


b) Pembentukan dan pembinaan akhlak mulia menurut ajaran Islam.
c) Pengamalan Kode Kehormatan Pandu.
d) Pendidikan di luar lingkungan keluarga dan sekolah.
e) Satuan dan kegiatan terpisah antara putera dan puteri.
f) Tidak terkait dan berorientasi kepada partai politik atau golongan tertentu.
2. Metode Pendidikan yang diterapkan adalah:

a) Kegiatan dilakukan di alam terbuka.


b) Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang.
c) Pemberdayaan anak didik dengan penerapan sistem beregu.
d) Penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan.

HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki
aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan
terwujudnya pribadi muslimyang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan,
umat, dan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai