Anda di halaman 1dari 5

Najwan Malika-B200210268

BAB 1
1) Mendemonstrasikan pentingnya ketrampilan interpersonal
tempat kerja.
Mengembangkan ketrampilan interpersonal bagi para manajer juga
membantu organisasi menarik dan mempertahankan pekerja yang
berkinerja tinggi.
2) Menjelaskan fungsi, peran, dan ketrampilan manajer.
- Fungsi Manajemen
a. Fungsi perencanaan (planning) suatu proses yang terdiri atas
mendefinisikan tujuan, menyusun strategi, dan
mengembangkan rencana untuk mengoordinasikan aktivitas.
b. Fungsi pengorganisasian (organizing) menentukan tugas –
tugas apa yang mengerjakannya, bagaimana tugas – tugas ini
dikelompokkan, siapa yang melapor pada siap, dan dimana
keputusan harus dibuat.
c. Fungsi kepemimpinan (leading) suatu fungsi yang mencakup
motivasi pekerja, mengarahkan aktivitasnya, memilih
saluran komunikasi yang paling efektif, dan menyelesaikan
konflik.
d. Fungsi pengendalian (controlling) aktivitas pengawasan
untuk memastikannya tercapai sesuai rencana dan
mengoreksi setiap deviasi signifikan.
- Peran Manajemen
a. Peran interpersonal semua manajer diharuskan untuk
melaksanakan tanggung jawab yang sifatnya seremonial dan
simbolis.
b. Peran informasional semua manajer, pada tingkat tertentu,
memperoleh informasi dari luar organisasi dan intuisi,
khususnya melalui media berita dan berbicara dengan orang
lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat, apa
yang mungkin sedang direncanakan pesaing, dan
sebagainya.
c. Peran memutuskan manajer mengambil Tindakan korelatif
untuk merespons masalah yang tidak terduga, sebagai
pengalokasian sumber daya, manajer bertanggung jawab
untuk mengalokasikan sumber daya manusia, fisik, dan
moneter.
- Ketrampilan Manajemen

NAJWAN MALIKA-B200210268
a. Ketrampilan teknis (technical skill) kemampuan untuk
mengaplikasikan pengetahuan atau ketrampilan khusus.
b. Ketrampilan manusia (human skill) kemampuan untuk
bekerja dengan, memahami, dan memotivasi orang lain, baik
dalam individu maupun kelompok.
c. Ketrampilan konseptual (conceptual skill) kemampuan
mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi yang
kompleks.
3) Mendefinisikan perilaku organisasi.
Perilaku organisasi merupakan sebuah bidang studi yang
menginvestasikan pengaruh individu, kelompok, dan struktur terhadapn
perilaku di dalam organisasi, untuk tujuan penerapan pengetahuan demi
peningkatan efektivitas organisasi.
Perilaku organisasi mencakup topik – topik inti :
- Motivasi
- Perilaku dan kekuasaan pemimpin
- Komunikasi interpersonal
- Struktur dan proses kelompok
- Pengembangan dan persepsi sikap
- Proses perubahan
- Konflik dan negosiasi
- Rancangan kerja
4) Menunjukkan pentingnya kajian sistematis ke dalam
perilaku organisasi.
Kajian sistematis (systematic study) melihat pada hubungan, mencoba
untuk mengatribusikan sebab dan akibat, serta mendasarkan kesimpulan
pada bukti ilmiah.
- Manajemen berbasis bukti (EBM) mendasarkan keputusan
manajerial pada bukti ilmiah terbaik yang tersedia.
- Data besar
5) Mengindentifikasi disiplin ilmu perilaku utama yang
berkontribusi kepada perilaku organisasi.
Perilaku organisasi merupakan sebuah ilmu perilaku terapan yang
dibangun atau kontribusi sejumlah disiplin perilaku, terutama psikologi
dan psikologi sosial, sosiologi, serta antropologi.
- Psikologi (psychology) ilmu yang mencoba untuk mengukur,
menjelaskan, serta kadang kadang mengubah perilaku manusia dan
hewan – hewan lainnya.
- Psikologi Sosial (social psychology) satu area psikologi yang
menggabungkan konsep psikologi dan sosiologi untuk focus pada
pengaruh manusia terhadap sesamanya.

NAJWAN MALIKA-B200210268
- Sosiologi (soclology) studi tentang manusia dalam kaitannya dengan
lingkungan sosialnya atau budayanya.
- Antropologi (anthropology) studi tentang masyarakat untuk
mempelajari keberadaan manusia dan aktivitasnya.
6) Mendemostrasikan mengapa sedikit hal mutlak teraplikasi
dalam perilaku organisasi.
Variable Kontigensi (contingency variable) Faktor – factor situasional:
variable yang mendemonstrasi hubungan antara dua atau lebih variable.
7) Mengidentifikasi tantangan dan kesempatan yang dimiliki
manajer dalam menerapkan konsep perilaku organisasi.
- Merespons tekanan ekonomi
- Merespons globalisasi
- Mengelola keragaman tenaga kerja
- Meningkatnya layanan pelanggan
- Meningkatnya ketrampilan bermasyarakat
- Bekerja dalam organisasi jaringan
- Meningkatnya kesejahteraan pekerja saat bekerja
- Menciptakan lingkungan kerja yang positif
- Meningkatnya perilaku etis
8) Membandingkan tiga level analis dalam model perilaku
organisasi buku ini.
- Sebuah tinjauan
- Masukan
- Proses
- Keluaran
- Sikap dan stress
- Kinerja tugas
- Perilaku kewargaan
- Perilaku penarikan
- Kohesi kelompok
- Pendayagunaan kelompok
- Produktifitas
- Ketahanan

NAJWAN MALIKA-B200210268
Najwan Malika-B200210268
BAB 2
1) Menjelaskan dua bentuk utama keragaman tenaga kerja.
- Karakteristik demografis tenaga kerja amerika serikat
- Tingkat – tingkat keragaman
a. Keragaman level permukaan (surface-level diversity) perbedaan
– perbedaan dalam karakteristik yang mudah dinilai seperti
jenis kelamin, ras, etnis, umur, atau kecacatan, yang tidak selalu
merefleksikan cara orang berpikir atau merasa tetapi dapat
memunculkan stereotip tertentu.
b. Keragaman level dalam (deep-level diversity) perbedaan –
perbedaan dalam nilai – nilai, kepribadian, dan preferensi kerja
yang menjadi lebih penting secara progresif dalam menentukan
kesamaan, seiring semakin mengenal orang lain dengan lebih
baik.
2) Mengenali stereotip dan memahami bagaimana fungsinya
dalam tatanan organisasi.
Diskriminasi (discrimination) memperhatikan perbedaan antara satu hal
dengan hal lain; kita sering mengacu pada diskriminasi yang tidak adil,
dimana penilaian kepada seseorang berdasarkan stereotip kelompok
demografis mereka.
3) Mengidentifikasi karakteristik – karakteristik biografis
penting dan menjelaskan hubungannya terhadap perilaku
organisasi.
- Umur
- Jenis kelamin
- Ras dan etnis
- Disabilitas
- Karakteristik biografis lainnya: Masa kerja, Agama, Orientasi seksual
dan Identitas kelamin, serta Identitas budaya
4) Mendefinisikan kemampuan intelektual dan menunjukkan
hubungannya terhadap perilaku organisasi.
Kemampuan intelektual (intellectual ability) kapasitas untuk melakukan
aktivitas mental-berpikir, penalaran, dan memecahkan masalah.
5) Membandingkan kemampuan intelektual dan fisik.
- Kemampuan fisik (psychal ability) kapasitas untuk melakukan tugas
yang menuntut stamina, ketangkasan, kekuatan, dan karakteristik –
karakteristik yang sama.
- Peran disabilitas
- Menarik, Memilih, Mengembangkan, dan Mempertahankan pekerja
yang beragam

NAJWAN MALIKA-B200210268
- Keragaman dalam kelompok
6) Menjelaskan bagaimana organisasi mengelola keragaman
dengan efektif.
Program keragaman efektif; organisasi menggunakan beragam usia untuk
memanfaatkan keragaman, termasuk merekrut dan memilih kebijakan
yang telak didiskusikan, juga pelatihan dan praktik pengembangan.

NAJWAN MALIKA-B200210268

Anda mungkin juga menyukai