Anda di halaman 1dari 6

Nama : Serda A.

Lolo
NIM : A01422055
Tugas : Resume Mata Kuliah Perilaku Organisasi

PERILAKU ORGANISASI

Ada lima tujuan memahami Perilaku Organisasi (PO) yaitu:


a. Tujuan prediksi atau peramalan,
b. Tujuan eksplanasi atau penjelasan
c. Tujuan Pengendalian atau pengawasan,
d. Tujuan Perspektif keilmuan (MSDM)
e. Tujuan melatih kepekaan
Pentingnya mempelajari perilaku organisasi yaitu:
1. Dengan mengetahui perilaku manusia, baik secara individu maupun kelompok di dalam
organisasi akan membantu pimpinan organisasi untuk menempatkan orang tersebut
pada jabatan atau bagian pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian dan keahliannya
2. Dengan mengetahui perilaku manusia, pimpinan lebih mudah menentukan motivasi apa
yang paling tepat bagi bawahannya agar semangat kerjanya meningkat
3. Dengan mengetahui perilaku manusia, baik secara individu maupun kelompok di dalam
organisasi akan membantu pimpinan organisasi untuk menempatkan orang tersebut
pada jabatan atau bagian pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian dan keahliannya
4. Dengan mengetahui perilaku manusia, pimpinan lebih mudah menentukan motivasi apa
yang paling tepat bagi bawahannya agar semangat kerjanya meningkat

ASUMSI DASAR KELOMPOK BEHAVIORALIS


• Bahwa tingkah laku memperlihatkan keteraturan (regularitas) yang dapat dirumuskan
dalam generalisasi-2 normatif (pattern for behavior) maupun generalisasi empiris
(pattern of behavior)
• Generalisasi harus dapat dibuktikan (verifikasi) kebenarannya dengan menunjuk pada
tingkah laku yang relevan (empirik)
• Untuk mengumpulkan dan menafsirkan data diperlukan teknik-2 penelitian yang cermat
• Untuk mencapai kecermatan dalam penelitian diperlukan pengukuran dan kuantifikasi
• Dalam membuat analisis, nilai-2 pribadi si peneliti sedapat mungkin tidak berperan
(values free) ---- > perspektif emik
• Penelitian perilaku mempunyai sifat terbuka terhadap konsep, teori dan ilmu-2 sosial
lainnya (terbuka adanya kritik dan perubahan)
Isu utama perilaku organisasi adalah mempelajari hubungan manusia dalam organisasi untuk
mencapai suatu tujuan dalam menghasilkan barang dan jasa.
Prinsip dan tujuan dalam organisasi yaitu:
• Dapat diterima dan dapat dipahami secara mudah dan jelas
• Dapat dicapai dan dilaksanakan
• Dapat memberikan motivasi dan dorongan
• Sederhana agar tidak salah tafsir
• Dapat disosialisasikan dan dikomunikasikan secara terbuka kepada pihak-pihak yang
terlibat
Kelemahan studi perilaku organisasi ada lima yaitu:
1. Kemampuan dan keahlian manusia dalam organisasi tidak selalu sama
2. Manusia organisasi akan selalu berpikir tentang masa depan dengan membuat pilihan-
yang menguntungkan (rasional) tentang bagaimana sebaiknya bertindak dan
berperilaku
3. Manusia organisasi memiliki perbedaan-2 dalam memahami lingkungannya berkaitan
dengan latar belakang dan masa lalunya
4. Manusia organisasi akan memiliki respon atau reaksi yang berbeda terhadap peristiwa
tertentu yang terjadi dalam organisasi, karena banyaknya variabel atau faktor yang
berpengaruh dalam organisasi (baik teknis maupun non teknis)
5. Manusia organisasi memiliki perbedaan-2 dalam cara berpikir, berperasaan,
bertindak, disamping persamaannya dalam hal naluri untuk hidup berkelompok dan
bekerjasama
Gerakan post perilaku (Post Behavior Movement) yakni:Berorientasi sistem nilai,
Berorientasi pada etika dan moralitas, Mengutamakan kepentingan public, Mengembangkan
potensi individu (agency/aktor), Memberikan peluang dan persamaan untuk berpartisipasi,
Berperilaku pro-aktif, Berorientasi pada perubahan organisasi , dan Melakukan kritik
terhadap dominasi dan norma-norma administrasi klasik (behavior approach)
Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang
dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Organisasi juga dapat merupakan unit sosial yang dibentuk secara sadar,
memiliki fungsi yang relatif berkesinambungan (kontinyu), terbuka dan tertutup, formal dan
informal, publik dan bisnis, sehat dan tidak sehat (sakit).

Perilaku Organisasi sebagai disiplin Ilmu


A. Obyek Perilaku Organisasi
Individu yang menjadi anggota suatu organisasi: organizationsdonot behave, individuals do.
W.Richarcd Scott (1990), serta David Buchanan dan Andrej Huczinky (2004): perilaku
individu yang menjadi pusat perhatian dalam Perilaku Organisasi adalah perilaku kolaboratif
untuk mencapai tujuan yang disepakati. The study of the structure , functioning and
performance of organizations and the behaviour of groups and individualwithin them
(Buchanan dan Huczynski, 2004).
B. Karakteristik Perilaku Organisasi sebagai ilmu pengetahuan
1. Terukur: setiap konsep/teori mempunyai indikator yang dapat diukur dan atau terikat
dengan tempat (where), waktu (when).
2. Sistematis: menjelaskan keterkaitan antar satu fenomena (what) dengan fenomena
lainnya (why).
3. Mempunyai daya prediksi yang didasarkan pada observasi saat ini untuk melihat masa
yang akan datang.
4. Mempunyai daya generalisasi yakni berlaku pada konteks dan situasi yang relatif
berbeda-beda.

C. Dimensi Perilaku Organisasi


Definisi: Struktur organisasi adalah sistem mekanisme kerja suatu organisasi yang
diwujudkan sebagai hubungan vertikal antar kesatuan dalam suatu organisasi.Max Weber
(1864 – 1920) dosen pada Universitas Berlin, latar belakang pendidikan sosiologi dan hukum
Titik perhahatiannya adalah pada struktur kewenangan weber membedakan antara
kewenangan (authority) dan kekuasaan (power).
Kewenangan: perintah yang dilaksanakan oleh bawahan dari atasan, sebagai
pengakuan terhadap posisi atasan yang sah.
Kekuasaan: kemampuan seseorang untuk memaksakan kehendak kepada orang lain
tanpa mempertimbangkan kemungkinan apakah orang tersebut menolak (resistance)
atau tidak terhadap paksaan tersebut.
1. Tipologi Kewenangan
Tipologi Kewenangan terdiri atas tiga yaitu kewenangan krismatik, kewenangan
tradisional, dan kewenangan rasional. Henry Mintzberg, dosen manajemen pada Unviersitas
McGill, Montreal, Canada. Titik pusat perhatian: tugas dan fungsi seorang manajer dan pada
bentuk organisasi yang bagaimana. Mintzberg membedakan lima jenis struktur organisasi:
((a).Simple structure, (b). Machine Bureaucracy, (c). Profesional Bureaucracy,(d).
Divisionalized form, (e).Adhocracy.
a. Simple structure
1. Strategic apex yaitu keanggotaan yang terdiri dari kalangan elit (top management)
pada suatu organisasi.
2. Penggunaan teknologi yang minimal, dan didukung oleh staf dalam jumlah kecil.
3. Pola hubungan kerja lebih sentralisitik, karena tidak menangani masalah-masalah
operasional.
Contoh: organisasi holding company
b. Machine Bureaucracy
1. Keanggotaan terdiri dari spesialis karena pengalaman
2. Pembagian tugas (division of labour) didasarkan pada standardisasi
3. Mekanisme kerja berdasarkan pada technostruc-ture yakni melalui pentahapan kerja
yang jelas.
4. Sifat pekerjaan bersifat repetitive, sehingga dapat menghambat kreativitas anggota.
Contoh: bagian perencanaan dan pengendali keuangan
c. Profesional Bureaucracy
1. Keanggotaan organisasi adalah operating core yang terdiri dari para profesional
yang mandiri dalam bidangnya.
2. Kemandirian dan otonomi menjadi ciri utama dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Suasana pekerjaan bersifat demokratis, tetapi sulit dalam mengelola, dan
menentukan jurisdiksi pekerjaan
Contoh: Perguruan tinggi, badan litbang, kantor konsultan
d. Divisionalized form
1) Merupakan proses balkanisasi dalam organisasi yakni pemisahan organisasi menjadi
sub-organisasi yang berfungsi secara terpisah dan self-sufficient, tetapi menjalankan
fungsi organisasi induk.
2) Karakteristik keanggotaan dapat meliputi profesional atau middle skill staffs.
Contoh: Organisasi waralaba, Universitas cabang
e. Adhocracy
1) Mekanisme kerja tidak terikat pada standarisasi, tetapi pada kreativitas staf;
2) Keanggotaan dapat terdiri dari kalangan profesional atau orang berpengalaman
3) Organisasi kurang mendapat pengakuan formal, tetapi kesuksesan didasarkan pada
acceptabilitas produk oleh masyarakat atau kalangan profesi-onal
Contoh: Organisasi kesenian, Prudser Film, Badan litbang
2. Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan merupakan suatu proses untuk menentukan apa yang akan dan
apa yang tidak akan dilakukan oleh suatu organisasi. Herbert A. Simon, satu-satunya non-
ekonom yang memenangkan hadiah nobel bidang ekonomi tahun 1978.
Latar belakang pendidikan adalah politik, dan sampai dengan akhir tahun 80an menjadi
dosen di Carnigie-Mellon University, Pittsburgh. Titik pusat perhatian, bagaimana suatu
keputusan dibuat dan bagaimana keputusan tersebut dibuat seefektif mungkin. Bagi Simon,
pengambilan keputusan sama artinya dengan manajemen, karena mengandung makna
mengatur (regulating) dan mengarahkan (guiding) dalam memanfaatkan (utilizing) sumber
yang efisien untuk mencapati tujuan seefektif mungkin,
Proses pengambilan keputusan bersifat rasional tapi secara terbatas (bounded-
rationality) karena kompleksitas permasalahan. Oleh karena itu hasil dari keputusan adalah
mencukupi (satisficing), bukan memuaskan (satisfying).
Dalam ungkapan James March:”even if decision-making process is intended to be
rational, there are severe bound to its rationality. Decisions will be taken knowing much
less than in principle could be known”
Tahapan dalam pengambilan keputusan ada tiga yakni:
1. Inteligence activity
2. Design activity
3. Choice activity.
Tipe keputusan yaitu:
1. Programmed decision.
2. Nonprogrammed decision
Charles Lindblom adalah dosen ilmu Politik dan Ekonomi di Yale University. Titik
pusat perhatian, bagaimana suatu keputusan seharusnya dibuat dan bagaimana sesungguhnya
suatu keputusan dibuat.Suatu keputusan merupakan suatu proses yang terjadi pada suatu
sistem administrasi negara dan sistem politik yang masuk dalam suatu organisasi. Oleh
karena itu pe-ngambilan keputusan sama maknanya dengan penentuan kebijakan
Tahapan terjadinya keputusan
a. Rational deductive ideal
b. Synoptic approach

1. Lingkungan Organisasi
Lingkungan Organisasi merupakana faktor non-organisasi yang mem-pengaruhi sistem
operasi atau mekanisme dalam suatu organisasi. Tom Burns, dosen Sosiologi pada Edinburg
University dan pensiun pada tahun 1981. Titik pusat perhatian adalah bagaimana suatu
organisasi mengadopsi suatu hal (baru) dalam internal dirinya. Hal ini dilakukan melalui
pengamatan pada bagaimana suatu perusahaan tradisional di Scotlandia mengadopsi
perubahan teknologi.
Tipe organisasi berdasarkan pada lingkungan yang dihadapi oleh suatu organisasi yaitu:
1. Mechanistic organization suatu organisasi yang meng-hadapi lingkungan yang stabil
sehingga tipe pekerjaan dalam organisasi tersebut dapat dilakukan spesialisasi secara
cermat.
2. Organism organization yang mengahadapi lingkungan yang tidak stabil sehingga
menimbulkan permasalahan baru dan tidak dapat didistribusi kepada staf suatu
organisasi dengan spesialisasi yang dimilikinya.
Tipe organisasi dalam upaya menanggulangi lingkungan yang tidak stabil yaitu:
a. Sequential interdependence merupakan sistem mekanisme kerja yang berurutan.
b. Reciprocal interdependence merupakan sistem kerja dalam suatu organisasi yang
saling melengkapi satu bagian dengan bagian yang lainnya.
2. Anggota
Faktor anggota dalam suatu organisasi menjadi obyek dan sekaligus subyek. Ketika
anggota menjadi sasaran suatu rencana atau keputusan maka anggota menjadi obyek. Di lain
pihak, ketika anggota memainkan peran untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi maka
anggota menjadi subyek.Baik sebagai obyek maupun subyek, anggota merupakan raison de
étre beradanya atau didirikannya suatu organisasi, karena pada dasarnya organisasi adalah
“interdependent human being” Elton Mayo 1880-1949 merupakan orang Australia yang
menjadi dosen pada School of Bussines Administration, Havard University. Pusat perhatian
Mayo adalah manusia dalam organisasi, sehingga dia dikenal sebagai pelopor human relation
movement dan industrial sociology. Secara lebih khusus Mayo memperhatikan kondisi kerja,
rasa lelah (fatigue), faktor keamanan kerja, dan perpindahan.
Generalisasi hasil penelitiannya Kepuasan kerja tergantung pada hubungan sosial yang
bersifat informal dalam suatu organisasi. Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan feeling of importance pekerja. Upaya ueningkatan kerja anggota sering
bertentangan dengan norma organisasi, karena anggota suatu orga-nisasi memainkan peran
berdasarkan pada logic of sentiment, di lain pihak organisasi melalukan penilaian kinerja
anggota berdasarkan pada logic of cost and efficiency.
Tipe hubungan antar anggota
1. Job centered: memusatkan perhatian pada bagai-mana staf terlibat pada siklus
pekerjaan pada suatu organisasi. Ukuran keberhasilan adalah get the job done.
2. Employee centered: memusatkan perhatian pada nilai kemanusiaan dalam suatu
organisasi, dengan memberi perhatian pada aspek individualisme, yakni dengan
memberikan bimbingan dan dorong-an agar staf dapat bekerja secara efisien.
Dalam prakteknya kedua tipe hubungan tidak dapat berlangsung secara eksklusif,
kedua diberlakukan berdasarkan pada kondisi dan jenis pekerjaan. Berdasarkan pada tipe
hubungan tersebut, Likert dan McGregor mengembangan empat tipe manajemen yaitu:
 The exploititive authoritative type
 The benevolent authoritative type
 The consultative type
 The participative group type
Mengapa harus belajar Perilaku Organisasi?
1) Seorang perwira mempunyai peran leadership atau managership yang harus membuat
keputusan baik programmed atu nonprogram-med.
2) Dalam menjalankan peran tersebut, seorang perwira tidak berada di luar ranah
organisasi.
3) Ketika menjalankan peranannya, seorang perwira perlu memahami karakteristik
struktur organisasi dan pola hubungan antar anggota dan bagian dalam organisasi.
4) Setiap keputusan yang diambil seorang perwira, mempunyai dampak terhadap
organisasi maupun anggota organisasi.
5) Ketika dampak tersebut menyangkut anggota organisasi, maka seorang perwira perlu
untuk memahami dimensi interinsik dan eksterinsik anggota.
Pengertian Perilaku Oganisasi
Perilaku organisasi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tingkah laku manusia
dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Menyangkut aspek yang ditimbulkan
dari pengaruh organisasi terhadap manusia atau sebaliknya. Tujuan praktis adalah
mendeterminasi bagaimana perilaku manusia itu untuk mempengaruhi usaha pencapaian
tujuan organisasi.
Empat unsur dalam perilaku organisasi yaitu ;
1. Aspek psikologis tindakan-tindakan manusia itu sendiri dalam organisasi. (hasil studi
psikologi).
2. Adanya bagian lain yang cukup relevan dengan tindakan manusia dalam organisasi.
Misalnya : Uang merupakan salah satu faktor/pertimbangan mengapa seseorang
memasuki suatu organisasi. Contoh lain : Psikologi sikap (attitude) akan
mempengaruhi prestasi orang yang bersangkutan.
3. Perilaku organisasi sebagai suatu disiplin. Individu dipengaruhi oleh bagaimana
pekerjaan diatur dan siapa yang bertanggung jawab dan mengawasi untuk
pelaksanaannya. Oleh karena itu struktur organisasi memgang peranan yang penting.
4. Walaupun disadari akan adanya keunikan masing-masing individu, perilaku
organisasi lebih banyak menekankan pada tuntutan manajer bagi tercapainya tujuan
organisasi secara keseluruhan (diusahakan agar masing-masing individu selaras
dengan tujuan organisasi).

Anda mungkin juga menyukai